Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

UPACARA PANGANTEN DAYAK KANAYATN KABUPATEN LANDAK KECAMATAN MEMPAWAH HULU DALAM PERSPEKTIF AL-‘URF Pratama, Rizky; Marluwi, Marluwi; Wibowo, Arif
Al-Usroh Vol. 5 No. 1 (2025): Al-Usroh: Jurnal Hukum Islam dan Hukum Keluarga
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/alusroh.v5i22.1448

Abstract

This study aims to examine: (1) Which marriage customs are still practiced by the Dayak Kanayatn tribe today, and (2) The Islamic legal perspective on the implementation of the Dayak Kanayatn wedding ceremony based on the concept of al-‘urf for Muslim adherents. This research employed a qualitative field research method, utilizing direct observation and in-depth interviews as primary data collection techniques. The primary data were obtained through documented interviews with key informants, including two traditional leaders and one religious figure, while secondary data were gathered from relevant books, articles, and scholarly sources. Data collection was conducted through interviews and documentation, and data validity was ensured through triangulation. The findings indicate that (1) The marriage customs currently practiced by the Dayak Kanayatn tribe are Picaraatn, Ngomok, and the Wedding Feast, each involving a picara (spokesperson) and a paraga tool used as a medium for prayer to Jubata (God); and (2) From the perspective of al-‘urf in Islamic jurisprudence, the practice of this wedding ceremony is considered contrary to Islamic teachings when performed by Muslims and is classified as ‘urf fasid (corrupt custom) due to elements of shirk (polytheism), the permissibility of prohibited acts (such as the slaughter of pork), and the risk of leading to fornication if conducted prior to a valid Islamic marriage contract. Consequently, the practice is deemed haram (forbidden) under Islamic law, as it contradicts core principles of tawhid and Sharia, despite certain elements like Picaraatn being individually permissible, since the entire ceremony is inseparable and embedded within practices that violate Islamic doctrine.
Membangun Kemandirian Masyarakat di Kelurahan Sengkotek Kota Samarinda melalui Program Wirausaha Berbasis Pangan Fungsional Puding Kelor Hamdani; Pratama, Rizky; Pangesti, Rizka Dhilla Dwi; Kawareng, Andi Tenri; Aqiilah, Dian; Audina, Nia
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v1i2.45

Abstract

Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan seseorang dalam melihat peluang dan dapat menciptakan suatu organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Pengabdian masyarakat ini memiliki tujuan untuk memberikan inovasi sekaligus memotivasi masyarakat Kelurahan Sengkotek Samarinda Seberang dalam mengolah hasil pertanian yang cukup banyak dihasilkan di daerah tersebut yaitu daun kelor menjadi produk yang memiliki nilai jual. Puding cukup banyak digemari oleh berbagai kalangan baik anak anak maupun orang dewasa yang memiliki peluang cukup besar untuk masyarakat kelurahan sengkotek samarinda seberang dalam berwirausaha. Pada pengabdian yang dilakukan kami memfokuskan pada pembuatan puding berbahan dasar daun kelor yang dikombinasikan dengan buah buahan seperti nanas dan buah naga. Kelor merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan gizi yang tinggi sementara nanas memiliki antioksidan yang cukup tinggi dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan buah naga memiliki kandungan gizi yang tinggi dan baik untuk kesehatan seperti sebagai antioksidan dan dapat mencegah serangan radikal bebas. Evaluasi dari kegiatan ini dapat dilihat dari antusiasme dari peserta kegiatan tersebut dimana pada saat pelaksanaan kegiatan tersebut peserta sangat antusias pada saat pelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap masyarakat di kelurahan sengkotek samarinda seberang tentang kewirausahaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan
Pemilihan Merek Produk Sabun Cuci Toko Titik Menggunakan Metode Analytical Hierarch Process Pratama, Rizky; saepudin, sudin; mupaat, mupaat
Jurnal Riset Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (JURSISTEKNI) Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/jursistekni.v7i3.504

Abstract

Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah metode pengambilan keputusan yang multi kriteria, sedangkan pengambilan keputusan sabun cuci dengan mengandalkan kriteria – kriteria yang dipergunakan untuk mengambil keputusan. Metode AHP dan untuk membuat keputusan yang dapat membantu pihak-pihak tertentu dalam mengambil keputusan yang terbaik untuk mencapai hasil yang maksimal. Sabun merupakan bahan untuk membersihkan baju merukpan kebutuhan pokok karena setiap hari orang menggukan sabun banyak macam dan kegunaan sabun , sabun untuk mandi, mencuci dan lain-lain karena manusia tidak lepas sehari dengan sabun untuk menentukan bentuk dan memberikan wangi dan perlindungan dari kuman bagi pakian. Dengan penjelasan diatas diharapkan metode AHP dapat membantu dalam pengambilan keputusan bagi pengguna produk lipstik yang sesuai dengan kebutuhan serta kriteria pemakainya. Dari Latar belakang diatas maka penulis mengangkat Topik penelitian “Pemilihan Merek Produk Sabun Cuci Toko Titik Menggunakan Metode Analytical Hierarch Process”.
Co-Authors Abdul Ahmad Hafid Nurmansyah Afifah, Seftia Nur Agus Riyanto Ahmad, Mursalin Al-Marsyah, Miftah Nurul Huda Andi Tenri Kawareng Anindya, Lestari Antika, Arum Asma Aqiilah, Dian Arastone, Albert Arasyi, Firqa Aqila Noor Arasyi, Hidtsa Aqila Noor Arif Wibowo Arwanto, Bambang Asyifa, Nurdillah Laina Asyrovi, Sabil Audina, Nia Bagaskara, Dzulfikar Tri Bambang Irawan Cathas Teguh Prakoso Cornelia, Geby Desta, Maorina Fatkhatun Khasanah, Tisna Febriansah, Rido Fidela, Talitha Marsha Florenly, Florenly Ghazlina, Sonya Soraya Gusti Naufal Rizky Perdana Hadi, Yolanda Nurul Halim, Susanna Hamdani Hendra Saputra Hikmah, Mamluatul Ibnu Rasyid, Kharisma Ifa, Siti Hudza Jasson, Royan Larasati, Andini Lim, Davin Marluwi, Marluwi Maulana, Rasyid Muttaqim Maulana, Rewido Ilham Maulisa, Nabilatul Mawaddah, Fattia Maya Lestari, Inten Misdawita, Misdawita Mukharomah, Chusnul Feby Munawaroh, Kholifah Nur mupaat, mupaat Muqimuddin Nofiana Nur, Jayanti Noveri, Irsadanus Nur Aisyah, Adisti Oktavia, Rima Padrisan Jamba, Padrisan Pangesti, Rizka Dhilla Dwi Parwanto Parwanto, Parwanto Pradana, Fajar Gemilang Purba, Arini Anestesia Putra, Muhammad Mardika Putri, Anidya Thoha Putri, Sri Marisa Lingga Putri, Utami Mizani Ramadhan, Anggia Ramdanis, Sapril Nurul Reza Kurniawan, Candra Romadlon, Arif Firdausi Nur Rulliannor Syah Putra Saepudin, Sudin Salsabilah, Putri Syfha Sanyya, Evana Sari, Lusi Rahma Sari, Madinda Puspita Senobaan, Riska Tipa Sri Handayani Susanti, Ayu Annisa Sutaryono Syamsiah, Syamsiah Syawaaliya, Aura Tarigan, Gabriel C.J. Uswatun Hasanah Utaminingsih, Estri Yohana Aksah, Sintia Yunus Aris Wibowo