Kampung Maribu, Kabupaten Jayapura, Papua, memiliki potensi besar dalam pengembangan pinang (Areca catechu) sebagai komoditas lokal yang bernilai ekonomi. Namun, pemanfaatannya selama ini masih terbatas pada penjualan dalam bentuk mentah dan konsumsi tradisional sehingga belum memberikan nilai tambah yang signifikan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemuda Karang Taruna Maribu dalam mengolah pinang menjadi produk pangan berupa permen. Metode pelaksanaan dilakukan melalui In-Service Training (IST) untuk memberikan pemahaman konseptual mengenai potensi pinang, higienitas dasar, bahan, serta proses produksi, dan On-Service Training (OST) berupa praktik langsung pembuatan permen pinang. Evaluasi dilakukan dengan desain one-group pretest–posttest menggunakan instrumen berupa soal pengetahuan dan angket kepuasan peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan, di mana lebih dari 95% peserta menyatakan memahami bahan, langkah, serta proses pembuatan permen setelah pelatihan, dibandingkan dengan pengetahuan awal yang masih rendah (hanya 28–36%). Tingkat presensi peserta mencapai lebih dari 90%, dengan mayoritas berasal dari kelompok usia produktif (21–30 tahun) dan didominasi perempuan (80%). Temuan ini menegaskan bahwa pelatihan pembuatan permen pinang efektif dalam meningkatkan kapasitas masyarakat sekaligus membuka peluang pengembangan wirausaha berbasis pangan lokal yang berkelanjutan.