Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Gambaran Kadar Asam Urat pada Mencit yang Diinduksi Minyak Jelantah dengan Variasi Pemanasan Z, Khairunnisa; Sahputri, Juwita; Syifa, Refi; Sonia, Gina
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v6i1.1933

Abstract

Cooking oil is one of the basic needs of the community to meet their daily needs, especially as a source of fat. Based on the Food and Agriculture Organization (FAO) in 2015 consumption of vegetable oil as food material reached 19 kg/capita. The results of a survey conducted by the Indonesian Vegetable Oil Industry Association (GIMNI) in 2017 proved that producers and consumers of cooking oil reached 8.144 million tons. Waste cooking oil is oil derived from plants such as corn oil, vegetable oil and ghee that has been used as cooking oil. This oil is used oil for household use. Although it can be reused for economic reasons, for example for culinary purposes. However, when viewed from the chemical composition, used cooking oil contains carcinogenic compounds that occur during the frying process. The use of used cooking oil can interfere with the body's hemostasis, many disorders can be caused, it can increase cholesterol, blood sugar, uric acid and can even damage the intestinal villi and kidneys. There is a need for preliminary research on the description of uric acid levels due to used cooking oil which can be the basis for further research.
Gambaran Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Kilang Padi di Kabupaten Aceh Tamiang Sahputri, Juwita; Topik, M. Mimbar; Ardianti, Faiza
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v6i1.1965

Abstract

Alat pelindung diri merupakan suatu alat dengan kemampuan sebagai pelindung setiap bagian atau seluruh tubuh seseorang dari potensi bahaya ditempat kerja.. Alat pelindung diri merupakan cara pengendalian terakhir untuk mengurangi resiko dari bahaya masih yang tergolong tinggi. Karateristik penyebab kecelakaan antara lain adalah karena faktor pengetahuan, sikap dan tindakan pekerja tentang pentingnya Alat Pelindung Diri (APD). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku penggunaan APD pada pekerja kilang padi di Kabupaten Aceh Tamiang. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif observasional dan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, untuk pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer. Hasil penelitian tentang gambaran perilaku penggunaan APD pada pekerja kilang padi Kabupaten Aceh Tamiang didapatkan bahwa tingkat pengetahuan pekerja, kurang 44,1%, sikap pekerja, kurang 50%, tindakan pekerja, tidak menggunakan APD 100%. Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat pengetahuan kurang, sikap kurang, Tindakan tidak menggunakan APD, variabel tersebut merupakan gambaran perilaku penggunaan APD pada pekerja kilang padi Kabupaten Aceh Tamiang.
Pengaruh Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mencit Yang Di Induksi Minyak Jelantah Khairunnisa; Sahputri, Juwita; Harrika, Fenny
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v6i1.1969

Abstract

Minyak jelantah dapat berdampak pada tubuh diantaranya, terdapat kandungan asam lemak yaitu TFA (Trans Fatty Acid), dengan konsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, obesitas dan diabetes mellitus. Dilihat masih banyak orang yang menggunakan minyak jelantah yang memiliki kandungan asam lemak trans yang bisa meningkatkan kadar glukosa darah. Tujuan dilakukan penelitian ini utuk mengetahui pengaruh minyak jelantah terhadap kadar glukosa darah puasa mencit (Mus Musculus L). Penelitian ini merupakan true experimental dengan metode post test only control group design. Sampel penelitian ini adalah 24 ekor mencit (Mus Musculus L) jantan yang dibagi menjadi 4 kelompok. Hasil rerata pemerikasan kadar glukosa darah puasa pada setiap kelompok kontrol yang diberikan minyak goreng tanpa pemanasan 116,3 mg/dl, perlakuan Ⅰ minyak goreng dengan pemanasan 4 kali 95,3 ml/dl, perlakuan Ⅱ minyak goreng dengan pemanasan 8 kali 73,3 ml/dl, dan perlakuan Ⅲ minyak goreng dengan pemanasan 12 kali 83,5 mg/dl. Hasil uji banding menggunakan uji One Way ANOVA dengan nilai p. value sebesar 0,003 (p>0,05) dan hasil uji LSD memperlihatkan terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan PⅡ dengan nilai p=0,004 (p>0,05). Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah terdapat perbedan bermakna kadar glukosa darah puasa pada mencit yang di induksi minyak goreng tanpa pemanasan dengan kadar glukosa darah puasa mencit yang di induksi minyak jelantah dengan 8 kali pemanasan
Hubungan Higiene Sanitasi Depot Air Minum dengan Keberadaan Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang di Kota Lhokseumawe Hezelyn Aldelina; Sahputri, Juwita; Novalia, Vera
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v6i2.2171

Abstract

Air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup. Terjadinya peningkatan penduduk juga menyebabkan jumlah usaha depot air minum isi ulang (DAMIU) meningkat karena masyarakat lebih mencari air untuk diminum dengan harga terjangkau. Standar higiene dan sanitasi harus dipenuhi di setiap depot air minum (DAM) baik dari kriteria tempat, kriteria peralatan, dan kriteria penjamah, serta kriteria air baku dan air minum sehingga aman dari patogen seperti Escherichia coli. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara higiene sanitasi depot air minum dengan keberadaan Escherichia coli di Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian ini menggunakan survei bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional dan metode simple random sampling dengan besar sampel 56. Data higiene sanitasi diperoleh melalui kuisioner dan gambaran cemaran Escherichia coli diukur dengan metode MPN. Hasil penelitian ini menunjukkan 50 DAMIU tidak memenuhi persyaratan higiene sanitasi dan 6 DAMIU memenuhi persyaratan higiene sanitasi serta tidak dijumpai cemaran Escherichia coli pada seluruh sampel DAMIU. Hubungan higiene sanitasi depot air minum dengan keberadaan Escherichia coli tidak dapat ditentukan karena nilai uji MPN Escherichia coli yang konstan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu higiene sanitasi depot air minum isi ulang di Kota Lhokseumawe masih banyak yang tidak memenuhi persyaratan dan tidak ditemukan adanya cemaran Escherichia coli pada air minum isi ulang serta hubungan antara higiene sanitasi depot air minum dengan keberadaan Escherichia coli pada air minum isi ulang tidak dapat ditentukan.
Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Anjani, Raihannisa; Sahputri, Juwita; Novalia, Vera
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v7i2.2918

Abstract

Staphylococcus aureus termasuk bakteri berjenis gram positif yang bisa menjangkit pada manusia, seperti keracunan akibat makanan, infeksi ringan hingga serius yang bisa berujung pada kematian. Antibiotik yang biasa digunakan dalam pengobatan sudah resisten pada bakteri Staphylococcus aureus. Oleh karena itu, resistensi antibiotik pada bakteri memberikan peluang yang sangat baik untuk memperoleh senyawa antibakteri pada tumbuhan, salah satunya yaitu bawang merah (Allium cepa L.). Pada saat diuji fitokimia dalam umbi bawang merah, hasil yang ditemukan yaitu adanya senyawa aktif yang berguna untuk antibakteri seperti flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, dan glikosida. Tujuan penelitian ini untuk melihat adanya kemampuan efektivitas antibakteri dari ekstrak etanol umbi bawang merah (Allium cepa L.) terhadap penghambatan dari pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode dari penelitian ini dengan cara posttest only control group design. Uji antibakteri menggunakan metode sumuran serta ekstrak umbi bawang merah dengan berbagai konsentrasi yaitu 100%, 125%, dan 150%, Dimethylsulfoxide dipilih menjadi kontrol negatif dan antibiotik eritromisin dipilih menjadi kontrol positif. Hasil penelitian ini didapatkan adanya zona hambat antibakteri pada ekstrak umbi bawang merah konsentrasi 100%, 125%, 150% secara berturut-turut memperoleh ukuran mean diameter zona hambat sebesar 9,96 mm, 12,8 mm, dan 14,94 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya perbedaan yang bermakna antar semua kelompok ekstrak etanol umbi bawang merah (Allium cepa L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Rasionalitas Penggunaan Antibiotik terhadap Pengobatan Pneumonia di Rumah Sakit X Utara Tahun 2023 Bella Surbakti, Rindi Maudhy May; Sahputri, Juwita; Yuziani, Yuziani
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v8i2.3565

Abstract

Pneumonia is an acute inflammation of the lung parenchyma from an acute lower respiratory tract infection which can be caused by various infectious agents, namely bacteria, viruses, fungi and parasites. The treatment therapy that is generally used to treat pneumonia is rational administration of antibiotics. By assessing the rationality of antibiotic use, it can support effectiveness both in terms of cost, side effects or toxicity and of course prevent resistance to antibiotic use. The general aim of this research is to determine the rationality of the use of antibiotics for the treatment of pneumonia at X Hospital, North Aceh using the Gyssens method based on the Ministry of Health guidelines. This research is descriptive in nature. Samples were taken using purposive sampling technique. The research results showed that the patient was male, and the patient was elderly (> 60 years). This study found that ceftriaxone was the most frequently prescribed antibiotic, followed by ceftazidime, fosmicin and levofloxacin. For rationality, there is levofloxacin which is classified as category 0, namely antibiotics that are used appropriately and wisely, category III A for ceftriaxone and levofloxacin, namely the use of antibiotics is still inappropriate when the time of administration is too long, category III B for ceftriaxone, namely administration at too short a time interval, and category IV A for ceftriaxone, ceftazidime and fosmicin, which indicates that they are not more effective. The conclusion of this study is that pneumonia patients are male, aged > 60 years and in the elderly category, the most frequently used antibiotic is ceftriaxone, while many of the levels of rationality are still classified as irrational.
Pencegahan dan Pemberantasan Skabies di Lingkungan Dayah terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa Dayah Riyadatul Qulub Mellaratna, Wizar Putri; Sahputri, Juwita; Z, Khairunnisa; Sofia, Rizka; Yuziani; Millizia, Anna
Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2: Auxilium: Jurnal Pengabdian Kesehatan - Agustus 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/auxilium.v3i2.23724

Abstract

Skabies adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei, yang dapat menyerang individu dari berbagai latar belakang sosial dan usia. Penyakit ini menyebabkan rasa gatal yang parah, mengganggu kualitas tidur, dan berpotensi menimbulkan dampak psikososial. Data dari WHO menunjukkan bahwa prevalensi skabies global mencapai 300 juta kasus per tahun, dengan Indonesia mencatat angka kejadian yang signifikan, terutama di lingkungan pesantren. Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, skabies menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, dengan prevalensi yang lebih tinggi di kalangan santri. Untuk mengatasi masalah ini, Program studi Kedokteran Universitas Malikussaleh bersama CIMSA Unimal melaksanakan program edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran 30 santri Dayah Riyadhatul Qulub mengenai pencegahan, penularan, dan pengobatan skabies. Program ini mencakup penyampaian materi, diskusi kelompok, dan pelatihan selama 5 bulan, dengan target peningkatan nilai akhir. Diharapkan intervensi ini dapat mengubah perilaku santri dan mengurangi insidensi skabies di pesantren. kata kunci: skabies, pencegahan, pemberantasan, dayah
Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis Secara In Vitro Sofia, Rizka; Sahputri, Juwita; Humairah, Helma
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 18 No. 3 (2023): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jikd.v18i3.1538

Abstract

Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri gram positif yang dapat menimbulkan infeksi nosokomial yang merugikan manusia. Tanaman herbal sering dipakai ekstraknya untuk mengobati berbagai penyakit, karena resistensi bakteri terhadap terhadap antibiotik menimbulkan beberapa konsekuensi. Adapun salah satu tanaman yang memiliki zat aktif sebagai antibakteri adalah daun lidah buaya, yang didalamnya terkandung seperti alkaloid, flavonoid dan tanin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah ekstrak daun Lidah Buaya (Aloe vera) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Metode penelitian yang diguanakan adalah metode posttest only control group design. Uji pengaruh ekstrak daun lidah buaya dilakukan dengan metode difusi dengan konsentrasi 50%, 75% dan 100% dengan kontrol positif kotrimoksazol dan kontrol negatif Dimethyl Sulfoxida (DMSO). Hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi 50% menghasilkan rata-rata zona bening sebesar 7,1 mm, konsentrasi 75% menghasilkan rata-rata zona bening sebesar 7,6 mm dan konsentrasi 100% menghasilkan rata-rata zona bening sebesar 9,4 mm. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah semua konsentrasi ekstrak daun lidah buaya tidak memiliki daya efek antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Kata kunci: Antibakteri, Ekstrak Aloe vera, Staphylococcus epidermidis