Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Effectiveness of Curcuma domestica leave extract in inhibiting the growth of Pseudomonas aeruginosa Yuziani, Yuziani; Alvira, Mumtaz; Sahputri, Juwita
Narra J Vol. 3 No. 2 (2023): August 2023
Publisher : Narra Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52225/narra.v3i2.246

Abstract

Pseudomonas aeruginosa is one of the Gram-negative bacteria that causes nosocomial infection in patients admitted to the intensive care unit (ICU). The therapy provided could be antibiotics and the provision of therapy is considered difficult due to antibiotic resistance; therefore, an alternative is needed such as active ingredients from medicinal plants. Turmeric (Curcuma domestica) is believed to have compounds that have antibacterial activities. The aim of this study was to determine the antibacterial activities of ethanol extract from turmeric leaves against the growth of Pseudomonas aeruginosa. An experimental study was conducted using posttest-only design. Antibacterial activities were determined using disc diffusion method with concentration of 50%, 75%, and 100% Curcuma domestica extract. The positive and negative controls were ciprofloxacin and dimethyl sulfoxide (DMSO), respectively. The inhibition zone of 50%, 75%, and 100% extract groups against Pseudomonas aeruginosa were 8.9 mm, 10.6 mm, and 11.8 mm, respectively. There was no significant different of antibacterial activities between different concentrations of Curcuma domestica (50%, 75% and 100% of extracts). All groups of Curcuma domestica extract had lower antibacterial activities significantly than ciprofloxacin (positive control). This data indicated that the leave extract of Curcuma domestica had a weak inhibition against the growth of Pseudomonas aeruginosa.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN PERTAHANAN DIRI TERHADAP KEKERASAN SEKSUAL PADA SISWA SLTA DI KOTA LHOKSEUMAWE Iskandar, Iskandar; Sahputri, Juwita
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i1.9424

Abstract

Pendidikan seks adalah upaya pengajaran berbasis kurikulum tentang aspek kognitif, emosional, fisik dan sosial dari seksualitas yang bertujuan untuk membekali anak dengan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai agar mereka menyadari kesehatan reproduksi mereka, mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang saling menghormati dan memastikan perlindungan hak-hak mereka sepanjang hidup mereka. Rata-rata 50% atau diperkirakan lebih dari 1 milyar anak-anak di dunia berusia 2- 17 tahun, mengalami kekerasan fisik, seksual, emosional, dan penelantaran pada tahun 2016. Lhokseumawe tercatat menjadi peringkat ke-4 kasus kekerasan terhadap anak pada tahun 2019 di Provinsi Aceh. Penyampaian terkait edukasi seks idealnya diberikan pertama kali oleh orang tua, namun umumnya orang tua menganggap edukasi seks merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan kepada anak. Tujuan pengabdian ini untuk menciptakan kader yang paham akan kekerasan seksual serta memiliki keterampilan self-defense sehingga dapat menjadi peer educator bagi teman sebayanya.  Pengabdian ini melibatkan 150 orang siswa SMA yakni 50 orang dari setiap sekolah (SMA-BP An Nahla, Madrasah Aliyah Ulumuddin, dan Madrasah Aliyah Negeri I Kota Lhokseumawe) dengan metode pemberian edukasi mengenai kekerasan seksual serta pelatihan keterampilan self-defense yang diakhiri dengan roleplay dan evaluasi berupa ranking 1 sehingga akan tercipta kader yang paham akan kekerasan seksual dan mereka dapat menegedukasi lebih banyak teman-temannya lagi mengenai hal yang tabu namun penting ini.
Breast Cancer and Cervix Cancer Awareness, and Cancer Early Detection: A Community Service Program Sahputri, Juwita; Azhari, Teuku; Millizia, Anna; Mellaratna, Wizar Putri; Rizka, Adi
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 3 (2024): June
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12751187

Abstract

Breast cancer awareness is a critical component of women's health promotion, aiming to increase knowledge about the disease, its risk factors, and early detection methods. This program was designed to raise awareness about breast cancer among women through information dissemination, leaflets, and pre-test and post-test evaluations. Drawing on existing research, the program emphasizes the importance of early detection through regular self-examination and screening. Studies have shown that public health campaigns can effectively initiate behavior change and improve health beliefs related to breast cancer screening. By leveraging insights from previous campaigns and research, this program seeks to empower women to prioritize their breast health, enhance awareness, and promote early detection strategies. The abstract highlights the significance of tailored interventions, community engagement, and targeted awareness initiatives in addressing the growing concern of breast cancer among women. 
Teacher Trainees' Perceptions of Health Literacy Integration in Classrooms Sahputri, Juwita; Azhari, Teuku; Mukhlis, Mukhlis
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v8i1.3455

Abstract

Health literacy plays a critical role in education. Incorporating health literacy into educational programs improves students’ ability to make knowledgeable health decisions and supports a better and healthier lifestyle. This study aims to unveil the attitudes, preparation, and obstacles or resources that teacher-training students have while including health literacy in their lessons. It seeks to ascertain their opinions on encouraging health-conscious classrooms, their level of preparedness to use health literacy, and the obstacles or facilitators to its successful use. This study emphasizes the value of incorporating health literacy into teacher preparation programs, stresses the roles that educators play in raising health awareness, and makes recommendations for changes to educational policies. With a focus on the senior year of Indonesian Language Education majors at the Faculty of Education, this qualitative study incorporated semi-structured interviews with five Lecturers and fifteen randomly selected students from Indonesian Language Majors. The study found that real-world health subjects encourage engagement, and health literacy improves student well-being by encouraging healthy practices that improve focus and learning. A lack of resources can make students less confident when researching content, therefore they require courses that are structured and have defined strategies. Integration is difficult due to time restrictions, but tools such as online resources and guest lectures, as well as cross-disciplinary inclusion, can promote successful learning.
Studi Kasus Gizi Kurang dan Stunting pada Anak Usia 34 Bulan di Desa Mamplam Puskesmas Nibong Azari, Ayu Pramita; Hasibuan, Aulia Arista; Zara, Noviana; Mardiati, Mardiati; Sahputri, Juwita; Surayya, Rahmi; Siregar, Sarah Rahmayani; Sari, Bungsu Keumala
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 2, No 6 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - November 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i6.8088

Abstract

Masalah gizi kurang dan stunting pada anak balita masih menjadi masalah gizi utama yang perlu mendapat perhatian. Masalah gizi secara langsung disebabkan oleh asupan yang kurang dan penyakit infeksi. Di Indonesia, jumlah balita gizi buruk dan gizi kurang menurut Riskesdas 2018 masih sebesar 17,7%. Prevalensi stunting dalam 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa stunting merupakan salah satu masalah gizi terbesar pada balita di Indonesia. Riskesdas 2018 juga menunjukkan 30,8% balita menderita stunting dan 29,9% baduta pendek dan sangat pendek. Berbagai faktor yang mempengaruhi kejadian buruk dan gizi kurang, dan stuntingbaik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus terhadap seorang balita berusia 34 bulan di desa Mamplam tahun 2022. Studi kasus ini dilakukan dengan cara observasi pasien selama 3 minggu dengan pendekatan home visit. Diagnosis gizi kurang dan stunting ditegakkan berdasarkan pedoman nasional Permenkes RI no 2 tahun 2020 tentang standar antropometri anak. Setelah didiagnosis, pasien yang edukasi, pemberian makanan tambahan dari puskesmas, melakukan pengamatan pertumbuhannya serta menganalisis faktor-faktor yang berperan terhadap masalah.Pada kunjungan pertama didapatkan BB pasien 9,2 kg dan TB 84,4 cm dan langsung dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan, pada kunjungan kedua tidak didapatkan pertambahan dari status gizi pasien. Setelah selang 2 minggu didapatkan pertambahan berat badan pasien menjadi 9,7 kg dengan tinggi badan yang masih sama. Kesimpulan studi ini didapatkan beberapa determinan gizi kurang dan stunting pada usia 34 bulan antara lain adalah pengetahuan dan pendidikan ibu, ekonomi keluarga, perilaku dan lingkungan.
Upaya Pengelolaan TB Paru Kasus Baru dengan Pendekatan Pelayanan Dokter Keluarga pada Pasien Perempuan Usia 65 tahun di Puskesmas Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara Jannah, Jauza Raudhatul; Zara, Noviana; Husna, Cut Asmaul; Sayuti, Muhammad; Fardian, Nur; Fitriani, Julia; Mardiati, Mardiati; Sahputri, Juwita; Khairunnisa, Khairunnisa; Nabiilah, Anis En
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 3, No 5 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Oktober 202
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i5.10017

Abstract

Pasien perempuan berusia 65 tahun mengelukan keluhan sesak nafas. Sesak nafas mulai dirasakan oleh pasien semenjak seminggu yang lalu dan memberat sejak 3 hari yang lalu. Sesak nafas tidak dipengaruhi oleh cuaca, debu, dan tidak disertai sianosis.  Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak yang mulai dirasakan sejak 3 bulan yang lalu dan memberat dalam 1 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan demam naik turun, sudah mengalami demam naik turun sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga mengatakan sering keringat malam walaupun cuaca dingin dan tanpa aktifitas selama 5 bulan. Pasien juga mengatakan bahwa terjadi penurunan berat badan yang signifikan sekitar 5 kg dalam 3 bulan ini.  Pasien dibawa ke puskesmas. Selanjutnya dari puskesmas pasien dirujuk ke RSU Cut Mutia untuk mendapatkan pengobatan dan dilakukan pemeriksaan lanjutan Tes Molekuler Cepat (TCM). Setelah itu pasien didiagnosa dengan TB Paru dan diberikan terapi OAT selama 6 bulan. Data primer diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik serta hasil pemeriksaan penunjang dengan melakukan kunjungan rumah, mengisi family folder, dan mengisi berkas pasien. Penilaian dilakukan berdasarkan diagnosis holistik awal, proses, dan akhir kunjungan secara kuantitatif dan kualitatif. Diperlukan berbagai pendekatan untuk melakukan tatalaksana komprehensif terhadap masalah kesehatan, baik secara medikamentosa dan non medikamentosa serta edukasi untuk memperbaiki kualitas hidup dan mencegah komplikasi yang lebih lanjut pada pasien.
Peningkatan Komunikasi Antarbudaya dalam Program Saweu Sikula di Sekolah Sukma Bangsa Bersama Mahasiswa Eropa Azhari, Teuku; Sahputri, Juwita; Mukhlis, Mukhlis
Jurnal Solusi Masyarakat (JSM) Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsm.v2i2.19043

Abstract

Intercultural Communication in the Context of Education in the Era of Globalization is very important. The communication built must be effective and bridge communication across cultures and races. Language plays an important role in cross-cultural communication. The good use of language can prevent us from misunderstandings and conflicts caused by language interpretation (Putranto et al., 2024). The low intercultural understanding among local students is one of the main problems faced in the school environment. Many students have not had the opportunity to interact and exchange ideas with people outside their culture and language. Globalization has allowed inter-country and intercultural interactions to become more intense, including in the fields of Education, Schools and universities. The saweu sikula activity together with foreign students was carried out at the Sukma Bangsa school in Lhokseumawe City. This activity begins with making an appointment and a plan for the event (run-down) of the activity. The activity was held on Tuesday, October 1, 2024, precisely at Sukma Bangsa High School, Lhokseumawe City. The activity was attended by the Board of Teachers, committee students, Unimal lecturers, and 10 European, French, Dutch, and Norwegian students. This activity brings a lot of benefits to both parties, students and students. First, increased self-confidence. Exposure to foreign cultures and direct interaction can increase self-esteem. Both students and foreign students can share each other's culture and enrich each other's cultural scientific treasures. Third, all participants can strengthen their ability to interact with new people so that they are not awkward in communication at the beginning of the day. It is hoped that this activity can continue so that it can develop communication skills.
Studi Kasus Gizi Buruk dan Stunting pada Anak Usia 14 Bulan di Desa Blang Dalam Baroh Puskesmas Nisam Tahun 2022 Nashirah, Arini; Arif, Muhammad Fathul; Zara, Noviana; Fardian, Nur; Fitriani, Julia; Mardiati, Mardiati; Sayuti, Muhammad; Sahputri, Juwita; Khairunnisa, Khairunnisa; Nabiilah, Anis En
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 3, No 5 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Oktober 202
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i5.10113

Abstract

Gizi buruk adalah kondisi kekurangan energi dan protein tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menderita sakit yang begitu lama. Gizi buruk umumnya terjadi pada anak usia di bawah lima tahun (Balita) yang disebabkan oleh banyak faktor. Gambaran dari status gizi buruk yang kronik sejak awal kehidupan dapat menyebabkan stunting. Indonesia merupakan negara dengan prevalensi stunting kelima terbesar di dunia, sehingga penurunan prevalensi balita stunting menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional. Faktor kurangnya asupan makanan dan penyakit infeksi menjadi resiko utama terjadinya stunting. Oleh karena itu, dalam upaya penatalaksaan penyakit dibutuhkan peran keluarga untuk mencapai  tujuan terapi yang maksimal. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus terhadap seorang anak balita An. A laki-laki berusia 14 bulan di Desa Blang Dalam Baroh tahun 2022. Studi kasus ini dilakukan dengan cara observasi pasien melalui pendekatan home visit. Diagnosis gizi buruk dan stunting ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Setelah diagnosis ditegakkan pasien diberikan tatalaksana secara komprehensif. Dilakukan edukasi dan pemantauan pada anak dan keluarga dengan hasil perbaikan di akhir kunjungan. Pada kunjungan pertama didapatkan BB pasien 5,5 kg, kunjungan kedua 5,45 kg, kunjungan ketiga 6,85 kg. Kesimpulan studi kasus ini didapatkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian gizi buruk dan stunting pada anak tersebut, diantaranya adalah tingkat pengetahuan, pola asuh ibu, ekonomi keluarga, dan kurangnya promosi kesehatan.
Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Densitas Larva Nyamuk Di SMPS Dayah Darul Yaqin Kota Lhokseumawe Tahun 2022 Sofia, Rizka; Sahputri, Juwita; Ananda, Yuanita
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol. 8 No. 4: LENTERA, DESEMBER 2024
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transmission of disease by mosquito vectors is influenced by mosquito density, so the first step to eradicate this disease is to observe the existing larvae. Mosquito larvae can be prevented by eradicating mosquito nests. This study aims to determine the relationship between mosquito eradication behavior and density of mosquito larvae in Dayah Darul Yaqin Middle School, Lhokseumawe City in 2022. The research method used was observational analytic through a cross sectional approach. Sampling in this study used a stratified random sampling technique as many as 123 students who met the inclusion and exclusion criteria. The results of this study obtained a description of the behavior of eradicating mosquito nests with the highest level at a sufficient level of 61 respondents (49.6%). The density of mosquito larvae in the students' bathrooms showed a high distribution rate (75%) while in the female students' bathrooms the results were low (25%). The result of the container index (CI) measurement is 64.28% which has a density figure of 9. The results of the Spearman test analysis obtained a p value = 0.002 and a correlation coefficient (r) value of 0.276. The conclusion of this study is that there is a relationship between mosquito eradication behavior and the density of mosquito larvae in Dayah Darul Yaqin Middle School, Lhokseumawe City in 2022.
Perbedaan Laju Pertumbuhan Fungi Kontaminan pada Produk Roti Tawar yang disimpan dengan Cahaya Lampu dan Tanpa Cahaya Lampu di Kota Lhokseumawe Sofia, Rizka; Sahputri, Juwita; Althaf, Muhammad
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 4 No. 1 (2025): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Februari 2
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v4i1.20704

Abstract

Tingkat konsumsi roti tawar dan produk roti lainnya terus meningkat. Tepung terigu sebagai bahan dasar dari roti tawar mengandung pati dalam jumlah yang relatif tinggi dan dapat dihidrolisis oleh mikroorganisme seperti fungi sebagai sumber nutrisi dalam suatu proses pembusukan roti. Kerusakan roti dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk suhu, kelembaban, oksigen, cahaya, dan pengemasan yang tidak tepat. Roti akan mudah rusak karena terkontaminasi fungi jika metode penyimpanan tidak dilakukan dengan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan laju pertumbuhan fungi pada roti tawar yang disimpan dengan dan tanpa cahaya putih di Kota Lhokseumawe. Sebanyak 44 lembar roti tawar dibagi menjadi dua kelompok sampel, yaitu kelompok eksperimen (disinari dengan lampu LED putih 15 watt) dan kelompok kontrol. Luas area koloni dari fungi di setiap sampel diukur selama 14 hari dan kemudian dilakukan analisis statistik menggunakan uji t berpasangan. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara peningkatan luas koloni fungi pada kedua kelompok sehingga didapatkan kesimpulan bahwa penyimpanan roti tawar menggunakan cahaya putih tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laju pertumbuhan fungi pada roti tawar.