Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Upaya Diradikalisasi Generasi Muda fahmi, rizal; Nadya, Aisha; Adhari, Nursanda Rizki; hubi, zindan baynal
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n2.2021.pp33-42

Abstract

Pencapaian tujuan bangsa dan negara sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, maka pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan peradaban yang dikenal dengan bangsa, memastikan bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik sesuai dengan keadaan masyarakat. Kelangsungan hidup suatu bangsa dan kemampuannya untuk berkembang menjadi bangsa yang lebih besar sangat tergantung pada karakter penduduknya, karena karakter menentukan cepat atau lambatnya tujuan negara tersebut dapat tercapai. Saat ini, yang mengancam keberlangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah paham radikalisme, yang berupaya dengan cepat mengubah tatanan negara secara inkonstitusional. Radikalisme kini telah memasuki generasi muda, dengan tujuan utama meyakinkan mereka untuk menolak Pancasila sebagai ideologi dan UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Atas hal itu, perlu ada inisiatif diradikalisasi dengan tujuan mengadopsi cita-cita Pancasila. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui pola-pola yang optimal digunakan dalam melaksanakan kegiatan diradikalisasi bagi generasi muda berbasis pendidikan kewarganegaraan, sehingga menghasilkan temuan-temuan yang menjelaskan bagaimana konsepsi ideal kegiatan diradikalisasi. Pendekatan diradikalisasi yang perlu digunakan oleh setiap komponen masyarakat meliputi pendekatan agama, negara, keamanan, dan kesejahteraan
PELESTARIAN IDENTITAS BUDAYA TIONGHOA BENTENG DI TENGAH MODERNISASI: STUDI KASUS DI PUSAT KAJIAN TIONGHOA BENTENG TANGERANG Nadya, Aisha; Hubi, Zindan Baynal; Adhari, Nursanda Rizky
JIPIS Vol. 33 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : FKIP, UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF TANGERANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/jipis.v33i1.5084

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya pelestarian identitas budaya Tionghoa Benteng di tengah arus modernisasi yang kian pesat, dengan fokus pada kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Kajian Tionghoa Benteng di Tangerang. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus digunakan untuk mendapatkan pemahaman mendalam mengenai strategi dan tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan warisan budaya tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pengurus pusat kajian, anggota komunitas Tionghoa Benteng, dan masyarakat umum yang terlibat dalam pelestarian budaya. Observasi partisipatif juga dilakukan dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh pusat kajian, serta pengumpulan dokumen berupa arsip, foto, video, dan publikasi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahw terdapat  sepuluh hal yang dilakukan oleh komunitas etnis Tionghoa dalam melestarikan budayaya, yaitu: (a) Pernikahan, (b) Bahasa, (c)  Kuliner, (d) Partisipasi dalam kegiatan sosial dan keagamaan lokal, (e) Pendidikan, (f) Aktif dalam kegiatan ekonomi lokal, (g) Seni dan budaya , (h) Keterlibatan dalam organisasi sosial dan kemasyarakatan, (i) Adat dan tradisi, (j) sikap keterbukaan dan saling menghormati. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pemahaman tentang pelestarian budaya di tengah modernisasi serta memberikan rekomendasi praktis bagi pihak-pihak terkait dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya.
Konseptualissasi Bimbingan Karier bagi Siswa Berkebutuhan Khusus Nadya, Aisha; Purwanta, Edi; Nurwangid, Muhammad
Jurnal ORTOPEDAGOGIA Vol 8, No 1 (2022): July
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v8i12022p27-34

Abstract

Transisi dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi dan akhirnya ke dunia kerja dirasakan menjadi tantangan bagi remaja. Siswa berkebutuhan khusus menghadapi tantangan tambahan dalam pengembangan karier dan transisi dari sekolah ke dunia kerja. Untuk memfasilitasi siswa berkebutuhan khusus, maka perlu adanya program bimbingan karier yang direncanakan secara komprehensif guna memudahkan proses transisi yang mereka jalani. Tujuan utama bimbingan karier adalah mempersiapkan siswa berkebutuhan khusus saat ini untuk menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan berkontribusi baik sekarang maupun di masa depan. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah literature review. Hasil dari penulisan artikel ini adalah program bimbingan karier yang komprehensif bagi siswa berkebutuhan khusus meliputi lima tahap perkembangan secara berurutan dan bertahap. Fase-fase tersebut adalah kesadaran karier, eksplorasi karier, pendidikan pra vokasi, pendidikan vokasi, dan pendidikan pasca vokasi
Metacognitive Skills As A Guidance Curriculum In The Age Of AI Suryahadikusumah, Ahmad Rofi; Monalisa, Monalisa; Syaputra, Yogi Damai; Ramanda, Peni; Nurmalasari, Yuli; Fahriza, Irfan; Nadya, Aisha
Psikopedagogia Vol. 13 No. 1: June 2024
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v13i1.27427

Abstract

The existence of Artificial Intelligence (AI) in educational practice should increase mobility and learning outcomes and improve student learning skills. On the other hand, students see AI as a system that helps them complete practical learning tasks. This condition creates a conflict and a dilemma in using AI in learning. Studies on AI in education recommend metacognitive as an essential ability for students to utilize AI well. The research aims to find the formulation of the metacognitive competencies students need in using AI as content in curriculum guidance. The research method uses the Systematic Literature Review with the PRISMA model. The literature review results show that metacognitive studies in adolescent education and development refer to longitudinal studies conducted by Roger Azevedo. Guidance curriculum in improving metacognitive skills related to the use of AI are 1) self-regulation, 2) critical thinking, and 3) decision-making process. Guidance activities that can be carried out in  developing metacognitive must be inquiry – oriented such as pair activity (brainstorming), self-assessment, experiential activity, and information selection. 
Identifying The Need For Counseling Support For Hearing Siblings Of Deaf Individuals: Evidence From A Case Study Nadya, Aisha; Syaifudin, Achmad Ali; Tuerah, Karel Yulius Jimmy
Journal of Education and Counseling (JECO) Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Ma'soem University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32627/jeco.v5i2.1453

Abstract

This study addresses the limited attention given to hearing siblings of individuals with deafness, a group that often remains overlooked within family support structures despite their critical roles. These siblings frequently experience emotional and social challenges as a result of the disproportionate focus placed on the needs of their deaf sibling, potentially impacting their well-being. This research aims to explore the lived experiences of hearing siblings and identify their specific needs for guidance and counseling support. Using a qualitative case study approach, the study involved four participants selected through purposive sampling, all of whom were actively engaged in their deaf sibling’s daily life. Data were collected through semi-structured interviews and analyzed using a thematic analysis approach. The analytical stages included verbatim transcription, open coding, theme categorization, and validation through member checking. The findings revealed five major themes: emotional burden, social challenges, diminished well-being, the urgent need for support, and perception of counseling. Participants described increased responsibility, feelings of neglect, stigma, and social isolation, all contributing to low self-esteem and psychological stress. Importantly, counseling was perceived positively as a “safe space,” but participants emphasized the need for counselors who are knowledgeable about deafness and sibling dynamics. The study recommends the development of tailored guidance and counseling programs that address the specific emotional, educational, and interpersonal needs of hearing siblings of deaf individuals. Additionally, it calls for greater public awareness and further longitudinal research to inform sustainable and inclusive support systems.
Peran Pesantren sebagai Implementasi Community Civics di Pesantren Nahdlatul Ulama Hubi, Zindan Baynal; Fahmi, Rizal; Adhari, Nursanda Rizki; Nadya, Aisha
Journal of Moral and Civic Education Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/8851412512021525

Abstract

Artikel ini membahas peran Nahdlatul Ulama (NU) sebagai implementasi pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan (community civics) dengan basis kulturalnya yaitu pesantren dalam membina dan membentuk warga NU (Nahdliyin) agar menjadi warga negara yang baik dan cerdas. Community civics merupakan domain sosiokultural Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang dilakukan di luar pendidikan formal (deformalisasi) serta berkembang di masyarakat melalui organisasi sosial kemasyarakatan, organisasi politik, lembaga swadaya masyarakat, institusi, dan perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data guna mendapatkan hasil yang mendalam. Adapun metode yang digunakan berupa studi kasus di Pesantren Nahdlatul Ulama Al-Hikamussalafiyah Cipulus Purwakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Nahdlatul Ulama dengan pesantren yang dinaunginya telah mampu menjadi teladan pelaksanaan community civics. Implementasi tradisi ilmu keagamaan mampu disinergikan dengan konteks keindonesiaan dalam membentuk karakter warga Nahdliyin dan santri khususnya di lingkungan Pesantren Al-Hikamussalafiyah. Modal kultural tersebut berupa sikap tawassuth (tengah/moderat), i’tidal (tegak lurus) tasamuh (toleransi), tawazun (seimbang), dan amar ma’ruf nahi munkar (menegakkan yang benar dan melarang yang salah). Modal ini berdasar pada tradisi keagamaan yang menjadi sebuah legitimasi utama dalam mensyiarkan risalah Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta (Islam rahmatan lil ‘alamin). Pada akhirnya para santri bisa memahami, menganalisa, dan menjawab masalah-masalah sosial yang dihadapi baik didalam masyarakat dan bernegara secara berkesinambungan dan berperan dalam menciptakan Indonesia sebagai negara idaman yang selaras kebaikan alam dan masyarakatnya (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur). Kata kunci: peran pesantren, Nahdaltul Ulama (NU), pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan (community civics) ABSTRACT This article explains the role of Nahdlatul Ulama (NU) as an implementation of community civics with Islamic boarding school (pesantren) as its cultural base, in fostering and shaping the NU community (Nahdliyin) to become good and smart citizens. Community civics is a socio-cultural domain of Civic Education which is implemented beyond the formal education at school (deformalization) and develops in the community through social organizations, political organizations, non-governmental organizations, institutions, and companies. The study used a qualitative approach, with interviews and observations as data collection techniques in order to obtain in-depth results. The method used is a case study at the Nahdlatul Ulama Islamic Boarding School Al-Hikamussalafiyah Cipulus Purwakarta. The results indicate that Nahdlatul Ulama and its supported Islamic boarding school have been able to become a role model in implementing community civics. Religious knowledge tradition blended with Indonesian identity is implemented in shaping the characters of Nahdliyin community and students, particularly at the Al-Hikamussalafiyah Islamic Boarding School. The cultural values are tawassuth (moderate), i’tidal (straight), tasamuh (tolerant), tawazun (balanced), and amar ma'ruf nahi munkar (enjoining what is right and forbidding what is wrong). The values are based on religious tradition which is the main legitimacy in spreading the message of Islam for the good of all human beings (rahmatan lil 'alamin). In the end, the students can understand, analyze, and answer social problems in the society and the nation in a sustainable manner and play a role in building Indonesia as an ideal state with good citizens and natural resources (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur). Keywords: Islamic boarding school (pesantren), Nahdaltul Ulama (NU), community civics
Sosialisasi dan Edukasi Protokol Kesehatan bagi Siswa Sekolah Dasar Swara, Marrieta Moddies; Nadya, Aisha; Forsia, Lastry; Lestari Wahab, Andi Yustira; Widiarti, Aniek
Abdi Pandawa: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Pemanfaatan dan Optimalisasi E-Learning di masa Pandemi
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk memutus mata rantai penularan COVID-19, perlu dilakukan sosialisasi edukasi mengenai penerapan protokol kesehatan. Dibutuhkan sumber terpercaya untuk menjelaskan COVID-19 kepada anak-anak. Oleh karena itu, perlu adanya bimbingan langsung dari orang yang lebih dewasa dalam memberikan pemahaman yang mendalam dalam prakteknya. Kegiatan ini menyasar anak-anak usia sekolah dasar di Desa Cogreg, Desa Kebonccau, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Jumlah peserta kegiatan ini sebanyak enam belas siswa berusia 6-12 tahun. Metode pelaksanaan terdiri dari tiga tahap, yaitu ceramah, simulasi dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah pemahaman akan pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.
KEGIATAN AKSI STOP STUNTING DI KAMPUNG RAWACANA KELURAHAN GANDASARI KOTA TANGERANG Swara, Marrieta Moddies; Nadya, Aisha; Nuraini, Hery; Romadhon, Ilham Qodry; Khaerunnisa, Siti
Abdi Pandawa: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/ap.v3i2.4216

Abstract

Stunting atau terhambatnya proses tumbuh kembang pada anak adalah masalah kesehatan global dimana memerlukan perhatian serius. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di kampung Rawacana Kelurahan Gandasari Kota Tangerang menekankan pada peran kunci ibu dalam memastikan asupan gizi yang cukup selama kehamilan dan menyusui serta pengelolaan gizi dalam rumah tangga dimana mampu mendukung pertumbuhan anak. Diharapkan kegiatan Aksi Stop Stunting ini berguna bagi praktisi kesehatan, peneliti, dan masyarakat dalam upaya bersamaa pencegahan stunting untuk memastikan masa depan yang sehat bagi generasi mendatang. Langkah Aksi Stop Stunting ini harus diiringi dengan edukasi berkelanjutan, dukungan komunitas dan pemantauan pertumbuhan anak. Kata Kunci : Stunting, pertumbuhan, perkembangan, anak.
INCINERATOR ASAP CAIR SEBAGAI INOVASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM MENGATASI MASALAH SAMPAH DI DESA BANTAR PANJANG Annisa Ulfitri Nedi, Laras; Nadya, Aisha; Qadarsi, Juwita; Ananda Aulia Putri; Saputra, Dendy
Abdi Pandawa: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Pengabdian untuk Peningkatan Pemahaman Masyarakat
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/ap.v4i2.5250

Abstract

Sampah rumah tangga dan sisa hasil pertanian menjadi salah satu permasalahan yang belum tertangani di Desa Bantar Panjang, dan memicu banyak terjadi pembakaran sampah sembarangan di ruang terbuka oleh masyarakat sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan, Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi dan limbah organik untuk menghasilkan asap cair dengan kualifikasi grade 3 diharapkan dapat menjadi solusi untuk menangani permasalahan lingkungan tersebut melalui kegiatan Kuliah Kerja Kemasyarakatan (KKK). Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi sosialisasi dan penyediaan teknologi, serta praktik langsung dalam pengolahan sampah dan produksi asap cair. Teknologi tepat guna dapat diaplikasikan untuk membantu menyelesaikan masalah lingkungan masyarakat Desa Bantar Panjang, incinerator asap cair yang digunakan mampu memproduksi 48,75 ml asap cair per jam dengan kualitas grade 3.
Transformasi Konflik Sebagai Konten Bimbingan Kedamaian: Sebuah Tinjauan Literatur Fahriza, Irfan; Suryahadikusumah, Ahmad Rofi; Lianawati, Ayong; Nadhirah, Nadia Aulia; Nadya, Aisha; Agustina, Ervina Rahma
Indonesian Journal of Educational Counseling Vol 9 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/001.202592.532

Abstract

This study aims to fill the gap in the content of peace guidance services, which are still dominated by normative approaches and do not provide students with transformative conflict management skills. A systematic literature review is the method used in this study to achieve the research objectives, namely formulating dimensions of conflict transformation as the content of peace guidance services. The results of the study indicate that the content of conflict transformation in peace guidance emphasizes awareness of the roots of conflict, creative expression, inclusive dialogue, and commitment to reconciliation. The competencies required include reflective skills, empathetic communication, and cooperation. Arts and creativity-based interventions are suggested to change attitudes and perceptions of conflict.