Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Berbagai Umur Panen Beberapa Varietas Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) Terdahap Viabilitas Benih Saat Musim Hujan Kristianti, Ira Icha; Ashari, Sumeru
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 11 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1483

Abstract

Kacang panjang penting sebagai sumber vitamin dan mineral. Rendahnya produksi benih kacang panjang dapat disebabkan oleh waktu panen yang tidak sesuai, terutama pada saat musim hujan pemanenan kacang panjang dilakukan lebih cepat daripada waktu masak fisiologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai umur panen pada beberapa varietas kacang panjang saat musim hujan terhadap viabilitas benih. Kegiatan dilaksanakan di PT. BISI International Tbk., Farm Karangploso, Malang, pada bulan Desember-Maret 2020. Umur panen yang terdiri dari umur panen 20 HSB (P1), 23 HSB (P2), 26 HSB (P3), 29 HSB (P4) dan 32 HSB (P5). Varietas kacang panjang terdiri dari 4 taraf yaitu varietas KP 01 (V1), KP 12 (V2), KP 13 (V3), dan KP 15 (V4). Uji mutu fisik dan fisiologis benih menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat ulangan. Variabel pengamatan terdiri dari Rendemen benih, Uji kadar Air, Bobot 1000 butir dan Uji daya kecambah. Hasil analisis ragam pengaruh varietas dan umur panen terhadap mutu fisik dan fisiologis benih terung dengan variabel rendemen benih, bobot 1000 butir, kadar air, daya berkecambah menunjukkan setiap varietas mempunyai viabilitas benih yang berbeda dalam setiap masa panen. Waktu terbaik untuk menghasilkan benih kacang panjang bermutu pada KP-1, KP-12 dan KP-15 adalah 23 HSB dan untuk KP-13 waktu terbaik adalah  26 HSB.
Eksplorasi dan Karakterisasi Tanaman Jeruk Purut (Citrus hystrix) di Kabupaten Tulungagung Zamzamiyah, Ita Nabila; Ashari, Sumeru
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 11 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1484

Abstract

Jeruk purut (Citrus hystrix) merupakan salah satu spesies jeruk yang tumbuh di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Jeruk purut memiliki potensi yang dapat dikembangkan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas. Jeruk purut memiliki manfaat terutama untuk industri dan kesehatan. Tulungagung menjadi salah satu daerah penghasil jeruk purut terbesar di Jawa Timur. Beberapa jenis jeruk purut tumbuh di Kabupaten tersebut. Oleh sebab itu diperlukan adanya pengumpulan plasma nutfah melalui kegiatan eksplorasi dan karakterisasi morfologi jeruk purut sebagai kegiatan konservasi plasma nutfah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan jeruk purut dan variasi morfologi serta preferensi konsumen terhadap jeruk purut di ketinggian tempat yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-April 2020 di Kabupaten Tulungagung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan melakukan pengamatan langsung melalui kegiatan karakterisasi tanaman jeruk purut dan aktifitas wawancara dengan narasumber. Data kualitatif hasil karakterisasi dianalisis menggunakan software NTSYS pc 2.02 dan disajikan dalam bentuk dendogram hubungan kekerabatan dengan koefisien kemiripan. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua aksesi yang ditemukan memiliki koefisien dengan rentang 60-100% yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu koefisien persamaan 60-73%, 74-87%, dan 88-100%. Karakter yang mempengaruhi hubungan kekerabatan adalah karakter panjang duri, bentuk sayap tangkai daun, bentuk buah, bentuk ujung buah, bentuk dasar buah, terkstur permukaan kulit buah, dan bentuk biji.
Keragaman Karakter Agronomi dan Morfologi Terung F1 (Solanum melongena L.) Double Cross Faidah, Ahmadah; Waluyo, Budi; Ashari, Sumeru
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 12 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1502

Abstract

Terung (Solanum melongena L.) merupakan sayuran buah.Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan upaya pengembangan varietas unggul. Pengembangan varietas unggul dilakukan dari tahapan seleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaman genetik dan morfologi pada karakter komponen hasil persilangan 36 genotipe terung.Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 36 genotipeterung sebagai perlakuan diulang tiga kali. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada bulan Juni - September 2019. Karakter pada tanaman terung ada yang mempunyai keragaman luas dan ada yang mempunyai keragaman sempit. Nilai heritabilitas pada sebagian karakter termasuk rendah hanya karakter diameter batang yang tinggi.
Uji Produksi 5 Varietas Tanaman Melon (Cucumis melo L) Pada Sistem Pertanian Kota (Urban Farming) Prananda, Fauzian Gilang; Ashari, Sumeru
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1512

Abstract

Saat ini banyak terjadi urbanisasi khususnya ke kota-kota besar. Hal ini dapat menimbulkan ledakan populasi di perkotaan dan berakibat meningkatnya kebutuhan pangan. Untuk mengurangi permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menanam komoditas pangan di areal perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dari 5 varietas tanaman melon yang ditanam di rooftop. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2019 hingga September 2019 di rooftop Gedung Sentral Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dengan ketinggian 550 mdpl. Alat yang digunakan antara lain adalah timbangan, bak semai, lanjaran, poly bag, jangka sorong, paranet dan meteran. Bahan yang digunakan adalah 5 varietas tanaman melon (Melindo-15, Gracia, Madesta, Action dan Glamour), tanah, abu sekam, pupuk kandang, pupuk majemuk NPK (16-16-16), pupuk tunggal KNO3 Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Parameter yang diamati adalah Jumlah bunga betina, waktu munculnya bunga betina, jumlah daun, panjang tanaman, diameter batang, berat buah dan reduksi buah. Data yang didapatkan dianalisis dan diuji F dengan menggunakan analisis ragam (ANNOVA) dengan taraf 5%. Jika terdapat pengaruh nyata maka akan dilakukan uji lanjut dengan menggunakan BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing varietas memiliki perbedaan pada pertumbuhan dan produksi buahnya. Dari hasil yang didapatkan, varietas Melindo memiliki potensi yang paling baik.
Pengaruh Berbagai Umur Panen Beberapa Varietas Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) Terdahap Viabilitas Benih Saat Musim Hujan Kristianti, Ira Icha; Ashari, Sumeru
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 6 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1559

Abstract

Kacang panjang penting sebagai sumber vitamin dan mineral. Rendahnya produksi benih kacang panjang dapat disebabkan oleh waktu panen yang tidak sesuai, terutama pada saat musim hujan pemanenan kacang panjang dilakukan lebih cepat daripada waktu masak fisiologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai umur panen pada beberapa varietas kacang panjang saat musim hujan terhadap viabilitas benih. Kegiatan dilaksanakan di PT. BISI International Tbk., Farm Karangploso, Malang, pada bulan Desember-Maret 2020. Umur panen yang terdiri dari umur panen 20 HSB (P1), 23 HSB (P2), 26 HSB (P3), 29 HSB (P4) dan 32 HSB (P5). Varietas kacang panjang terdiri dari 4 taraf yaitu varietas KP 01 (V1), KP 12 (V2), KP 13 (V3), dan KP 15 (V4). Uji mutu fisik dan fisiologis benih menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat ulangan. Variabel pengamatan terdiri dari Rendemen benih, Uji kadar Air, Bobot 1000 butir dan Uji daya kecambah. Hasil analisis ragam pengaruh varietas dan umur panen terhadap mutu fisik dan fisiologis benih terung dengan variabel rendemen benih, bobot 1000 butir, kadar air, daya berkecambah menunjukkan setiap varietas mempunyai viabilitas benih yang berbeda dalam setiap masa panen. Waktu terbaik untuk menghasilkan benih kacang panjang bermutu pada KP-1, KP-12 dan KP-15 adalah 23 HSB dan untuk KP-13 waktu terbaik adalah  26 HSB.
Evaluasi Karakter Durian F1 Hasil Persilangan Varietas Lai (Durio kutejensis) X Monthong (Durio zibethinus) Fauziah, Nikmatul; Ashari, Sumeru; Bayu, Eko Muhammad
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 6 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1561

Abstract

Durian (Durio zibethinus Murr.) telah menjadi komoditas buah utama di negara ASEAN termasuk Indonesia. Durian merupakan buah yang sangat digemari masyarakat Indonesia sehingga mempunyai nilai ekonomis tinggi. Di Indonesia durian memiliki keragaman genetik yang cukup tinggi. Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai genetis tanaman adalah dengan melakukan persilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter durian hasil persilangan dari Monthong dengan Lai. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2020. Penelitian dilakukan di ATP UB kebun Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan mengkarakterisasi karakter morfologi kualitatif dan kuantitatif kemudian menjabarkan secara deskriptif. Data kualitatif hasil karakterisasi  dianalisis menggunakan software NTSYS pc 2.02 dan disajikan dalam bentuk dendogram dan nilai matriks kemiripan. Hasil analisis berdasarkan karakter morfologi pohon, daun, dan buah menunjukkan bahwa durian F1 dengan tetua Monthong memiliki kemiripan genetik sebesar 0.89 atau 89%. Sedangkan durian F1 dengan tetua Lai memiliki kemiripan genetik sebesar 0.87 atau 87%. Nilai matriks menunjukkan semakin besar angkanya, semakin tinggi kemiripan yang diwariskan tetuanya.  Berdasarkan hasil penelitian, dapat dinyatakan bahwa durian F1 adalah durian hibrida hasil persilangan antara tetua Lai dengan Monthong yang memiliki banyak karakter unggul yaitu bobot buah sedang, daging buah tebal bertekstur lembut kering, rasa manis, warna daging buah kuning, dan panjang duri sedang sesuai dengan ideotipe keinginan konsumen. 
Response Initial Vegetative Growth of Local Durian (Durio zibethinus Murr.) with The Addition of Organic Fertilizers Sumeru Ashari; Didik Hariyono; Yunita Triliestyana
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.233 KB)

Abstract

This research aims to observe the three cultivars of durian growth responds using organic fertilizer and to know the suitable type of organic fertilizer in the initial phase of vegetative growth on durian. The research was conducted in the Watulor, Waturejo village, district Ngantang, Malang with altitude 669 meters above sea level with rainfall 1588 mm/year. This research was conducted in February until June 2010. Research were using randomized block design with treatment three types of organic fertilizer 10 kg plant-1 on three local durian cultivars. Treatments were consist of: P1K1 (Durian Jingga using goat manure fertilizer), P1K2 (Durian Arab using goat manure fertilizer), P1K3 (Durian Sepanjang Musim using goat manure), P2K1 (Durian Jingga using chicken manure), P2K2 (Durian Arab using chicken manure), P2K3 (Durian Sepanjang Musim using chicken manure), P3K1 (Durian Jingga using green manure), P3K2 (Durian Arab using green manure), and P3K3 (Durian Sepanjang Musim using green manure).There were 9 treatments and each treatment had 3 repetition. The results of this research showed that in the variable number of leaves, usage of chicken manure and green manure on the Durian Arab had the highest response compared to Durian Jingga and Durian Sepanjang Musim. While in the variable leaf area, Durian Jingga and Durian Arab using chicken and green manure fertilizer was having higher leaf area than Durian Sepanjang Musim. Thesoil analysis of using organic fertilizeron durian showed that the N content in soil was increased, P and K nutrient in the soil was decreased, while the average N content in leaf was decreased, P and K nutrient in the leaves was increased.
Uji Pertumbuhan dan Daya Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Tipe Iceberg pada Dataran Tinggi Meilani Afsari; Sumeru Ashari
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.1.4

Abstract

Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki prospek menjanjikan untuk dikembangkan. Namun dalam pemenuhan kebutuhannya masih dilakukan melalui impor, sehingga dibutuhkan upaya peningkatan produksi salah satunya melalui penggunaan varietas unggul. Sebagai upaya menciptakan varietas unggul baru perlu dilakukan uji daya hasil, meliputi uji daya hasil pendahuluan, lanjutan, dan uji multilokasi dengan menanam calon varietas uji yang dibandingkan dengan varietas pembanding. Penelitian  dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2019 di Desa Gesingan, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang pada ketinggian 1.080 m dpl dengan suhu rata-rata harian 20-25°C. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan calon varietas uji berupa genotipe LT18001 dan LT18002 yang dibandingkan dengan 3 varietas pembanding meliputi varietas Brando, General, dan Georgia. Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan sehingga menghasilkan 15 unit percobaan. Parameter pengamatan meliputi karakter kuantitatif komponen pertumbuhan yaitu panjang tanaman, lebar tajuk, panjang daun, jumlah daun, komponen hasil berupa umur panen, rata-rata berat segar tanaman, rata-rata berat krop, berat krop per plot, panjang krop, lebar krop, dan produktivitas, serta karakter kualitatif meliputi pengamatan sebelum semai yaitu warna benih, dan pengamatan saat panen yaitu bentuk krop, bentuk daun, warna daun, bentuk batang, warna batang, dan kerapatan krop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas uji LT18001 dan LT18002 menunjukkan daya hasil tidak berbeda nyata dengan varietas pembanding. Oleh karena itu, varietas uji LT18001 dan LT18002 dapat diusulkan sebagai varietas unggul baru.
HUBUNGAN KEKERABATAN DURIAN MERAH BANYUWANGI DENGAN DUGAAN TETUA BERDASARKAN ANALISIS MORFOLOGI DAN ISOENZIM Puput Pelita Putri; Niken Kendarini; Sumeru Ashari
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.046 KB)

Abstract

Indonesia adalah negara mega biodiversitas karena memiliki kawasan hutan tropika basah dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Salah satunya adalah durian. Durian merah Banyuwangi merupakan plasma nutfah lokal yang memiliki ciri khas pada warna daging buahnya. Durian merah Banyuwangi diduga silangan amalami antara Durio graveolens dan Durio zibethinus, untuk itu dilakukan pendugaan hubungan kekerabatan diantara durian merah Banyuwangi dengan dugaan tetua. Salah satu pendekatan untuk mengembangkan marka genetik koleksi ialah dengan penanda protein (isoenzim) dan didukung dengan penanda morfologi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mengetahui hubungan kekerabatan durian merah dengan dugaan tetua. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati pada bulan April sampai Juni 2016. Sampel yang digunakan adalah Dubang, Wayut, Musang Merah, Tretes Benel, Red King, Balqis, D. zibethinus putih dan kuning, D. graveolens dan D. kutejensis. Penelitian menggunakan metode analisis isoenzim yang telah dimodifikasi oleh Ariestin (2014) sedangkan analisis morfologi menggunakan buku panduan IPGRI. Hasil penelitian menujukan Dubang, Musang Merah, Wayut dan Tretes Benel diduga memiliki kemiripan dengan D. graveolens sebesar 83%. Semakin besar nilai koefisien kemiripan, menunjukkan bahwa memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.
Phenological of Cutleaf Groundcherry (Physalis angulata L.) Based on BBCH Scale Anita Firdaus; Sumeru Ashari; Lulu Lazimatul Khoiriyah; Budi Waluyo
JURNAL AGRONOMI TANAMAN TROPIKA (JUATIKA) Vol 4 No 2 (2022): Volume 4 No. 2 Tahun 2022, Jurnal Agronomi Tanaman Tropika (JUATIKA)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/juatika.v4i2.2063

Abstract

Cutleaf groundcherry (Physalis angulata L.) is a plant that belongs to the Solanaceae family. In Indonesia, this plant grows spread in various regions and has different names in each region. However, this plant is rarely cultivated and is generally considered a weed by farmers. Recently many studies have shown that cutleaf groundcherry contains many substances that are beneficial for the health sector, so it has the potential to be developed as a cultivation plant for exotic fruit sources that function as nutraceuticals. Plant breeding programs can be a solution in responding to these problems. As the first step in developing cutleaf groundcherry through a breeding program, the Plant Breeding Laboratory, Faculty of Agriculture, Brawijaya University, collected accessions of cutleaf groundcherry from various regions in Indonesia. The phonological stage of its growth is one piece of information that is useful in better understanding the cutleaf groundcherry life cycle and, as a result, simplifying cutleaf groundcherry cultivation management. This research aims to provide practical knowledge on the cutleaf groundcherry life cycle to develop a more efficient plant management approach for cultivation, including plant breeding initiatives. The BBCH scale was used to make observations (Biologische Bundesanstalt, Bundessortenamt und CHemische Industrie). The descriptive statistics obtained from observations and presented in descriptive narrative form using the BBCH scale with 3-digit coding numbers and documentation images were used in the data analysis. The results showed that the BBCH scale was used to define and describe cutleaf groundcherry phenology, which included germination (stage 0), leaf development (stage 1), side shoot formation (stage 2), the emergence of inflorescence (stage 5), flowering (stage 6), fruit development (stage 7), fruit and seed ripening (stage 8) and senescence (stage 9)
Co-Authors Abidin, M Sulhan Adiredjo, Afifuddin Latif Affandi Affandi Afsari, Meilani Ahmad Khoiruddin Aisyah Devita Larasati Aisyah, Diah Nur Amalia Khoirun Nisa Aminatus Sholikah Amirul Ghoffar Andy Soegianto Anis Andrini, Anis Anita Firdaus Aprilia, Gethar Windi Ardi Wiranata Sirait Ariestin, Yuliamita Arifin Noor Sugiharto Arifin Noor Sugiharto Baiq Dina Mariana Baiq Dina Mariana Bambang Tri Rahardjo Bayu, Eko Muhammad Bayu, Eko Muhammad Bobby Polii Budi Santoso Budi Waluyo Cahyadiati, Mirna Catur Suciari Kurnia Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Darmawan Saptadi Devi Cinintya Sarashati Dewi, Rendri Puspita Diah Nur Aisyah Diah Rusita Handayani Didik Hariyono Dyas Dyasmita Putri Edwin Widiatmoko Eko Muhammad Bayu Endang Gati Lestari Faidah, Ahmadah Farida Yulianti Farihul Ihsan Fathan, Naala Fatmawati, Triana Fauziah, Nikmatul Febriyani, Verayunita Gethar Windi Aprilia Ghoffar, Amirul Hadi, Shabrina Kusuma Handayani, Diah Rusita Hanif Fatur Rohman Hari Rifa’i Hasana, Maulida Uswatun Indaryani, Patricia Martina Kusuma Irfan Budhi Satriawan Izmi Yulianah Kenanga Arum Novi Salasa Khaton Fajar Setyawan Khoiruddin, Ahmad Kristianti, Ira Icha Kukuh Arif Wcaksana Kuswanto Kuswanto Kuswanto, Kuswanto Lestari, Endang Gati Lita Soetopo Lulu Lazimatul Khoiriyah M Sulhan Abidin Mansur Mansur Mansur, Mansur Mariana, Baiq Dina Mariana, Baiq Dina Marianus Marianus Masayu Nessya Khoirun Nisa Matatula, Erfina Anace Maulida Uswatun Hasana Maulidah, Nur Izzatul Meilani Afsari Mirna Cahyadiati Naala Fathan Niken Kendarini Ninuk Herlina Nisa, Amalia Khoirun Nisa, Masayu Nessya Khoirun Novi Salasa, Kenanga Arum Nur Azima Nur Izzatul Maulidah Nuzulul Rachmania Oktaviana, Zella Patricia Martina Kusuma Indaryani Prananda, Fauzian Gilang Puput Pelita Putri Putri, Dyas Dyasmita Putri, Regita Syahkirana Rachmania, Nuzulul Rahmi, Yusvita Maulidia Ramadan, Vani Rizki Regita Syahkirana Putri Rendri Puspita Dewi Riady, Safarudin Slamet Rifa’i, Hari Rohman, Hanif Fatur Rosyadi, Naufal Luthfi Rosyita Sholihatin Safarudin Slamet Riady Santoso, Budi Saptadi, Darmawan Sarashati, Devi Cinintya Satriawan, Irfan Budhi Satriyono, Wahono Setyawan, Khaton Fajar Shabrina Kusuma Hadi Sholikah, Aminatus Sirait, Ardi Wiranata Sri Lestari Purnamaningsih Sukartini Sukartini Vani Rizki Ramadan Verayunita Febriyani Wahono Satriyono Wcaksana, Kukuh Arif Widiatmoko, Edwin Yuliamita Ariestin Yunita Triliestyana Yustikasari, Evita Dwi Yusvita Maulidia Rahmi Zamzamiyah, Ita Nabila Zella Oktaviana