Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya

Transformasi Bentuk Pertunjukan Ronggeng Pasaman Grup Ganto Saroha Kecamatan Duo Koto Kabupaten Pasaman Fernando, Kurniawan; Martarosa, Martarosa; Awerman, Awerman
Jurnal Seni, Desain dan Budaya Vol 4, No 1
Publisher : Jurnal Seni, Desain dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.737 KB)

Abstract

AbstractThis study aims to determine the transformation of the Ronggeng Pasaman performance of the Ganto Saroha group in Duo Koto District, Pasaman Regency. Ronggeng Pasaman is a performance art consisting of pantun, joget, and music, especially in Simpang Tonang, Pasaman, West Sumatra. The form of the Ronggeng Pasaman show is combining bouncing skills while dancing to the accompaniment of violin and drum music. The show starts at night, and ends until early morning. Currently Ronggeng Pasaman has undergone a transformation, people, especially young people, are less interested and begin to leave their regional arts, so the Ronggeng Pasaman show is rarely displayed. There was anxiety from the artists themselves, then initiatives emerged to attract the attention of the people. So it formed the Ronggeng Pasaman Ganto Saroha group, with the addition of keyboard music instruments in the show. Unlike the Pasaman Ronggeng Performance in general, the Ganto Saroha group does not show male singers with female appearance, but rather singers are real women or men. This study uses qualitative methods, is analytic description, observant participants. The results showed that the transformation carried out by the artists, made the Ronggeng Pasaman performance of the Ganto Saroha group well received and in great demand by all people in Pasaman, and was fully supported by the local government.Keywords : Form Transformation, Pasaman Ronggeng Performance, Ganto Saroha GroupAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui transformasi bentuk pertunjukan Ronggeng Pasaman grup Ganto Saroha di Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman. Ronggeng Pasaman merupakan seni pertunjukan? terdiri dari pantun, joget, dan musik, khususnya terdapat di Simpang Tonang, Pasaman, Sumatera Barat. Bentuk pertunjukan Ronggeng Pasaman adalah menggabungkan keahlian berpantun sambil menari dengan iringan musik biola dan gendang. Pertunjukan dimulai pada malam hari, dan berakhir hingga menjelang pagi. Saat ini Ronggeng Pasaman telah mengalami transformasi, masyarakat khususnya anak muda kurang meminati dan mulai meninggalkan kesenian daerahnya, sehingga pertunjukan Ronggeng Pasaman jarang ditampilkan. Terdapat keresahan dari diri seniman, kemudian muncul inisiatif untuk menarik kembali perhatian masyarakatnya. Sehingga dibentuk grup Ronggeng Pasaman Ganto Saroha, dengan penambahan instrument musik keyboard dalam pertunjukannya. Beda dengan Pertunjukan Ronggeng Pasaman? pada umumnya, grup Ganto Saroha tidak menampilkan penyanyi laki-laki berpenampilan perempuan, melainkan penyanyi adalah perempuan atau laki-laki sesungguhnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, bersifat deskripsi analitik, partisipan observan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi yang dilakukkan para seniman, membuat pertunjukan Ronggeng Pasaman grup Ganto Saroha diterima dengan baik ?dan diminati semua kalangan masyarakat Pasaman, dan? didukung penuh oleh pemerintahan setempat.Kata kunci : Transformasi Bentuk, Pertunjukan Ronggeng Pasaman, Grup Ganto Saroha
Limpapeh Pada Baju Kuruang Basiba Rahmawati Rahmawati; Ahmad Akmal; Awerman Awerman
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol 3, No 3
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.134 KB) | DOI: 10.36982/jsdb.v3i3.491

Abstract

AbstractLimpapeh or Attacus atlas is a large butterfly with a wingspan wide, which has a reddish brown color and decorated with a bit of white color. Limpapeh usialy found in houses, buildings, on trees, leaves and flowers that blooming. For the people of Minangkabau, limpapeh is the designation for Minangkabau women who have grown up and will be the responsible for maintaining the lineage of the future, based on the maternal lineage will become residents in the house. The form of limpapeh in the creation of this Artwork is such a motif that is found on kuruang basiba clothes, kuruang bsiba clothes is basically a women Minangkabau clothes, that has a characteristic on the side of the shirt called siba and kikik. The presence of limpapeh wings shape on the chest, arms and subordinate makes the clothes more interesting.Keywords : Limpapeh, Clothes Kuruang Basiba Abstrak Limpapeh atau attacus atlas merupakan kupu-kupu besar dengan  bentangan sayap yang luas, yang memiliki warna coklat kemerahan dan dihiasi sedikit warna putih. Kebiasaan limpapeh hinggap pada rumah, bangunan, pepohonan, dedaunan dan bunga yang sedang bermekaran. Bagi masyarakat minangkabau limpapeh adalah sebutan untuk  perempuan Minangkabau yang sudah beranjak dewasa yang bertanggung jawab menjaga garis keturunan berikutnya, berdasarkan garis keturunan ibu yang akan menjadi penghuni dalam rumah gadang.  Bentuk limpapeh dalam penciptaan karya ini adalah sebagai motif dari baju kuruang basiba, baju kuruang basiba merupakan pakaian perempuan Minangkabau yang mempunyai ciri khas yaitu pada bagian samping baju  terdapatnyasiba dan kikik. Bentuk sayap limpapeh yang terdapat pada bagian dada, lengan dan bawahan baju serta bentuk limpapeh yang berbentuk utuh yang berterbangan sehingga membuat baju kuruang basiba, ini lebih menarikKata kunci : Limpapeh, Baju Kuruang Basiba