Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH JENIS BAHAN ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) Rismawan, Safetian Fauzi; Karyawati, Anna Satyana; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/809

Abstract

Kesuburan tanah berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berpengaruh pada produksi tanaman. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan kesuburan tanah sehingga tanaman kedelai dapat tumbuh dan memberikan hasil yang optimal. Bahan organik berupa pupuk kandang kambing, pupuk hijau gamal (Gliricidia sepium) dan bentuk biocharnya memiliki pengaruh yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada jenis bahan organik yang tepat pada musim tanam pertama. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Penelitian dilaksanakan di Agro Techno Park Universitas Brawijaya, Jatikerto, Kec. Kromengan, Kab. Malang pada bulan Mei hingga Juli 2016.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang kambing 20 t ha-1 mampu meningkatkan berat kering total tanaman umur 24 HST dan 34 HST, jumlah polong isi, bobot biji dan hasil per hektar tanaman kedelai. Perlakuan biochar campuran pupuk kandang kambing dan daun gamal 10 t ha-1 tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada seluruh komponen pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada musim tanam pertama.
PENINGKATAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) MERR) MELALUI PENAMBAHAN UREA PADA SAAT AWAL BERBUNGA Sabrina, Aulia Ilma Mirza; Karyawati, Anna Satyana; Nihayati, Ellis
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/830

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) yang termasuk tanaman kacang-kacangan merupakan salah satu tanaman yang tingkat produksinya rendah. Peningkatan produksi kedelai melalui produktivitas dapat ditempuh melalui penggunaan varietas unggul dan pemberian pupuk yang tepat. Nitrogen merupakan salah satu unsur hara esensial yang sangat diperlukan oleh setiap tanaman dalam jumlah yang cukup banyak (Zainal, 2014). Unsur ini secara langsung berperan dalam pembentukan protein, memacu pertumbuhan  tanaman secara umum terutama pada fase vegetatif, berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak enzim dan persenyawaan lain. Pupuk Urea merupakan pupuk kimia yang mengandung unsur Nitrogen (N) dengan kadar yang tinggi. Pemberian Urea pada awal berbunga mampu meningkatkan hasil kedelai. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr) melalui pemberian pupuk Urea pada saat awal berbunga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2016 di Kec. Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari varietas kedelai dan dosis pupuk Urea. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Tanggamus memiliki hasil tertinggi pada jumlah polong total per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman dan hasil (ton ha-1).
PEMBENTUKAN POLONG DAN PERTUMBUHAN TANAMAN DENGAN PENINGKATAN PENYEDIAAN AIR DAN NITROGEN PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) Suhardianto, Suhardianto; Karyawati, Anna Satyana; Sitompul, Syukur Makmur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/864

Abstract

Masa generatif kedelai rentan terhadap kekurangan air dan dapat berdampak pada hasil tanaman. Penyerapan nitrogen juga ditentukan oleh penyerapan air di perakaran. Nitrogen dibutuhkan oleh tanaman untuk membentuk protein. Percobaan lapangan dilakasanakan (Juli – November) menggunakan kedelai (Glycine max L. (Merr.)) galur UB1 di rumah kaca Jatikerto, Malang, untuk mempelajari pembentukan polong dan pertumbuhan tanaman dengan peningkatan penyediaan air dan nitrogen pada kedelai. Pertumbuhan masa generatif diukur pada 35, 45, 55 dan 65 hari setelah tanam (HST). Jumlah polong dan bobot biji diamati pada saat panen (81 HST). Tinggi tanaman, luas daun, bobot kering daun, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman, bobot segar akar dan bobot kering akar menurun pada 45 HST ketika pemberian air dua hari sekali atau kurang. jumlah polong dan bobot biji per tanaman merespon penurunan produksi bahan kering pada tahap generatif ketika pemberian air dua hari sekali atau kurang. Dosis pupuk urea menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan masa generatif, jumlah polong dan bobot biji. Ini mengindikasikan bahwa pengurangan dari frekuensi pemberian air dan pemupukan urea tidak berhubungan ketika nitrogen tercukupi, tetapi kekurangan air pada masa generatif dapat menurunkan hasil.
Pengaruh Aplikasi Kombinasi Biochar dan Macam Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Fadhila, Syahada Amalia; Karyawati, Anna Satyana; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/965

Abstract

Peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) Varietas Vima-2 perlu dilakukan dengan aplikasi pupuk kandang dengan dosis tertentu serta ditambahkan biochar untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pupuk kandang pada aplikasi biochar terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) varietas Vima-2. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2017 di UPT Pengembangan Benih Palawija, Singosari, Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan total 9 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil menunjukkan bahwa pemberian biochar sekam padi 5 t ha-1 yang diaplkasikan dengan tiga jenis dan dosis pupuk kandang tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pertumbuhan antara lain panjang tanaman, jumlah daun, luas daun dan panjang akar. Pada parameter hasil, perlakuan memberikan pengaruh yang nyata pada pengamatan jumlah bunga, jumlah polong total, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, berat polong, jumlah biji dan hasil panen per hektar.
Pengaruh Lama Penyinaran (Fotoperiode) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil pada Tiga Varietas Kedelai (Glycine max L. Merr) Afidah, Ika Khurotul; Karyawati, Anna Satyana; Sitompul, Syukur Makmur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/981

Abstract

Kebutuhan kedelai terus meningkat tiap tahunnya seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan bahan baku industri olahan pangan. Data BPS 2015 menunjukkan produksi kedelai di Indonesia sebesar 1 juta ton dan pada tahun 2014 sebesar 1,3 juta ton. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas kedelai di Indonesia mengalami penurunan di tahun 2015. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis yang membutuhkan panjang hari 14-16 jam sedangkan Indonesia dengan iklim tropis memiliki panjang hari hampir konstan yaitu 12 jam. Kurangnya kebutuhan panjang hari tersebut menyebabkan produktivitas kedelai di Indonesia masih rendah.  Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah panjang hari yaitu dengan memanipulasi cahaya matahari menggunakan lampu LED (Light Emitting Diode). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dari tiga varietas kedelai terhadap lama penyinaran menggunakan lampu LED. Bahan yang digunakan dalam penelitIan ini adalah kedelai varietas UB 1, UB 2, dan Anjasmoro, lampu LED dan kabel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Rancangan Petak Terbagi (RPT). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2017 di Agro Techno Park, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kabupaten Malang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanaman kedelai dengan lama penyinaran 14 jam mengalami pertumbuhan yang lebih baik di banding dengan tanaman kedelai dengan panjang hari yang normal. Pembentukan polong tanaman kedelai mengalami peningkatan pada umur 65 hst dan jumlah polong berbeda pada tiap varietas. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah penyinaran dengan menggunakan lampu LED selama 2 jam dapat meningkatkan pembentukan polong kedelai pada umur 65 hst dengan jumlah polong yang berbeda pada tiap varietas.
Tanggapan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Dua Varietas Jagung Manis (Zea mays saccarata Sturt) Terhadap Pemberian Nitrogen Saragih Simarmata, Dwi Veritasman Sangapta; Karyawati, Anna Satyana
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 10 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1472

Abstract

Jagung manis merupakan komoditas hortikultura yang termasuk dalam jenis rerumputan atau gramniae dan mempunyai potensi tinggi untuk dibudidayakan. Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan rata-rata produksi jagung manis di Indonesia mencapai 19,81 juta ton dan produktivitas jagung manis di Indonesia dapat ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi jagung manis adalah penggunaan dosis pupuk yang tepat dan pemilihan varietas berdaya hasil tinggi. Tanaman jagung manis diketahui sangat respon terhadap pemupukan yang diberikan, terutama pupuk nitrogen. Nitrogen memiliki peran yang besar pada fase vegetatif pertumbuhan tanaman. Unsur N merupakan bahan utama pembentuk protoplasma, pigmen klorofil dalam hormon tanaman serta komponen ATP, sekaligus pembawa energi respirasi. Selain dengan pemberian pupuk nitrogen, keberhasilan peningkatan produksi jagung manis sangat bergantung pada penerapan inovasi teknologi meliputi varietas unggul dan penyediaan benih bermutu, serta teknologi budidaya yang tepat. Pemilihan varietas merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam meningkatkan produksi jagung manis. Pemilihan varietas unggul merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2020, di desa Telasih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (Randomized Block Design) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi Nitrogen dengan 5 taraf perlakuan yaitu 0 kg.ha-1 (N0), 100 kg.ha-1 (N1), 150 kg.ha-1 (N2), 200 kg.ha-1 (N3), dan 250 kg.ha-1 (N4).  Faktor kedua adalah varietas dengan 2 taraf yaitu Talenta (V1) dan Paragon (V2). Pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis pada perlakuan 150 kg.ha-1 menunjukkan hasil yang terbaik.
Pengaruh Kombinasi Beberapa Varietas Dan Waktu Pemangkasan Pucuk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) Maghfiroh, Ika Yaumil; Karyawati, Anna Satyana
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1514

Abstract

Kacang tunggak (Vigna unguiculata) merupakan kacang lokal yang mengandung protein nabati tertinggi kedua setelah kedelai dan bermanfaat untuk pemenuhan gizi masyarakat. Dalam rangka peningkatan produktivitas lahan kacang tunggak dapat digunakan sebagai pengganti rotasi tanaman jagung pada lahan marginal (lahan kering). Varietas KT 6, KT 7 dan KT 9 merupakan varietas unggul yang memiliki potensi produksi tinggi. Kacang tunggak memiliki tipe pertumbuhan vegetatif yang berlebihan sehingga dapat membatasi produksi yang dihasilkan. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan upaya pemangkasan untuk memacu pertumbuhan cabang lateral serta menekan pertumbuhan vegetatif sehingga hasil fotosintat digunakan dalam pembentukan bunga dan polong. Pemangkasan kacang tunggak dilakukan pada umur 32 dan 46 hst. Setiap varietas memberikan pengaruh terbaik berdasarkan waktu pemangkasan yang tepat, sehingga dapat diasumsikan bahwa waktu pemangkasan pada setiap varietas berbeda. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IP2TP BALITKABI Desa Muneng Kidul, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo pada bulan Maret-Mei 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 9 kombinasi perlakuan, yang diulang 4 kali. Data dianalisis menggunakan ANOVA, apabila terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas kacang tunggak KT 6 tanpa pemangkasan memberikan hasil pertumbuhan yang lebih baik daripada perlakuan lainnya pada tinggi tanaman dan jumlah buku subur. Sedangkan varietas KT 7 tanpa pemangkasan memberikan hasil pertumbuhan yang lebih baik daripada kombinasi perlakuan lainnya pada jumlah cabang.
Seleksi Toleransi Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Terhadap Cekaman Kekeringan Dengan Poly Etilene Glicol (PEG-6000) In Vitro Nourma Paramitha, Dyah Ayu; Karyawati, Anna Satyana
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 6 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1558

Abstract

Produksi kedelai nasional setiap tahunnya diketahui tidak mampu memenuhi pasokan kebutuhan nasional. Fakta ini mendorong pemerintah untuk melakukan kegiatan impor yang berujung pada ketergantungan harga pada skala internasional. Beberapa faktor rendahnya produksi kedelai nasional dapat diatasi dengan intensifikasi melalui perbaikan benih dengan seleksi benih pada beberapa konsentrasi Poly Etilene Glicol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menentukan genotipe kedelai yang diduga toleran terhadap kondisi cekaman kekeringan. Penelitian dilakukan pada Juli-Oktober 2020 di Laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Bahan penelitian terdiri dari benih F6 hasil pengembangan galur populasi bersegresi dari 6 tetua kedelai yang meliputi Varietas Anjasmoro, Varietas Tanggamus, Varietas Argopuro, Varietas Grobogan, UB1, UB2 dan Poly Etilene Glicol-6000 dalam 3 konsentrasi yaitu 0%, 5% dan 10%. Metode penelitian yang digunakan adalah RALF dan pengujian lanjut Scott-Knott. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa terjadi perbedaan respon pada setiap genotipe di konsentrasi yang berbeda dengan hasil pertumbuhan terlambat pada konsentrasi 10%.
Pengaruh Jenis Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Serapan Unsur Hara Pada Dua Varietas Bawang Putih (Allium sativum L.) Gutama, Grenandio Harsa; Ningsih, Sulastri; Karyawati, Anna Satyana
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 7 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1566

Abstract

Bawang putih adalah tanaman bawang terpenting kedua di dunia setelah bawang Bombay. Bedasarkan data Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2018, menunjukkan bahwa produksi bawang putih pada tahun 2017 adalah sebesar 19.510 ton, namun nilai produksi tersebut masih belum dapat memenuhi permintaan yang ada. Penyebab rendahnya produksi bawang putih adalah teknik budidaya yang kurang optimal, serangan penyakit dan kualitas bibit yang rendah. Produksi bawang putih dapat ditingkatkan dengan memenuhi kebutuhan unsur hara secara tepat waktu dan tepat jumlah, sehingga diperlukan informasi tentang serapan aktual setiap nutrisi yang dibutuhkan tanaman bawang putih. Penelitian dilaksanakan di green house PT BISI International Tbk, Pujon. Bahan yang digunakan dua varietas bawang putih. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama varietas yaitu, Lumbu  Putih, dan Geol. Faktor kedua adalah jenis pupuk anorganik, Pupuk NPK, Pupuk Majemuk (KNO3, ZA, KP), Pupuk AB Mix. Parameter pertumbuhan meliputi panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar, bobot kering, bobot umbi, dan serapan unsur hara (Nitrogen & Fosfor). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Apabila hasil menunjukan pengaruh nyata maka di uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukan, bahwa tidak ada interaksi antara varietas bawang putih dengan jenis pupuk anorganik. Serapan hara pada perlakuan varietas lumbu putih dapat memberikan hasil yang lebih unggul dibandingkan varietas geol. Penggunaan jenis pupuk AB mix meningkatkan serapan hara nitrogen dan fosfor serta menghasilkan pertumbuhan dan bobot umbi yang lebih baik.
Perbedaan Sistem Penanaman Tumpangsari Jagung (Zea mays l) dan Kedelai (Glycine max l. Merr.) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Nursalim, Moch; Karyawati, Anna Satyana
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 7 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1569

Abstract

Tanaman jagung dan kedelai merupakan salah satu tanaman yang banyak diminati dimasayakat, karena hasilnya yang mudah untuk dikelola baik untuk makanan maupun sebagai kebutuhan ternak. Pada penelitian kali ini melakukan dua kombinasi dari kedua tanaman tersebut dengan sistem pola tanam tumpangsari satu baris dan dua baris pada kedelai. Tumpangsari sendiri dipilih karena penanaman secara tumpangsari memiliki banyak manfaat dibandingkan dengan menanam tanaman secara monokultur. Pola penanaman tumpangsari ini juga dapat meningkatkan produktivitas lahan yang maksimal, dan hasil yang stabil dan meningkat. Dalam pola tanam tumpangsari antara tanaman jagung dan kedela maka perlu juga diperhatikan keberadaan tanaman kedelai karena tanaman kedelai relatif pendek dibandikan dengan tanaman kedelai sehingga lebih terbatas ruang hidupnya. Jarak tanam yang terlalui sempit akan dapat menyebabkan terjadinya kompetisi air, unsur hara, dan penyerapan sianr matahari.dengan jarak tanam yang optimum akan mempengaruhi jumlah barisan baik ditanaman kadelai maupun ditanaman jagung. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan pola penanaman tumpangsari antara kedelai dengan jagung menggunakan sistem satu baris dan dua baris memberikan hasil yang layak, baik untuk jumlah panen maupun untuk analisis usaha tani. Dengan hasil yang tidak berbeda nyata maka dari penelitian ini bisa dilakukan untuk menambah penghasilan dan penggunaan efisiensi lahan yang semakin hari semakin berkurang dalam melakukan usaha tani agar hasil yang diperoleh lebih optimal.
Co-Authors Aditya Ronafani Afidah, Ika Khurotul Ahadin Sholeh Akbar Saitama Aldila Putri Rahayu Aldila Putri Rahayu Alpriyan, Dimas Andi Kurniawan Anggrainy, Veby APRILIA, REZA Ardiyanto, Farid Mufti Armita, Deffi Aulia Ilma Mirza Sabrina Blessya, Christabel Putik Budi Waluyo Budi Waluyo Candra Kusuma Wardana Dedi Pratama Deffi Armita Deffi Armita Dhimas Prakoso Setiawan Didik Hariyono Didin Wahyudi Dimas Alpriyan Dwi Veritasman Sangapta Saragih Simarmata Dyah Ayu Nourma Paramitha Ellis Nihayati Ellis Nihayati Ellis Nihayati Ellis Nihayati Fadhila, Syahada Amalia Fadhilah, Nurma Ferdiana Fajar Bagus Sriyanto Farid Mufti Ardiyanto Faris Husein Januar Faronny, Danniary Ismail Febrina Ika Putri Firinka Amalia Thaherah Fitriansah, Tiwi Gita Novita Sari Grenandio Harsa Gutama Gutama, Grenandio Harsa Hana Nabilah Hibatullah, Ariq Husni Thamrin Sebayang Ika Khurotul Afidah Ika Yaumil Maghfiroh Ikra Kurnia Cahya Januar, Faris Husein Jati Batoro Koesriharti Koesriharti Latifah Diah Puspasari M. Dawam Maghfoer M. Roviq M. Roviq Maghfiroh, Ika Yaumil Maghfour, Mochammad Dawam Maretha Widhya Aulyaa Gusmawan Mariana Rezyawaty Mariana, Wanda Melati Julia Rahma Moch Nursalim Moch. Dawam Maghfoer Mochammad Dawam Maghfoer Mochammad Dawam Maghfour Mochammad Roviq Mochammad Roviq Muhammad Harryson Afandy Sirait Muhammad Roviq Nihayati, Ellis Ningsih, Sulastri Nourma Paramitha, Dyah Ayu Noviyanita, Widya Intan Nunun Barunawati Nur Azizah Nursalim, M Nursalim, Moch Pratama, Dedi Puri Kholifatush Sholihah Puspasari, Rosilia Putik Blessya, Christabel Putro, Agung Nugroho Rahayu , Aldila Putri Rahmandhias, Deris Trian Ramadhani, Nabila Aghnia Rezyawaty, Mariana Rismawan, Safetian Fauzi Ronafani, Aditya Roosa, Vesta Rosilia Puspasari Sabrina, Aulia Ilma Mirza Safetian Fauzi Rismawan Saitama, Akbar Saragih Simarmata, Dwi Veritasman Sangapta Sebayang, Husni Thamrin Setiawan, Dhimas Prakoso Sholeh, Ahadin Sholihah, Nuril Hikmatis Silalahi, Yapto Haryadi Sirait, Muhammad Harryson Afandy Sitawati Sitawati Sriyanto, Fajar Bagus Suhardianto Suhardianto Suhardianto, Suhardianto Sulastri Ningsih Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Syahada Amalia Fadhila Syukur Makmur Sitompul Syukur Makmur Sitompul Syukur Makmur Sitompul, Syukur Makmur Tatik Wardiyati Thaherah, Firinka Amalia Titiek Islami Titiek Islami Titiek Islami Tiwi Fitriansah Veby Anggrainy Vesta Roosa Wahyudi, Didin Wanda Mariana Wardana, Candra Kusuma Widhiarso, Danang Widya Intan Noviyanita Winda M. R. Marpaung Windy Diyah Mawardy Yapto Haryadi Silalahi Yudha Tri Baskara