Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAKARYA KOTA SABANG Safmila, Yuliani; Muna, Ita Asar; Husna, Husna; Rafsanjani, T.M
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 8, No 1 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v8i1.31512

Abstract

AbstrakGizi Balita masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia yang perlu perhatian dan kajian mendalam, berbagai faktor menjadi penyebab terjadinya permasalahan gizi pada masyarakat, pengetahuan ibu yang masih kurang paham terhadap status gizi balita, sikap ibu yang masih acuh tak acuh dalam menanggapi kebutuhan gizi balitanya, dan penghasilan keluarga dibawah upah minimun juga menjadi faktor dalam pemberian asupan makanan yang baik dan bergizi bagi balitanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukakarya Kota Sabang. Metode penelitian ini bersifat survei analitik menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 98 responden, penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sukakarya dengan menggunakan metode simple random sampling yang dilaksanakan pada bulan Desember 2021. Dari hasil penelitian diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan  bahwa ada hubungan pengetahuan (P-value  0,007 < 0,05), ada hubungan sikap (P- Value 0,001 < 0,05), ada hubungan pendapatan (P- Value 0,001 < 0,05) dan ada hubungan asupan makanan (P- Value 0,001 < 0,05) dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukakarya Kota Sabang. Dari hasil yang diperoleh, maka diharapkan bagi Dinas Kesehatan setempat melalui Puskesmas Sukakarya agar dapat memberikan penyuluhan atau pendidikan kader secara rutin tentang pemahaman gizi balita dan mendorong atau memotivasi kehadiran ibu-ibu dengan balitanya dalam kegiatan posyandu, selain itu melalui pihak kecamatan agar aparatur desa dapat menyusun program desa berbasis masalah gizi dengan menggunakan anggaran desa.Kata Kunci : Balita, Pengetahuan, Perilaku, Status Gizi.
Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Kejadian Drop Out Imunisasi Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT) pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Lampisang Aceh Besar: The Relationship of Knowledge and Family Support with the Event of Diphtheria, Pertusis and Tetanus Immunization Drop Out in Infants in the Lampisang of Public Health Center Aceh Besar Rafsanjani, T.M.; Amni, Ummayal; Hamzah, Diza Fathamira; Muhammad, Riski; Akbar, Hairil
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 1: JUNE 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.995 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v12i1.2453

Abstract

Upaya imunisasi DPT dianggap merupakan cara yang paling tepat untuk meningkatkan status kekebalan seseorang terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Angka drop out imunisasi DPT pada bayi relatif tinggi yaitu mencapai 9,5% melebihi ambang batas Drop Out Rate yaitu ≤ 5% yang terdapat di Wilayah Puskesmas Lampisang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan drop out imunisasi DPT pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Lampisang Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 12-18 bulan sebanyak 147 orang dan sampel sebanyak 108 responden dengan teknik proportional sampling. Uji statistik yang digunakan yaitu uji Chi-Square. Hasil Penelitian memperlihatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan drop out imunisasi DPT (p value 0,024) dan terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan drop out imunisasi DPT (p value 0,040) di Wilayah Kerja Puskesmas Lampisang Aceh Besar. Perlu adanya peran aktif dari petugas kesehatan untuk dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang Imunisasi DPT, melakukan pendekatan kepada keluarga, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang efek samping dari imunisasi DPT.
Hubungan Pengetahuan, Konsumsi Jajanan Cepat Saji terhadap Kejadian Tonsilitis pada Anak Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh: The Relationship Between Knowledge, Fast Food Snack Consumption to the Incidence of Tonsillitis in Elementary School Children in the Working Area of Batoh Health Center Banda Aceh City Rafsanjani, T.M.; Cut Siti Fatimah; Riski Muhammad; Burhanuddin Syam; Hairil Akbar
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 2: DECEMBER 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v12i2.3104

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan peneliti dengan mewawancarai 2 orang petugas kesehatan dan 1 orang pasien tonsilitis ditemukan bahwa tonsilitis paling banyak diderita oleh anak – anak usia sekolah dasar dengan jumlah kasus sebanyak 708 kasus. Tingginya kasus tonsilitis di wilayah kerja Puskesmas Batoh disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pengetahuan, kebiasaan konsumsi jajanan cepat saji, hygiene mulut yang buruk dan kebiasaan konsumsi minuman dingin. Tonsilitis dapat menyebabkan sulit bernapas, berat badan menurun, pola tidur tidak teratur, dan menurunnya prestasi belajar di sekolah. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, konsumsi jajanan cepat saji terhadap kejadian tonsilitis pada anak usia sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Batoh. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah anak usia 6 – 12 tahun yang menderita tonsilitis sebanyak 708 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini ialah 88 sampel. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan konsumsi jajanan cepat saji (p-value = 0.004 dan tidak ada hubungan antara pengetahuan (p – value = 0,326) ) dengan kejadian tonsilitis pada anak usia Sekolah Dasar. Disarankan bagi pihak puskesmas agar dapat melakukan penyuluhan kesehatan di instansi pendidikan dasar dalam upaya mencegah dan menangani jumlah kasus tonsilitis di wilayah kerja Puskesmas Batoh khususnya tentang konsumsi jajanan cepat saji.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di MAN 1 Banda Aceh: Factors Related to the Use of Youth Information and Conseling Centers (PIK-R) at MAN 1 Banda Aceh Dewi Yani, Evi; T.M. Rafsanjani; Putro Ayang Tursina; Hairil Akbar
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 2: DECEMBER 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v13i2.4308

Abstract

Latar belakang: Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak kemasa dewasa. Masalah yang menojol dikalangan remaja yaitu permasalahan seputar TRIAD KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS serta Napza), ditemukan banyak siswa yang mendapatkan bantuan seperti beasiswa kepada siswa. ada juga siswi yang menikah setelah lulus. PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) di MAN 1 Banda Aceh menjadi salah satu layanan yang bisa dimanfaatkan oleh siswa yang ada di sekolah sebagai layanan dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya serta menjadi wadah persiapan kehidupan selanjutnya. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan pengetahuan dan sarana dan prasarana terhadap pemanfaatan pusat informasi konseling remaja (PIK-R) di MAN 1 Banda Aceh. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendeketaan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa X dan XI yang berjumlah 89 siswa dengan teknik pengambilan sampel random sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan (0.001), sarana dan prasarana (0.001) dengan pemanfaatan pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R). Kesimpulan: faktor pengetahuan, sarana dan prasarana merupakan faktor yang berhubungan terhadap Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Di Man 1 Banda Aceh.
Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 3-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Rundeng Kota Subulussalam Hanum, Nisrina; Winandar, Aris; Harun, Muhazar; Rafsanjani, TM; Lembong, Abdullah; Yunita, Yunita; Ismail, Ismail; Sakdah, Nurul
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9668

Abstract

Prevalensi stunting pada balita di Indonesia merupakan yang tertinggi di negara ASEAN. Di Aceh, prevalensi stunting tertinggi di Kota Subulussalam tercatat di Kecamatan Rundeng sebanyak 276 kasus yang tersebar di tiga desa yaitu 50% di Desa Lae Mate, 25,7% di Desa Lae Pamualan dan 24,3% di Desa Kampong Badar. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rundeng Kota Subulussalam. Jenis penelitian ialah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian merupakan seluruh balita stunting sebanyak 276 balita dan sampel sebanyak 73 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan balita berdasarkan umur, melakukan pemeriksaan buku KIA, dan membagikan kuesioner. Uji statistik yang digunakan yaitu chi square test dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan 61,6% balita mengalami stunting. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rundeng Kota Subulussalam adalah kelengkapan ANC (p=0,000), kepatuhan Konsumsi Fe selama hamil (0,007), dan pemberian ASI eksklusif (p=0,030). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rundeng Kota Subulussalam yaitu ANC tidak lengkap (AOR = 26,48; 95%CI = 4,51 – 155,51; p-value = 0,000). Disarankan kepada ibu balita agar meningkatkan kunjungan ANC minimal 6 kali agar dapat memantau kesehatan dirinya dan janinnya serta memberikan ASI secara ekslusif selama 6 bulan. Disamping itu, pihak puskesmas Rundeng diharapkan agar dapat melakukan penyuluhan kesehatan terkait pencegahan stunting agar dapat menurunkan angka stunting pada balita di wilayah kerjanya
DUKUNGAN KADER POSBINDU DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS LAMBARO ANGAN ACEH BESAR Hanum, Nisrina; Rafsanjani, T M; Hz, Muhazar; Winandar, Aris; Syukur, Muhammad; Yusuf, Namira
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4528

Abstract

Lansia berisiko mengalami penyakit kronis yang menyerang dan menyebabkan berbagai masalah serta keluhan masalah kesehatan. Permasalahan tersebut muncul akibat menurunnya kondisi fisik yang rentan diserang oleh penyakit. Salah satu penyakit terbesar didunia yang banyak menyerang lansia yaitu hipertensi. Hipertensi umumnya terjadi pada negara dengan penghasilan rendah dan menengah yaitu hipertensi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis dukungan kader Posbindu dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah puskesmas Lambaro Angan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yang di ambil yaitu sebanyak 43 lansia yang menderita hipertensi. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Februari – 29 Maret 2024 dan analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 46,51% lansia mengalami hipertensi. Faktor dukungan kader posbindu yang berhubungan dengan hipertensi pada lansia yaitu dukungan emosional (p=0,000), dukungan informasional (p=0,023) dan dukungan penghargaan (p=0,001). faktor yang paling dominan berhubungan dengan hipertensi pada lansia yaitu dukungan emosional (AOR = 17,28; 95%CI = 2,39 – 124,57; p=0,005).Diharapkan lansia dapat secara rutin dan aktif mengikuti Posbindu untuk memeriksa dan mengobati hipertensi agar tidak semakin parah dan menyebabkan berbagai konsekuensi resiko lainnya serta dapat membahayakan lansia. Kader dapat dapat lebih aktif dan peduli kepada lansia melalui dukungan yang diberikannya sehingga keyakinan dan semangat lansia mengikuti Posbindu lebih aktif.Kata kunci: Hipertensi, Dukungan Kader, LansiaElderly people are at risk of experiencing chronic diseases that attack and cause various health problems and complaints. These problems arise due to a decline in physical condition which is vulnerable to attack by disease. One of the biggest diseases in the world that attacks the elderly is hypertension. Hypertension generally occurs in low and middle-income countries, namely hypertension. This research aims to analyze the support of Posbindu cadres with the incidence of hypertension in the elderly in the Lambaro Angan health center area. This type of research is quantitative research with a cross-sectional approach. The research sample taken was 43 elderly people who suffered from hypertension. The research was conducted on February 28 - March 29 2024 and the analysis used was univariate and bivariate analysis using the chi-square and logistic regression tests. The research results showed that 46.51% of elderly people had hypertension. Community health worker support factors that are related to hypertension in the elderly are emotional support (p=0.000), informational support (p=0.023), and appreciation support (p=0.001). The most dominant factor associated with hypertension in the elderly is emotional support (AOR = 17.28; 95%CI = 2.39 – 124.57; p=0.005). It is hoped that the elderly can routinely and actively participate in Posbindu to check and treat hypertension so that it doesn't get worse and cause various other risk consequences and can endanger the elderly. Community health worker can be more active and care for the elderly through the support they provide so that the confidence and enthusiasm of the elderly in participating in Posbindu is more active.Keywords: Hypertension, Support from Community Health Worker, Elderly
Identifikasi Kontaminasi Salmonella pada Boh Manok Weng (BMW) dan Boh Manok Gulong (BMG) di Banda Aceh, Provinsi Aceh Husna, Husna; Julyana, Cut; Rafsanjani, T.M; Syam, Burhanuddin; Indiraswari, Tika
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 12, No 2 (2024): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v12i2.8800

Abstract

Boh Manok Weng (BMW) merupakan salah satu minuman tradisional dari Aceh yang dibuat menggunakan telur ayam kampung yang dikocok bersama kopi, susu, atau teh. Minuman ini sangat disukai masyarakat karena dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh. Sementara itu, Boh Manok Gulong (BMG) adalah jajanan cepat saji berbahan dasar telur yang dicampur dengan tepung dan penyedap, lalu digoreng dan digulung pada lidi. Jajanan ini banyak digemari oleh anak-anak sekolah. Meski populer, produk olahan telur seperti BMW dan BMG berisiko terkontaminasi mikroorganisme. Hal ini seringkali disebabkan oleh telur yang tidak dicuci dengan baik sebelum digunakan, serta proses pengolahan yang tidak higienis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan Salmonella pada BMW dan BMG yang dijual di Banda Aceh. Sampel penelitian diambil dari pedagang yang berjualan di Kota Banda Aceh dengan metode pengambilan secara accidental sampling. Identifikasi Salmonella dilakukan menggunakan metode Bergey’s Manual Determination. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% sampel BMW dan BMG mengandung Salmonella paratyphi B dan Shigella sp. Hal ini menunjukkan bahwa produk BMW dan BMG yang dijual di Banda Aceh tidak memenuhi standar mikrobiologi sehingga dianggap tidak aman untuk dikonsumsi. Proses pengelolaan pangan yang tidak memperhatikan kebersihan pribadi (personal hygiene) dan sanitasi yang baik dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat.Kata Kunci : BMW, BMG, Salmonella.
Dukungan Kader Posbindu Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Puskesmas Lambaro Angan Aceh Besar Hanum, Nisrina; Rafsanjani, T M; Hz, Muhazar; Winandar, Aris; Syukur, Muhammad; Yusuf, Namira
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4640

Abstract

Lansia berisiko mengalami penyakit kronis yang menyerang dan menyebabkan berbagai masalah serta keluhan masalah kesehatan. Permasalahan tersebut muncul akibat menurunnya kondisi fisik yang rentan diserang oleh penyakit. Salah satu penyakit terbesar didunia yang banyak menyerang lansia yaitu hipertensi. Hipertensi umumnya terjadi pada negara dengan penghasilan rendah dan menengah yaitu hipertensi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis dukungan kader Posbindu dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah puskesmas Lambaro Angan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yang di ambil yaitu sebanyak 43 lansia yang menderita hipertensi. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Februari – 29 Maret 2024 dan analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 46,51% lansia mengalami hipertensi. Faktor dukungan kader posbindu yang berhubungan dengan hipertensi pada lansia yaitu dukungan emosional (p=0,000), dukungan informasional (p=0,023) dan dukungan penghargaan (p=0,001). faktor yang paling dominan berhubungan dengan hipertensi pada lansia yaitu dukungan emosional (AOR = 17,28; 95%CI = 2,39 – 124,57; p=0,005).Diharapkan lansia dapat secara rutin dan aktif mengikuti Posbindu untuk memeriksa dan mengobati hipertensi agar tidak semakin parah dan menyebabkan berbagai konsekuensi resiko lainnya serta dapat membahayakan lansia. Kader dapat dapat lebih aktif dan peduli kepada lansia melalui dukungan yang diberikannya sehingga keyakinan dan semangat lansia mengikuti Posbindu lebih aktif.Kata kunci: Hipertensi, Dukungan Kader, LansiaElderly people are at risk of experiencing chronic diseases that attack and cause various health problems and complaints. These problems arise due to a decline in physical condition which is vulnerable to attack by disease. One of the biggest diseases in the world that attacks the elderly is hypertension. Hypertension generally occurs in low and middle-income countries, namely hypertension. This research aims to analyze the support of Posbindu cadres with the incidence of hypertension in the elderly in the Lambaro Angan health center area. This type of research is quantitative research with a cross-sectional approach. The research sample taken was 43 elderly people who suffered from hypertension. The research was conducted on February 28 - March 29 2024 and the analysis used was univariate and bivariate analysis using the chi-square and logistic regression tests. The research results showed that 46.51% of elderly people had hypertension. Community health worker support factors that are related to hypertension in the elderly are emotional support (p=0.000), informational support (p=0.023), and appreciation support (p=0.001). The most dominant factor associated with hypertension in the elderly is emotional support (AOR = 17.28; 95%CI = 2.39 – 124.57; p=0.005). It is hoped that the elderly can routinely and actively participate in Posbindu to check and treat hypertension so that it doesn't get worse and cause various other risk consequences and can endanger the elderly. Community health worker can be more active and care for the elderly through the support they provide so that the confidence and enthusiasm of the elderly in participating in Posbindu is more active.Keywords: Hypertension, Support from Community Health Worker, Elderly
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA PRA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAKARYA KOTA SABANG ACEH Ismail, Ismail; Yani, Evi Dewi; Hanum, Nisrina; Harun, Muhazar; Rafsanjani, TM.; Jannah, Miftahul; Sakdah, Nurul; Bustami, Bustami
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4887

Abstract

Prevalensi penderita hipertensi di Kota Sabang tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 17,45%. Berdasarkan data Dinkes Kota Sabang prevalensi hipertensi pada pra lansia tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sukakarya yaitu mencapai 22,3%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas, aktivitas fisik dan kualitas tidur dengan risiko kejadian hipertensi pada pra lansia di wilayah kerja Puskemas Sukakarya Kota Sabang. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.  Populasi dalam penelitian ialah seluruh pra lansia sebanyak 2.065 dan sampel sebanyak 95 orang pra lansia dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Penelitian dilakukan pada 1 April-10 Mei 2024 di Wilayah kerja Puskesmas Sukakarya. Data dikumpulkan dengan cara pembagian kuesioner dan setelah data dikumpulkan dianalisis melalui dua cara yaitu analisis univariat dengan distribusi frekuensi, dan bivariat menggunakan uji chi square serta besarnya risiko dengan Odds Rasio (OR). Hasil penelitian menunjukkan obesitas (p=0.003; OR=3.895; 95% CI=1.639-9.256), aktivitas fisik (p=0.023; OR=2.917; 95% CI=1.239-6.864)) dan kualitas tidur (p=0.032; OR=2.732; 95% CI=1.173-6.364). Sehingga disimpulkan ada hubungan antara obesitas, aktivitas fisik dan kualitas tidur dengan risiko kejadian hipertensi. Dan Faktor obesitas, aktivitas fisik serta kualitas tidur merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi. Saran untuk masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sukakarya yaitu rutin melakukan pengecekan tekanan darah di fasilitas kesehatan, melakukan pola hidup yang sehat seperti lebih aktif melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit, menjaga pola tidur dan memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi.  
The Use of Wall Charts in Instruction to Improve the Eighth Grade Students Vocabulary Mastery (An Experimental Study at SMP Negeri 4 Banda Aceh) Fitria, Nora; Rafsanjani, T M
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol. 2 No. 8 (2020): August 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v2i8.2689

Abstract

The study was aimed to find out if there is a significant difference between the eighth grade students of SMP Negeri 4 Banda Aceh who are taught vocabulary by using wall chart and those who are taught without using wall chart. The experiment was from conducted from from March 5th, 2018 to May 8th, 2018.  2018 at SMP Negeri 4 Banda Aceh. This study is conducted by using quantitative research and in this case is an experimental study. The population of this study is all students of the eighth grade students of SMP Negeri 4 Banda Aceh in academic year 2017/2018. The total population is 115 students who are composed of five classes; class VIII1, class VIII2, class VIII3, class VIII4, and class VIII5. While the sample of this study  is taken from two classes of the five classes. One class is as an experimental group and one another is as control group. In this study, the students of class VIII5   are taken as experimental group and the students of class VIII4  are taken as control group. Every group consists of 30 students thus the total sample is 60. Choosing class as experimental and control group is done randomly. The data were gotten through test; pre-test and post test. The data were analyzed by using SPSS 18.0. The result of the study shows that there is a significant difference between the eighth grade students of SMP Negeri 4 Banda Aceh who are taught vocabulary by using wall chart and those who are taught without using wall chart. It can be proven from the result of this study where the result of t-test of post-test of the both group is 3.028. While the result of  t-table with the level of significance 0,05 is 0,668. Thus, t-test (3.028) is greater than the t-table (0,668). Based on the result of the study, English teachers of SMP Negeri 4 Banda Aceh especially those who teach vocabulary should implement Wall Charts in teaching and learning process because the implementation of the media can increase the students vocabulary mastery.