Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENGENDALIAN GULMA PADA TUMPANG SARI UBI KAYU (Manihot esculenta) DENGAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) Setiawan, Dhimas Prakoso; Karyawati, Anna Satyana; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.313 KB) | DOI: 10.21776/104

Abstract

Ubi kayu ialah tanaman yang berperan penting dalam sektor tanaman pangan dan industri. Produksi ubi kayu Indonesia mengalami kenaikan 5 tahun belakangan ini  dari 21,7 juta ton menjadi 25,5 juta ton. Jarak tanam lebar pada ubi kayu dapat dimanfaatkan untuk tumpang sari dengan kacang tanah. Kacang tanah yang ditanam diantara ubi kayu dapat menekan tumbuhnya gulma. Penelitian ini di-laksanakan di Kebun Percobaan Jatikerto, Kec. Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan Desember 2012 sampai dengan Juli 2013. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 6 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, yaitu (P0) : tanpa pengendalian gulma, (P1) : penyiangan 21 hst, (P2) : penyiangan 42 hst, (P3) : herbisida pra-tumbuh (Oksifluorfen 1 l ha-1), (P4) : herbisida pasca-tumbuh (2,4-D 1 l ha-1), (P5) : herbisida pra-tumbuh dan pasca-tumbuh 1 l ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma yang dominan di semua umur pengamatan kacang tanah ialah Cyperus rotundus dan Cynodon dactylon. Penyiangan 21 hst (P1), 42 hst (P2), dan aplikasi herbisida pasca-tumbuh 1 l ha-1 (P4) memberikan hasil kacang tanah yang nyata lebih baik pada jumlah polong isi, bobot biji per tanaman, hasil (ton ha-1), dan pada bobot segar umbi dan hasil ton ha-1 ubi kayu. Kata kunci : Tumpang sari, pengendalian gulma, ubi kayu, kacang tanah
KERAGAMAN HASIL, HERITABILITAS DAN KORELASI F3 HASIL PERSILANGAN KEDELAI (Glycine max L. Merril) VARIETAS ANJASMORO DENGAN VARIETAS TANGGAMUS, GROBOGAN, GALUR AP DAN UB Wardana, Candra Kusuma; Karyawati, Anna Satyana; Sitompul, Syukur Makmur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.763 KB) | DOI: 10.21776/183

Abstract

Kedelai (Glycine max L. Merril) merupakan tanaman pangan penting di Indonesi. Usaha untuk memperoleh varietas unggul kedelai ialah dengan melakukan kegiatan pemuliaan tanaman yang dilanjutkan dengan seleksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari keragaman hasil, pewarisan sifat dan korelasi antara hasil dan komponen hasil tanaman kedelai generasi F3 tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juli 2013, di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Kabupaten Malang. Rancangan percobaan  yang digunakan  adalah single plant. Data yang diperoleh dilakukan pengujian menggunakan analisis sidik ragam (uji F) dengan taraf nyata 5%, dilanjutkan dengan uji BNT 5% bila ada pengaruh nyata, uji Chi-Square, Heritabilitas arti luas dan koefisien korelasi untuk setiap variabel pengamatan. Hasil pengamatan menunjukkan berat kering biji dan bobot 100 biji per tanaman pada F3 persilangan Anjasmoro x Grobogan lebih tinggi secara nyata dibandingkan dengan ketiga persilangan lainnya. Semua variabel pada seluruh persilangan F3 tidak berdistribusi normal, kecuali pada variabel jumlah polong persilangan Anjasmoro x AP. Nilai heritabilitas seluruh variabel pengamatan pada semua persilangan memiliki kriteria tinggi, kecuali pada variabel jumlah buku subur per tanaman persilangan Anjasmoro x AP. Hubungan antar sifat antara jumlah buku subur, jumlah polong isi dan berat kering per tanaman pada semua persilangan tergolong kuat, kecuali pada persilangan Anjasmoro x Grobogan. Kata kunci : Kedelai, Generasi F3, Keragaman, Heritabilitas, Koefisien Korelasi.
STUDI DAYA HASIL GALUR F4 KEDELAI (Glycine max L.) HASIL PERSILANGAN VARIETAS AP DENGAN ARGOPURO, UB DAN TANGGAMUS Sholeh, Ahadin; Karyawati, Anna Satyana; Sitompul, Syukur Makmur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 7 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/331

Abstract

Berdasarkan data BPS (2013) dilaporkan bahwa produksi kedelai sebanyak 843,15 ribu ton, produksi tersebut hanya mampu untuk mencukupi sekitar 43 % dari kebutuhan nasional. Berdasarkan pada kenyataan tersebut, maka upaya yang bertujuan meningkatan produksi tanaman kedelai perlu dilakukan. Salah satunya yaitu melalui persilangan antar varietas dengan masing-masing keunggulan yang dimiliki untuk dijadikan tetua. Penelitian ini bertujuan untuk  mempelajari keragaman jumlah cabang, jumlah buku subur, jumlah polong isi dan bobot kering biji; mempelajari pewarisan sifat; mempelajari sifat utama yang dominan mendukung hasil (bobot biji per tanaman). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2014 – Mei 2014 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Metode rancangan menggunakan single plant pengamatan parameter secara destruktif (1) jumlah cabang, (2) jumlah buku subur, (3) jumlah polong isi, (4) bobot biji. Analisa data menggunakan perhitungan ragam fenotip, analisis korelasi, pendugaan nilai heritabilitas dalam arti luas dan kemajuan genetik. Bahan yang digunakan adalah benih galur F4 kombinasi AP × Argopuro, AP × UB dan AP × Tanggamus. Hasil penelitian menunjukkan korelasi antar karakter memiliki hubungan erat - sangat Hasil perhitungan regresi menunjukkan jika jumlah buku subur dan jumlah polong isi yang memiliki pengaruh yang besar pada hasil  (> 50%). Heritabilitas pada galur F4 lebih dipengaruhi oleh faktor genetik. Nilai kemajuan genetik yang tinggi pada semua kombinasi. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah pewarisan sifat lebih dipengaruhi oleh faktor genetik dan korelasi antara jumlah cabang, jumlah buku subur dan jumlah polong isi terhadap daya hasil (bobot biji) berkorelasi erat hingga sangat erat.
PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN DAN KONSENTRASI RHIZOBAKTERI PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI SAYUR (Glycine max L. Merrill) Ardiyanto, Farid Mufti; Karyawati, Anna Satyana; Sitompul, Syukur Makmur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/568

Abstract

Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar edamame, diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan produksi edamame. Rhizobakteri pemacu pertumbuhan tanaman  adalah kelompok bakteri menguntungkan yang berperan penting dalam memacu pertumbuhan tanaman, hasil panen dan kesuburan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi pemberian dan konsentrasi rhizobakteri pemacu pertumbuhan tanaman optimal dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil edamame. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2015 di lahan milik PT. Mitratani Dua Tujuh, Desa Klompangan, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur dengan ketinggian tempat 64-86 mdpl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu frekuensi pemberian rhizobakteri dan faktor kedua yaitu konsentrasi rhizobakteri. Frekuensi pemberian dan konsentrasi rhizobakteri memberikan interaksi terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. Frekuensi pemberian rhizobakteri sebanyak satu kali dengan konsentrasi 10% mempunyai tinggi tanaman lebih tinggi (39.43 cm) dan jumlah daun daun lebih banyak (14.25 helai) dari perlakuan lain, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan frekuensi pemberian tiga kali dengan konsentrasi 5%. Perbandingan antara hasil penelitian dengan Standart Operating Procedure (SOP) PT. Mitratani Dua Tujuh diketahui bahwa jumlah polong per 500 gram, Standart Quality (SQ), dan bobot afkir, menunjukkan bahwa perlakuan rhizobakteri mempunyai jumlah polong lebih banyak tetapi mempunyai ukuran lebih kecil daripada SOP, selain itu perlakuan rhizobakteri mempunyai tingkat serangan hama dan penyakit lebih rendah daripada SOP.
PENGARUH APLIKASI PUPUK KANDANG SAPI DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN EDAMAME [Glycine max (L.) Merr.] Wahyudi, Didin; Karyawati, Anna Satyana; Sitompul, Syukur Makmur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/634

Abstract

Salah satu sumber alami unsur hara yang diserap tanaman ialah bahan organik. Bahan organik mengalami proses dekomposisi, dimana hasil akhirnya berupa hara tersedia bagi tanaman. Tanaman edamame tumbuh dengan baik di tanah yang subur, yang dicirikan dengan tingkat bahan organik yang tinggi. Produksi edamame dapat ditingkatkan dengan pemberian bahan organik pada tanah melalui pemupukan organik. Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari jenis dan dosis pupuk organik yang dapat menghasilkan pertumbuhan dan hasil yang baik pada tanaman edamame. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus – Oktober 2015, di lahan PT. Mitratani Dua Tujuh, Jl. Brawijaya No. 83, Mangli, Kaliwetas, Kabupaten Jember. Perlakuan terdiri dari kontrol (tanpa pemupukan organik), pupuk kandang sapi 8 ton ha-1, pupuk kandang sapi 16 ton ha-1, pupuk kandang sapi 24 ton ha-1, pupuk kompos 8 ton ha-1, pupuk kompos 16 ton ha-1, dan pupuk kompos 24 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik mempengaruhi tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman edamame. Pupuk organik tidak mempengaruhi jumlah polong edamame, dan mempengaruhi bobot segar polong edamame hanya pada polong berisi 2 biji sempurna, polong berisi biji semuanya tidak sempurna (kisut), dan total. Berdasarkan hasil penelitian, aplikasi pupuk kandang sapi dan kompos memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman edamame, dimana perlakuan pupuk kandang sapi 24 ton ha-1 memberikan pengaruh tertinggi, dan tidak memberikan pengaruh terhadap hasil tanaman edamame.
POTENSI GENETIK GENERASIF3 HASIL PERSILANGAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.)VARIETAS ARGOPURO SEBAGAI TETUA BETINA DENGAN VARIETASTANGGAMUS, GROBOGAN DAN GALUR UB SEBAGAI TETUA JANTAN Januar, Faris Husein; Karyawati, Anna Satyana; Sitompul, Syukur Makmur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.907 KB) | DOI: 10.21776/658

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merr) adalah salah satu sumber protein nabati yang penting di Indonesia. Salah satu usaha untuk memperoleh varietas unggul kedelai adalah dengan melakukan kegiatan pemuliaan tanaman melalui persilangan-persilangan yang dilanjutkan dengan seleksi.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaman hasil, pewarisan sifat dan sifat utama yang mendukung berat biji pada tanaman kedelai generasi F3. Percobaan dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni2013di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Kabupaten Malang. Rancangan percobaan yang digunakan ialah single plant. Data yang diperoleh dilakukan pengujian menggunakan sidik ragam dilanjutkan dengan uji BNT 5% bila ada pengaruh nyata, uji chi-square, heritabilitas dalam arti luas dan koefisien korelasi. Hasil pengamatan menunjukan bobot kering biji dan bobot 100 biji per tanaman pada persilangan Argopuro x Tanggamus lebih tinggi secara nyata dibandingkan persilangan lainnya. Variabel jumlah buku subur, polong isi, berat kering biji dan bobot 100 biji per tanaman tidak berdistribusi normal pada ketiga persilangan generasi F3, kecuali pada variabel jumlah buku subur dan polong isi per tanaman pada persilangan Argopuro x Tanggamus.Nilai heritabilitas seluruh variabel pengamatan pada semua persilangan tergolong dalam kriteria tinggi (H> 0,5).Variabel pengamatan jumlah buku subur dan polong isi per tanaman pada ketiga persilangan tanaman kedelai generasi F3 membentuk korelasi positif dengan variabel bobot kering biji per tanaman.
UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Noviyanita, Widya Intan; Karyawati, Anna Satyana; Maghfour, Mochammad Dawam
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.238 KB) | DOI: 10.21776/684

Abstract

Kegiatan peningkatan produksi budidaya bawang merah yang biasa dilakukan oleh petani yaitu dengan penambahan dosis pupuk anorganik secara berlebihan. Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan mengakibatkan kandungan bahan organik di dalam tanah semakin berkurang dan kemampuan tanah menyimpan dan melepaskan hara juga menurun. Penggunaan pupuk organik bertujuan untuk mengatasi degradasi lahan. Pupuk organik mengandung unsur  hara yang rendah dan memiliki respon yang lambat, oleh karena itu penggunaan pupuk organik dapat dikombinasikan dengan pupuk anorganik dengan dosis yang lebih rendah. Penelitian bertujuan untuk memperoleh kombinasi dosis pupuk anorganik dan pupuk organik yang tepat pada bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2016 di Desa Junrejo, Kota Batu,. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri atas 9 perlakuan dan tiga ulangan. Efektivitas penggunaan pupuk dinilai berdasarkan parameter pertumbuhan meliputi panjang tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan luas daun. Parameter panen meliputi bobot umbi dan bobot brangkasan per tanaman dan per hektar. Penilaian efektivitas penggunaan pupuk secara ekonomis dilakukan dengan perhitungan R/C rasio. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Perlakuan dosis pupuk NPK 188 kg.ha-1+ZA 150 kg.ha-1+ SP36 113kg.ha-1+ KCl 75 kg.ha-1 + pupuk organik 2000 kg.ha-1 mampu meningkatkan efektivitas penggunaan pupuk dan mampu meningkatkan hasil bawang merah dengan nilai hasil yang lebih tinggi yakni 12,89 ton.ha-1 dan mampu meningkatkan umbi 56% dari perlakuan kontrol dengan nilai R/C ratio 1,77 dan keuntungan usaha tani Rp. 67.402.500.
PEMBENTUKAN POLONG DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) DENGAN PEMBERIAN NITROGEN PADA FASE GENERATIF Puspasari, Rosilia; Karyawati, Anna Satyana; Sitompul, Syukur Makmur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.202 KB) | DOI: 10.21776/752

Abstract

Fase pertumbuhan dibagi menjadi dua fase pertumbuhan vegetatif dan fase generatif. Dari fase pertumbuhan tersebut terbentuk karakter morfologi tanaman kedelai, seperti tinggi tanaman, jumlah polong isi dan hampa, jumlah biji dan berat polong yang menentukan hasil. Penelitian ini bertujuan mempelajari pemberian nitrogen pada fase generatif untuk meningkatkan pembentukan polong dan hasil pada tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016  sampai September 2016, Agroteknopark Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan penelitian terdiri dari galur kedelai (UB1 dan UB2) dan pemberian N.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian nitrogen dengan perlakuan 1/3 pada vegetatif dan 2/3 pada fase generatif memberikan tinggi tanaman dan jumlah daun paling baik, pemberian nitrogen 2/3 pada fase vegetatif dan 1/3 pada fase generatif memberikan luas daun paling baik, pemberian nitrogen 1/2 pada fase vegetatif dan 1/2 pada fase generatif memberikan berat kering total  paling terbaik. Dilihat dari komponen hasil, pemberian nitrogen 1/2 pada fase vegetatif dan 1/2 pada fase generatif memberikan jumlah polong, jumlah biji, berat polong dan jumlah polong hampa paling baik, sedangkan berat 100 biji paling baik terdapat pada perlakuan pemberian nitrogen 2/3 pada fase vegetatif dan 1/3 pada fase generatif.
PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN HORMON AUKSIN PADA BIBIT TEBU (Saccharum officinarum L.) TEKNIK BUD CHIP Alpriyan, Dimas; Karyawati, Anna Satyana
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/785

Abstract

Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman budidaya penghasil gula untuk kebutuhan pokok. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh pemberian hormon auksin dengan lama perendaman untuk meningkatkan kualitas pada pertumbuhan bibit tebu (Saccharum officinarum L.) teknik bud chip. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2016 di Kebun Percobaan Jatikerto Fakultas Pertanian Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor. Faktor 1 yaitu konsentrasi auksin 0 ppm, 100 ppm dan 200 ppm. Faktor ke 2 yaitu lama perendaman 20 menit, 40 menit dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara konsentrasi auksin dengan lama perendaman pada persentase perkecambahan umur 1 minggu setelah tanam. Perendaman bibit tebu bud chip dengan konsentrasi auksin 0 ppm berpengaruh nyata dengan waktu perendaman selama 60 menit, konsentrasi auksin 100 ppm berpengaruh nyata dengan waktu perendaman 20 menit dan konsentrasi auksin 200 ppm berpengaruh nyata dengan waktu perendaman 40 menit. Perlakuan perendaman bibit tebu bud chip dengan konsentrasi auksin 100 ppm berpengaruh nyata pada persentase perkecambahan, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang akar, berat basah akar, berat kering akar, berat basah pucuk dan berat kering pucuk. Perlakuan waktu perendaman bibit tebu bud chip selama 40 menit dengan menggunakan auksin berpengaruh nyata pada parameter luas daun.
PENINGKATAN PEMBENTUKAN POLONG DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) DENGAN PEMBERIAN NITROGEN PADA FASE REPRODUKTIF Rezyawaty, Mariana; Karyawati, Anna Satyana; Nihayati, Ellis
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/798

Abstract

Tanaman kedelai (Glycine max L.) menghasilkan biji yang sering dimanfaatkan oleh manusia. Produksi kedelai pada saat ini belum mencukupi permintaan kedelai. Produksi kedelai dapat ditingkatkan dengan berbagai cara seperti memperluas area budidaya maupun dengan memperbaiki teknik budidayanya seperti pemupukan. Petani kedelai biasanya melakukan pemupukan urea sebanyak dua kali yaitu pada saat awal tanam dan sebelum berbunga. Pemupukan yang telah dilakukan oleh petani tersebut belum mampu meningkatkan hasil panen kedelai, sehingga petani enggan menanam kedelai. Oleh sebab itu dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mempelajari peningkatan dosis pemupukan nitrogen pada fase reproduktif terhadap peningkatan jumlah polong dan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan di Agrotechno Park Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2016.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan urea pada fase reproduktif berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil tanaman kedelai. Selain itu pemupukan urea pada fase reproduktif juga mempengaruhi kandungan klorofil dan nitrogen tanaman.
Co-Authors Aditya Ronafani Afidah, Ika Khurotul Ahadin Sholeh Akbar Saitama Aldila Putri Rahayu Aldila Putri Rahayu Alpriyan, Dimas Andi Kurniawan Anggrainy, Veby APRILIA, REZA Ardiyanto, Farid Mufti Armita, Deffi Aulia Ilma Mirza Sabrina Blessya, Christabel Putik Budi Waluyo Budi Waluyo Candra Kusuma Wardana Dedi Pratama Deffi Armita Deffi Armita Dhimas Prakoso Setiawan Didik Hariyono Didin Wahyudi Dimas Alpriyan Dwi Veritasman Sangapta Saragih Simarmata Dyah Ayu Nourma Paramitha Ellis Nihayati Ellis Nihayati Ellis Nihayati Ellis Nihayati Fadhila, Syahada Amalia Fadhilah, Nurma Ferdiana Fajar Bagus Sriyanto Farid Mufti Ardiyanto Faris Husein Januar Faronny, Danniary Ismail Febrina Ika Putri Firinka Amalia Thaherah Fitriansah, Tiwi Gita Novita Sari Grenandio Harsa Gutama Gutama, Grenandio Harsa Hana Nabilah Hibatullah, Ariq Husni Thamrin Sebayang Ika Khurotul Afidah Ika Yaumil Maghfiroh Ikra Kurnia Cahya Januar, Faris Husein Jati Batoro Koesriharti Koesriharti Latifah Diah Puspasari M. Dawam Maghfoer M. Roviq M. Roviq Maghfiroh, Ika Yaumil Maghfour, Mochammad Dawam Maretha Widhya Aulyaa Gusmawan Mariana Rezyawaty Mariana, Wanda Melati Julia Rahma Moch Nursalim Moch. Dawam Maghfoer Mochammad Dawam Maghfoer Mochammad Dawam Maghfour Mochammad Roviq Mochammad Roviq Muhammad Harryson Afandy Sirait Muhammad Roviq Nihayati, Ellis Ningsih, Sulastri Nourma Paramitha, Dyah Ayu Noviyanita, Widya Intan Nunun Barunawati Nur Azizah Nursalim, M Nursalim, Moch Pratama, Dedi Puri Kholifatush Sholihah Puspasari, Rosilia Putik Blessya, Christabel Putro, Agung Nugroho Rahayu , Aldila Putri Rahmandhias, Deris Trian Ramadhani, Nabila Aghnia Rezyawaty, Mariana Rismawan, Safetian Fauzi Ronafani, Aditya Roosa, Vesta Rosilia Puspasari Sabrina, Aulia Ilma Mirza Safetian Fauzi Rismawan Saitama, Akbar Saragih Simarmata, Dwi Veritasman Sangapta Sebayang, Husni Thamrin Setiawan, Dhimas Prakoso Sholeh, Ahadin Sholihah, Nuril Hikmatis Silalahi, Yapto Haryadi Sirait, Muhammad Harryson Afandy Sitawati Sitawati Sriyanto, Fajar Bagus Suhardianto Suhardianto Suhardianto, Suhardianto Sulastri Ningsih Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Syahada Amalia Fadhila Syukur Makmur Sitompul Syukur Makmur Sitompul Syukur Makmur Sitompul, Syukur Makmur Tatik Wardiyati Thaherah, Firinka Amalia Titiek Islami Titiek Islami Titiek Islami Tiwi Fitriansah Veby Anggrainy Vesta Roosa Wahyudi, Didin Wanda Mariana Wardana, Candra Kusuma Widhiarso, Danang Widya Intan Noviyanita Winda M. R. Marpaung Windy Diyah Mawardy Yapto Haryadi Silalahi Yudha Tri Baskara