Penyakit infeksi masih menjadi beban kesehatan global, dan tuberkulosis (TBC) merupakan jenis infeksi yang paling mematikan di dunia. Di Indonesia, TBC menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Penyakit ini menular melalui udara, terutama di lingkungan dengan paparan langsung terhadap penderita, seperti dalam rumah tangga. Individu yang sering berinteraksi dengan pasien TBC memiliki risiko tinggi untuk tertular. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya kasus tuberkulosis kontak TBC positif di Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi ialah masyarakat di Kecamatan Mataram, Kecamatan Sandubaya, dan Kecamatan selaparang yang di Investigasi kontak dan terduga Positif TBC. Sampel penelitian berjumlah 88 Responden ditentukan melalui metode purposive sampling, sementara data diperoleh dengan melakukan wawancara berbasis kuesioner serta data sekunder dari Sistem Informasi TBC Komunitas (SITK). Analisis data dilakukan dengan metode uji chi-square. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan yang signifikan signifikan antara usia (p = 0,344) dengan kejadian TBC. Terdapat hubungan signifikan antara merokok (p = 0,000) dan riwayat kontak serumah (p = 0,006) dengan kejadian TBC. Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor yang terbukti berhubungan secara signifikan dengan kasus tuberkulosis dan riwayat kontak serumah dengan pasien TBC, Oleh karena itu, upaya pencegahan perlu difokuskan pada edukasi terkait bahaya merokok dan pentingnya deteksi dini melalui investigasi kontak yang lebih intensif, guna menekan angka kejadian TBC di Kota Mataram.