Rabies merupakan penyakit zoonosis yang mematikan dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies, terutama anjing. Puskesmas Niki-Niki merupakan Puskesmas dengan kasus gigitan tertinggi kedua di Kabupaten Timor Tengah Selatan selama tahun 2023-2024, dengan 537 kasus dan dua diantaranya meninggal dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gigitan anjing di wilayah kerja Puskesmas Niki-Niki tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desai survai analitik dengan pendekatan case control. Sampel terdiri dari 96 kasus dan 96 kontrol yang diambil secara simple random sampling dan matching. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa usia (p=0,020), tingkat pengetahuan (p=0,012), praktik kepemilikan anjing (p=0,000), jumlah kepemilikan anjing (p=0,019), provokasi HPR (p=0,006), status vaksinasi (p=0,002), dan pemeriksaan kesehatan (p=0,000) memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian gigitan anjing, sedangkan jenis kelamin (p=0,192) tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian gigitan anjing. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa jumlah kepemilikan anjing, provokasi HPR, status vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan merupakan faktor yang memiliki hubungan yang bermakna secara statistik. Beberapa faktor seperti usia muda, pengetahuan yang kurang, praktik pemeliharaan anjing yang berisiko, provokasi terhadap HPR, dan kelalaian dalam vaksinasi serta pemeriksaan kesehatan anjing secara signifikan berkontribusi terhadap kejadian gigitan anjing. Diperlukan intervensi edukatif dan preventif dari petugas kesehatan dan pemerintah untuk menekan angka kejadian ini.