Articles
Hubungan Fungsi Keluarga dengan Status Mental Remaja pada Keluarga di Daerah Pesisir
Veny Elita;
Niken Yuniar Sari;
Jumaini Jumaini;
Musfardi Rustam
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan: Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32583/keperawatan.v16i1.1253
Masalah mental emosional pada remaja semakin meningkat dalam sepuluh tahun terakhir. Keluarga sebagai bagian yang terdekat bagi remaja memiliki peran penting dalam menentukan kesehatan mental remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi keluarga dengan status mental remaja yang tinggal di daerah Pesisir Sungai Siak Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan metode survey. Sampel penelitian adalah remaja yang tinggal di wilayah aliran Sungai Siak, yaitu di Kelurahan Sri Meranti sebanyak218 orang yang direkrut menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Family Assessment Device (FAD) dan Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) usia 11-18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh jumlah responden (54,1%) memiliki fungsi keluarga yang adaptif dan 52,3% responden memiliki status mental yang normal. Status mental normal lebih banyak pada responden laki-laki sedangkan status mental abnormal lebih banyak pada responden perempuan. Hasil analisa bivariat mendapatkan nilai p = 0,055 (> α 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi keluarga dengan status mental remaja, namun pada ranah status mental terdapat hubungan antara fungsi keluarga dengan status emosional, perilaku dan prososial.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Stres pada Remaja
Ardillah Nurliza;
Niken Yuniar Sari;
Darwin Karim;
Tesha Hestyana Sari
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 8 No 2 (2024): JURNAL KEPERAWATAN WIDYA GANTARI INDONESIA (JKWGI)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52020/jkwgi.v8i2.8737
Adolescence is a period in a person's life where they develop psychologically to find their identity. Teenagers who are vulnerable to experiencing various mental changes such as stress problems need guidance that includes certain parenting styles. A cross-sectional correlational descriptive design was used in this study. The research was conducted at SMAN 8 Pekanbaru with a population of 1,017 students at SMAN 8 Pekanbaru. The sample for this research was 287 respondents using purposive sampling technique. The Parental Authority Questionnaire (PAQ) questionnaire for parenting styles and the Depression Anxiety and Stress Scales Questionnaire (DASS 21) to assess stress levels in adolescents. This research uses univariate analysis, and bivariate analysis uses the chi square test. The results showed that the majority of respondents were female, 173 people (60.3%), the majority of respondents were 16 years old, 136 people (47.4%), and the majority of respondents were first-born children, 115 people (40.1%) . The majority of respondents in the study had a democratic parenting style and experienced normal levels of stress, 111 people (66.1%). Statistical tests show that there is a substantial relationship between parenting methods and stress levels in adolescents with p value (0.000) < alpha (0.05). Thus, it may be said that parenting styles have a significant relationship with stress levels in adolescents. Based on the findings of this study, more prevention and treatment options can be determined by implementing interventions to reduce stress in adolescents, especially due to parenting styles.
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Memberikan ASI Eksklusif: Literatur Review
Mutiara Sepjuita Audia;
Widia Lestari;
Niken Yuniar Sari
DIAGNOSA: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 3 (2023): Agustus : Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59581/diagnosa-widyakarya.v1i3.834
Introduction: Mother's Milk is the best life liquid that is needed by babies which contains various substances that are important for the growth and development of babies and in accordance with their needs. The importance of exclusive breastfeeding for babies is like nutrition in general, breast milk contains components of macro and micro nutrients. Macronutrients are carbohydrates, protein and fat, while micronutrients are vitamins and minerals. Each component of breast milk has its own benefits for the baby's growth. The lack of exclusive breastfeeding can be caused by various conditions, demographic, socioeconomic, and clinical factors greatly determine the continuity of breastfeeding. Objective: To determine the factors that influence mothers in giving exclusive breastfeeding. Methods: The method used in this study is the narrative review method with literature sourced from the Google Scholar and PubMed databases. Results: Of the 7 articles, there are 5 articles that discuss internal factors that influence mothers in giving exclusive breastfeeding. Internal factors that influence mothers in giving exclusive breastfeeding according to the 5 articles reviewed are knowledge, education, occupation, age, attitude and parity. And from 7 articles there are 4 articles that discuss external factors that influence mothers in giving exclusive breastfeeding. External factors that influence mothers in giving exclusive breastfeeding according to the 4 reviewed journals are social culture, family support and support from health workers. Conclusion: Based on the 7 articles presented, it indicates that there are so many factors that trigger mothers not to give exclusive breastfeeding, both internal factors that come from the mother herself and external factors that come from outside the mother herself.
Progressive Muscle Relaxation (PMR) Audiovisual terhadap Ansietas dan Kualitas Tidur Pasien Terdiagnosa Covid-19
Sari, Niken Yuniar;
Sulastri, Diah
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.651-656
Pasien Terdiagnosa Covid-19 mengalami ansietas dan kualitas tidur yang buruk karena perawatan isolasi. Obat peningkat tidur dapat menghambat sistem pernapasan dan menyebabkan depresi pernapasan sehingga memperburuk kondisi pasien. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh progressive muscle relaxation (PMR) audiovisual terhadap ansietas dan kualitas tidur pasien terdiagnosa Covid-19. Desain penelitian yang digunakan adalah desain quasi ekperimental pre-post test control group. Sample dalam penelitian ini adalah 37 pasien terdiagnosa Covid-19 yang di rawat di rumah sakit Bandar Negara Husada Bandar Lampung yang di ambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan instrumen The Spielberger State-Trait Anxiety Scale (STAI) untuk menilai kecemasan dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk menilai kualitas tidur yang telah di uji validitas dan releabilitasnya. Analisis data menggunakan uji independen samples t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan ansietas dan kualitas tidur setelah diberikan latihan PMR (p-value = 0,000). Hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai program promotif pada pasien terdiagnosa Covid-19 gejala ringan dan sedang.
Hubungan Tingkat Spiritualitas dengan Academic Burnout pada Mahasiswa Akhir Fakultas Keperawatan Universitas Riau
Putri, Dinda Daisya;
Yuniar Sari, Niken;
Novayelinda, Riri
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36089/nu.v14i3.1288
Academic burnout is the condition in which an individual feels physically, mentally, and emotionally tired due to work done over a long period time. Final year nursing student of Faculty of Nursing are at risk of experiencing academic burnout due to the many routines and tasks performed during the course. One factor that can affect academic burnout is the spiritual level. Method: The method in this study uses a descriptive design of correlation with the total sample of 142 respondents taken based on the inclusion criteria with total sampling techniques. The measurement tool used is the Maslach Burnout Inventory-Student Survey questionnaire which has passed the validity test with a count r value starting from 0.332-0.724 and Cronbach's alpha value of 0.895 and the Daily Spiritual Experience Scale which has passed validity tests with a table r value of 0.514 and r count of 0.804-0.874. The majority of respondents are aged 22 (55.6%), the majority are female (89.4%), and they are moslem (88.7%). A high spiritual level with a total of 59.2%. Academic burnout was 74.6 percent. The results of the statistical test chi-square obtained p-value = 0.536 (p>0.05). Conclusion: There was no link between the spiritual level and academic burnout in the final students of the University of Riau Faculty of Nursing.
Hubungan Dukungan Sosial dengan Masalah Psikososial pada Remaja Awal (12-14 Tahun) di Pesantren
Kosika, Denny;
Yuniar Sari, Niken;
Kurniawan, Didi
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36089/nu.v14i3.1292
Background: Early adolescence is the gateway to psychosocial problems. Adolescence is a transitional period of change both physically and psychologically. Psychosocial problems that occur in adolescents can cause low self-esteem, impaired self-image, and depression. This study aims to determine the relationship between social support and psychosocial problems in early adolescents at the Pekanbaru City Islamic Boarding School. Methods: This study used a correlation descriptive design and a cross sectional approach. The instruments used in this study were the Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS), and the Pediatric Symptom Checklist-Youth Report (PSC-Y35). The research sample consisted of 194 respondents who were taken based on inclusion criteria using a simple random sampling technique. The analysis used was bivariate analysis using the chi square test and simple logistic regression analysis. Result: There are 19.1% of adolescents who have high category social support, as many as 27% of adolescents experience psychosocial problems. The results of statistical tests showed that there was a significant relationship between social support and psychosocial problems in early adolescents at Islamic boarding schools with a p value (0.007)
Hubungan Penggunaan Metamfetamin dengan Ansietas pada Pasien di Poliklinik NAPZA
Sastriani, Devi;
Yuniar Sari, Niken;
Sujiah, Sujiah
Jurnal Ilmiah Ners Indonesia Vol 3 No 2 (2022): November 2022
Publisher : Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22437/jini.v3i2.21240
Anxiety is a normal and healthy reaction to stress. However, anxiety followed with constant fear and worry that create the uncomfortable feeling that disrupts daily one’s daily activities should be further examined. Anxiety can be triggered by methamphetamine consumption. This research was conducted to examine the relationship between methamphetamine consumption and anxiety. This quantitative was performed using a cross-sectional approach. Research population included all patients at the at the Drug Polyclinic (Merpati) Regional Psychiatric Hospital, Lampung Province done from June 2022 to July 2022. A total sampling technique was carried out to select 37 patients as samples. The univariate analysis done in this research showed that most patients were adults aged between 20-60 years old with high school education background. All respondents were unmarried males who started consuming methamphetamine between 2011-2020. The highest level of anxiety experienced by respondents was severe anxiety. The results of bivariate analysis indicated the presence of a significant relationship between methamphetamine consumption and anxiety (p-value 0.01). The findings of this research are expected to raise health workers’ awareness about the importance of health education regarding the risk of anxiety to patients who consume methamphetamine in order to identify their anxiety level and proper ways to overcome it. Abstrak Ansietas merupakan kondisi yang normal dan merupakan reaksi sehat terhadap stress. Namun, jika mengalami ansietas dengan ketakutan dan kekhawatiran terus-menerus yang mengakibatkan penderitanya merasa tidak nyaman serta sulit untuk beraktifitas, maka perlu penanganan lebih lanjut. Salah satu penyebab timbulnya ansietas adalah penggunaan zat metamfetamin (shabu).  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penggunaan metamfetamin (shabu) dengan ansietas pada pasien di Poliklinik Napza (Merpati) RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dari penelitian ini seluruh pasien yang datang ke Poliklinik Napza (Merpati) dari bulan Juni 2022 sampai Juli 2022. Pengambilan sampel menggunakan tehnik total sampling yaitu 37 orang. Hasil analisa univariat penelitian ini yaitu sebagian besar berada pada usia dewasa antara 20-60 tahun dengan tingkat  pendidikan SMA. Seluruh responden berjenis kelamin laki-laki berstatus belum menikah. Tahun mulai menggunakan yaitu tahun 2011-2020. Responden terbanyak merupakan pengguna metamfetamin (shabu). Tingkat ansietas terbanyak yang dialami yaitu ansietas berat. Hasil analisa bivariat menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan metamfetamin (shabu) dengan ansietas (p-value 0,01). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman pada tenaga kesehatan tentang pentingnya pendidikan kesehatan tetang ansietas pada pasien pengguna metamfetamin (shabu) agar mengetahui tingkat ansietas yang dialami dan cara mengatasianya. Kata Kunci : Ansietas, Metamfetamin (shabu), Rumah Sakit Jiwa
Pemberdayaan Keluarga Dalam Penanganan Masalah Kesehatan Mental Emosional
Jumaini, Jumaini;
Wahyuni, Sri;
Elita, Veny;
Sari, Niken Yuniar;
Nauli, Fathra Annis;
Agrina, Agrina;
Sari, Tesha Hestyana;
Guna, Stephanie Dwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Jajama (JPMJ) Vol 2 No 2 (2023): JPMJ Vol 2 No 2 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47218/jpmj.v2i2.273
Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Umbansari. Wilayah Kelurahan ini berada di sepanjang tepian Sungai Siak dan termasuk wilayah Kotamadya Pekanbaru bagian pinggiran. Masyarakat wilayah ini sangat rentan mengalami berbagai masalah kesehatan mental emosional karena kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tekanan/stress. Oleh karena itu, perlu di lakukan edukasi dan pelatihan tentang berbagai masalah kesehatan mental dan emosional dan cara penangannya dalam keluarga. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dengan memberikan pendidikan kesehatan dan memberikan pelatihan kepada keluarga untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan keluarga di wilayah Kelurahan Sri Meranti tentang identifikasi dan penanganan masalah kesehatan mental emosional secara sederhana. Pelaksanaan Pengabdian ini terdiri dari penyusunan proposal, pre test, edukasi, mempraktikkan relaksasi otot progresive, post test dan penyusunan laporan. Metode pelaksanaan kegiatan dengan metode berbasis kelompok dilakukan secara offline dengan mengunakan metode melalui ceramah, diskusi dan demonstrasi dan simulasi secara langsung. Hasil dari kegiatan ini didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan mengenai masalah kesehatan mental emosional pada 23 orang peserta yaitu sebesar 16,7 poin. Seluruh peserta antusias dan bersemangat mengikuti semua rangkaian kegiatan. Peserta menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat sekali, karena masalah mental emosional seperti stress dan kecemasan yang mereka rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengalaman Pasien Penderita Penyakit Jantung Koroner Post Percutaneous Coronary Intervention (PCI)
Nur Aldi, Fatthya Rizqy;
Erwin, Erwin;
Sari, Niken Yuniar
Jurnal Keperawatan Profesional Vol 12, No 2 (2024): Preventive Measures
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33650/jkp.v12i2.9377
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang terjadi dikarenakan adanya penyempitan arteri koronaria, salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengobati penyempitan pembuluh darah adalah dengan metode Percutaneous coronary intervention (PCI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman pasien penderita penyakit jantung koroner yang telah melakukan tindakan Percutaneous coronary intervention (PCI) di RSUD Arifin Achmad. Metode: penelitian ini menggunakan desain penelitian fenomenologi Deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur dengan jumlah partisipan sebanyak 4 orang yang melakukan tindakan PCI di RSUD Arifin Achmad pada 1 bulan terakhir, pemilihan sampel yaitu melalui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi, penelitian ini dilakukan dari tanggal 27 November hingga 4 Desember 2023. Penelitian ini menghasilan tiga tema yaitu: (1) Pengalaman Pasien Penderita Penyakit Jantung Koroner saat Tindakan PCI (2) Kondisi Pasien Penderita Penyakit Jantung Koroner post PCI, (3) Dukungan Keluarga. Tindakan PCI cukup berpengaruh terhadap pasien baik secara psikologis maupun aktivitas, saat tindakan PCI dilakukan pasien merasa cemas, gugup, dan takut. Setelah tindakan PCI dilakukan pasien merasa menjadi lebih baik dari sebelum dilakukan tindakan PCI, yaitu dengan berkurangnya nyeri yang dirasakan, namun aktivitas yang dilakukan menjadi lebih terbatas. Oleh karena itu, dukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhan pasien setelah dilakukan tindakan PCI
Peningkatan Kesehatan Mental Anak Usia Sekolah melalui Stimulasi Perkembangan Aspek Emosi
Sari, Niken Yuniar;
Jumaini, Jumaini;
Nauli, Fathra Annis;
Wahyuni, Sri;
Azni, Anisa Yulvi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v6i4.5141
Tahapan perkembangan psikososial anak usia sekolah adalah berada pada fase industri yaitu kemampuan menghasilkan karya, berinteraksi dan berprestasi dalam belajar. Jika anak sekolah sekolah tidak mampu mencapai perkembangannya secara optimal maka anak sekolah akan mengalami rendah diri. Stimulasi perkembangan emosi anak usia sekolah merupakan aspek penting dalam mendukung pertumbuhan psikososial karena dapat mempengaruhi kemampuan sosial di masa depan. Tanpa stimulasi yang tepat anak dapat mengalami hambatan dalam perkembangan yang dapat menyebabkan masalah seperti rendah diri dan ketidakpercayaan diri. Tujuan pengabdian ini untuk menstimulasi perkembangan aspek emosi anak usia sekolah. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah melaksanakan stimulasi pada 30 anak usia sekolah dengan pemberian stimulasi tentang aspek perkembangan emosi anak usia sekolah yang meliputi aspek emosi positif dan emosi negatif. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aspek emosi sebesar 8,18% emosi pada anak usia sekolah. Oleh karena itu stimulasi perkembangan aspek emosi ini direkomendasikan sebagai promosi kesehatan untuk meningkatkan perkembangan aspek emosi anak usia sekolah pada tatanan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat.