Claim Missing Document
Check
Articles

Science and Technology Women Farmers' Through Grape Cultivation (Vitis vinifera L) Herdiana, Herdiana; Mappanganro, Nurlailah; Nirmawati, Nirmawati
Unram Journal of Community Service Vol. 6 No. 1 (2025): March
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ujcs.v6i1.896

Abstract

Women farmers are a group of women who work as farm laborers and housewives. Low education and minimal skills prevent them from getting better jobs. Developing the quality of women farmers through non-formal education is important to increase knowledge and skills so that they can live better. Grape cultivation by utilizing existing empty land is one of the solution approaches provided to create new businesses among women farmers groups. Community partnership service activities that will be carried out focus on coaching and mentoring women farmers groups through increasing knowledge and technology of grape cultivation. The purpose of this community partnership service activity is to provide education about grape cultivation and propagation of grape plants. The location of the service is in Jurang Are hamlet, Bonder Village, Praya Barat District, Central Lombok Regency-NTB which will be carried out for 1 year from January to December 2024 with 10 KWT DeBoRaTif_Man partners. The output of the service is a national journal accredited by SINTA 4 in the UAJS journal. The result of the Community Partnership Service activity is the formation of cooperation partners who will be assisted until they become independent partners in grape cultivation. This PKM activity consists of counseling and training activities. In the future, partners really hope for the sustainability of this activity so that they can be independent and make the results of this activity into new business opportunities
Pelatihan Pemandu Wisata dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata Sutoman (Sustainable Tourism Mandalagiri) Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya Hartiningrum, Chanty Yunie; P, Adrian Wirahardi; Paflefi, Alfi Reza; Islami, Aziziyah Al; Suherman, Doni; Herdiana, Herdiana; Fikri, Lutfi Ahmad; Zakaria, Muhammad; Jannah, Miftahul; Hidayah, Nadia; Rolena, Nitamara; Saputri, Rissa Fadilla; Padilah, Rizki; Fauzi, Salman; Agustina, Sinta Dewi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12838

Abstract

ABSTRAK Desa Mandalagiri amat unik dan beragam serta layak dikembangkan diantaranya wisata alam Curug Wallet, Curug Citereup, dan Sanghiang Hayang. Dan banyak keseniannya seperti kesenian lodong gejlig, reog, rumah pohon, dan rumah persinggahan yang lebih dikenal dengan sebutan home stay. Dan wisata lain seperti wisata sejarah dimana Desa Mandalagiri ini merupakan salah satu tempat yang dijadikan pendirian pos-pos pagar betis saat tentara dan masyarakat menghadapi kelompok DI/TII. Termasuk keberadaan makam Syekh Ngari, tokoh masyarakat yang menyebarkan agama islam diwilayah Desa mandalagiri beragam potensi wisata yang dimiliki akan di kembangkan untuk kemajuan desa dan meningkatkan kesjahteraan masyarakatg di kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya, Jawa Barat. Prospek industri pariwisata di Indonesia sangat besar mengingat kekayaan alam Indonesia yang melimpah. Sektor pariwisata memberikan kontribusi yang cukup besar untuk Produk Domestik Bruto (PDB) nasional (Ardhikrisna YB, 2016). Pemandu Wisata adalah sumber daya manusia yang berperan sebagai ujung tombak dalam kegiatan wisata. Oleh karena itu pemandu wisata harus memiliki kompetensi yang memandai untuk melaksanakan tugas dan kewajibanya. Peningkatan kompentsi sumber daya manusia dapat dilakukan memelalui pelatihan kemanduan bagi pemandu wisata khususnya pemandu wisata Kawasan Desa Mandalagiri. Desa wisata sudah mampu mewarnai variasi destinasi yang lebih dinamis dalam suatu kawasan pariwisata. Perkembangan industri pariwisata yang dalam hal ini adalah desa wisata mempunyai dampak bagi ekonomi suatu wilayah, antara lain peningkatan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan pemerintah desa, peningkatan permintaan produk lokal dan peningkatan fasilitas untuk masyarakat (Pangestuti, 2018).  Keselamatan kerja dalam suatu tempat mencangkup berbagai aspek yang berkaitan dengan aspek yang berkaitan dengan kondisi dan keselamatan sarana dan prasarana produksi. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan pemandu wisata dalam memandu wisatawan yang berkunjung ke Desa Mandalagiri Kecematan Leuwisari Tasikmalaya Jawa Barat. Sasaran dari Kegiatan ini adalah  masyarakat ataupun tokoh pemuda yang mau dan ingin secara sukarela berpartisipasi untuk menjadi seorang pemandu wisata. Pendekatan yang dugunakan dalam kegiatan ini meliputi metode kualitatif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pemandu wisata dalam memandu wisatawan yang berkunjung ke Desa Mandalagiri Kecematan Leuwisari Tasikmalaya Jawa Barat. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan observasi. Program-program yang telah dilakukan berupa sosialisasi pengembangan desa wisata yang meliputi sosialisasi mengenai maksud dan tujuan program yang akan dilaksanakan, Pemandu wisata, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), dan pelatihan pemandu wisata. Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata memberikan implikasi terhadap ketahanan budaya wilayah berupa penguatan budaya khususnya panahan dan beberapa perubahan pada tata nilai sosial serta lingkungan. Kegiatan pelatihan pemandu wisata dan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata sutoman (sustainable tourism mandalagiri) Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya tahun 2023 sosialisasi Pelatihan Pemandu wisata dan Pelatihan. Harapannya setelah mengikuti kegiatan tersebut masyarakat mendapat kemampuan berupa memahami tentang pemandu wisata. Kata Kunci: Desa Mandalagiri, Desa Wisata, Pemberdayaan Masyarakat   ABSTRACT Mandalagiri Village is very unique and diverse and worthy of development, including the natural attractions of Curug Wallet, Curug Citereup, and Sanghiang Hayang. And there are many arts such as lodong gejlig, reog, tree houses, and transit houses which are better known as home stays. And other tourism such as historical tourism where Mandalagiri Village was one of the places where posse posts were set up when the army and the community faced the DI/TII group. Including the existence of the grave of Sheikh Ngari, a community figure who spread Islam in the Mandalagiri Village area, the various tourism potentials will be developed for village progress and improving the welfare of the community in Leuwisari sub-district, Tasikmalaya, West Java.Tour guides are human resources who act as the spearhead in tourism activities. Therefore, tour guides must have competent competence to carry out their duties and obligations. Increasing human resource competency can be done through scouting training for tour guides, especially tour guides in the Mandalagiri Village Area. Work safety in a place covers various aspects related to aspects related to the condition and safety of production facilities and infrastructure. This activity aims to improve the understanding and skills of tour guides in guiding tourists visiting Mandalagiri Village, Leuwisari District, Tasikmalaya, West Java. The target of this activity is the community or youth leaders who are willing and wish to voluntarily participate in becoming a tour guide. Research Method: The approach used in this activity includes qualitative methods to improve the understanding and skills of tour guides in guiding tourists visiting Mandalagiri Village, Leuwisari District, Tasikmalaya, West Java. Data collection was obtained through interviews and observations. Results: The programs that have been carried out are in the form of outreach on the development of tourist villages which includes outreach regarding the aims and objectives of the program to be implemented, tour guides, occupational safety and health (K3), and tour guide training. Community empowerment through the development of tourist villages has implications for regional cultural resilience in the form of strengthening culture, especially archery and several changes to social and environmental values. Conclusion: Tour guide training activities and community empowerment through the development of the Sutoman tourist village (sustainable tourism Mandalagiri) Leuwisari sub-district, Tasikmalaya district, in 2023, socialization of tour guide training and training. The hope is that after participating in this activity, people will gain the ability to understand tour guides. Keywords: Mandalagiri Village, Tourism Village, Community Empowerment
Proses Kreativitas dan Interaksi Sosial Musik Metal pada Band Suropati di Kabupaten Serang Herdiana, Herdiana; Rizal, Syamsul; Septian, Dadang Dwi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis tentang bagaimana proses kreativitas dan interaksi sosial band suropati dalam karya musik dan interaksi social internal maupun eksternalnya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etik emik. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi dengan personil band suropati. Analisis menggunakan teori proses kreatif Graham Wallas dalam metode 4 tahap yaitu persiapan, inkubasi, illuminasi, dan verifikasi untuk memahami proses kreatif dalam menciptakan karya dan teori interaksi sosial sarwono dan meinarno dalam kerangkak bentuk interaksi social yaitu kerjasama, persaingan, konflik dan akomodasi untuk memahami interaksi social di internal maupun eksternal. Hasil peneltian menunjukan bahwa proses kreatif dan interaksi social band suropati terbentuk melalui perpaduan antara pemikiran intelektual, eksplorasi artistik, pengalaman pribadi, serta interaksi sosial yang saling mendukung.
Co-Authors Adhim, Muhammad Fauzan Agus Setiawan Agustina, Sinta Dewi Alfaruq, Atep Rifal Ali, Kadir Andiana, Baiq Dewi Lita Anggreani, Rezi Angka, Awerawe Armah, Zulfian Asminah , Asminah Ayinun, Aminah Ayu Fitriani Baiq Inggar Linggarweni Barus, Lidya Hariaty Dasopang, Ramadhana S.M. Diah Meidatuzzahra Fauzi, Salman Fikri, Lutfi Ahmad Gunawan Gunawan Hafizin, Ahmad Hajat Hermawati, Nurul Hartiningrum, Chanty Yunie Hendaryan, Hendaryan Hermawan, Yudi Hidayah, Nadia Hidayatullah, Asep hotimah, Siti lia husnul Hutabarat, Vitrilina - Ida, Andi Syintha Iis Apriany, Baiq Ilham, Ilmiawan Inggar Linggarweni, Baiq Islami, Aziziyah Al Islami, Hujjatul Kartika Kartika Krismayanty, Wiwit Krismayanty Kurahman, Fatwa Kurnelia, Ega Lisdawati, Riska Lisnawati, Shinta Dety Mahdawarti, Mahdawarti Mardesela, Ega Mariana Mariana Mawar Mawar, Mawar Miftahul Jannah Mudiana, Sula Muhammad Hamsyuni Muhammad Nasir Muhammad Zakaria Muhsin Muhsin Mularahman, Mularahman Munisah, Yeni Mutmainah, Novianti Muzzamil, Adira Taufik Nadiya, Della Nirmawati, Nirmawati Noviadi, Andri Novida Sari Nur'asih, Ela Sri Nurlailah Mappanganro Octavia, Marta P, Adrian Wirahardi Padilah, Rizki Paflefi, Alfi Reza Pramesty, Merrina Rafika Rafika Rahman Rahman Ramdhani, Tasya Yuda Ramdiawan, Ramdiawan Rohayati, Nia Rolena, Nitamara Rosadi, Narita Amni ROYANI ROYANI Saputri, Rissa Fadilla Sartika Sartika Sasmito, Priyo Septian, Dadang Dwi Sitepu, Stefani Anastasia Siti Andini Sri Mulyani Suardana, I Wayan Agus Suherman, Doni Sunandar, Sunandar . Susiyanti, Hera Syamsul Rizal Ubudiyah, Lailatul WIDARTI WIDARTI Wulan Sondarika Yasin, Muhamad Yasmina, Yasmina Yunadi, Marwan Zuhda, Hayati