Masalah gizi buruk, seperti stunting dan obesitas, masih menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di wilayah Jatinangor. Stunting, yang merupakan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis, tercatat mencapai 24,4% pada tahun 2022 secara nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa hampir seperempat balita mengalami hambatan pertumbuhan yang dapat berdampak buruk pada kualitas hidup mereka di masa depan. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama bagi ibu hamil, menyusui, dan balita, tentang sosialisasi gizi seimbang. Metode pelaksanaan menggunakan aksi sosial dengan menggunakan metode terjun langsung kepada masyarakat dan melalui media sosial. Metode ini dipilih untuk mencapai tujuan program, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat terutama ibu-ibu terhadap pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang . Hasil Kegiatan yaitu dihadiri 18 peserta dengan membahas mengenai pemilihan makanan bergizi, praktik pemberian makan yang baik, dan pentingnya gizi untuk tumbuh kembang anak. Untuk menjangkau lebih banyak warga, selain diberikan langsung kepada peserta, materi sosialisasi juga disebarluaskan melalui 10 brosur yang diberikan kepada pihak RW dengan tujuan agar informasi mengenai gizi seimbang dapat disampaikan kepada seluruh warga RW 09. Kesimpulan Agar sosialisasi ini lebih efektif, diperlukan strategi yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Pendekatan berbasis komunitas, seperti edukasi melalui Posyandu, PKK, serta pemanfaatan media digital, dapat membantu menyebarluaskan informasi dengan lebih luas dan mudah diakses.