cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
jurkep.jiwa@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
jurkep.jiwa@gmail.com
Editorial Address
Faculty of Nursing and Health Sciences | University of Muhammadiyah Semarang Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia
ISSN : 23382090     EISSN : 26558106     DOI : 10.26714/jkj
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Keperawatan Jiwa publishes articles in the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy groups, risks, and disorders. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Articles 819 Documents
Peran Kiai dalam Pengobatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berbasis Komunikasi Terapeutik Amrulloh, Naufal Ahnaf Wahyu; Wahyuningsih, Sri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.83-90

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi peran tokoh Kiai dalam pengobatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berbasis komunikasi terapeutik di Pesantren Bani Amrini, Bangkalan, Madura. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara secara mendalam, observasi, dan dokumentasi  yang terkait dengan objek penelitian. Subjek penelitian adalah 1 kiai dan dibantu 3 kader jiwa yang memiliki peranan penting dalam proses pengobatan pasien gangguan jiwa di Pesantren Bani Amrini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kiai berfungsi sebagai penyembuh spiritual, konselor, dan sebagai mediator antara pasien dan keluarganya. Terapi yang diterapkan mencakup pendekatan berbasis pada keagamaan seperti shalawatan, berdzikir, shalat berjamaah, dan doa bersama, yang membantu pasien menemukan ketenangan batin dan memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan. Selain itu, terapi menggunakan media air dan doa juga ditemukan efektif dalam memberikan dukungan spiritual kepada pasien. Kegiatan terapi kerja yang melibatkan pasien dalam tugas yang bersifat produktif serta kolaborasi dengan tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara terjadwal juga menjadi bagian integral dari proses pengobatan. Melalui integrasi antara komunikasi terapeutik, praktik spiritual, dan intervensi medis, penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan holistik dalam pengobatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Pesantren Bani Amrini tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan mental, tetapi juga memperkuat nilai-nilai spiritual dan sosial yang dapat mendukung pemulihan pasien.
Hubungan Faktor Kerja terhadap Kualitas Hidup Pekerja dengan Anggota Keluarga Berkebutuhan Khusus SLB/C Arissaputra, Hardi; Yusvita, Fierdania; Muda, Cut Alia Keumala
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.91-104

Abstract

Kualitas hidup pekerja yang memiliki anggota keluarga berkebutuhan khusus merupakan isu yang penting untuk diperhatikan, khususnya di lingkungan pendidikan inklusif seperti Sekolah Luar Biasa. Pekerja dengan tanggung jawab ganda sebagai pencari nafkah dan pengasuh sering menghadapi berbagai tantangan, termasuk beban psikologis, tuntutan sosial, serta keterbatasan waktu dan sumber daya. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis kualitas hidup pekerja dengan anggota keluarga berkebutuhan khusus di SLB/C Wimar Asih Jakarta Selatan Tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif menggunakan desain cross-sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 57 dan jumlah sampel berjumlah 38. Subjek penelitian ini adalah anggota keluarga dari anak berkebutuhan khusus. Teknik pengambilan sampel dengan cara accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF. Hasil dianalisis menggunakan uji Chi-square untuk analisis bivariat. Hasil menunjukkan bahwa kualitas hidup pekerja berada dikategori sedang. Untuk hasil uji univariat didapatkan domain fisik memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 69,13, sementara domain lingkungan memiliki nilai rata-rata terendah sebesar 64,08. Domain psikologis dan hubungan sosial masing-masing memiliki nilai rata-rata 68,32 dan 65,63. Hasil bivariat didapatkan nilai P Value = 1.000 disimpulkan tidak terdapat hubungan signifikan antara pekerjaan dengan kualitas hidup. Tidak terdapat hubungan kerja terhadap kualitas hidup pekerja pada anggota keluarga anak berkebutuhan khusus dan kualitas hidup pekerja menunjukkan pada kategori sedang di SLB/C Wimar Asih.
PENGARUH PEMBENTUKAN SELF-HELP GROUP (SHG) REMAJA MEROKOK TERHADAP SKOR PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN GURU DI SMA DEPOK Nurhaeni, Heni; Niswati Ilhamy, Hilmiyah; Rianti, Emy; Dinarti, Dinarti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.3.2025.604-616

Abstract

Pengaruh teman sebaya memegang peranan penting, begitu pula dengan kehadiran guru sebagai role model dalam keseharian remaja di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh pembentukan kelompok swadaya bagi remaja perokok terhadap nilai pengetahuan dan keterampilan guru di SMA Depok-Jawa Barat. Self-Help Group (SHG) merupakan sekelompok orang yang mempunyai permasalahan yang sama dan bekerja sama untuk memecahkan permasalahan tersebut. SHGs efektif dalam membantu individu untuk mencegah masalah yang mereka hadapi. SHG dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan guru.  Mendeskripsikan pengaruh pembentukan SHG di kalangan remaja perokok terhadap nilai pengetahuan dan keterampilan guru di SMA Depok-Jawa Barat. Desain quasi eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest control group design untuk mengetahui pengaruh pembentukan SHG pada remaja perokok terhadap hasil pengukuran skor pengetahuan dan keterampilan guru. Dengan sampel sebanyak 30 responden terdapat perbedaan skor pengetahuan dan keterampilan yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi pendidikan dan pembentukan kelompok swadaya pada kelompok intervensi dengan (p=0,001). Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pengetahuan dan keterampilan guru sebelum dan sesudah intervensi pendidikan dan pembentukan kelompok swadaya pada kelompok intervensi dan terdapat perbedaan yang signifikan skor pengetahuan dan keterampilan guru pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kontrol. . kelompok. setelah pendidikan menggunakan selebaran dan membentuk kelompok swadaya/kelompok bantuan. Peneliti menyarankan untuk menggunakan metode pendidikan dengan berbagai media atau menggunakan instrumen penelitian dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan melakukan penelitian dengan menambahkan variabel sikap dan motivasi.
Gambaran Perilaku Bullying Remaja Ekayamti, Endri; Prawoto, Edy; Cahyono, Eko Agus
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.159-164

Abstract

Masa remaja merupakan fase peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Banyak berita di televisi  tentang perilaku remaja yang menjadi   perbincangan dilingkungan masyarrakat seperti pergaulan bebas, bullying dan kekerasan. Bullying merupakan perilaku tidak menyenangkan menjadi permasalahan dan berdampak negatif pada remaja.  Mengindentifikasi jenis perilaku bullying berdasarkan korban pelaku saksi pada remaja di SMP Negeri 1 Karangjati. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen pengukuran berupa kuesioner yang difokuskan pada perilaku bullying. Hasil dari penelitian ini ditemukan sebanyak 95% remaja bukan sebagai korban bullying, bukan sebagai pelaku bullying sebanyak 95% serta 68 % sebagai saksi bullying. Sebagian besar remaja SMP Negeri 1 karangjati bukan sebagai pelaku dan korban bullying.
Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa yang Bekerja Paruh Waktu Kirana, Sukma Ayu Candra; Suhardininigsih, A.V. Sri; Permatasari, Septi
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.105-116

Abstract

Mahasiswa yang memilih untuk bekerja paruh waktu memiliki alasan antara lain tingkat ekonomi, sosial dan perkembangan teknologi, mahasiswa dituntut menjadi dewasa, mandiri serta mampu bersaing dalam dunia kerja. Mahasiswa yang berperan ganda memiliki tuntutan yang lebih berat, dimana harus bisa membagi antara kuliah dengan pekerjaan, yang dapat menimbulkan kecemasan hingga berdampak pada kualitas tidur. Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada mahasiswa yang bekerja paruh waktu. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Jenis penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 86 orang, kemudian disesuaikan dengan kriteria. Pengukuran variabel menggunakan e-kuesioner DASS 42 dan PSQI yang dijawab oleh responden. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman rho. Berdasarkan hasil uji statistik nilai signifikan ρ value = 0,022 yang lebih kecil dari nilai α yaitu 0,05, maka hasil tersebut menunjukkan ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada mahasiswa yang bekerja paruh waktu dan disarankan bagi responden untuk lebih mendisiplinkan diri dalam membagi waktu, memanajemen kecemasan dan memperbaiki kualitas tidur. Hasil uji statistic menunjukkan ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada mahasiswa yang bekerja paruh waktu.
PERILAKU KEKERASAN PADA LELAKI SEKS DENGAN LELAKI (LSL) YANG TERINFEKSI HIV: STUDI KASUS Khairunnisa, Nisrina Hasna; Sriati, Aat; Maulana, Indra
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.3.2025.555-572

Abstract

Populasi LSL di Indonesia menurut data PSE 2023 sebanyak 847.000 orang. LSL merupakan kelompok yang rentan terinfeksi HIV. LSL sering menghadapi diskriminasi terkait orientasi seksual dan status HIV. Diskriminasi ini meningkatkan kerentanan terhadap kekerasan fisik, verbal, maupun seksual dari pasangan, keluarga, atau masyarakat. Perilaku kekerasan di kalangan LSL sering dipicu oleh tekanan interpersonal, diskriminasi, serta konflik dalam komunitas. LSL dengan HIV memiliki stigma ganda yang harus diperhatikan dari lingkungan sekitar karena stigma tersebut dapat membuatnya rentan terhadap kekerasan. Berdasarkan hal tersebut, studi kasus ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang perilaku kekerasan pada LSL yang terinfeksi HIV. Penelitian menggunakan metode studi kasus pada Tn. K yang dirawat di RSJ X dengan diagnosa skizoafektif tipe mania dengan perilaku kekerasan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, serta analisis rekam medis yang telah diverifikasi oleh perawat penanggung jawab. Data kemudian ditelaah menggunakan proses keperawatan, berpikir kritis, serta pendekatan berbasis bukti untuk mengidentifikasi faktor predisposisi dan presipitasi yang mempengaruhi perilaku kekerasan pada klien. Faktor-faktor yang menyebabkan perilaku kekerasan pada Tn. K diantaranya adalah gangguan kejiwaan, pola asuh yang kurang baik pada masa kecil, kekerasan seksual, diagnosa penyakit HIV, dan konflik hubungan sosial. Perilaku kekerasan yang terjadi merupakan dampak dari perjalanan kehidupan klien yang kompleks. Intervensi yang diberikan pada klien dengan intervensi secara umum untuk mengatasi perilaku kekerasan dan intervensi tambahan, dengan menulis jurnal.  Dengan menulis jurnal klien mengatakan dirinya dapat mengekspresikan perasaannya tanpa takut dihakimi oleh orang lain.
Efektifitas Terapi Okupasi terhadap Pasien dengan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Gandi, Febrianti Sonia; Apriliyani, Ita
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.153-158

Abstract

Halusinasi merupakan gangguan persepsi yang mengakibatkan individu mendengar, melihat, mencium ataupun merasakan suatu hal yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi bisa dialami pada salah satu atau kelima pancaindera manusia. Pasien dengan halusinasi memperoleh respon terkait lingkungan mereka tanpa adanya obyek rangsangan yang nyata.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Terapi Okupasi Dengan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi di Rsud DR Soerojo Magelang. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif terhadap satu pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi. Peneliti menerapkan purposive sampling melalui kriteria diantaranya: Pasien dengan gangguan halusinasi, pasien sudah kooperatif dan kesedian untuk berperan pada penelitian ini. Penelitian ini diterapkan pada 11-13 Maret 2025 di RSUD DR Soerojo Magelang dengan mengambil satu sampling pasien gangguan persepsi sensori: halusinasi. Instrument penelitian ini diterapkan melalui observasi, wawancara dan melatih melakukan terapi Okupasi. Intervensi dilakukan selama 3 hari. Hasil evalusi setelah diberikan terapi okupasi selama 3 hari didapatkan gejala halusinasi berupa berbicara sendiri dan mendengar suara Perempuan sudah tidak dirasakan lagi. Konsentrasi membaik, focus meningkat dan orientasi tempat membaik. Berdasarkan hasil pengamatan selama 3 hari, terapi okupasi efektiv agar bisa mengatasi gangguan persepsi sensori: halusinasi karena melatih focus pasien terhadap aktivitas sehri-hari dan dapat mengotrol gejala halusinasi.
Perbedaan Tehnik Relaksasi Genggam Jari dan Terapi Kompres Dingin terhadap Kecemasan Tindakan Pemasangan Infus Wilantika, Dyas Sukma; Retnaningsih, Dwi; Sugiyanto, Emilia Puspitasari
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.165-172

Abstract

Kondisi gawat darurat juga akan menimbulkan suatu kecemasan yang dialami keluarga pasien yang berada di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Penatalaksanaan cemas dapat dilakukan dengan cara terapi farmakologis dan non farmakaologis. Genggam jari merupakan teknik pengolahan diri yang didasarkan pada cara kerja system saraf simpatis. Kompres dingin untuk cemas temperatur yang sangat dingin pada seluruh tubuh dapat menimbulkan respons hormonal fisiologis, termasuk pelepasan adrenalin, nonadrenalin, dan endorfin. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan Teknik relaksasi genggam jari dan terapi kompres dingin terhadap tingkat kecemasan pasien yang akan dilakukan pemasangan infus. Metode penelitian menggunakan Quasy Experiment dengan rancangan two group pretest and posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang masuk di IGD RSUD Limpung di sebanyak 30 pasien dengan menggunakan teknik sampling yaitu purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah HARS. Hasil penelitian menunjukkan kelompok genggam jari tingkat kecemasan ringan 8 pasien, tingkat kecemasan sedang 7 pasien. Kelompok kompres dingin kecemasan ringan 13 pasien dan kecemasan sedang 2 pasien. uji statistik Mann Whitney dengan uji ini pada dua variabel yaitu tehnik genggam jari dengan tingkat kecemasan pada pasien yang akan di pasang infus dengan nilai p= 0,000. Disimpulkan terdapat perbedaan tehnik relaksasi genggam jari terhadap kecemasan tindakan pemasangan infus di IGD RSUD Limpung.
Analisis Hubungan Mekanisme Koping dengan Kesehatan Mental pada Mahasiswa Semester Akhir Musyafafi, Vella Maulida; Purwito, Dedy
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.117-126

Abstract

Kesehatan mental mahasiswa tingkat akhir semakin penting dengan meningkatnya tekanan akademis dan stres. Mekanisme koping berperan besar dalam mempengaruhi kesehatan mental mereka. Penelitian ini menganalisis hubungan antara mekanisme koping dan kesehatan mental mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, menggunakan desain korelasional dan cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sebanyak 190 mahasiswa S1 Keperawatan angkatan 2020 dipilih dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner Brief COPE untuk mekanisme koping dan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20) untuk kesehatan mental, kemudian dianalisis dengan uji korelasi Pearson. Sebagian besar responden adalah perempuan (74,7%) dengan usia terbanyak 22 tahun (56,3%). Hasil menunjukkan rata-rata nilai SRQ-20 sebesar 10,11, menandakan gangguan kesehatan mental sedang. Ada hubungan signifikan antara mekanisme koping dan kesehatan mental dengan koefisien korelasi -0,633 (p < 0,05), yang menunjukkan bahwa mekanisme koping yang efektif berhubungan dengan tingkat gangguan kesehatan mental yang lebih rendah. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa 53,5% variasi kesehatan mental dapat dijelaskan oleh mekanisme koping. Penelitian ini menekankan pentingnya program intervensi yang meningkatkan strategi koping adaptif di lingkungan akademik untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental mahasiswa.
PENGARUH FAKTOR PSIKOSOSIAL DENGAN STRES NEGATIF PADA PERAWAT DI RS. X Zuniawati, Dewi; Murniati, Anis
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.3.2025.499-510

Abstract

Bahaya psikososial merupakan bahaya non-fisik yang muncul dari interaksi antara karakteristik pekerjaan, desain kerja, organisasi, manajemen, dan lingkungan sosial dengan kapasitas, kebutuhan, budaya, dan pertimbangan personal pekerja bagi perawat. Bahaya ini dapat mempengaruhi kesehatan mental, prestasi kerja, dan kepuasan kerja melalui persepsi dan pengalaman pekerja pada perawat. Hasil respon karena faktor psikososial yaitu respon stres yang dapat berupa respon stres negative. Stres negatif kondisi emosional negatif atau penderitaan yang disebabkan oleh tekanan, ancaman, atau situasi yang tidak menyenangkan. Kondisi ini bisa berupa rasa sakit emosional, sosial, spiritual, atau fisik, yang dapat menyebabkan perasaan sedih, takut, tertekan, cemas, atau kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai faktor psikososial dengan distres yang terjadi pada perawat di RS. X. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Penelitian dilaksanakan bulan November 2024 – Januari 2025 di RS. X. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 112 perawat dan instrumen yang digunakan yaitu kuisioner. Penelitian ini menggunakan Uji statistik yaitu uji korelasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat ada pengaruh faktor psikososial dengan distres yang terjadi pada perawat di RS. X  dengan hasil lingkungan kerja (nilai p = 0,000), functions and organizational culture (nilai p= 0,006), Job control (nilai p= 0,005), hubungan interpersonal (nilai p= 0,041), dan home-work interface (nilai p= 0,000) dengan variabel dependen yaitu stres negatif. Kemudian, tidak terdapat hubungan antara faktor psikososial budaya kerja (nilai p = 0,102), career development (nilai p = 0,361), dan Role conflict (nilai p = 0,302) dengan variabel dependen yaitu stres negatif. Disimpulkan bahwa ada pengaruh faktor psikososial dengan dengan stres negatif yang terjadi pada perawat di RS. X  Oleh karena itu, disarankan untuk bisa mengelola stres di tempat kerja yaitu di RS bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti mengenali penyebab utama yaitu tidak ada beban kerja yang tinggi, mengatur prioritas dan waktu, mempelajari teknik meredakan stres, melakukan aktivitas fisik ringan, membangun ketahanan, membangun hubungan positif di tempat kerja, dan berbicara dengan orang yang dipercaya

Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025 Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025 Vol 12, No 4 (2024): November 2024 Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024 Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024 Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024 Vol 11, No 4 (2023): November 2023 Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023 Vol 11, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023 Vol 10, No 4 (2022): November 2022 Vol 10, No 3 (2022): Agustus 2022 Vol 10, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022 Vol 9, No 4 (2021): November 2021 Vol 9, No 3 (2021): Agustus 2021 Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021 Vol 8, No 4 (2020): November 2020 Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020 Vol 8, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 7, No 3 (2019): November 2019 Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa More Issue