Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Validitas Modul Proyek “Legenda Surabaya” Berbantukan Qr Code Kurikulum Merdeka Fase B Mahmudi, Ahmad; Yuwana, Setya; Indarti, Titik; Hendratno, Hendratno
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.19243

Abstract

Validity of "Legend of Surabaya" Project Module Using Qr Code of Kurikulum Merdeka Phase B  ABSTRAKModul proyek “Legenda Surabaya” berbantukan QR Code dibuat untuk memberikan panduan teknis pelaksanaan kegiatan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas modul proyek untuk meningkatkan profil pelajar Pancasila siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam mengimplementasi Kurikulum Merdeka. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian pengembangan dengan metode penelitian kombinasi. Fokus penelitian adalah untuk mengetahui kevalidan modul proyek. Penelitian ini masuk dalam kuantitatif. Kevalidan modul proyek ini mencakup empat aspek yaitu kevalidan kelayakan isi, kevalidan kelayakan bahasa, kevalidan kelayakan penyajian dan kevalidan kelayakan kegrafikaan. Hasil validasi kelayakan isi dengan skor rata-rata 4, kelayakan bahasa dengan skor rata-rata 3, kelayakan peyajian dengan skor rata-rata 4, dan kelayakan kegrafikaan dengan skor rata-rata 4. Persentase hasil validasi 88%, sehingga dapat disimpulkan bahwa modul proyek “Legenda Surabaya” berbantukan QR Code yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan.Kata kunci: Validitas Modul Proyek, Legenda Surabaya, QR Code, Kurikulum MerdekaABSTRACTThe QR Code-supported "Legenda Surabaya" project module was created to provide technical guidance for the implementation of project activities to strengthen the profile of Pancasila students. This study aims to determine the quality of the project module to increase the profile of Pancasila students in grade IV elementary schools in implementing the Kurikulum Merdeka. This research is part of development research with a combination research method. The research focus is to determine the validity of the project module. This research is included in quantitative. The validity of this project module includes four aspects, namely content feasibility validity, language feasibility validity, presentation feasibility validity and graphic feasibility validity. The validation results of content eligibility with an average score of 4, language eligibility with an average score of 3, presentation feasibility with an average score of 4, and graphic feasibility with an average score of 4. The percentage of validation results is 88%, so it can be concluded that the module the “Legenda Surabaya” project with the help of the QR Code that was developed is very feasible to use.Keyword: Project Module Validity, Legend of Surabaya, QR Code, Kurikulum Merdeka
SKIZOFRENIA DALAM KUMPULAN CERPEN PARABAN TUAH KARYA ELOK TEJA SUMINAR: PERSPEKTIF PSIKOLOGI ABNORMAL Burhanuddin, Ahmad; Yuwana, Setya; Rengganis , Ririe
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v9i1.550

Abstract

Sastra dan psikologi memiliki kaitan yang erat. Dunia lain yang diciptakan oleh pengarang dalam karya sastra, di dalamnya mengandung berbagai permasalahan, salah satunya psikologi.  Salah satu kumpulan cerpen yang mengangkat tentang kejiwaan adalah kumpulan cerpen Paraban Tuah karya Elok Teja Suminar. Kumpulan cerpen ini dipilih karena ditemukan simtom skizofrenia yang dialami tokoh. Penelitian berjenis kualitatif ini menggunakan pendekatan psikologi sastra yang berfokus pada karya sastra yaitu kumpulan cerpen. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan teknik analisis data menggunakan analisi isi. Setelah dianalisis didapatkan hasil bahwa simtom skizofrenia ditemukan pada dua cerpen dalam kumpulan cerpen Paraban Tuah, yakni cerpen Orok dan Kambing. Pada cerpen Orok, ditemukan beberapa simtom skizofrenia yang dialami oleh tokoh Aku yakni simtom positif berupa waham, simtom disorganisasi berupa emosi yang tidak sesuai dan perilaku aneh. Pada cerpen Kambing ditemukan beberapa simtom skizofrenia yang dialami oleh tokoh Mursidi yakni simtom positif berupa halusinasi, simtom disorganisasi berupa emosi yang tidak sesuai dan perilaku aneh. Tokoh Aku dalam cerpen Orok kecewa terhadap ayahnya yang telah bersetubuh dengannya. Setelah ia hamil anak ayahnya, ayahnya diam saja dan tidak menunjukkan respon apapun. Tokoh Mursidi dalam cerpen Kambing disebabkan oleh peristiwa traumatik yang dialami Mursidi. Ia tanpa sengaja telah membegal anaknya sendiri.
Music Jaranan Turangga Yaksa in Dongko Village Trenggalek Regency (Study Ethnomusicology) Varisandi, Syafiq Agil; Yuwana, Setya; Mariasa, I Nengah
Jurnal Seni Musik Vol 12 No 2 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v12i2.74816

Abstract

Jaranan Turangga Yaksa is an original art from Dhongko Village, Trenggalek Regency. Turangga Yaksa is a horse with a giant head and ridden by a knight who can control amarah, syaitonah, lauamah, dan serakah. This art is the result of creations from the Baritan ceremony (bar ngarit tanduran), local people usually hold tayub parties which aim to express gratitude for the harvest they have received. In this research, Jaranan Turangga Yaksa was studied ethnomusicologically by taking several approaches, namely describing the notation, musical aspects and organology found in the musical instrument Jaranan Turangga Yaksa. The research was conducted in Dhongko Village, Trenggalek Regency. The data collection method was carried out by interviewing several sources such as Mbah Mu'an (Creator of the Jaranan Turangga Yaksa music), chairman of the Sanggar Purwo Budaya, singer, dancer, and also pengrawit. Observe the development of musical accompaniment, and also perform FGD (Forum Group Duscussion) to deepen information and data to make it more valid. The description of the musical notation used by the author includes using number notation on balungan instruments and also vocals. The use of the terms plak, dlang, dhe as notation for percussion instruments such as kendang. Writing drum notation using notasi balok, and also using symbols as another term in writing gamelan notation. From the musical aspect, Jaranan Turangga Yaksa music has its own drum beats that differentiate it from other jaranan music such as Jaranan Buto, Jaranan Senterewe, Jaranan Pegon, and Jaranan Dor.
Fakta Kemanusiaan Tokoh Sari Dalam Novel Perempuan Bersampur Merah Karya Intan Andaru Kajian Strukturalisme Genetik: Lucien Goldmann Fachrudin, Afiq Yusuf; Yuwana, Setya; Subandiyah, Heny
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 8, No 4 (2022): Jurnal Ilmiah Mandala Education (Oktober)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v8i4.4091

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskprisikan aktivitas social, aktivitas budaya, fakta sosial, dan fakta individual dalam novel Perempuan Bersampur Merah karya Intan Andaru. Kebaruhan dalam penelitian ini yaitu lebih fokus pada fakta kemanusiaan dalam menganalisis novel Perempuan Bersampur Merah karya Intan Andaru menggunakan kajian strukturalisme genetik Lucien Goldmann, sehingga analisisnya lebih mendalam. Dalam penelitian karena lebih memfokuskan fakta kemanusiaan maka lebih mendalam lagi analisisnya meliputi aktivitas sosial, aktivitas budaya, fakta sosial, dan aktivitas individual. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Perempuan Bersampur Merah karya Intan Andaru. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa teknik pustaka atau dokumen. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis. Hasil penelitian ini diperoleh 15 data yang meliputi, 4 data aktivitas sosial, 2 data aktivitas budaya, 6 data fakta sosial, dan 3 data fakta individual.
MANAJEMEN ORGANISASI SENI PERTUNJUKAN SANGGAR BALADEWA SURABAYA Rofi'ul Fajar; Yuwana, Setya; Trisakti
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jipcb.v8i1.120

Abstract

Sanggar Baladewa Surabaya merupakan sebuah organisasi seni pertunjukan yang terpusat pada pembelajaran pedalangan dan karawitan. Peneliti melihat sanggar tersebut merupakan tempat yang mempunyai kontribusi besar dalam usaha mengembangkan kesenian wayang kulit dan karawitan dan mempunyai siswa yang mayoritas pelajar sekolah dasar sampai sekolah menegah lanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisa dan mendeskripsikan manajemen organisasi seni pertunjukan pada sanggar baladewa Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah sistem manajemen meliputi (1) Perencanaan yang dilakukan oleh sanggar Baladewa dikelompokkan menjadi perencanaan program maupun keuangan. (2) Pengorganisasian di dalam sanggar Baladewa meliputi struktur organisasi dan proses pengorganisasian. Struktur organisasi sanggar Baladewa terdiri atas Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Sedangkan proses pengorganisasian berjalan bersifat terbuka dan mengedepankan komunikasi dengan musyawarah. (3) Pelaksanaan program dikategorikan menjadi program jangka panjang, jangka pendek dan insidentil. Pelaksanaan Program jangka panjang yang terpusat pada lomba/festival dilaksanakan pada H-3 bulan sebelum tanggal pelaksanaan. Pelaksanaan program jangka pendek yaitu melakukan latihan rutin 2 (dua) kali dalam seminggu. Sedangkan pelaksanaan program insidentil pelaksanaannya tergantung pada jadwal berlangsungnya acara. (4) Pengawasan yang dijalankan meliputi pengawasan program dan keuangan. (5) Evaluasi dalam sanggar Baladewa ada dua cabang yaitu evaluasi kinerja dan evaluasi hasil/capaian.
Analyzing the Implementation of the LAMDIK Accreditation System at a Leading State Islamic University in Indonesia Nuryana, Amiatun; Yuwana, Setya; Novaria, Rachmawati; Fahmi, Lukman; Handoko, V. Rudy
International Journal of Emerging Research and Review Vol. 3 No. 4 (2025): December
Publisher : IKIP Widya Darma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56707/ijoerar.v3i4.148

Abstract

Objective: This study aims to analyze the implementation of the LAMDIK accreditation system at a leading State Islamic University in Indonesia, focusing on institutional readiness, implementation challenges, and the extent to which accreditation reforms have fostered a sustainable quality culture. Method: A qualitative case study approach was employed within the Early Childhood Islamic Education (ECIE) program at UIN Sunan Ampel Surabaya. Data were collected through semi structured interviews, non-participant observation, and document analysis. The data were analyzed using Miles and Huberman’s (2014) interactive model data condensation, display, and conclusion drawing supported by triangulation and member checking to ensure validity. Results: The findings reveal a moderate level of implementation success. The university achieved structural compliance with LAMDIK standards meeting lecturer qualifications, curriculum alignment, and operational SPMI systems but struggled with deep cultural internalization of quality principles. Limited doctoral qualified lecturers, fragmented data management, and inconsistent communication across units were identified as major barriers. Nevertheless, institutional initiatives in digital accreditation systems, curriculum revision, and quality assurance mark tangible progress. Novelty: This study extends Edwards III’s policy implementation framework to the context of Islamic higher education accreditation, showing that accreditation success depends not only on compliance but also on organizational learning and cultural transformation. The findings highlight how UIN Sunan Ampel Surabaya is transitioning from procedural compliance toward a developing quality driven academic culture.