Masalah rasa mengantuk pada pagi dan siang hari (daytime sleepiness) menjadi tantangan signifikan bagi pelajar usia remaja, terutama dalam kaitannya dengan prestasi akademik, kesehatan mental, dan fungsi kognitif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan skrining tingkat kantuk pada siswa SMA di wilayah Citra Raya, Kabupaten Tangerang, menggunakan dua instrumen subjektif standar: Karolinska Sleepiness Scale (KSS) dan Stanford Sleepiness Scale (SSS). Sebanyak 145 siswa berpartisipasi dalam kegiatan ini melalui pengisian kuesioner daring, yang telah disesuaikan secara linguistik dan budaya. Skor rata-rata KSS yang diperoleh adalah 5,22 (SD 2,01), menunjukkan tingkat kantuk sedang. Sedangkan skor SSS rata-rata adalah 3,14 (SD 1,26), yang mencerminkan rasa kantuk ringan namun tetap fungsional. Temuan ini menegaskan bahwa sebagian besar siswa mengalami sleepiness pada pagi atau siang hari, diduga berkaitan dengan pola tidur yang tidak teratur, tekanan akademik, serta penggunaan gawai di malam hari. Hasil skrining ini menggarisbawahi pentingnya intervensi promotif dan preventif, seperti edukasi tidur sehat dan manajemen gaya hidup, sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup, kesehatan mental, dan performa akademik pelajar secara berkelanjutan.