Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra

Analisis Makna Poster Karya Siswa Kelas X SMA Frater Makassar Maria Inviolata Tamur; Akmal Hamsa; Salam, Salam
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.2804

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan: (a) makna konotasi dan referen (b) makna denotasi dan referen poster karya siswa kelas X SMA Frater Makassar. Penelitian ini dilakukan sejak bulan April hingga Mei 2023. Sumber data penelitian ini adalah poster karya siswa kelas X SMA Frater Makassar. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dengan berpedoman pada indikator pemilihan poster yang telah ditetapkan. Poster dianalisis melalui lima tahapan, yaitu (1) membaca data, (2) mereduksi data, (3) mengklasifikasikan data, (4) menginterpretasi data, dan (5) melaporkan data.Hasil temuan mengungkapkan terdapat sepuluh poster bermakna konotasi, lima diantaranya memiliki referen atau acuan dan lima posternya lagi tidak memiliki referen atau acuan. Selain itu, terdapat sembilan poster bermakna denotasi, lima diantaranya memiliki referen atau acuan dan empat diantaranya tidak memiliki referen atau acuan.
Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif pada Tajuk Rencana Harian Fajar Irna Munasirah; Akmal Hamsa; Salam, Salam
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3380

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendetesiskan kesalahan penggunaan diksi kalimat efektif pada tajuk rencana harian Fajar. (2) Mendetesiskan kesalahan penggunaan struktur kalimat efektif pada tajuk rencana harian Fajar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Desain penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini merupakan kata-kata yang tidak sesuai dengan konteks kalimat efektif, sumber datanya dalah struktur kalimat yang tidak benar. Teknik pengumpulan data dilakukan pada kondisi alamiah (natural setting). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari tajuk rencana harian Fajar. Hasil yang di temukan pada kesalahan penggunaan diksi kalimat efektif pada tajuk rencana harian fajar dalam penelitian ini yakni adanya penggunaan kata yang bermakna tidak tepat sehingga menjadikan kalimat tidak baku. Kemudian terdapat kata ciptaan sendiri sehingga kalimat tidak efektif, dan yang terakhir yakni kesalahan dalam ejaan kata imbuhan, sehingga kata dalam tajuk rencana harian fajar kurang efektif ketika dibaca. Bentuk kesalahan penggunaan struktur kalimat efektif pada tajuk rencama harian fajar yakni penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat, penggunaan kata berlebih yang mengganggu struktur kalimat, Penggunaan imbuhan yang kacau, Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku dan pilihan kata yang tidak tepat.
Analisis Penggunaan Sapaan dalam Bahasa Mandar pada Masyarakat Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat Sahila, Sahila; Akmal Hamsa; Salam, Salam
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i3.4047

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada ruang lingkup jenis-jenis, penggunaan, dan juga fungsi sapaan diantaranya jenis sapaan pronomina persona, sapaan gelar, sapaan jabatan dan pangkat, sapaan kekerabatan, sapaan profesi, sapaan nama diri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis sapaan, mengungkapkan penggunaan sapaan, dan mengungkapakan fungsi sapaan dalam bahasa Mandar diantaranya sapaan non kekerabatan dan juga sapaan kekerabatan dalam bahasa Mandar di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dan teks percakapan responde. Teknik pengumpulan data yang digunakan ada beberapa teknik yaitu, teknik cakap (rekam dan catat), teknik wawancara, dan teknik Simak (Simak libat cakap, Simak bebas cakap). Alat penelitian yang digunakan adalah daftar pertanyaan, instrumen pencatatan, alat tulis dan alat merekam. Hasil dari penelitian menyimpulkan terdapat 29 sapaan dalam bahasa Mandar yang diperoleh dari hasil wawancara dengan responden. Sapaan hubungan darah yang tergolong dalam sapaan keluarga inti dan keluarga besar terdapat 13 sapaan diluar sapaan kekerabatan (keturunan bangsawan) diantaranya sapaan kakek (kanne’), nenek (kanne’), bapak (kama’) ibu (kindo’), paman (amanaure), bibi (indonaure), kakak (kaka’), adik (kandi’), sepupu sekali (kali), sepupu duakali (pindu’), sepupu tiga kali (nama diri), cucu (appo). Kemudian sapaan kekerabatan (keturunan bangsawan) terdapat 4 sapaan diantaranya sapaan kakek ( kanne’ puang), nenek (nene’ amma’), ayah (puang), ibu (amma’). Sapaan pronomina persona terdapat 2 sapaan diantaranya orang kedua tunggal/ kamu (puang dan nama diri), orang kedua jamak/ kalian (I’o mie’). Sapaan gelar terdapat 6 sapaan diantaranya dokter (dotter), bidan (bu’ bidang), mantri ( pa’ mantari), ustadz (ustas), guru mengaji (annangguru), imam masjid (pua imang). Sapaan jabatan dan pangkat terdapat 3 sapaan diantaranya kepala desa (pa’ desa), kepala dusun (pa’ dusung), kepala adat (puang), camat ( pa’ cama’). Sapaan profesi terdapat 5 sapaan diantaranya petani (puang dan nama diri), nelayan (puang dan nama diri, tukang ojek (puang), tukang becak (puang), tukang batu (puang). Sapaan nama diri terdapat 2 sapaan diantaranya sapaan pengurangan huruf di awal contohnya nama Nuni menjadi Ni’, kedua penambahan huruf o diawal nama contohnya nama Mila menjadi o Mila. Kemudian juga terdapat beberapa fungsi diantaranya sebagai fungsi sapaan sebagai perhatian dengan lawan bicara seperti (denga orang lebih tua, dengan orang sebaya, dan dengan orang yang lebih muda), fungsi sebagai penghormatan dalam jabatan, fungsi sebagai penghormatan dalam profesi, fungsi sebagai penghormatan dalam gelar, fungsi sebagai penghormatan dan pengakuan, dan fungi sebagai keakraban atau kedekatan.
Pembelajaran Keterampilan 4C Abad Ke-21 pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Barru Khairiyah, Nurlatifah; Salam, Salam; Sultan, Sultan
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i1.5354

Abstract

Penelitian ini bertujuan guna melakukan identifikasi strategi yang diimplementasikan oleh guru dalam mengintegrasikan keterampilan 4C yang meliputi pemikiran kreatif, pemikiran kritis dan pemecahan masalah, komunikasi, serta kolaborasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Barru, serta faktor-faktor yang memberi dukungan serta hambatan proses terkait. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif deskriptif dengan teknik observasi dan wawancara kepada lima guru Bahasa Indonesia di berbagai SMP di Kabupaten Barru, yang dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024. Lima guru dijadikan informan dari tiap-tiap sekolah. Penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan 4C (Pemikiran Kritis, Kolaborasi, Komunikasi, dan Kreativitas) telah berhasil diimplementasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Kabupaten Barru. Guru mengembangkan modul pembelajaran yang mendukung penguatan keterampilan tersebut, dengan pendekatan seperti Problem-Based Learning (PBL) dan discovery learning untuk meningkatkan pemecahan masalah dan kerja sama siswa. Evaluasi dilakukan melalui Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan observasi, yang menunjukkan bahwa integrasi keterampilan 4C berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi akademik dan sosial siswa. Dukungan dari sekolah dan orang tua turut membantu keberhasilan implementasi, meskipun masih terdapat tantangan seperti kurangnya partisipasi beberapa siswa. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa keterampilan 4C sangat penting dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Kesimpulannya keterampilan 4C telah berhasil diterapkan oleh para guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian faktor yang mendukung keberhasilan penerapan keterampilan 4C meliputi ketersediaan fasilitas yang memadai, seperti proyektor, pengeras suara, perpustakaan, dan akses internet yang stabil. Untuk tantangan, seperti perubahan suasana hati dan tingkat keaktifan siswa yang fluktuatif, kurangnya partisipasi aktif dari beberapa siswa dalam diskusi kelompok, serta kesulitan dalam memahami materi, yang dapat menghambat pengembangan keterampilan 4C.
Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Makassar sebagai Sekolah Penggerak Nurul Sulasmiyatningsih; Ramly, Ramly; Salam, Salam
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i1.5428

Abstract

Penelitian ini mengkaji implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Makassar sebagai sekolah penggerak. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menguraikan proses perencanaan pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan oleh guru, (2) menguraikan proses pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, dan (3) menguraikan proses evaluasi pembelajaran berdiferensiasi di sekolah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi kelas, wawancara dengan guru, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran berdiferensiasi masih menghadapi berbagai tantangan. Pada tahap perencanaan, asesmen diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan, gaya belajar, dan kompetensi siswa, namun tidak semua rencana pembelajaran telah sepenuhnya mengakomodasi keberagaman siswa karena keterbatasan pemahaman guru. Pada tahap pelaksanaan, sebagian guru telah menerapkan diferensiasi dalam konten, proses, dan produk melalui strategi pembelajaran aktif serta pemanfaatan teknologi, sedangkan lainnya masih menggunakan metode yang seragam akibat keterbatasan waktu dan pelatihan. Pada tahap evaluasi, asesmen formatif mulai diterapkan dengan alat digital dan umpan balik konstruktif, tetapi asesmen sumatif masih bersifat standar, membatasi fleksibilitas siswa dalam menunjukkan hasil belajar mereka. Untuk meningkatkan implementasi pembelajaran berdiferensiasi, diperlukan pelatihan guru yang berkelanjutan, penguatan kolaborasi, serta dukungan kebijakan yang memadai. Sekolah juga perlu melakukan evaluasi dan pendampingan secara berkala agar penerapan berjalan lebih efektif. Penelitian selanjutnya disarankan untuk membandingkan implementasi pembelajaran berdiferensiasi di sekolah penggerak dan non-penggerak guna mengidentifikasi perbedaan dan tantangan yang dihadapi.
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Meningkatkan Keterampilan Literasi Siswa Kelas X SMAN 1 Pangkep Nur Azira Azis; Salam, Salam; Nensilianti, Nensilianti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i2.5551

Abstract

Artikel ini membahas tentang pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Suara Demokrasi" dalam upaya meningkatkan keterampilan literasi baca dan tulis siswa kelas X. P5 bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa melalui pembelajaran yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila, dengan fokus pada penguatan keterampilan literasi sebagai bagian integral dari pendidikan. Penelitian ini mengamati bagaimana kegiatan eksplorasi, penulisan esai, simulasi pemilu, dan presentasi kampanye dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan signifikan dalam kemampuan membaca teks yang kompleks, menganalisis informasi, serta menulis esai dan materi persuasif. Selain itu, siswa juga lebih aktif dalam berdiskusi, berpikir kritis, dan menyusun argumen secara terstruktur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa P5 dengan tema "Suara Demokrasi" efektif dalam meningkatkan keterampilan literasi baca dan tulis, serta memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep demokrasi dan hak suara. Oleh karena itu, penerapan P5 dapat menjadi salah satu metode yang efektif dalam meningkatkan kualitas literasi di sekolah menengah.