Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA NARAPIDANA REMAJA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KARAWANG Nia Mardiana; Nita Rohayati; Cempaka Putrie Dimala
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 3 No. 1 (2023): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v3i1.793

Abstract

Psychological well-being sangat penting bagi narapidana remaja, tanpa psychological well-being, remaja cenderung memiliki kesehatan fisik yang buruk seperti sakit, tidak produktif, dan akhirnya akan menjadi beban keluarga. tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat Psychological Well-Being pada narapidana remaja lembaga pemasyarakatan kelas IIA karawang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif analitik. Teknik pengambilan sampel atau sampling adalah metode yang digunakan untuk memilih dan mengambil beberapa individu dari kelompok populasi untuk dijadikan sebagai sampel. Dengan pengambilan sampel sampling total sehingga populasi narapidana remaja di Lapas Kelas IIA karawang dengan jumlah 55 orang seluruhnya menjadi responden penelitian. Hasil analisis menunjukan bahwa kategorisasi Psychology well being pada narapidana remaja masuk dalam kategori rendah, sebanyak 55 atau 100%. Ini menunjukkan bahwa remaja tersebut memiliki penilaian yang negatif terhadap pengalaman dan kualitas hidupnya. Ditandai dengan merasa tidak puas dengan diri sendiri, tidak memiliki rasa kontrol atas dunia luar dan kesulitan mengelola urusan sehari-hari, bergantung pada penilaian orang lain, tidak memiliki hubungan yang dekat dan sulit bersikap hangat dengan orang lain, tidak memiliki makna dalam kehidupan, dan tidak mampu mengembangkan sikap atau perilaku baru. Dengan demikian, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Karawang diharapkan dapat memaksimalkan program yang sudah berjalan dengan membangun inovasi pada tiap-tiap program di dalamnya guna meningkatkan psychological well-being pada narapidana. Consumptive psychological well-being is very important for juvenile prisoners, without psychological well-being, adolescents tend to have poor physical health such as being sick, unproductive, and will eventually become a burden on the family. The purpose of this study was to determine the level of Psychological Well-Being in juvenile inmates of Class IIA Karawang Penitentiary. This research uses quantitative descriptive analytic method. Sampling technique or sampling is a method used to select and take several individuals from a population group to serve as a sample. With total sampling, the population of juvenile inmates in the Class IIA Karawang Prison with a total of 55 people became the research respondents. The results of the analysis show that the categorization of Psychology well being in juvenile prisoners is in the low category, as much as 55 or 100%. This shows that the teenager has a negative assessment of the experience and quality of life. Characterized by feeling dissatisfied with oneself, having no sense of control over the outside world and having difficulty managing daily affairs, depending on the judgment of others, not having close relationships and having difficulty being warm to others, having no meaning in life, and unable to develop new attitudes or behaviors. Thus, the Class IIA Karawang Penitentiary is expected to be able to maximize the programs that are already running by building innovations in each program in it to improve the psychological well-being of prisoners.
PERAN DUKUNGAN SOSIAL DAN OPTIMISME TERHADAP SCHOOL WELL BEING PADA REMAJA Nita Rohayati; Cempaka Putrie Dimala; Dinda Aisha
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 1 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v8i1.5545

Abstract

The emergence of the concept of school well-being provides a reference to the ideal school concept that is able to promote the well-being of its students. However, implementing this concept is not easy. School well-being is the subjective assessment by students of how their school meets their basic needs. These basic needs dimensions include having, loving, being, and health. Incorporating perceived social support and optimism into school well-being is a positive action. This study aims to examine the simultaneous role of perceived social support and optimism on school well-being among adolescents. The population of this study consisted of adolescents in the city of Karawang, with a sample of 203 individuals. The sampling technique used was quota sampling. The data in this study were analyzed using multiple linear regression. The results of this study indicate that the relationship between perceived social support, optimism, and school well-being is found to be significant with a significance value of 0.000. R-square value is 0.235, meaning that 23.5% of the variation in school well-being is influenced by perceived social support and optimism, while the remaining 76.5% is due to other unmeasured variables in this study. Keywords: Adolescents, optimism, perceived social support, school well-being Hadirnya konsep school well-being memberikan referensi mengenai konsep sekolah ideal yang mampu menyejahterakan siswanya. Namun demikian untuk mengimplementasikan konsep tersebut tidaklah mudah. School well-being ialah penilaian yang berisifat subjektif oleh siswa terhadap bagaimana sekolahnya yang akan memenuhi kebutuhan dasarnya. Dimensi kebutuhan dasar tersebut ialah having, loving, being, dan health. Memasukkan dukungan sosial dan optimisme ke dalam school well-being merupakan tindakan positif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran simultan dukungan sosial dan optimismee terhadap school well-being pada remaja. Populasi dalam penelitian ini merupakan remaja di kota Karawang dengan sampel sebanyak 203 orang. Adapun teknik pengambilan sampel adalah dengan metode quota sampling. Data dianalisis dengan menggunakan Regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial dan optimisme berpengaruh terhadap school well-being dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai Rsquare sebesar 0,235; artinya sebesar 23,5% variasi pada school well being dipengaruhi oleh dukungan sosial dan optimisme, sisanya sebesar 76,5% disebabkan oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini. Kata Kunci: Dukungan social, optimisme, remaja, school well-being
KESEJAHTERAAN KARYAWAN PADA PEGAWAI DI KARAWANG: PERAN PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DAN PSYCHOLOGY CAPITAL Nita Rohayati; Yulyanti Minarsih; Yusni Wisata
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 9 No 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v9i1.7750

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran Perceived Organizational Support (POS) dan Psychology Capital (PsyCap) dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan di Karawang, sebuah daerah industri dengan jumlah perusahaan yang signifikan. Metode kuantitatif digunakan dengan survei sebagai alat pengumpulan data yang melibatkan karyawan dari berbagai sektor industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychology capital dan perceived organizational support memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kesejahteraan karyawan, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai Rsquare sebesar 0,755; artinya sebesar 75,5% variasi pada kesejahteraan di tempat kerja dipengaruhi oleh psychology capital dan perceived organizational support, sisanya sebesar 24,5% disebabkan oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini. Karyawan yang merasakan dukungan organisasi yang tinggi dan memiliki tingkat psychology capital yang tinggi cenderung memiliki kepuasan kerja, komitmen yang lebih tinggi, serta tingkat stres yang lebih rendah. Kombinasi antara POS dan PsyCap dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi kesejahteraan karyawan. Penelitian ini menyarankan agar perusahaan di Karawang meningkatkan dukungan terhadap karyawan dan mengembangkan program-program untuk memperkuat PsyCap guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan lebih produktif. This study aims to explore the role of Perceived Organizational Support (POS) and Psychology Capital (PsyCap) in enhancing employee well-being in Karawang, an industrial area with a significant number of companies. A quantitative method used a survey as the data collection tool, involving employees from various industrial sectors. The results indicate that both POS and PsyCap have a significant positive impact on employee well-being, with a significance value of 0.000. R-square value is 0.755, meaning that 75.5% of the variation in workplace well-being is influenced by perceived organizational support and psychology capital, while the remaining 24.5% is due to other unmeasured variables in this study. Employees who perceive high organizational support and possess high levels of PsyCap tend to have higher job satisfaction, and commitment, and lower levels of stress. The combination of POS and PsyCap can create a conducive work environment for employee well-being. This study suggests that companies in Karawang should enhance their support for employees and develop programs to strengthen PsyCap to create a better and more productive work environment.
PENGARUH HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN ADIKSI INTERNET PADA SISWA DI SMK NEGERI 1 KARAWANG Syifa Nabilla; Nita Rohayati; Puspa Rahayu Utami Rahman
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 3 No. 3 (2023): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v3i3.1044

Abstract

Adiksi internet merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat mengontrol dirinya untuk terus mengakses internet. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecenderungan adiksi internet, yaitu harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga diri terhadap kecenderungan adiksi internet pada siswa. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan convenience technique sampling. Sebanyak 292 siswa yang menjadi subjek penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi sederhana. Hasil penelitian nilai signifikan sebesar 0.000 atau p < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh harga diri terhadap kecenderungan adiksi internet pada siswa SMK Negeri 1 Karawang. Besaran pengaruh harga diri terhadap kecenderungan adiksi internet pada siswa SMK Negeri 1 Karawang adalah 8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang belum diteliti. Internet addiction is a condition where a person cannot control himself to continue accessing the internet. One of the factors that influence the tendency of internet addiction, namely self-esteem. This study aims to determine the effect of self-esteem on the tendency of internet addiction in students. The sampling method used is non-probability sampling with convenience technique sampling. A total of 292 students were the subject of the study. The data analysis technique used is a simple regression test. The results of the study show a significant value of 0.000 or p <0.05, then H0 is rejected and Ha is accepted, meaning that there is an influence of self-esteem on the tendency of internet addiction in students at SMK Negeri 1 Karawang. The magnitude of the influence of self-esteem on the tendency of internet addiction in students of SMK Negeri 1 Karawang is 8% meanwhile is influenced by other variables that have not been studied.
PENGARUH PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KESEJAHTERAAN SOSIAL PADA MAHASISWA PERAN GANDA UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Tri Ayu Lestari; Nita Rohayati; Choirul Ibad
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 3 No. 3 (2023): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v3i3.1045

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, angka putus kuliah mengalami peningkatan. Beberapa faktor yang berkontribusi pada fenomena putus kuliah berkaitan dengan finansial. Mahasiswa yang berkuliah sambil bekerja merupakan fenomena umum dan memiliki tantangan tersendiri, sehingga penyesuaian diri menjadi hal yang penting bagi mahasiswa peran ganda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyesuaian diri terhadap kesejahteraan sosial pada mahasiswa peran ganda Universitas Buana Perjuangan Karawang. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan alat ukur berupa skala konstruksi penyesuaian diri berdasarkan teori Baker dan Siryk, serta skala konstruksi kesejahteraan sosial berdasarkan teori Keyes dan Shapiro. Partisipan penelitian sebanyak 656 mahasiswa Universitas Buana Perjuangan Karawang yang berkuliah dan bekerja dengan teknik non-probability sampling yaitu convenience sampling. Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh positif antara penyesuaian diri dan kesejahteraan sosial pada mahasiswa peran ganda, hal ini menandakan bahwa semakin tinggi penyesuaian diri mahasiswa maka semakin tinggi kesejahteraan sosial yang dirasakan. Sumbangan pengaruh yang diberikan penyesuaian diri terhadap kesejahteraan sosial sebesar 82% (R2=0,82). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penyesuaian diri memiliki pengaruh yang kuat dalam meningkatkan kesejahteraan sosial mahasiswa peran ganda. Temuan ini menekankan pentingnya mendukung proses penyesuaian diri bagi mahasiswa peran ganda, sehingga dapat mencapai kesejahteraan sosial yang lebih tinggi. In recent years, the dropout rate has increased. Some of the factors that contribute to the dropout phenomenon are related to finances. Students who study while working are a common phenomenon and have their own challenges, so adjustment is important for dual-role students. This study aims to determine the effect of self-adjustment on social welfare in dual role students of Universitas Buana Perjuangan Karawang. This study uses a quantitative approach, with measuring tools in the form of self-adjustment construction scales based on Baker and Siryk theories, and social welfare construction scales based on Keyes and Shapiro theories. The research participants were 656 students of Universitas Buana Perjuangan Karawang who studied and worked with non-probability sampling techniques, namely convenience sampling. The results of data analysis show a positive influence between self-adjustment and social welfare in dual-role students, this indicates that the higher the adjustment of students, the higher the perceived social welfare. The contribution of the influence given by self-adjustment to social welfare was 82% (R2 = 0.82). This study concluded that self-adjustment has a strong influence in improving the social welfare of dual-role students. These findings emphasize the importance of supporting the adjustment process for dual-role students, so as to achieve higher social well-being.
PENGARUH PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP KESEJAHTERAAN DI TEMPAT KERJA PADA KARYAWAN PT. X Yusni Wisata; Nita Rohayati; Yulyanti Minarsih
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 3 No. 3 (2023): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v3i3.1046

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap kesejahteraan di tempat kerja pada karyawan PT X. Berbagai permasalahan yang ditemukan yaitu mengenai pemberian upah, kondisi kerja, penghargaan yang diberikan kepada karyawan, dan kurang nyaman di tempat kerja merupakan hal yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan di tempat kerja atau workplace wellbeing. Pengukuran dilakukan dengan mengadopsi alat ukur Survey of Perceived Organizational Support (SPOS) 8, sedangkan kesejahteraan di tempat kerja menggunakan alat ukur workplace wellbeing yang dikonstruksi. Subjek penelitian berjumlah 93 karyawan dan menggunakan teknik sampling total. Teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana dan diperoleh hasil persamaan regresi Y = 6,869 + 1,450X dengan nilai thitung sebesar 15,891> ttabel (1,986) dan signifikansi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya persepsi dukungan organisasi berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan di tempat kerja. Semakin tinggi tingkat persepsi dukungan organisasi, semakin tinggi kesejahteraan di tempat kerja pada karyawan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat persepsi dukungan organisasi, maka semakin rendah pula kesejahteraan di tempat kerja yang dirasakan oleh karyawan. Persepsi dukungan organisasi mampu memberikan kontribusi sebesar 73,5 % terhadap kesejahteraan di tempat kerja, sedangkan sisanya sebesar 26,5 % merupakan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. This research aims to determine the influence of perceived organizational support on workplace well-being among PT X employees. The various problems found, namely regarding wages, working conditions, awards given to employees, and lack of comfort in the workplace are matters related to employee welfare at work or workplace wellbeing. Measurements were carried out by adopting the Survey of Perceived Organizational Support (SPOS) 8 measuring instrument, while workplace well-being using a constructed workplace wellbeing measuring instrument. The research subjects were 93 employees and used a total sampling technique. The data analysis used a simple linear regression, showing that organizational support perception significantly influences workplace well-being, as the calculated t-value (15.891) exceeds the critical t-table value (1.986) with a significant level of 0.000 < 0.05. So, the null hypothesis (H0) was rejected, and the alternative hypothesis (Ha) was accepted. The higher the level of perceived organizational support, the higher the workplace well-being of employees. Conversely, the lower the level of perceived organizational support, the lower the well-being at work felt by employees. Perception of organizational support is able to contribute 73.5% to well-being in the workplace, while the remaining 26.5% is another factor not examined in this research.
HARGA DIRI DAN KONTROL DIRI SEBAGAI PREDIKTOR PEMBELIAN KOMPULSIF PADA KONSUMEN BELANJA ONLINE DI KARAWANG Lania Muharsih; Nita Rohayati; Mela Ameylia
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 4 No. 2 (2024): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v4i2.1174

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini memengaruhi aktivitas kehidupan, khususnya perilaku konsumen. Konsumen dapat melakukan aktivitas belanja tidak hanya melalui offline, tetapi juga melalui situs belanja online. Konsumen dapat mengakses dengan mudah informasi tentang produk atau jasa yang dibutuhkan melalui laman matketplace. Hal ini membuat aktivitas pembelian menjadi tidak terkendali dan mengarah pada perilaku pembelian kompulsif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga diri dan kontrol diri sebagai prediktor pembelian kompulsif pada konsumen belanja online di Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif asosiatif. Instrumen dalam penelitian yaitu skala pembelian kompulsif yang berjumlah 13 aitem, skala harga diri yang berjumlah 10 aitem, dan skala kontrol diri yang berjumlah 13 aitem. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen belanja online yang berusia 18-30 tahun di Karawang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling kuota dengan jumlah sampel sebanyak 103 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda melalui program JASP 0.16. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan nilai signifikansi < 0,001 atau p < 0,05, hal ini berarti bahwa harga diri dan kontrol diri dapat berpengaruh sebagai prediktor pembelian kompulsif pada konsumen belanja online di Karawang. Adapun pengaruh yang disumbangkan harga diri dan kontrol diri terhadap pembelian kompulsif konsumen belanja online di Karawang adalah sebesar 33,2% dan 66,8% lainnya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini. The rapid development of information technology today affects life activities, especially consumer behavior. Consumers can carry out shopping activities not only through offline, but also through online shopping sites. Consumers can easily access information about the products or services needed through the marketplace page. This makes buying activities uncontrollable and leads to compulsive buying behavior. This research aims to determine the effect of self-esteem and self-control as predictors of compulsive buying on online shopping consumers in Karawang. The research method used is associative quantitative method. The instruments in the research were a 13-item compulsive buying scale, a 10-item self-esteem scale, and a 13-item self-control scale. The population in this research were online shopping consumers aged 18-30 years in Karawang. The sampling technique used was quota sampling with a sample size of 103 respondents. The data analysis technique in this research used multiple linear regression tests through the JASP 0.16 program. Based on the results of data analysis, the significance value is obtained <0.001 or p <0.05, this means that self-esteem and self-control can influence as predictors of compulsive buying in online shopping consumers in Karawang. The influence contributed by self-esteem and self-control on compulsive buying of online shopping consumers in Karawang is 33.2% and the other 66.8% is influenced by other variables outside this research.
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP SCHOOL WELL-BEING PADA SISWA SMA NEGERI 1 TELUKJAMBE BARAT Riska Lidiya; Nita Rohayati; Dery Kurniawan
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 4 No. 2 (2024): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v4i2.1180

Abstract

Pendidikan sekolah menengah atas memiliki tantangan tersendiri pada siswa SMA Negeri 1 Telukjambe Barat, seperti beban akademis yang lebih tinggi, waktu yang lebih panjang, dan berbagai peraturan yang harus dijalankan. Pengalaman siswa di sekolah akan membentuk penilaian siswa terhadap sekolahnya, atau yang disebut school well-being. Beberapa penelitian menunjukkan dukungan sosial memiliki peran dalam beberapa dimensi dalam school well-being. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap school well- being pada siswa SMA Negeri 1 Telukjambe Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non- probability sampling dengan teknik sampel kuota sehingga 203 populasi siswa terdiri dari siswa kelas X dan XI menjadi subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan dua skala psikologi. Skala dukungan sosial teman sebaya dengan 15 aitem (α = 0.861) dan skala school well-being dengan 12 aitem (α = 0.818). Analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana menunjukkan nilai signifikan sebesar 0.000 (sig. <0.05) yang artinya terdapat pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap school well-being dengan nilai koefisien determinasi sebesar 28,6%. Penelitian ini menunjukkan semakin tinggi dukungan sosial teman sebaya maka akan semakin tinggi pula school well-being siswa. School well-being berperan penting dalam menjamin pengalaman belajar siswa, sehingga hal ini menunjukkan bahwa school well-being perlu diberi perhatian khusus. Senior high school education has its own challenges for students of SMA Negeri 1 Telukjambe Barat, such as a higher academic load, a longer time frame, and various regulations that must be followed. Students' experience at school will shape students' assessment of their school, or what is called school well-being. Several studies have shown that social support has a role in several dimensions of school well-being. This study aims to determine the effect of peer social support on school well-being in students of SMA Negeri 1 Telukjambe Barat. This study uses a quantitative approach. The sampling method used was non-probability sampling with a quota sampling technique so that the 203 student population consisting of students in class X and XI became the research subjects. This study uses two psychological scales. Peer social support scale with 15 items (α = 0.861) and school well-being scale with 12 items (α = 0.818). Data analysis using simple linear regression analysis showed a significant value of 0.000 (sig. <0.05), which means that there is an influence of peer social support on school well-being with a coefficient of determination of 28.6%. This research shows that the higher the peer social support, the higher the students' school well-being. School well-being plays an important role in ensuring student learning experiences, so this shows that school well-being needs to be given special attention.
Kontribusi Self-Compassion Terhadap Psychological Well-Being Dewasa Awal yang Mengalami Quarter Life Crisis di Karawang Mulyadi, Desri Lybia Dwi; Rohayati, Nita; Maulidia, Ananda Saadatul
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 5, No 2 (2024): J-P3K AGUSTUS
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v5i2.412

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh self-compassion terhadap psychological well-being pada dewasa awal yang mengalami quarter life crisis di Karawang. Menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian asosiatif. Penelitian ini melibatkan 259 responden berusia 20-30 tahun berada di tahap dewasa awal yang mengalami quarter life crisis yang dipilih melalui teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Welas Diri (SWD) dan Ryff’s Scale of Psychological Well-Being (RPWB). Analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa self-compassion berpengaruh signifikan terhadap psychological well-being dengan p = 0.000 (p0.05). Koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.495 menunjukkan bahwa 45.9% psychological well-being dipengaruhi oleh self-compassion sedangkan sisanya sebesar 54.1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa self-compassion memiliki pengaruh dengan arah positif terhadap psychological well-being. 
Bagaimana Perceived Social Support dan Resiliensi Memprediksi Kesejahteraan Psikologis pada Emerging Adulthood di Karawang Gojali, Ahmad Paisal; Rohayati, Nita; Leometa, Citra Hati
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 5, No 3 (2024): J-P3K DESEMBER
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v5i3.475

Abstract

Emerging adulthood merupakan fase perkembangan seorang individu yang berumur 18 -25, dalam periode ini, individu melakukan fase eksplorasi identitas yang tidak jarang menyebabkan krisis, yang berimplikasi pada rentannya individu untuk terpapar stres, cemas, depresi dan masalah mental lainnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menyelidiki dampak yang dihasilkan perceived social support dan resiliensi terhadap kesejahteraan psikologis pada emerging adulthood di Karawang, penelitian ini menerapkan metode kuantitatif, responden pada penelitian sebanyak 248 emerging adulthood yang lahir dan tinggal di Karawang. Instrumen penelitian ini adalah skala psikologi yaitu : Ryff Psychological Well Being Scale untuk mengukur kesejahteraan psikologis, skala Multidimentional Perceived Social Support untuk mengukur perceived social support (PSS) dan Skala Resiliensi yang diadopsi dari Skala Psychological Capital Quettionnaire dengan teknik pengumpulan data menggunakan skala psikologi yang dimuat dalam bentuk formulir online yang disebar kepada responden dengan kriteria yang sesuai. Hasil penelitian menunjukan bahwa, secara parsial perceived social support dan resiliensi memberikan pengaruh kepada kesejahteraan psikologis. Secara simultan menunjukan bahwa perceived social support dan resiliensi memiliki dampak terhadap kesejahteraan psikologis pada emerging adulthood di Karawang dengan nilai signifikansi 0,05, secara simultan perceived social support dan resiliensi memberikan dampak sebesar 15% pada kesejahteraan psikologis.