Claim Missing Document
Check
Articles

Gambaran Kepatuhan Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis dalam Menjalani Hemodialisis di RSUD Prof.Dr.W.Z. Johanes Ishak O. Terru Leo; Tadeus A.L. Regaletha; Sigit Purnawan
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v3i1.2737

Abstract

Hemodialysis is a tool that patients with chronic kidney disease (CKD) need to replace damaged kidney function. Compliance with hemodialysis plays an important role in the patient's health condition. Since 2021, the number of hemodialysis patients at RSUD Prof.DR.W.Z. Johanes, from 108 patients to around 85 patients remaining in 2022. This study aims to provide an overview of CKD patients' compliance in undergoing hemodialysis at RSUD Prof.DR.W.Z. John. This type of research is qualitative with a case study approach. Eight key informants and two supporting informants using purposive sampling. The research results showed that generally, hemodialysis compliance among informants was good. Predisposing factors, knowledge about hemodialysis and its risks, motivation to comply with hemodialysis such as the hope of health, not wanting to give up, want to work, and also the desire to still live with the family as well as belief in the benefits of hemodialysis encouraging informants to be more compliant. Supporting factors such as completeness of facilities and affordability of access to services encourage more optimal hemodialysis. Reinforcing factors such as emotional, instrumental, and information support provided by family and health workers increase informants' compliance with hemodialysis. Hemodialysis units can improve and maintain the quality of hemodialysis facilities and services. Existing health workers can increase patient knowledge and motivation by maintaining positive communication during the hemodialysis process. The family can be a positive companion for the fulfillment of hemodialysis patients. Hemodialysis patients must maintain and improve their physical and mental condition.
Faktor yang Berpengaruh dengan Kejadian Hipertensi pada Usia 20-54 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Wae Nakeng Pascalita Nggalanai Tanggu; Sigit Purnawan; Indriati A.Tedju Hinga
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v3i2.3251

Abstract

The World Health Organization (2018) shows that about 1.13 billion people in the world have hypertension, and it is estimated that by 2025 there will be 1.5 billion people affected by hypertension. Hypertension cases at the Wae Nakeng Health Center in 2021 were 483 cases and increased in 2022 by 582 cases. Hypertensive visits in the age group of 20–54 years at the Wae Nakeng health center in 2022 were high, amounting to 1,184 visits. This study was observational-analytic using a case-control research design. Sampling in this study was divided into two groups, namely the case group using simple random sampling techniques and the control group using purposive sampling techniques using matching methods. The purpose of this study was to determine the factors that influence the incidence of hypertension at the age of 20–54 years in the working area of the Wae Nakeng Health Center, West Manggarai Regency, in 2022. The sample size in this study was 114 samples, consisting of 57 case samples and 57 control samples. The results of this study showed that the factors that influenced the incidence of hypertension were coffee consumption (p = 0.045, OR = 2.827), alcohol consumption (p = 0.021, OR = 2.654), and smoking (p = 0.039, OR = 2.352), while factors that did not affect the incidence of hypertension were obesity (p = 0.651). People are expected to carry out health checks at the nearest health service facilities and can adopt a healthy lifestyle from an early age.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKEMAS NAIBONAT Maring, Feby Nonia Ayunda; Purnawan, Sigit; Ndun, Helga J.N.
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KESEHATAN Vol. 1 No. 1 (2022): April : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.018 KB) | DOI: 10.55606/jurrikes.v1i1.187

Abstract

Hypertension or high blood pressure is a non-communicable disease that is one of the main causes of premature death worldwide. Generally, hypertension is found in people with old age, but in its development, hypertension also affects people of reproductive age, such as women of childbearing age. This study aimed to analyze the risk factors for hypertension in WUS in the working area of ​​the Naibonat Health Center. The type of research used is quantitative, with a case-control study approach. The case population in this study was 511 WUS, then 55 case samples were taken using a simple random sampling technique, and 55 control samples were taken from the respondent's closest neighbors. The data obtained were analyzed using the chi-square statistical test. The dependent variable in this study was hypertension, while the independent variables were age, family history, use of hormonal contraception, obesity, and stress. The results showed that three variables had a relationship with hypertension in women of childbearing age, namely age (p=0.000, OR=7.111), family history (p=0.002, OR=3.710), and physical activity (p=0.000, OR=4.495). in comparison, the use of hormonal contraception, obesity and stress did not have a relationship with the incidence of hypertension in women of childbearing age. The Puskesmas is expected to increase efforts to prevent hypertension by optimally improving services, especially in increasing public knowledge about hypertension so that people can maintain normal blood pressure and can avoid risk factors that can cause hypertension.
Faktor Risiko Kejadian Dispepsia Pada Masyarakat Usia 15-64 Tahun Di Kelurahan Oesao Wilayah Kerja Puskesmas Oesao Ndun, Elistho Adrianus; Sigit Purnawan; Deviarbi Sakke Tira
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Yatsi Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v13i1.299

Abstract

Dispepsia merupakan penyakit tidak menular yang terjadi disaluran pencernaan dengan kumpulan gejala seperti nyeri ulu hati atau rasa tidak nyaman dilambung, mual, muntah, kembung, perut terasa penuh. Hingga bulan juni 2022 kejadian dispepsia di kelurahan oesao mencapai 376 kasus dan lebih dominan terjadi pada kelompok usia produktif 15-64 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain case control. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian dispepsia pada masyarakat usia 15-64 tahun di Kelurahan Oesao, wilayah kerja Puskesmas Oesao. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Oesao, Wilayah kerja Puskesmas Oesao dari bulan Mei-Juni 2023. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 213 responden dengan perbandingan 1:2 dengan menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian ada hubungan antara pola makan dengan kejadian dispepsia dengan nilai p.value < alpha (0,05). Ada hubungan antara konsumsi kopi dengan kejadian dispepsia dengan nilai p.value < alpha (0,05). Ada hubungan antara konsumsi alkohol dengann kejadian dispepsia dengan nilai p.value < alpha (0,05). Ada hubungan antara konsumsi makanan asam atau pedas dengan kejadian dispepsia dengan nilai p.value < alpha (0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah variabel pola konsumsi, konsumsi kopi, konsumsi alkohol, dan konsumsi makanan asam atau pedas memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian dispepsia.
Gambaran Stres, Pola Makan Dan IMT Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana Tahun 2023 Bata, Sesilia Alfonsa; Deviarbi S. Tira; Soleman Landi; Sigit Purnawan
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Yatsi Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v13i1.300

Abstract

Mahasiswa merupakan individu yang bersekolah di perguruan tinggi dan berusaha menyelesaikan studi yang dipelajarinya. Kehidupan sosial yang dialami mahasiswa dan periode perkuliahan yang dijalani menyebabkan mahasiswa memiliki berbagai tuntutan akademik. Berdasarkan Riskesdas 2018, obesitas pada dewasa >18 tahun di indonesia prevalensi 21,8% terjadi peningkatan dari 2013 prevalensi 14,8%. Di Nusa Tenggara Timur obesitas pada dewasa >18 tahun menurut kategori IMT/U prevalensi pada 2013 6,2% terjadi peningkatan pada tahun 2018 prevalensi 10,3%. Sedangkan obesitas dewasa >18 tahun berdasarkan IMT/U di kota kupang pada tahun 2018 prevalensi 20,09%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran stres, pola makan dan indeks massa tubuh mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif dengan sampel 96 responden. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 93 responden (96,9%) responden mengalami stres, 84 responden (87,5%) memiliki kategori jenis makanan kurang, 72 responden (75,0%) perempuan dan 17 responden (17,7%) laki-laki memiliki kategori jumlah porsi makan kurang, 92 responden (95,8%) memiliki frekuensi makan baik, 76 responden (79,2%) memiliki frekuensi makanan jajanan baik, dan 49 responden (51%) memiliki indeks massa tubuh normal. Diharapkan mahasiswa dapat mengolah stres dengan baik serta memperbaiki pola makan agar teratur dan memiliki indeks massa tubuh yang normal.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lanjut Usia (60-74 Tahun) Ledoh, Kristiana; Deviarbi S. Tira; Soleman Landi; Sigit Purnawan
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Yatsi Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v13i1.301

Abstract

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana meningkatnya darah sistolik berada diatas batas normal yaitu ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Hipertensi masih menjadi suatu masalah kesehatan di Nusa Tenggara Timur dengan angka kasus yang masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Batake Kabupaten Kupang Tahun 2022. Jenis penelitian dalam penelitian ini ialah survei analitik, dengan rancangan penelitian case control. Jumlah sampel 144 orang yang dibagi menjadi 72 kelompok kasus dan 72 kelompok kontrol. Teknik analisis data menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara aktivitas fisik (p-value = 0,000, OR = 3,968), merokok (p-value = 0,007, OR = 2,686 ), konsumsi alkohol (p-value = 0,019, OR = 2,563), dan konsumsi kopi (p-value = 0,040, OR = 2,173) dengan kejadian hipertensi pada lanjut usia (60-74 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Batakte Kabupaten Kupang tahun 2022. Kesimpulan, ada hubungan antara aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol, dan konsumsi kopi dengan kejadian hipertensi pada lanjut usia (60-74 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Batakte Kabupaten Kupang tahun 2022.
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OESAPA TAHUN 2024 Yusak, Cindy Putri; Purnawan, Sigit; Tira, Deviarbi Sakke; Riwu, Yuliana Radja
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.35137

Abstract

Diare merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami buang air dengan frekuensi sebanyak tiga atau lebih per hari dengan konsistensi tinja dalam bentuk cair. Puskesmas Oesapa merupakan puskesmas dengan kasus diare pada balita terbanyak di Kota Kupang pada tahun 2023 yaitu sebanyak 322 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Oesapa tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah survey analitik, dengan rancangan penelitian case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang berusia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Oesapa bulan Januari-Juli tahun 2024 sebanyak 928 dengan populasi kasus sebanyak 92 balita dan populasi kontrol sebanyak 836 balita. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 52 kasus dan 52 kontrol dengan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan ?=0,05. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada balita (p = 0,024; OR = 1,784). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku cuci tangan pakai sabun (p = 0,005; OR = 3,500), sumber air bersih (p = 0,014; OR = 3,086) dan sarana pembuangan air limbah (OR= 4,348) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Oesapa Kota Kupang.  
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUMANA TAHUN 2023 Saka, Rosalia Dinda Putri; Purnawan, Sigit; Ndoen, Honey Ivon; Hinga, Indriati A. Tedju
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.36433

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menginfeksi paru-paru, namun dapat menyerang organ tubuh lainnya. Puskesmas Sikumana menempati posisi tertinggi kasus tuberkulosis di Kota Kupang tahun 2022 sebanyak 133 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Sikumana Tahun 2023. Jenis penelitian yang digunakan observasional analitik dengan desain case control. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sikumana. Sampel berjumlah 108 responden dengan perbandingan 1:1 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Variabel bebas adalah kepadatan hunian, riwayat covid-19, kebiasaan merokok dan riwayat kontak dengan penderita sedangkan variabel terikat adalah tuberkulosis paru. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran menggunakan roll meter. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ada hubungan antara kepadatan hunian (p-value= 0,004, OR= 3,504), riwayat kontak penderita (p-value= 0,002, OR= 4,060) dan tidak terdapat hubungan antara riwayat covid-19 (p-value= 0,270, OR= 0,308), kebiasaan merokok (p-value= 0,163, OR= 1,900) dengan kejadian tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Sikumana Tahun 2023. Kesimpulan, ada hubungan antara kepadatan hunian dan riwayat kontak penderita dengan kejadian tuberkulosis paru.
Risk Factors for Dyspepsia Incidence in Community Aged 15-64 Years in Oesao Village, Oeaso Community Health Center Work Area Ndun, Elistho Adrianus; Purnawan, Sigit; Sakke Tira, Deviarbi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17 No 03 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science) 
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jhs.v17i03.5137

Abstract

Dyspepsia is a non-communicable disease affecting the digestive system, characterized by symptoms such as heartburn, abdominal discomfort, nausea, vomiting, bloating, and feeling of fullness. As of June 2022, more than 376 cases of dyspepsia were reported in the village of Oesao, with the condition being most prevalent among individuals aged 15-64 years. This study aimed to identify the risk factors for dyspepsia in individuals aged 15-64 in the village of Oesao and its surrounding areas, served by Puskesmas Oesao. An analytic observational study with a case-control design was conducted at Puskesmas Oesao from May to June 2023. A total of 213 respondents were recruited using random sampling with a 1:2 ratio. Data was collected through interviews. The relationship between various factors and dyspepsia incidence was analyzed using p- values with alpha <0.05 as the significance threshold. The results of the study showed that diet was significantly associated with dyspepsia (p < 0.05). Coffee consumption was significantly associated with dyspepsia (p < 0.05). Alcohol consumption was significantly associated with dyspepsia (p < 0.05). Sour and spicy foods were significantly associated with dyspepsia (p < 0.05). This study concludes that coffee, alcohol, sour, and spicy foods have a significant relationship with the incidence of dyspepsia.
Gambaran Pengetahuan Dan Tindakan Pencegahan Diabetes Melitus Pada Anggota Keluarga Yang Berisiko Bell, Foni; Honey I. Ndoen; Sigit Purnawan
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Yatsi Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v13i2.372

Abstract

Diabetes merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya tinggi. Biaya perawatan yang dibutuhkan di Indonesia mencapai Rp.500 miliar per-tahun, maka perlu adanya upaya untuk pencegahan penyakit tersebut. Untuk mencegah timbulnya kasus Diabetes maka masyarakat perlu mengetahui tindakan-tindakan pencegahan yang berhubungan dengan kejadian penyakit ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan tindakan pencegahan Diabetes pada anggota keluarga yang berisiko di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif dengan total sampel sebanyak 89 responden. Analisis data dilakukan dengan metode dekriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 43 responden (48,3%) yang berpengetahuan baik hanya 11 responden (12,4%) yang melakukan tindakan pencegahan, sisanya 32 responden (42,6%) tidak melakukan tindakan pencegahan, sedangkan dari 46 responden (51,7%) yang berpengetahuan kurang ternyata semuanya tidak melakukan tindakan pencegahan sama sekali. Diharapkan kepada anggota keluarga yang berisiko agar dapat melakukan gaya hidup sehat.
Co-Authors - Sri Prilmayanti Awaluddin, - Adu, Apris A. Afrona E. L. Takaeb Afrona EL. Takaeb Agus Setyobudi Akmardan Rupawani Yewang Alunpah, Marchelino Amelya Betsalonia Sir Amina A. Alipen Asa, Ansgaria Febriantika Bata, Sesilia Alfonsa Batukh, Herpri Astince Bell, Foni Dahat, Thomas Jenifirman Yohdis Deviarbi S. Tira Deviarbi Sakke Tira Deviarbi Sakke Tira Enjelita M. Ndoen Florentina Dhone Florentina Ule Hari Rarindo Helga Jilvera Nathalia Ndun Hendrika Octavia Nugraheni Kitu Hinga, Indriati A. Tedju Honey I. Ndoen Indah Haeru Nisa Indriati A.Tedju Hinga Indriati Andolita Tedju Hinga Ishak O. Terru Leo Jenau, Priska Lidia Julia C. Polly Kia, Anugerah Theodora Kitu, Hendrika Octavia Nugraheni Kono, Maria Roswita Milla Kukun, Angelus Fransiskus Watan Ledoh, Kristiana Manurung, Imelda F. E Manurung, Imelda Februati Ester Maria M. Dwi Wahyuni Maria Margarini Leki Maring, Feby Nonia Ayunda Marini Aprilia Ndun Melania Oeleu Muhammad Nur, Kholid Rosyidi Muntasir, Muntasir Ndoen, Honey Ndoen, Honey Ivon Ndun, Elistho Adrianus Ndun, Helga J.N. Nur, Marselinus Laga Olang, Eka Sukma Kumala Dewi Pascalita Nggalanai Tanggu Riwu, Yuliana Radja Rofina Lidae Lokang Leu Sahdan, Mustakim Saka, Rosalia Dinda Putri Sakke Tira, Deviarbi Salmun, Johny A.R Sengadji, Rahmawati Marlia Seran, Gracia Claudia Skhana Marthinus Sanam Soleman Landi Succy Minarty Syahdan, Mustakim Syamruth, Yendris Krisno Tadeus A.L. Regaletha Tadi, Marce Yunersi Talahatu, Anna Henny Taopan, Sumardiana Tefa, Dhea Natalin Tira, Deviarbi S. Tira, Deviarbi Sakke Tuan, James Tunabenani, Maria Rosdiana Uy, Giovani Kristin Weraman, Pius Yendris Krisno Syamruth Yessicha Helmina Delly Tanof Yosina Selan Yusak, Cindy Putri