cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,351 Documents
Analisis Kelayakan Finansial Pertahapan Pembangunan Kawasan Rumah Toko di Kecamatan Merakurak, Tuban Deattax, Aly Ka'bah; Saifoe El Unas; Hendi Bowoputro
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, merupakan salah satu dari tiga Kawasan Strategis Provinsi berupa kawasan super koridor industri, yang membuka peluang besar bagi investor untuk berinvestasi dalam berbagai proyek, termasuk pembangunan kawasan rumah toko (ruko). Namun, banyak proyek ruko di Kabupaten Tuban mengalami kegagalan atau mangkrak, yang disinyalir disebabkan oleh perencanaan yang kurang matang atau ide penjualan yang tidak realistis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelayakan finansial terhadap pembangunan kawasan ruko di Kecamatan Merakurak, Tuban, dengan menggunakan perspektif investasi, mengingat faktor keuangan merupakan aspek krusial dalam menentukan keberhasilan suatu investasi. Penelitian ini menggunakan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit-Cost Ratio (BCR), dan Discounted Payback Period (DPP) sebagai indikator untuk menilai kelayakan finansial dari sepuluh alternatif pertahapan pembangunan yang dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis, semua alternatif dinyatakan layak. Nilai NPV berkisar antara Rp 2.661.153.141 sampai dengan Rp 5.426.565.480, nilai IRR berkisar antara 20,6% sampai dengan 32,4%, nilai BCR berkisar antara 1.134 sampai dengan 1.680, dan DPP berkisar antara 3 tahun 10 bulan sampai dengan 5 tahun 3 bulan. Pemeringkatan berdasarkan indikator keuangan menunjukkan bahwa Alternatif 7 merupakan pilihan yang paling layak secara keuangan. Alternatif ini memiliki NPV tertinggi (Rp 5.426.565.480), IRR tertinggi (32,4%), BCR terbaik (1.680), dan payback period terpendek (3 tahun 10 bulan). Namun, analisis sensitivitas menunjukkan bahwa kelayakan Alternatif 7 dapat terganggu jika biaya investasi meningkat 30%, volume penjualan turun 50%, atau terjadi peningkatan biaya investasi sebesar 20% bersamaan dengan penurunan volume penjualan sebesar 20%. Penelitian ini menekankan pentingnya analisis kelayakan finansial yang menyeluruh untuk memastikan keberhasilan proyek, terutama mengingat risiko yang terkait dengan pembiayaan dan permintaan pasar. Temuan ini berkontribusi pada pengambilan keputusan yang lebih tepat bagi pengembang dan investor, yang mendukung pertumbuhan investasi berkelanjutan di sektor properti komersial, terutama di Kabupaten Tuban.   Kata kunci: analisis kelayakan, kelayakan finansial, pertahapan pembangunan, rumah toko, analisis sensitivitas.
Analisis Perbandingan Konfigurasi Jembatan Model pada Rangka Baja Tipe Warren Truss dengan Konfigurasi Rangka Jembatan Gabungan Tipe Warren Truss dan K-Truss Abrar, Muhammad Fathul; Arifi, Eva; Budio, Sugeng Prayitno
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai komponen krusial dalam infrastruktur transportasi, jembatan memegang peran sentral dalam memfasilitasi mobilitas dan aktivitas ekonomi. Oleh karena itu efisiensi desain jembatan, khususnya dalam konfigurasi rangka, menjadi faktor krusial dalam mengoptimalkan kekuatan struktur serta menekan biaya dan dampak lingkungan. Penelitian ini membandingkan kinerja struktural jembatan rangka baja tipe Warren Truss dengan konfigurasi rangka gabungan Warren Truss–K-Truss, berfokus pada lendutan maksimum, efisiensi Demand Capacity Ratio (DCR), dan total berat material. Model jembatan skala dengan bentang 600 cm yang dianalisis menggunakan SAP2000, dengan pembebanan berupa berat sendiri dan beban terpusat plat baja 400 kg di tengah bentang. Hasil analisis menunjukkan konfigurasi gabungan mengalami lendutan maksimum 0,73040 mm, lebih kecil 16,82% dari Warren Truss murni 0,87809 mm. Dari segi DCR, konfigurasi gabungan lebih efisien pada elemen tarik (2,07%) dibandingkan Warren Truss (2,97%), namun sedikit kurang efisien pada elemen tekan 33,57% untuk konfigurasi gabungan dan 32,08% konfigurasi Warren Truss. Pada segi berat material, konfigurasi Warren Truss murni lebih ringan (144,83 kg) dibandingkan konfigurasi gabungan (165,62 kg). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa konfigurasi gabungan menawarkan performa lendutan yang superior dan efisiensi DCR tarik yang lebih baik, namun dengan konsekuensi berat material yang lebih tinggi. Pemilihan desain harus mempertimbangkan prioritas antara minimisasi lendutan dan efisiensi berat. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap pengembangan desain jembatan yang optimal, khususnya dalam konteks kompetisi akademik dan aplikasi praktis di lapangan.
Analisis Perbandingan Konfigurasi Jembatan Rangka Baja Tipe K-Truss dengan Konfigurasi Rangka Jembatan Gabungan Tipe Warren Truss dan K-Truss Firmansah, Rifki Adji; Ir. Indra Waluyohadi, ST., MT., M.Sc., IPM.; Ir. Siti Nurlina, MT., IPU., ASEAN Eng.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan merupakan komponen strategis dalam sistem infrastruktur transportasi yang berperan penting dalam menunjang mobilitas dan aktivitas ekonomi. Efisiensi desain, khususnya dalam konfigurasi rangka (truss), menjadi aspek fundamental dalam mengoptimalkan kekuatan struktur sekaligus menekan biaya konstruksi dan penggunaan material. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis komparatif terhadap kinerja struktur jembatan rangka baja dengan konfigurasi K-Truss konvensional dan konfigurasi gabungan Warren Truss–K-Truss. Fokus analisis meliputi aspek lendutan, efisiensi struktur berdasarkan nilai Demand Capacity Ratio (DCR), serta kebutuhan total berat material baja. Pemodelan struktur dilakukan menggunakan perangkat lunak SAP2000 dengan mengacu pada SNI 1725:2016, mencakup pembebanan berupa beban mati dan beban lajur tipe “D”. Hasil analisis menunjukkan bahwa konfigurasi gabungan menghasilkan lendutan sebesar 4,00 mm, lebih besar dibandingkan konfigurasi K-Truss sebesar 3,25 mm, dengan selisih 23,08%. Rata-rata nilai DCR untuk elemen tekan dan tarik pada konfigurasi gabungan masing-masing sebesar 21,5% dan 8,8%, sedangkan pada konfigurasi K-Truss sebesar 11,9% dan 8,2%. Dari segi penggunaan material, konfigurasi gabungan memiliki total berat 241,43 ton, lebih ringan 25,61% dibandingkan K-Truss yang memiliki berat 303,24 ton. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa konfigurasi gabungan Warren Truss dan K-Truss mampu memberikan efisiensi material yang lebih tinggi tanpa mengorbankan kinerja struktural secara signifikan. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan desain jembatan yang lebih optimal dan aplikatif, baik dalam konteks akademik maupun implementasi teknis di lapangan. Kata kunci : Jembatan Rangka Baja, Warren Truss, K-Truss, Efisiensi Struktur, Demand Capacity Ratio, SAP200
Analisis Perbandingan Konfigurasi Jembatan Model pada Rangka Baja Tipe K-Truss dengan Konfigurasi Rangka Jembatan Gabungan Tipe K-Truss dan Warren Truss Kresno Putra, Dewa; Dr. Eng. Ir. Eva Arifi, ST., MT., IPM.; Ir. Siti Nurlina, MT., IPU., ASEAN Eng.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan merupakan salah satu infrastruktur penting yang berfungsi untuk menghubungkan dua wilayah yang terpisah oleh rintangan, seperti sungai, lembah, atau jalan. Dalam perancangan jembatan, pemilihan jenis struktur yang tepat sangatlah krusial untuk memastikan keamanan, efisiensi, dan daya tahan jembatan tersebut. Di antara berbagai jenis struktur jembatan, rangka baja tipe K-Truss dan Warren Truss merupakan dua konfigurasi yang sering digunakan dalam desain jembatan. Penelitian ini membandingkan kinerja struktural konfigurasi K-Truss dengan konfigurasi jembatan gabungan antara K-Truss dan Warren Truss, berfokus pada lendutan maksimum, efisiensi Demand Capacity Ratio (DCR), dan total berat material. Model jembatan skala dengan bentang 600 cm yang dianalisis menggunakan SAP2000, dengan pembebanan berupa berat sendiri dan beban terpusat plat baja 400 kg di tengah bentang. Hasil analisis menunjukkan bahwa konfigurasi gabungan K-Truss dan Warren Truss lebih efisien dibandingkan K-Truss saja. Konfigurasi gabungan memiliki DCR tarik 2,1% dan tekan 33,6%, sedikit lebih baik dari K-Truss dengan DCR tarik 2,2% dan tekan 33,4%. Berat struktur juga lebih ringan sebesar 165,62 kg dibandingkan 170,34 kg pada K-Truss, dengan selisih 2,85%. Dalam hal lendutan vertikal, konfigurasi gabungan menunjukkan kekakuan yang lebih baik dengan lendutan 0,45588 mm, lebih kecil 4,90% dari K-Truss. Secara keseluruhan, meskipun perbedaan tidak terlalu besar, konfigurasi gabungan menunjukkan efisiensi yang lebih baik baik dari sisi kekakuan maupun penggunaan material. Pemilihan desain perlu mempertimbangkan keseimbangan antara upaya meminimalkan lendutan dan efisiensi berat struktur. Studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam merumuskan desain jembatan yang optimal, baik untuk keperluan kompetisi akademik maupun penerapan praktis di lapangan. Kata kunci : Jembatan Rangka Baja, Warren Truss, K-Truss, Efisiensi Struktur, Lendutan, Demand Capacity Ratio
Pengaruh Jumlah Lapisan Geopolimer sebagai Coating Agregat Kasar Daur Ulang Terhadap Kuat Tekan dan Cepat Rambat Beton dengan Menggunakan Metode Non-Destructive Test Dimas Satria Dwi Putra; Eva Arifi; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya kebutuhan agregat kasar menyebabkan eksploitasi sumber daya alam, sehingga Recycled Coarse Aggregate (RCA) menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan, meskipun memiliki porositas dan daya serap tinggi serta kekuatan mekanik rendah. Penelitian ini menggunakan pelapisan (coating) RCA dengan geopolimer berbasis fly ash tipe C menggunakan larutan NaOH 12M dan Na₂SiO₃ (rasio 1:2,5) dan solid-liquid ratio 2:1, dengan variasi jumlah lapisan 1, 2, dan 3 serta perendaman selama 5 menit tiap lapisan. Hasil menunjukkan bahwa semakin banyak lapisan coating, mutu agregat semakin baik, ditunjukkan oleh penurunan penyerapan air dari 6,24% (RA) menjadi 5,38% (RAC1), 4,36% (RAC2), dan 3,65% (RAC3), serta peningkatan berat isi dari 1,36 gr/cc menjadi 1,37, 1,38, dan 1,40 gr/cc. Kuat tekan beton meningkat dari 18,08 MPa (RA) menjadi 23,47 MPa (RAC1) dan 25,87 MPa (RAC2), namun menurun menjadi 22,50 MPa (RAC3). Nilai cepat rambat gelombang (UPV) juga meningkat dari 3560,6 m/s (RA) menjadi 3618,8 m/s (RAC1) dan 3853,9 m/s (RAC2), lalu menurun menjadi 3756,1 m/s (RAC3). Penurunan performa pada tiga lapisan disebabkan oleh pelapisan berlebih yang membentuk zona lemah di antara agregat dan mortar, sehingga menurunkan efektivitas ikatan. Dengan demikian, dua lapisan coating geopolimer direkomendasikan sebagai jumlah optimal untuk meningkatkan kualitas RCA dan kinerja beton secara menyeluruh. Kata kunci : Recycled Coarse Aggregate (RCA), geopolymer coating, Non Destructive Test, Sonic Rebound (SONREB)
Penentuan Rencana Perbaikan Jalan Kabupaten dengan Metode Surface Distress Index dan Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus: Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi) Agung, Annisa Tri Kurnia; Machsusiyah, Firanda Nuriszatul; Rachmansyah, Arief; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Sine merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi wisata tertinggi dengan wilayah wisata terluas yaitu 478,2 Ha dan jumlah rata – rata wisatawan sebesar 116,226 dari total 600,074 pada tahun 2018 – 2023. Dilihat dari wilayahnya, Kecamatan Sine berada di ujung barat Kabupaten Ngawi dan berbatasan dengan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Hal ini menyebabkan lalu lintas didominasi oleh beberapa kendaraan berat terutama truk tangki pengangkut air yang berpotensi menyebabkan lapisan permukaan jalan mengalami penurunan tingkat kemampuan layan jalan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi penentuan skala prioritas perbaikan jalan pada wilayah dengan penggunaan lahan yang sebagian besar merupakan perkebunan yang di sekitarnya terdapat berbagai sumber mata air. Penelitian ini menggunakan metode Surface Distress Index (SDI) yang digunakan untuk menilai kerusakan fisik jalan secara visual berdasarkan luas dan lebar retakan, jumlah lubang, dan kedalaman bekas roda dengan hasil akhir berupa klasifikasi kondisi jalan menjadi baik, sedang, rusak ringan, dan rusak berat dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot prioritas perbaikan jalan berdasarkan tiga kriteria utama: kondisi jalan, kinerja jalan, dan tata guna lahan. Hasil penelitian ditemukan nilai kondisi jalan didapatkan bahwa yang mengalami kerusakan terbesar adalah Jalan Raya Sine dengan nilai SDI sebesar 50,96 (Baik). Untuk penentuan kriteria perbaikan jalan di Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi dengan metode AHP diperoleh kriteria tata guna lahan sebagai kriteria tertinggi dengan bobot 0,146. Secara keseluruan, dari penilaian masing – masing kriteria terhadap 3 ruas alternatif jalan didapatkan bahwa ruas Jalan Ketanggung – Mantin ditetapkan sebagai prioritas utama untuk diperbaiki dengan bobot nilai 0,224. Kata kunci: SDI, AHP, Kondisi Perkerasan Jalan, Urutan Prioritas Perbaikan Jalan
Studi Analisis Perilaku Balok Beton Komposit Berongga Menggunakan Baja Cold-Formed C Berhadapan terhadap Variasi Panjang Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) Andi Zahwah Anasyah; Dr. Eng. Ir. Desy Setyowulan, ST., MT., M.Sc., IPM.; Dr. Eng. Devi Nuralinah, ST., MT.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kebutuhan infrastruktur mendorong pemanfaatan material konstruksi inovatif yang tidak hanya kuat dan efisien, tetapi juga mendukung keberlanjutan. Salah satu material yang semakin dikembangkan adalah baja canai dingin (cold-formed steel), yang menawarkan keunggulan seperti bobot ringan, kekuatan tinggi, dan ketahanan terhadap korosi. Dalam pengembangannya sebagai elemen struktural utama seperti balok, penguatan eksternal menggunakan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) menjadi solusi potensial dengan sifatnya yang ringan, kuat tarik, dan tahan korosi. Pada penelitian ini, dirancang balok komposit berongga menggunakan profil baja cold-formed tipe C yang disusun berhadapan dan dihubungkan dengan sekrup SDS (Self Drilling Screw). Perkuatan CFRP ditempatkan pada sisi bawah balok. Dalam penelitian ini, terdapat tiga variasi balok yang dianalisis, yaitu balok tanpa CFRP, balok dengan CFRP sepanjang 350 mm di tengah bentang, dan balok dengan CFRP sepanjang 950 mm di sepanjang bentang. Seluruh analisis dilakukan secara numerik menggunakan perangkat lunak ABAQUS. Hasil analisis menunjukkan bahwa variasi panjang CFRP berpengaruh terhadap kapasitas beban, lendutan, dan kapasitas lentur balok. Semakin panjang CFRP yang digunakan, semakin besar kapasitas beban dan kapasitas lentur yang dapat ditahan oleh balok. Selain itu, pada beban yang sama, balok dengan CFRP yang lebih panjang menunjukkan nilai lendutan yang lebih kecil dibandingkan variasi lainnya.
ANALISIS PENGARUH LAMA WAKTU PEMERAMAN DAN PERSENTASE KALSIUM NITRAT TERHADAP PENINGKATAN STABILITAS TANAH LANAU MENGGUNAKAN METODE MICROBIALLY INDUCED CALCIUM CARBONATE PRECIPITATION (MICP) DENGAN BAKTERI SPOROSARCINA PASTEURII Mayang Palupi; As'ad Munawir; Yulvi Zaika
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas tanah lanau menggunakan metode Microbially Induced Calcium Carbonate Precipitation (MICP) dengan bakteri Sporosarcina pasteurii. Variasi konsentrasi kalsium nitrat (2%, 2,5%, dan 3%) dan lama pemeraman (3, 7, dan 14 hari) diterapkan untuk mengevaluasi pengaruh terhadap kohesi dan sudut geser tanah. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada kekuatan geser tanah, terutama pada konsentrasi 3% dan pemeraman 14 hari. Analisis XRD dan SEM mengonfirmasi terbentuknya presipitasi kalsium karbonat yang memperkuat struktur tanah.  Kata Kunci: stabilisasi tanah, MICP, Sporosarcina pasteurii, kalsium nitrat, kekuatan geser.
PENGARUH VARIASI PERSENTASE GROUND GRANULATED BLAST  FURNACE SLAG DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT TEKAN BETON Nayaka Ulwan Dzaky; Ming Narto Wijaya; Lilya Susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pesat di dunia kontruksi sejalan dengan kebutuhan semen yang meningkat. Akan tetapi peningkatan produksi semen dapat berpengaruh negatif terhadap lingkungan dikarenakan semen menghasilkan sekitar 2,5% emisi CO2 global. Oleh karena itu, diperlukan inovasi untuk mengurangi emisi ini dengan mengganti sebagian semen portland menjadi GGBFS. Pada penelitian ini dilakukan pembahasan mengenai pengaruh persentase GGBFS dan superplasticizer berdasarkan umur beton terhadap kuat tekan beton. Penelitian ini mengganti semen secara parsial dengan GGBFS dengan persentase 0%, 20%, dan 50% dari berat semen. Sedangkan superplasticizer yang digunakan dengan variasi penambahan (iya atau tidak). Penelitian inigmenggunakan benda uji silinder dengan dimensi 15 cm xg30 cm. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengujiangkuat tekan beton pada umur 28 dan 56 hari secara umum naik dan turun sampai dengan persentase GGBFS 20% dari berat semen. Pada umur 56 hari, secara umum kuat tekan beton masih mengalami kenaikan walupun tidak signifikan mengindikasikan bahwa material GGBFS semakin lama umurdbeton maka semakin naik juga nilai kuathtekan beton. Kekuatan tekan beton terbesar terjadi pada variasi GGBFS 20% umur 56 hari dengan penggunaan superplasticizer dengan nilai kuatgtekan yaitu 44,08 Mpa. Dapat disimpulkanmbahwa material GGBFS akan mempengaruhi nilai kuat tekan beton dengan umur yang lebih lama. Oleh karena itu, persentase GGBFS mempengaruhi nilai kuat tekan beton. Kata kunci : Ground Granulated Blast Furnace Slag, Superplasticizer, Kuat Tekan
PERTUMBUHAN KEKUATAN AWAL BETON DENGAN VARIASI PERSENTASE GROUND GRANULATED BLAST FURNACE SLAG DAN SUPERPLASTICIZER Trifania Elisabeth Sitorus; Ming Narto Wijaya; Lilya Susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan semen sebagai bahan utama dalam produksi beton berkekuatan tinggi. Namun, produksi semen dalam jumlah besar menyumbang emisi gas CO₂ sebesar 5–8% yang dapat merusak lingkungan. Langkah yang dapat dilakukan untuk menekan emisi tersebut adalah dengan mengganti sebagian semen Portland dengan GGBFS. Penelitian ini akan menunjukkan pengaruh persentase GGBFS dan penambahan SP terhadap kekuatan tekan awal pada berbagai usia pengujian. Riset ini menggunakan tiga variasi penggunaan GGBFS yaitu 0%, 20%, dan 50% terhadap jumlah berat semen dan penggunaan SP 0% dan 1,1%. Sampel uji yang digunakan berbentuk silinder dengan ukuran 15 cm x 30, masing-masing sebanyak tiga spesimen untuk setiap variasi. Pengujian kuat tekan beton dilaksanakan pada usia 1 hari, 3 hari, dan 7 hari menggunakan alat uji tekan beton yaitu Compressive Strength Test. Hasil riset menunjukkan bahwa peningkatan kadar GGBFS menurunkan kuat tekan awal beton, namun kekuatan meningkat seiring bertambahnya umur beton. Penambahan SP sebesar 1,1% mampu meningkatkan kuat tekan awal secara signifikan pada seluruh variasi umur. Kombinasi terbaik diperoleh pada beton GGBFS 0% dan SP 1,1% pada umur 7 hari dengan kuat tekan mencapai 31,59 MPa. Kata kunci : Kuat Tekan Awal, Ground Granulated Blast Furnace Slag, Superplasticizer, Campuran Beton.