cover
Contact Name
Pudyastuti Kusumaningrum
Contact Email
mot.farmasi@ugm.ac.idm
Phone
-
Journal Mail Official
mot.farmasi@ugm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Obat Tradisional
ISSN : 14105918     EISSN : 24069086     DOI : -
Core Subject : Health,
raditional Medicine Journal (Majalah Obat Tradisional), or Trad. Med. J. (ISSN 1410-5918 (print) and ISSN 2406-9086 (online)), is an international scientific journal published by Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada, three times annually. Collaborating with Indonesian Pharmacist Association, Daerah Istimewa Yogyakarta, and we dedicate our journal to researches and development in traditional medicine. The journal receives papers on research laboratory, field research, and case studies of traditional medicine and its constituent, covering research topics including raw materials, cultivation, phytochemical, pharmacological effects and toxicology, formulation, and biotechnology.
Arjuna Subject : -
Articles 552 Documents
UJI SITOTOKSISITAS, ANTIPROLIFERATIF, DAN PENGARUHNYA TERHADAP EKSPRESI P53 DAN BCl2 DARI FRAKSI ETANOL INFUSA DAUN TEH (Camellia sinensis (L.) O.K.) TERHADAP SEL HeLa Nurani, Laela Hayu
Majalah Obat Tradisional Vol 16, No 1 (2011)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.058 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ16iss1pp%p

Abstract

Daun teh (Camellia sinensis  (L.) O.K.) merupakan salah satu bahan alam yang digunakan masyarakat untuk pengobatan tradisional sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksisitas, antiproliferatif, dan mekanisme terhadap p53 dan bcl-2  dari fraksi etanol infusa daun teh (Camellia sinensis  (L.) O.K.). Daun teh yang diperoleh, diekstraksi dengan cara infundasi dan difraksinasi dengan pelarut etanol. Uji sitotoksisitas dilakukan dengan menginkubasi sel HeLa dengan kepadatan 2.104 dengan perlakuan ekstrak kadar 250 µg/mL; 125  µg/mL; 62,5; 31,25; 15,63; dan 7,81 µg/mL selama 24 jam. Uji antiproliferatif dilakukan dengan menghitung  jumlah sel hidup pada perlakuan sampel kadar 31,25; 15,63; 7,81; dan 3,91 µg/mL setelah diinkubasi pada jam ke-24, 48 dan 72. Uji imunositokimia dilakukan pada konsentrasi sebesar 24,45 µg/mL  dengan antibodi p53 dan bcl-2.  Ekspresi p53 dan bcl-2   dibandingkan dengan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel fraksi etanol dari infusa daun teh (Camellia sinensis  (L.) O.K.) bersifat sitotoksik terhadap sel HeLa dengan harga LC­­50 sebesar 24, 45 µg/mL. Hasil uji doubling time diperoleh doubling time kontrol pelarut 74,11 µg/mL dan kontrol sel 78,22 µg/mL. Sedangkan pada perlakuan kadar 31,25; 15,63; 7,81; dan 3,91 µg/mL diperoleh harga slope yang negatif sehingga tidak diperoleh harga doubling time.  Ekstrak tersebut dapat memacu ekspresi p53 dan menghambat ekspresi bcl-2 dibandingkan dengan kontrol.
PENGARUH JUS BUAH DURIAN (Durio zibethinus Murr.) TERHADAP PROFIL FARMAKOKINETIK PARASETAMOL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) JANTAN GALUR WISTAR Andrie, Mohamad; Simaremare, Pinondang; Wijianto, Bambang
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 3 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.704 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss3pp178-186

Abstract

Parasetamol merupakan obat analgetik-antipiretik yang dikonsumsi secara luas oleh masyarakat. Parasetamol dapat berinteraksi dengan karbohidrat dan alkohol. Buah durian merupakan buah asli Indonesia yang mengandung karbohidrat dan alkohol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh jus buah durian terhadap kinetika absorpsi dan eliminasi parasetamol serta mengetahui dosis jus buah durian yang dapat mempengaruhi kinetika absorpsi dan eliminasi parasetamol. Uji dilakukan dengan membagi 16 ekor tikus dalam 4 kelompok (tiap kelompok 4 ekor). Tiap kelompok diberi perlakuan sebagai berikut: kontrol parasetamol (Parasetamol 9 mg/200 gBB), kelompok dosis 1 (Parasetamol 9 mg/200 gBB dan jus buah durian 0,675 g/200 gBB), dosis 2 (Parasetamol 9 mg/200 gBB dan jus buah durian 1,350 g/200 gBB) dan dosis 3 (Parasetamol 9 mg/200 gBB dan jus buah durian 2,700 g/200 gBB). Pengambilan cuplikan darah dilakukan dari vena ekor tikus pada menit ke- 10, 20, 30, 40, 60, 90, 120, 180, 240, 300 dan 360. Kadar parasetamol dalam plasma diukur menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 243 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jus buah durian dapat mempengaruhi kinetika absorbsi parasetamol dengan menurunkan nilai Ka dan Cpmaks serta meningkatkan Tmaks parasetamol. Sedangkan kinetika eliminasi parasetamol yang dipengaruhi yaitu menurunkan nilai Vd, Cl, Ke, sehingga meningkatkan nilai AUC dan T1/2 parasetamol. Dosis 1, 2 dan 3 jus buah durian dapat mempengaruhi kinetika absorpsi dan eliminasi parasetamol yang meliputi parameter Ka, Cpmaks, Tmaks, Vd, Cl, Ke,  T1/2 dan AUC pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) jantan galur wistar.
AKTIVITAS ANTIINFLAMASI REBUSAN KULIT BATANG JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) PADA UDEMA KAKI TIKUS TERINDUKSI KARAGENIN Nugroho, Agung Endro; Sudarsono, Sudarsono; Veriony, Lini
Majalah Obat Tradisional Vol 16, No 3 (2011)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.16 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ16iss3pp%p

Abstract

Rebusan kulit batang tanaman jambu mete (Anacardium occidentale L.) secara tradisional dimanfaatkan sebagai obat kumur untuk mengobati radang mulut dan gusi. Kombinasi ekstrak air kulit batang jambu mete dengan jus anggur memiliki aktivitas antiinflamasi. Kulit batang jambu mete mengandung asam galat dan asam anakardat yang berefek sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi rebusan kulit batang jambu mete dibandingkan dengan indometasin (Non Streoid Antiinflamatory Drug). Proses penelitian meliputi pengumpulan kulit batang, pembuatan rebusan, analisis kualitatif metabolit, penetapan kadar fenolik total, pengujian aktivitas penangkapan radikal bebas dan pengujian aktivitas antiinflamasi. Rebusan dosis pemberian 1,25; 2,5 dan 5g/kgBB serta kontrol positif indometasin dosis 10mg/kg BB digunakan untuk uji aktivitas antiinflamasi. Hasil pengukuran volume udem dihitung nilai Area Under Curve (AUC) dan % Daya Antiinflamasi (DAI) kemudian data dianalisis untuk mengetahui perbedaan antar kelompok. Dari hasil penelitian diketahui bahwa daya antiinflamasi rebusan kulit batang jambu mete dosis pemberian 1,25 ; 2,5 dan 5 g/kgBB tidak berbeda signifikan dengan indometasin dosis 10mg/kgBB. Kadar fenolik total semakin berkurang seiring dengan peningkatan konsentrasi rebusan. Aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH pada konsentrasi 1mg/mL jauh lebih lemah dibandingkan dengan asam galat 1 mg/mL.
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP STABILITAS FISIK DAN KIMIA LOTION PENUMBUH RAMBUT EKSTRAK BIJI KEMIRI (Aleurites moluccana L. Willd.) Mufrod, Mufrod; Prasojo, Anas Putro Senu; Mulyani, Sri
Majalah Obat Tradisional Vol 17, No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.12 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ17iss1pp1-7

Abstract

Ekstrak etanolik 70% biji kemiri dengan konsentrasi 5% dilaporkan memiliki aktivitas menumbuhkan rambut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap stabilitas fisik dan kandungan flavonoid lotion penumbuh rambut ekstrak biji kemiri sehingga diperoleh suatu sediaan yang acceptable. Lotion dibuat dengan variasi konsentrasi xanthan gum 0,5% ; 1 % ; 1,5%. Pengukuran flavonoid dilakukan dengan metode densitometri . Hasil pengamatan stabilitas fisik yaitu daya lekat, viskositas, dan kadar flavonoid dianalisis secara  statistik. Hasil orientasi formula, lotion dengan konsentrasi xanthan gum 1% adalah yang terbaik dengan daya lekat kurang dari 1 detik, viskositas tiap minggunya naik, dan tidak terjadi pemisahan. Tipe emulsi yang dihasilkan adalah o/w. Hasil densitometri menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar relatif flavonoid antara sebelum dan setelah penyimpanan namun berbeda tidak signifikan (α = 0,158).
UJI AKTIVITAS REPELAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum (L.) f. Citratum Back) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DALAM SEDIAAN LOTION DAN UJI SIFAT FISIK LOTION Murrukmihadi, Mimiek; Fajarini, Dias Anita
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.289 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss2pp96-102

Abstract

Minyak atsiri daun kemangi memiliki aroma khas berfungsi sebagai repelan sehingga dapat digunakan sebagai anti nyamuk. Lotion dianggap lebih praktis, mudah aplikasinya, mudah dioleskan, mudah dituang, dan lebih efisien sehingga repelan dibuat dalam bentuk lotion. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas repelan minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum (L.) f. Citratum Back) terhadap nyamuk Aedes aegypti dalam sediaan lotion. Daun kemangi dikeringanginkan, kemudian disuling dengan distilasi air dan uap selama ±6 jam untuk memperoleh minyak atsiri. Minyak atsiri dengan konsentrasi 15%v/v, 25%v/v, dan 35%v/v dalam etanol 95% dibuat dalam sediaan lotion. Sediaan lotion diuji sifat fisik (homogenitas, viskositas, daya sebar, dan daya lekat) dan uji aktivitas repelan. Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis Kolmogorov Smirnov test, Anava 2 jalan, uji Turkey HSD test. Uji aktivitas repelan dianalisis dengan Anava 1 jalan dilanjutkan uji Turkey dengan taraf kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kenaikan konsentrasi (15%v/v, 25%v/v, 35%v/v dalam etanol 95%),lotion yang dihasilkan homogen dan mudah dituang. Lotion dengan kenaikan konsentrasi minyak atsiri daun kemangi tersebut mempengaruhi aktivitas repelan yang berbeda bermakna dengan waktu perlindungan berturut-turut adalah 3522, 4611, dan 5435 detik.
PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK TERPURIFIKASI HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) DAN HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) TERHADAP TRANSLOKASI PROTEIN GLUT-4 PADA TIKUS DIABETES MELLITUS TIPE 2 RESISTEN INSULIN Nugroho, Agung Endro; Lindawati, Novena Yety; Pramono, Suwijiyo
Majalah Obat Tradisional Vol 19, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.168 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ19iss2pp62-69

Abstract

Herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees) dan herba pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) merupakan tanaman obat unggulan yang sedang dikembangkan sebagai obat tradisional salah satunya sebagai antidiabetes. Penelitian bertujuan untuk melihat efek kombinasi ekstrak terpurifikasi herba sambiloto dan herba pegagan terhadap translokasi protein GLUT-4 pada tikus diabetes mellitus tipe 2 resisten dibandingkan dengan penggunaan dari masing-masing ekstrak. Dalam penelitian digunakan 8 kelompok perlakuan dimana 3 kelompok diberi kombinasi ekstrak terpurifikasi herba sambiloto dengan herba pegagan:  kelompok I (912,1: 300); kelompok II (651,5 : 500); kelompok III (390,9 : 700) dalam mg/kg BB;  kelompok IV (ekstrak terpurifikasi herba sambiloto 1303 mg/kg BB); kelompok V (ekstrak terpurifikasi herba   pegagan  1000 mg/kg BB),   kelompok   VI   (kontrol   positif  metformin 45mg/kg BB),   kelompok  VII (kontrol negatif CMC-Na 0,5%), dan kelompok VIII (kontrol normal). Parameter yang diukur data semi kuantitatif translokasi protein GLUT 4 pada sel otot paha (soleus muscle) dengan metode Immunohistochemistry. Hewan uji diabetes mellitus tipe 2 resisten insulin dibuat dengan pembebanan fruktosa (1,8 g/kg BB) dan pakan kaya lemak (campuran pakan pelet 95% dan 5% kuning telur bebek serta lemak babi 5 mL/ 200 g BB) selama 70 hari. Penetapan kondisi resisten insulin hewan uji digunakan 3 parameter meliputi kadar glukosa darah, uji kadar lemak (trigliserida, LDL, kolesterol dan HDL), dan uji daya hipoglikemik glibenklamid yang dibandingkan dengan kontrol normal. Hasil uji resisten insulin dengan analisis statistik Independent Sample-t Test menunjukkan ada perbedaan bermakna (p<0,05) antara tikus normal dengan tikus diit lemak-fruktosa pada hari ke-50 dan ke-70. Hal ini mengindikasikan tikus diit lemak-fruktosa terindikasi DM tipe 2 resisten insulin. Pengaruh kelompok I (kombinasi ekstrak terpurifikasi herba sambiloto dengan herba pegagan (912,1 : 300 mg/kg BB) terhadap translokasi protein GLUT-4 lebih baik jika dibandingkan dengan pengaruh dari masing-masing ekstrak dengan signifikan p<0,05 dengan analisis oneway ANOVA.
PENGARUH ENKAPSULASI EKSTRAK DAUN MURBEI (Morus alba L.) TERHADAP TEKANAN DARAH ARTERI PADA TIKUS Aminah, Siti; Suwaldi, Suwaldi; Fudholi, Achmad; Wahyono, Wahyono
Majalah Obat Tradisional Vol 19, No 3 (2014)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.062 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ19iss3pp149-155

Abstract

Rutin dan kuersetin merupakan senyawa golongan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak daun murbei (Morus alba L.) dan mempunyai pengaruh  dalam sistem kardiovaskuler. Pada penelitian ini diteliti pengaruh enkapsulasi ekstrak daun murbei terhadap tekanan darah arteri,. Ekstrak dibuat secara remaserasi dengan menggunakan penyari etanol 95%. Kandungan rutin dan kuersetin didalam ekstrak ditentukan dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Enkapsulasi  dilakukan terhadap 0,25% ekstrak,  menggunakan kitosan  0,5mg/mL  dan TPP 1mg/mL. Karakterisasi dilakukan terhadap ukuran partikel, efisiensi enkapsulasi dan Spektroskopi Infra Merah-Fourier Transform. Ekstrak dengan dosis 1g/kg berat badan dan ekstrak terenkapsulasi dengan dosis 1,313g/kg berat badan kemudian diberikan   secara per oral pada tikus normotensif maupun tikus hipertensif, selanjutnya diukur tekanan darah arteri dan frekuensi denyut jantung dengan menggunakan Coda Non-Invasive Blood Pressure System. Hasil menunjukkan bahwa kadar rutin dan kuersetin dalam ekstrak adalah (0,87±0,138) mg/g  dan (4,427±0,065) mg/g.  Kitosan-TPP dengan perbandingan 0,5:1  membentuk partikel dengan ukuran antara  25,11–45,21nm  dan  efisiensi enkapsulasi  (76,14±2,29) % pada enkapsulasi ekstrak daun murbei. Ekstrak daun murbei dan ekstrak daun murbei terenkapsulasi dapat menurunkan tekanan darah  arteri.
SELECTIVITY OF PURIFIED EXTRACT FROM THE LEAVES OF Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray AGAINST HELA CELLS Wahyuningsih, M. Sri Hartati; Syarif, Rul Afiyah; Suharmi, Sri; Murini, Tri; Saputra, Firandi; W, Adiguno Suryo
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.979 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss1pp%p

Abstract

Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray is a kind of plant and traditionally used to cure various diseases. The previous research found that T.diversifolia had antiproliferation effect on colon cancer cell (Col2). Sample preparation using biossay guided extraction and partition method, could simplify the active compounds of the extract. Research on the selectivity of purified extract from the leaves of Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray) against HeLa cells hasn’t been known yet. The aim of this research was to find out the selectivity of purified extract of T.diversifolia’s leaves on HeLa cell compared to vero cell and to find out the Fifty Percent Inhibition Concentration (IC50), and its selectivity index. Extraction of T. diversifolia‘s leaves were done by maceration method using chloroform and methanol. Both of extract were tested by MTT cytotoxic assay on HeLa cells in vitro with serial doses (0,24 - 500μg/mL). Each group was replicated 3 times. The absorbance was read using ELISA at λ 540nm. IC50 was analyzed by probit regression on SPSS 15 for Windows. Partition (purified extract) of the active extract was done using Petroleum eter (PE), and tested by MTT cytotoxic assay on HeLa cells in vitro.  The IC50 methanol extract to HeLa cell in vitro is 1006,99μg/mL, IC50 chloroform extract is 16,61μg/mL.  The IC50 of soluble PE is 325,33μg/mL.  and IC50 of insoluble PE is 3,078μg/mL. The IC50 value of insoluble PE to Vero cell is 80,30 μg/mL. Selectivity index of purified extract (PE insoluble extract) is 26.09. 
AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI n-HEKSANA : KLOROFORM DARI EKSTRAK METANOL KULIT BATANG MANGROVE (Rhizopora mucronata) PADA SEL KANKER MYELOMA Harwoko, Harwoko; Utami, Esti Dyah
Majalah Obat Tradisional Vol 15, No 2 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.562 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ15iss2pp%p

Abstract

Tanaman mangrove telah lama digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat untuk terapi penyakit gastroenteritis dan antikanker. Rhizopora mucronata termasuk satu jenis mangrove yang belum banyak diteliti potensinya sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik fraksi n-heksana: kloroform dari ekstrak metanol kulit batang Rhizopora mucronata pada sel Myeloma. Serbuk kulit batang R. mucronata diekstraksi dengan metanol dengan cara maserasi kemudian ekstrak metanol dipartisi berturut-turut dengan kloroform, etil asetat, dan metanol. Fraksi kloroform kemudian difraksinasi dengan campuran n-heksan dan kloroform (3 : 2) dan dilakukan diuji sitotoksisitas pada sel myeloma dengan metode MTT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-heksana : kloroform dari ekstrak metanol kulit batang Rhizopora mucronata bersifat sitotoksik pada sel myeloma dengan nilai IC50 sebesar 15 µg/mL dan hasil uji kualitatif fraksi tersebut mengandung senyawa flavonoid dan terpenoid.
PENINGKATAN AKTIVITAS ANTIJAMUR CANDIDA ALBICANS SALEP MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH (Piper bettle LINN.) MELALUI PEMBENTUKAN KOMPLEKS INKLUSI DENGAN B-SIKLODEKSTRIN Astuti, Ika Yuni; Hartanti, Dwi; Aminiati, Ani
Majalah Obat Tradisional Vol 15, No 3 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.858 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ15iss3pp94 – 99

Abstract

Minyak atsiri daun sirih (Piper betle Linn.) memberikan aktifitas antimikroba terhadap Candida albicans (Wirna, 2006). Sifat minyak atsiri adalah kurang stabil terhadap suhu tinggi, cahaya, dan oksigen. Untuk menjaga kestabilan dan memudahkan penanganan minyak atsiri dalam pembuatan sediaan, dapat dilakukan pembuatan kompleks inklusi minyak atsri dengan b-siklodekstrin (Szejtli, 1989). Hal ini mendorong penulis untuk meneliti tentang pengaruh pembentukan kompleks inklusi minyak atsiri daun sirih dalam b-siklodekstrin terhadap aktivitas antijamur candida albicans yang diformulasikan dalam sediaan salep polietilen glikol. Dalam penelitian ini, pertama kali dilakukan isolasi minyak atsiri daun sirih secara destilasi. Kemudian dilakukan pembuatan kompleks inklusi minyak atsiri daun sirih - β-siklodekstrin dengan metode kopresipitasi dengan perbandingan minyak atsiri daun sirih : β-siklodekstrin 1:1 (b/b). Kompleks inklusi yang terbentuk diidentifikasi dengan kromatografi lapis tipis dan difraksi sinar X serbuk. Kromatografi lapis tipis menggunakan silika gel sebagai fase diam dan fase gerak toluen-etil asetat (7:3) dan metanol-air (7:3). Nilai Rf minyak atsiri daun sirih dan kompleks inklusi dibandingkan. Pola difraksi sinar X serbuk β-siklodekstrin, campuran fisik, dan kompleks inklusi juga dibandingkan. Tahap selanjutnya adalah pembuatan salep minyak atsiri daun sirih dan salep kompleks inklusi minyak atsiri daun sirih - β-siklodekstrin dengan menggunakan basis polietilen glikol. Sifat fisik dan aktivitas antifungi kedua formula dibandingkan. Hasil kromatografi lapis tipis menunjukkan minyak atsiri daun sirih dengan fase gerak metanol-air (7:3) mempunyai Rf 0,69 dan 0,81 untuk kompleks inklusi. Pada  fase gerak toluen-etil asetat (7:3), nilai Rf minyak atsiri daun sirih 0,63; 0,73; 0,85; sedangkan kompleks inklusi 0,66; 0,80, dan 0,91. Analisis difraksi sinar X serbuk menunjukkan pola yang berbeda antara  β-siklodekstrin, campuran fisik dan kompleks inklusi. Perbedaan Rf pada kromatografi lapis tipis dan perbedaan pola difraksi sinar X  ini menunjukkan bahwa minyak atsiri daun sirih telah terkompleks dengan β-siklodekstrin. Hasil uji sifat fisik salep minyak atsiri daun sirih dan salep kompleks inklusi minyak atsiri daun sirih - β-siklodekstrin menunjukkan bahwa homogenitas kedua formula cukup baik. Salep kompleks inklusi minyak atsiri daun sirih - β-siklodekstrin mempunyai daya sebar, daya lengket dan daya antijamur  yang lebih baik dibandingkan dengan salep minyak atsiri daun sirih. Potensi daya antijamur salep kompoleks inklusi minyak atsiri daun sirih - β-siklodekstrin tidak berbeda nyata dengan salep mikonazol sebagai kontrol positif.

Page 2 of 56 | Total Record : 552