Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Kesiapan Usaha Perjalanan Wisata Bali Terhadap Asesmen Mandiri Menuju Tatanan Kehidupan Era Baru Wahyuni .; Nelsye Lumanauw
HOSPITALITI DAN PARIWISATA Vol 5 No 1 (2022): JURNAL HOSPITALITI DAN PARIWISATA
Publisher : PolimdoSains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35729/jhp.v5i1.89

Abstract

ABSTRACT: New era is the main focus of tourism recovery. The travel business plays an important role in the implementation of the new era to guarantee security and trust for tourists, however, there are various obstacles encountered. The purpose of this study is to determine the readiness of the travel business in Bali for selfassessment towards the new era. Qualitative descriptive analysis method is used to analyze the selfassessment towards the new era in the travel business. The selfassessment consists of 7 elements of product aspects, 3 elements of service aspects and 11 elements of management aspects, so there are 21 elements to be fullfilled. The study was conducted on six travel agencies in Bali that were still operating during the Covid-19 pandemic. The results of the study show various obstacles faced by travel businesses regarding the fulfillment of selfassessments as a form of unpreparedness for implementing the new era during the Covid-19 pandemic. Companies must take advantage of the momentum of the Covid-19 pandemic to fulfill self-assessments to ensure tourists receive quality service. Efforts to fulfill selfassessments towards a new era are the main guarantee for foreign tourists visiting the island of Bali as Indonesia's main destination. Keywords: travel business, selfassesments, new era, pandemi Covid-19. ABSTRAK: Tatanan kehidupan era baru menjadi tumpuan utama memulihkan pariwisata. Usaha perjalanan wisata berperan penting dalam pelaksanaan tatanan kehidupan era baru untuk memberi jaminan keamanan dan kepercayaan bagi wisatawan, namun terdapat berbagai kendala yang dihadapi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesiapan usaha perjalanan wisata Bali terhadap asesmen mandiri menuju tatanan kehidupan era baru. Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis asesmen mandiri menuju tatanan kehidupan era baru pada usaha perjalanan wisata. Asesmen mandiri terdiri dari aspek produk 7 unsur, aspek pelayanan 3 unsur dan aspek pengelolaan 11 unsur, sehingga ada 21 unsur yang harus dipenuhi. Penelitian dilakukan terhadap enam biro perjalanan wisata di Bali yang masih beroperasi selama pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan berbagai kendala yang dihadapi usaha perjalanan wisata terhadap pemenuhan asesmen mandiri sebagai wujud ketidaksiapan pelaksanaan tatanan kehidupan era baru di masa pandemi Covid-19. Perusahaan harus memanfaatkan momentum pandemi Covid-19 ini untuk memenuhi asesmen mandiri guna memastikan wisatawan menerima layanan yang berkualitas. Upaya pemenuhan asesmen mandiri menuju tatanan kehidupan era baru menjadi jaminan utama bagi wisatawan mancanegara mengunjungi Pulau Bali sebagai destinasi utama Indonesia. KataKunci: usaha perjalanan wisata, asesmen mandiri, tatanan kehidupan era baru, pandemi Covid-19.
Potensi Kawasan Grembengan Menjadi Destinasi Wisata Edukasi di Desa Bongan, Tabanan, Bali Nelsye Lumanauw
JURNAL MASTER PARIWISATA Volume 08, Nomor 02, Januari 2022
Publisher : Magister Tourism Study, Faculty of Tourism, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JUMPA.2022.v08.i02.p12

Abstract

Grembengan area is a potential destination for educational tourism. Lack of awareness, understanding and knowledge of community about tourist villages have given an impact on level of community awareness. Stakeholder of the area is prefer to focus on how to bring tourists rather than solving the problems. The purpose of this research is to identify potential of Grembengan with the concept of Attraction, Accessibility, Amenity, Package, Activities, Ancillary in Bongan Village and what obstacles are faced in developing the area to become educational tourism. Qualitative research method through Focus Group Discussion. The conclusion of this study is that Grembengan has potential to become educational tourism, by fulfilling the identification of tourism components 6A. Two major problems are lack of community involvement and waste management. Community involvement is needed in the form of community empowerment as a solution to problems, as well as to maximize efforts to develop educational tourism destination. Keywords: Tourism Destinations, Educational Tourism, Tourism Village, Tourism Components.
Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru Di Destinasi Pariwisata Pulau Nusa Penida I Gusti Bagus Wirya Gupta; Nelsye Lumanauw
Jurnal MBE Manajemen Bisnis, Equilibrium Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Manajemen Dan Bisnis Equilibrium
Publisher : Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/jurnal_mbe.v7i1.535

Abstract

Pandemi Covid-19 telah menjerumuskan Nusa Penida sebagai destinasi wisata. Protokol normal baru memiliki peran penting dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata di daerah tersebut. Disiplin pengunjung, keterbatasan petugas, fasilitas di tempat wisata, restoran dan hotel menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana menerapkan protokol kesehatan normal baru di Nusa Penida adalah tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mengumpulkan dan meringkas data melalui pendekatan studi cross-sectional. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan informan berdasarkan purposive sampling serta pendekatan melalui studi cross sectional di masing-masing lokasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingnya kedisiplinan dan kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan protokoler kehidupan era baru di Nusa Penida khususnya tempat wisata, restoran dan hotel yang masih perlu didorong, untuk menjamin keselamatan wisatawan dan menjaga keberlangsungan hidup masyarakat. aktif dan terlindungi.
Pelatihan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi Mice Online Semasa Pandemi Covid-19 Oleh Smicecomm Nelsye Lumanauw; I Gusti Bagus Wirya Gupta
Jurnal MBE Manajemen Bisnis, Equilibrium Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Manajemen Dan Bisnis Equilibrium
Publisher : Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/jurnal_mbe.v7i1.594

Abstract

Pesatnya perkembangan industri Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE), seiring dengan meningkatnya kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) penyelenggaraan MICE. Di tengah keresahan terhadap penyebaran wabah Covid-19 dan pembatasan aktivitas di luar rumah, organisasi manajemen MICE professional SMICECOMM berinisiatif memberikan pelatihan gratis, berupa Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) MICE Online. Beberapa kendala terjadi pada saat pelaksanaan PBK, seperti gangguan jaringan internet, ketidakhadiran seluruh peserta pada masing-masing klaster, penyampaian materi yang tidak interaktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program PBK MICE Online oleh SMICECOMM dan tahapan-tahapan pelaksanaannya. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif kualitatif guna menguraikan pelaksanaan PBK MICE Online. Kesimpulan penelitian ini adalah pelaksanaan pelatihan secara keseluruhan berjalan lancar. Adapun, kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan menjadi evaluasi bagi pihak SMICECOMM. Saran kepada SMICECOMM, agar terus mengadakan pelatihan sejenis walapun nanti Covid-19 sudah berakhir. Saran juga ditujukan kepada organisasi MICE lainnya untuk mengadakan program pelatihan MICE serupa, demi tercapainya kebutuhan SDM MICE berkualitas dalam menghadapi persaingan di era global
DIVERSIFIKASI PAKET STAYCATION HOTEL KAWASAN TUBAN, KABUPATEN BADUNG, BALI DI MASA PANDEMI COVID-19 Nelsye Lumanauw; Gst. Bgs. Wirya Gupta
Journal of Tourism Destination and Attraction Vol 10 No 1 (2022): Journal of Tourism Destination and Attraction
Publisher : Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/tourism.v10i1.3394

Abstract

ABSTRACT The hotel industry is taking advantage of the Covid-19 pandemic situation by creating staycation packages to maintain business. Policy of restricting employees and opening facilities resulted in a mismatch between product diversification efforts and the actual condition of the hotel and the expectations of tourists doing staycation activities. The analysis of the diversification of staycation hotel packages in the Tuban, Badung, Bali area and its implementation are the purpose of this study. The research method qualitative descriptive analysis was used in this study to analyze the staycation hotel packages in the Tuban, Badung, Bali area which became the object of this research, namely The Patra Bali Resort & Villas, Rama Beach Resort & Villas, Quest Hotel Kuta by Aston, Hotel Sulis Beach & Spa. The theory of Resources Based View is used to analyze superior hotel products that are packaged into staycation packages. Diversification theory is used to analyze the implementation of staycation packages at hotels, supported by tourist reviews both online and offline. The conclusion of this study is that the staycation trend in the midst of the Covid-19 pandemic shows a shift in the pattern of traveling by the community. However, the hotel must try to optimize the existing employees, so that the hotel's brand image remains good. Keywords: product diversification, staycation, Covid-19 pandemic
PERENCANAAN PAKET WISATA PADA BIRO PERJALANAN WISATA INBOUND (STUDI KASUS DI PT. GOLDEN KRIS TOURS, BALI) Nelsye Lumanauw
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 9 No 1: Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.02 KB) | DOI: 10.47492/jih.v9i1.26

Abstract

Paket wisata merupakan bagian penting pada industri perjalanan, terkait dengan kualitas dan pengaruhnya terhadap kepuasan wisatawan. Merupakan kewajiban bagi operator wisata untuk menyikapi dengan teliti kualitas paket wisata, supaya tetap menghasilkan keuntungan dan menambah pengalaman serta memperpanjang masa tinggal bagi wisatawan di destinasi. Oleh karenanya, perencanaan harus dilakukan secara hati-hati ketika proses pembuatan dan pengembangan program untuk paket wisata, terutama yang melibatkan kerjasama dengan bisnis pariwisata lokal lain, seperti, hotel, transportasi, pemandu wisata, atraksi. Golden Kris Tours, sebagai salah satu industri pariwisata di Bali memiliki bagian produk, yang bertanggung jawab untuk membuat paket wisata sukses. Namun, terdapat kendala besar pada bagian ini yaitu keterbatasan karyawan yang dimiliki untuk menangani semua pekerjaan. Penelitian ini menggunakan metode uraian kualitatif. Pembatasan kunci informan pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel sacara sengaja. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi terkait produk wisata, paket wisata Golden Kris Tours. Selanjutnya, data tersebut dianalisa. Kesimpulan pada penelitian ini adalah proses perencanaan paket wisata di Golden Kris Tours mengalami korelasi jangka panjang. Untuk meningkatkan kinerja tim di bagian produk, perusahaan sebaiknya menambah karyawan. Atau, sebagai alternatif lain adalah melakukan pelatihan terus menerus terhadap karyawan, meningkatkan keperdulian karyawan dan menginformasikan paket wisata dengan baik
PENGEMBANGAN POTENSI EVENT VENUE DI BALI ZOO, GIANYAR, BALI Nelsye Lumanauw; I Gusti Bagus Wirya Gupta
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 9 No 2: Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v9i2.291

Abstract

Masa pandemi Covid-19 telah mengubah pandangan terkait penyelenggaraan pertemuan. Kegiatan pertemuan atau aktifitas di ruang terbuka saat ini menjadi pilihan. Bali Zoo sebagai tempat konservasi satwa menjadi salah satu alternatif untuk tempat kegiatan pertemuan yang tidak biasa atau unik di ruang terbuka. Namun demikian, keberadaan ruang meeting indoor dan outdoor di Bali Zoo belum banyak dikenal oleh masyarakat. Kurangnya promosi menjadi salah satu penyebab. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi potensi event venue di Bali Zoo dan strategi pengembangan bagaimana yang harus dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang terbagi menjadi dua kategori yaitu berdasarkan teori dan aplikasinya. Kategori teori mencakup event venue, analisis SWOT, teori resource based view (RBV) dan lingkungan perusahaan. Kategori penerapan mencakup analisis terhadap faktor-faktor internal-eksternal yang mempengaruhi pengembangan potensi penyelenggaraan event di Bali Zoo. Kesimpulan penelitian ini adalah dua puluh faktor internal eksternal dan empat strategi pengembangan untuk Bali Zoo. Keempat strategi pengembangan tersebut, yaitu membuat paket event untuk domestik dan dipromosikan secara virtual, zoom atau travel agent (memanfaatkan kekuatan menjadi peluang), membuat event unik (memanfaatkan kekuatan untuk meminimalisasi ancaman), membuat regular outdoor event sebagai sarana promosi (memanfaatkan kelemahan menjadi peluang), membuat event yang tidak dibuat kompetitor (mengubah kelemahan dan ancama)
Indeksikalitas Makanan Tradisional dalam Upacara Pawiwahan Masyarakat Desa Tibuneneng Ni Nyoman Widani; Nelsye Lumanauw; Wiya Suktiningsih
Humanitatis : Journal of Language and Literature Vol 8 No 1 (2021): Humanitatis: Journal of Language and Literature
Publisher : LPPM Universitas Bumigora Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/humanitatis.v8i1.1465

Abstract

Traditional ceremonies are part of the culture and traditions of the Tibubeneng village community and are also related to the activities of the Hinduism. In the implementation of customs there are rules and prerequisites that must exist, one of which is traditional food. This study aims to find out the function and existence of a food in the traditional ceremony of the Tibubeneng tourism village community. The research method used in this research is descriptive qualitative research method. The ethnographic method is used by researchers to analyze the function and meaning of traditional foods used in traditional ceremonies, judging from the current form of performance whether there is a difference with a requirement in the rules of a traditional ceremony. To analyze activities, activities, meaning of traditional food used in traditional ceremonies, researchers will conduct in-depth interviews with the Bendesa adat, Pemangku adat and Stakeholders. There are 8 types of food that must be present in the Pawiwahan event, namely: Sambal embe, satay, lawar, Jukut, tum, urab, be'urutan, betutu. Every food that must be served as the main staple food in the Pawiwahan ceremony has meaning and is believed to be a category. prayer for the bride and groom when entering domestic life. These foods are also categorized as sacred/holy foods, because they are used as offerings/bantens in religious ceremonies or customs of the Balinese ethnic community. Along with the rate of population growth in Tibubeneng Village, many immigrants from various ethnicities and religions settled in Tibubeneng village, influencing the original culinary culture of the Tibubeneng village community. However, the strong application of awig-awig by the surrounding community is able to maintain the indexicality of traditional foods that must be present in the Pawiwahan ceremony.
Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Berbasis CHSE Pada Program Vaksinasi Pekerja Pariwisata Di Hotel Grand Hyatt Bali Nelsye Lumanauw; I Gst. Bgs. Wirya Gupta
Widya Manajemen Vol 4 No 1 (2022): Widya Manajemen
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyamanajemen.v4i1.1849

Abstract

In the midst of the Covid-19 pandemic, the implementation of a vaccination program can still be arranged on a strict CHSE-based, to prevent and control the spread of Covid-19. The tourism recovery has been being focused on accelerating the economic growth in Bali, therefore tourism workers have got priority to receive vaccines. The purpose of this study was to evaluate the CHSE implementation of a vaccination program for tourism workers at the Grand Hyatt Bali Hotel. This research uses the descriptive analysis method by collecting data at pre-event, on-event, post-event based on the concept and theory of event management, health protocols, new normal, and vaccination, through interviews and direct observation at the location. The conclusion is, there have been various negligence and indiscipline by both officers and participants who received the vaccine. The suggestion for event organizers is, it is a must to ensure the CHSE health protocol is implemented at pre-event, on-event, post-event.
EDUKASI DAN IMPLEMENTASI PROTOKOL CLEAN HEALTH SAFETY ENVIRONTMENT MELALUI WE LOVE BALI KEMENPAREKFRAF PADA PROGRAM 10 SANUR – NUSA PENIDA – NUSA LEMBONGAN – SANUR Nelsye Lumanauw
Jurnal Ilmiah Hospitality Management Vol 11 No 1 (2020)
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.48 KB) | DOI: 10.22334/jihm.v11i1.179

Abstract

Edukasi dan implementasi protokol clean, healthy, safety, environment (CHSE) diselenggarakan oleh Kemenparekraf melalui Program We Love Bali yang terdiri dari 12 program perjalanan, masing-masing berlangsung selama 3 hari 2 malam, ke berbagai obyek Daya Tarik Wisata (DTW) di Bali. Kemenparekraf menyusun panduan protokol CHSE di destinasi wisata melalui WLB pada program 10 dengan rute Sanur – Nusa Penida – Nusa Lembongan – Sanur, mencakup: kriteria peserta, panduan individu, protokol CHSE DTW, protokol CHSE hotel dan protokol CHSE Restoran. Panduan terhadap implementasi protokol CHSE tidak sepenuhnya dijalankan oleh para peserta dan penyedia jasa restoran maupun akomodasi. Bagaimana pelaksanaan edukasi dan implementasi protokol CHSE melalui program WLB pada program 10 merupakan tujuan dari penelitian ini. Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian untuk menganalisis dan mengevaluasi implementasi protokol kesehatan. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung dengan menggunakan instrumen dokumen, pedoman wawancara dan kamera. Kesimpulan secara keseluruhan, edukasi dan implementasi protokol CHSE berjalan dengan baik dan tertib. Namun demikian, masih terjadi kelalaian terhadap panduan-panduan yang sudah diberikan, baik oleh peserta maupun pihak penyelenggara. Kesiapan DTW dalam menerima pengunjung juga harus mendapat perhatian khusus. Peningkatan kesadaran terhadap pentingnya melaksanakan protokol CHSE harus terus dipupuk, sehingga meminimalisir terjadinya kelalaian dan bisa memberi dampak positif di masing-masing lingkungan peserta.