Claim Missing Document
Check
Articles

Effect of Gamma Rays Irradiation to Cipedak Avocado Genetic Diversity Farihul Ihsan; Sumeru Ashari; Andy Soegianto; Sukartini Sukartini; Affandi Affandi
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 45, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v45i2.4065

Abstract

Avocado cv. Cipedak is a superior cultivar that match the preferences of Indonesian consumers. However, it has several weaknesses, such as low edible portion, thin skin, and short fruit shelf life. One effort to improve the character weakness is by mutation breeding using gamma ray irradiation. Induction of mutation by gamma ray irradiation at a dose of 10 Gy was conducted on Cipedak avocado shoots in October 2021 which produced 13 first generation avocado mutants (M1). Observation on leaves morphological characters and DNA analysis were needed to find out the changes level of genetical diversity. The research was conducted in Cukurgondang Research Station and Molecular Laboratory of Indonesian Tropical Fruits Research Institute from January to March 2022. The plant material used involved 13 M1 progenies and cv. Cipedak. The material used were 20 weeks old grafted plants. The observed variables were macro and micromorphological characters as well as DNA-RAPD analysis. The results showed that there were phenotypic and genotypic changes in 13 M1 avocados seedlings. The coefficients of differences on macro and micromorphological characters were up to 33% and 28%, respectively and the coefficient of difference for DNA-RAPD analysis was 74%.
Analisis Statistik Menggunakan Microsoft Excel untuk Estimasi Heritabilitas Arti Sempit dan Arti Luas Karakteristik Fisik Biji Ercis (Pisum sativum L.) Lokal Indonesia Nur Azima; Sumeru Ashari; Budi Waluyo
Gunung Djati Conference Series Vol. 38 (2024): Seminar Nasional Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ercis sangat potensial dijadikan bahan genetik untuk perakitan varietas pada adaptif lingkungan tropis di Indonesia. Pendugaan heritabilitas arti sempit dan arti luas pada karakteristik fisik biji sangat penting kaitannya dengan perbaikan sifat biji dan hasil tinggi. Penggunaan Microsoft Excel dalam analisis statistik membantu menduga nilai heritabilitas arti sempit dan arti luas. Tujuan penelitian menduga nilai heritabilitas arti sempit dan arti luas pada karakteristik fisik biji ercis berdasarkan analisis statistik menggunakan Microsoft Excel. Penelitian dilakukan berdasarkan metode deskriptif. Analisis statistika menggunakan Microsoft Excel untuk menduga sebaran data dan pemusatan data. Heritabilitas arti sempit diduga berdasarkan metode realized heritability, parent-offspring dan standard unit. Heritabilitas arti luas diduga berdasarkan komponen varians. Hasil penelitian menunjukkan analisis statistika dengan Microsoft Excel dapat digunakan untuk menghitung nilai pemusatan data dan sebaran data berupa nilai varians dan kovarians untuk menduga heritabilitas arti sempit dan arti luas. Heritabilitas arti sempit pada karakteristik fisik biji menunjukkan kriteria tinggi yaitu berat biji, panjang biji, lebar biji, tebal biji, diameter geometrik biji, volume biji dan luas permukaan biji berkisar anatara 70,59-99,74% pada semua metode. Heritabilitas arti luas menunjukkan kriteria tinggi yaitu lebar biji, diameter geometrik biji, volume biji, jumlah biji per polong dan jumlah biji per tanaman berkisar antara 52,74-65,54%.
Keragaman Genetik dan Heritabilitas pada Keturunan Hasil Persilangan Blewah (Cucumis melo var. Cantalupensis) dan Melon (Cucumis melo L.) Rosyita Sholihatin; Sumeru Ashari; Kuswanto Kuswanto
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1399

Abstract

Blewah merupakan tanaman yang masuk ke dalam genus cucumis melo yang memiliki keunggulan tekstur daging buah yang lunak dan tebal, namun memiliki tingkat kemanisan rendah sehingga nilai ekonominya rendah. Penelitian bertujuan untuk memperbaiki kualitas tanaman blewah melalui persilangan dengan tanaman melon yang memiliki rasa yang manis.  Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok dengan lima perlakuan, masing-masing perlakuan diulang enam kali sehingga diperoleh 30 unit percobaan. Pengamatan dilakukan terhadap parameter tinggi Tanaman, Diameter Batang, Umur Tanaman, Bobot Buah, Diameter Buah, Panjang Buah, Ketebalan buah, dan Tingkat Kemanisan. Data hasil pengamatan dianalisa dengan analisis keragaman, uji lanjut Duncan Multiple Range Test, koefisien keragaman genetic (KKG), dan analisis heritabilitas. Perhitungan kergaman genetik dan heritabilitas hasil persilangan dilakukan untuk melihat besarnya keragaman yang disebabkan oleh faktor genetik dan besarnya kontrusi tetua kepada keturunannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai koefisien keragaman genetik (KKG) dan heritabilitas beragam yang berkisar 2,14% -44,57%. KKG yang tergolong tinggi adalah pada parameter bobot buah (44,57%) dan panjang buah (36,21%). Hal ini menunjukan bahwa keragaman bobot buah dan pnjang buah dipengaruhi oleh factor genetic. Nilai heritabilitas yang tergolong tinggi ialah pada parameter panjang buah (0,74), diameter buah (0,52), bobot buah (0,50), dan tingkat kemanisan buah (0,50). Hal ini berarti bahwa pewarisan sifat dari tetua pada keturunan tertinggi pada parameter panjang buah, diameter buah, bobot buah dan tingkat kemanisan buah. Nilai rata-rata keturunan pertama hasil persilangan blewah dan melon berada diantara kedua tetua. Karakteristik keturunan pertama hasil persilangan merupakan penggabungan dari karakteristik kedua tetuanya. 
PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN Hanif Fatur Rohman; Didik Hariyono; Sumeru Ashari
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 5 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Durian (Durio zibethinus Murr.) membutuhkan nutrisi yang yang cukup untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari dan mengetahui dosis pupuk yang tepat untuk tanaman durian fase awal generatif durian jingga dan durian arab. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Waturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang pada November 2012 sampai Februari 2013. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 6 perlakuan dan diulang 3 kali, sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Adapun perlakuan tersebut meliputi durian Jingga dengan Pupuk NPK 90 g/tanaman, durian Jingga dengan Pupuk NPK 135 g/tanaman, durian Jingga dengan Pupuk NPK 180 g/tanaman, durian Arab dengan Pupuk NPK 90 g/tanaman, durian Arab dengan Pupuk NPK 135 g/tanaman, durian Arab dengan Pupuk NPK 180 g/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pemberian dosis pupuk NPK 135 g/tanaman pada tanaman durian jingga lebih efektif untuk menunjang pertumbuhan yang optimal. Sedangkan untuk durian arab dosis efektif yang dapat di usulkan adalah dengan dosis pupuk NPK 180 g/tanaman. Kata kunci : Pupuk NPK, durian jingga, durian arab, fase generative
IDENTIFIKASI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murray) MIRIP DURIAN VARIETAS BIDO DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG DENGAN METODE ISOZIM DAN MORFOLOGI Kenanga Arum Novi Salasa; Sumeru Ashari; Ninuk Herlina
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 5 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Durian Bido ialah satu dari varietas durian unggul lokal yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian pada tahun 2006. Pohon induk tunggal (PIT) Bido telah ditebang dan belum dikembangkan. Karenanya, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wonosalam melakukan seleksi dan menemukan 27 jenis durian yang memiliki rasa dan bentuk buah mirip dengan PIT Bido. Perlu dilakukan identifikasi untuk mengetahui adanya kemiripan, dengan menggunakan metode isozim dan morfologi. Penelitian ini dilakukan di Wonosalam kabupaten Jombang sedangkan analisis isozim dilakukan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya pada Oktober 2012 - Maret 2013. Metode isozim dengan menggunakan elektroforesis gel poliakrilamid tipe vertikal dengan enzim peroksidase dan esterase. Metode morfologi dilakukan dengan pengamatan warna daun dan rasio panjang–lebar daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 27 jenis durian hanya 21 yang dapat dianalisis kerena 6 yang lain tidak dapat digunakan. Enzim peroksidase dan esterase adalah polimorfik, sehingga memungkinkan untuk dilakukan interpretasi. Enzim peroksidase dan esterase masing-masing mempunyai 11 dan 20 pola pita. Berdasarkan dendogram peroksidase, sampel nomor 27 memiliki tingkat kemiripan tertinggi (66%) dengan PIT Bido, sedangkan dendogram esterase menunjukkan sampel nomor 5, 21 dan 25 mempunyai tingkat kemiripan tertinggi (92%) dengan PIT Bido. Pengamatan morfologi daun menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara sampel yang diuji dengan PIT Bido. Kata kunci: Durio zibethinus Murray, durian varietas Bido, isozim
KERAGAMAN DAN PENDUGAAN NILAI KEMIRIPAN 18 TANAMAN DURIAN HASIL PERSILANGAN Durio zibethinus DAN Durio kutejensis Shabrina Kusuma Hadi; Sri Lestari Purnamaningsih; Sumeru Ashari
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman durian termasuk dalam famili Bombaceae, diduga tanaman ini berasal dari hutan tropis Indonesia. Di Indonesia, masih sedikit buah durian lokal mutu tinggi yang dijual dipasaran. Dalam rangka meningkatkan hasil buah durian perlu melakukan beberapa program pertanian dan program pemuliaan. Salah satu program pemuliaan tanaman adalah menghasilkan kultivar yang baru antara durian yang brebeda. Pada penelitian ini durian hasil persilangan diharapkan menghasilkan durian yang memiliki daging buah berwana pink merah muda (dari Durio kutejensis) dan daging buah yang tebal (dari Durio zibethinus). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Jatikerto, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, pada April-Juni 2013. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan cara pengamatan karakter vegetatif kemudian menjabarkan secara deskriptif. Data karakterisasi untuk karakter kualitatif dikelompokkan menurut nilai kemiripannya dengan analisis kluster, sedangkan karakter kuantitatif dihitung keragamannya dengan menghitung standard deviasi dan koefisien keragaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keragaman 18 tanaman durian yang ditunjukkan pada karakter tinggi tanaman, tinggi batang, lingkar batang, diameter tajuk, panjang daun dan lebar daun. Terdapat sebelas kelompok nilai kemiripan pada 18 tanaman durian : 100%, 96%, 93%,  91%, 90%, 87%, 86%, 85%, 84%, 82%, 81%. Pada persilangan antara Durio zibethinus ( ♀ ) >< Durio kutejensis ( ♂ ) dan Durio kutejensis ( ♀ ) ><Durio zibethinus ( ♂ ) semua individu tanaman memiliki kemiripan pada tetua kutejensis. Kata kunci : Keragaman, Nilai kemiripan, Durio zibethinus, Durio kutejensis
KERAGAMAN JENIS SALAK BANGKALAN {Salacca Zalacca (Gaertner) Voss} MENGGUNAKAN PENANDA MORFOLOGI DAN ANALISIS ISOZIM Yuliamita Ariestin; Kuswanto Kuswanto; Sumeru Ashari
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi cukup besar dalam sektor pertanian khususnya salak. Keragaman tanaman salak yang ada di Kabupaten Bangkalan perlu diidentifikasi untuk melihat sifat dan keragaman genetik. Untuk tujuan pemuliaan tanaman salak, telah dilakukan penelitian identifikasi tanaman pada bulan Februari sampai bulan Maret 2014. Berdasarkan hasil survey dan wawancara dengan petani telah ditemukan enam jenis tanaman salak antara lain salak Apel, Bunter, Cocor, Kerbau, Penjalin, dan Senase. Jenis-jenis salak tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode morfologi dan isozim. Pengamatan morfologi kualitatif berdasarkan Radford (1986) dan Departemen  Pertanian  Rebuplik  Indonesia (2006), sedangkan analisis isozim menggunakan metode Wendel dan Weeden (1989) dan beberapa modifikasi menurut prosedur Fajriani (2008). Pengamatan morfologi dilakukan di Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan dan analisis isozim di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) Universitas Brawijaya Malang. Analisis isozim mengunakan enzim esterase dan peroksidase. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil dari 2 metode yang digunakan.  Berdasarkan karakter morfologi, salak Bangkalan memiliki jarak genetik sebesar 18-25%, sedangkan analisis isozim menghasilkan jarak genetik yang lebih longgar, yaitu 0-70%. Dua jenis enzim yang digunakan juga menunjukkan hasil yang berbeda. Enzim Esterase mempunyai pola pita yang sama. Sedangkan enzim Peroksidase menunjukkan keragaman. Berdasarkan enzim Peroksidase terdapat 3 variasi pola pita. Pola pita I adalah Apel, Bunter, dan Cocor, pola pita ke-II adalah Kerbau dan Senase dan pola pita ke-III adalah Penjalin. Keragaman genetik kultivar-kultivar salak tersebut sesuai dengan sifat salak Bangkalan yang menyerbuk silang sehingga keturunannya akan berbeda satu sama lain.Kata kunci : Salak Bangkalan, Salacca Zalacca (Gaertner) Voss, Morfologi kualitatif, Analisis Isozim.
TINGKAT VIABILITAS BENIH MENTIMUN (Cucumis sativus L.) HASIL PERSILANGAN Yusvita Maulidia Rahmi; Sri Lestari Purnamaningsih; Sumeru Ashari
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam usaha budidaya pertanian, benih memegang peran yang sangat penting. Penggunaan benih untuk budidaya akan menentukan hasil panen. Kualitas benih yang dapat diperoleh melalui persilangan antar tetua unggul. Viabilitas benih yang tinggi dapat membantu para petani untuk meminimalisir pemborosan benih. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui viabili-tas benih hasil persilangan varietas Panda dan varietas Marissa. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Landungsari, Keca-matan Dau, Kabupaten Malang dengan ketinggian tempat lebih kurang 400-700 meter diatas permukaan laut dan laborato-rium pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian berlang-sung pada Juni sampai Oktober 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mentimun hasil persilangan alami varietas Panda menghasilkan viabilitas benih terbaik. Kata Kunci: Mentimun, Benih, Persilangan, Viabilitas
KERAGAAN 36 AKSESI SORGUM (Sorghum bicolor L.) Hari Rifa’i; Sumeru Ashari; Damanhuri Damanhuri
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 4 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sorgum (Sorghum bicolor L.) merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia karena mempunyai daerah adaptasi yang luas. Sorgum toleran terhadap kekeringan,  genangan air, dan lahan marginal, serta relatif tahan terhadap gangguan hama/penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan 36 aksesi sorgum. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Dengan ketinggian tempat 600 m dpl, suhu  24 oC. Penelitian dilaksanakan pada April 2014 sampai dengan Juli 2014. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). dengan dua ulangan. Masing- masing plot terdiri dua baris. Dengan jarak tanam 60 cm x 20 cm. Yang diamati pada penelitian ini terdiri dari pengamatan kualitatif dan kuantitatif beberapa karakter penting tanaman sorgum. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan analisis ragam antar aksesi untuk delapan karakter yang diamati pada parameter tinggi tanaman, umur berbunga, panjang malai, lebar malai, bobot perbiji, bobot 1000 biji, jumlah biji pertanaman, bobot biji pertanaman menunjukkan hasil yang berbeda nyata dalam taraf 5%, pada karakter kualitatif keragaman ditunjukkan oleh karakter tipe kepadatan dan bentuk bunga, warna sekam, warna biji sedangkan warna tulang tengah daun, bentuk biji, dan keluarnya malai atau bunga seragam. Kata kunci: Sorgum, aksesi, keragaman kuantitatif dan kualitatif
PENGARUH PEMBERIAN PYRACLOTROBIN TERHADAP EFISIENSI PENYERAPAN NITROGEN DAN KUALITAS HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr.) Mansur Mansur; Sumeru Ashari; Kuswanto Kuswanto
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 5 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) adalah tanaman kacang-kacangan (Leguminosae) yang menjadi komoditas tanaman pangan penting karena tingginya kandungan protein. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian pyraclostrobin terhadap efisiensi penyerapan nitrogen, pertumbuhan tanaman dan hasil tanaman kedelai.  Bahan penelitian yang digunakan adalah benih kedelai varietas wilis, pyraclostrobin dan pupuk urea 46% N. Rancangan yang digunakan adalah rancangan tersarang yang terdiri dari dua faktor, yaitu aplikasi pyraclostrobin (P) dan dosis nitrogen (N). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan nitrogen tersarang dalam pyraclostrobin (N/P) memberikan hasil yang berbeda nyata pada semua parameter pengamatan yang dilakukan. Pemberian pyraclostrobin dapat meningkatkan efektifitas penyerapan nitrogen pada tanaman kedelai, hal terlihat dari tanaman kedelai yang diamati selama penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang diaplikasikan pyraclostrobin hanya mem-butuhkan pupuk nitrogen sebesar 40 kg/ha untuk memperoleh hasil yang maksimal, sedangkan dosis anjuran tanaman kedelai adalah 50 kg/ha. Nilai efisiensi pemberian pyraclostrobin terhadap penyerapan unsur hara nitrogen berkisar antara 13,11 % hingga 37,96 % pada semua parameter pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini. Kata kunci: Pyraclostrobin, Penyerapan nitrogen, Efisiensi nitrogen, Glycine max (L.) Merr.
Co-Authors Abidin, M Sulhan Adiredjo, Afifuddin Latif Affandi Affandi Afsari, Meilani Ahmad Khoiruddin Aisyah Devita Larasati Aisyah, Diah Nur Amalia Khoirun Nisa Aminatus Sholikah Amirul Ghoffar Andy Soegianto Anis Andrini, Anis Anita Firdaus Aprilia, Gethar Windi Ardi Wiranata Sirait Ariestin, Yuliamita Arifin Noor Sugiharto Arifin Noor Sugiharto Baiq Dina Mariana Baiq Dina Mariana Bambang Tri Rahardjo Bayu, Eko Muhammad Bayu, Eko Muhammad Bobby Polii Budi Santoso Budi Waluyo Cahyadiati, Mirna Catur Suciari Kurnia Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Darmawan Saptadi Devi Cinintya Sarashati Dewi, Rendri Puspita Diah Nur Aisyah Diah Rusita Handayani Didik Hariyono Dyas Dyasmita Putri Edwin Widiatmoko Eko Muhammad Bayu Endang Gati Lestari Faidah, Ahmadah Farida Yulianti Farihul Ihsan Fathan, Naala Fauziah, Nikmatul Febriyani, Verayunita Gethar Windi Aprilia Ghoffar, Amirul Hadi, Shabrina Kusuma Handayani, Diah Rusita Hanif Fatur Rohman Hari Rifa’i Hasana, Maulida Uswatun Indaryani, Patricia Martina Kusuma Irfan Budhi Satriawan Izmi Yulianah Kenanga Arum Novi Salasa Khaton Fajar Setyawan Khoiruddin, Ahmad Kristianti, Ira Icha Kukuh Arif Wcaksana Kuswanto Kuswanto Kuswanto, Kuswanto Lestari, Endang Gati Lita Soetopo Lulu Lazimatul Khoiriyah M Sulhan Abidin Mansur Mansur Mansur, Mansur Mariana, Baiq Dina Mariana, Baiq Dina Marianus Marianus Masayu Nessya Khoirun Nisa Matatula, Erfina Anace Maulida Uswatun Hasana Maulidah, Nur Izzatul Meilani Afsari Mirna Cahyadiati Naala Fathan Niken Kendarini Ninuk Herlina Nisa, Amalia Khoirun Nisa, Masayu Nessya Khoirun Novi Salasa, Kenanga Arum Nur Azima Nur Izzatul Maulidah Nuzulul Rachmania Oktaviana, Zella Patricia Martina Kusuma Indaryani Prananda, Fauzian Gilang Puput Pelita Putri Putri, Dyas Dyasmita Putri, Regita Syahkirana Rachmania, Nuzulul Rahmi, Yusvita Maulidia Ramadan, Vani Rizki Regita Syahkirana Putri Rendri Puspita Dewi Riady, Safarudin Slamet Rifa’i, Hari Rohman, Hanif Fatur Rosyadi, Naufal Luthfi Rosyita Sholihatin Safarudin Slamet Riady Santoso, Budi Saptadi, Darmawan Sarashati, Devi Cinintya Satriawan, Irfan Budhi Satriyono, Wahono Setyawan, Khaton Fajar Shabrina Kusuma Hadi Sholikah, Aminatus Sirait, Ardi Wiranata Sri Lestari Purnamaningsih Sukartini Sukartini Triana Fatmawati Vani Rizki Ramadan Verayunita Febriyani Wahono Satriyono Wcaksana, Kukuh Arif Widiatmoko, Edwin Yuliamita Ariestin Yunita Triliestyana Yustikasari, Evita Dwi Yusvita Maulidia Rahmi Zamzamiyah, Ita Nabila Zella Oktaviana