Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA RUMAH TRADISIONAL MASYARAKAT KAMPUNG LOLOAN, JEMBRANA-BALI Pramesti, Dinar Sukma
TOURISM: Jurnal Travel, Hospitality, Culture, Destination, and MICE Vol 2 No 2 (2019): Tourism: Jurnal Travel, Hospitality, Culture, Destination, and MICE
Publisher : Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.009 KB) | DOI: 10.32511/tourism.v2i2.346

Abstract

This research aimed at analyzing the development strategies of Loloan traditional houses to become a tourist attraction which is beneficial for the local community. This study is a descriptive qualitative study using a SWOT analysis. The informants were chosen based on purposive sampling. Based on SWOT analysis, some strategies can be implemented in Loloan Village. Those are the development of homestay, tour package, establishment of organization to manage the tourism potential, the implementation of community based tourism, the empowerment of local community by developing their awareness on tourism, the improvement of marketing strategy, make some stilt housing units as cultural assets owned by the government and being the piloting project, the development of tourism activities, and the improvement of its facilities.
Analisis Sungai Ijo Gading Sebagai Daya Tarik Wisata di Kabupaten Jembrana, Bali Anak Agung Ketut Sri Candrawati; Dinar Sukma Pramesti
JURNAL DESTINASI PARIWISATA Vol 8 No 2 (2020): VOL 8, NO 2 (2020): (JULY-DECEMBER) JURNAL DESTINASI PARIWISATA
Publisher : Program Studi Sarjana Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JDEPAR.2020.v08.i02.p15

Abstract

Ijo Gading River is located in a strategic area which cuts across Negara, the capital city of Jembrana Regency, Bali. This river has a great potency to be packed as a tourism destination that can attract tourists to come. To develop the Ijo Gading River as one of tourism destinations, then it is necessary to conduct a research to analyze the internal and external factors possessed by Ijo Ga?ing River as one of tourism destinations at Jembrana, Bali. The results of the research are expected to be considerations for the community, government, and other related parties to develop the potency of Ijo Gading River. This study is a descriptive qualitative research which used observation, interview, literature research, and document study to gain data. The data were analyzed using SWOT analysis which stands for strengths, weaknesses, opportunities, and threats coming from the external factor. The results reveals, from the internal factors, Ijo Gading River possesses some strengths and weaknesses. Its strengths are its historical value, the richness of its culture, and natural landscape which is the traditional fishing boats. Meanwhile its weaknesses are it is not organized well yet, the lack of proper facilities, and the condition of the river that becomes shallower. From the external perspective, Ijo Gading river has several threats and opportunities. The threats are the competitive atmosphere among the same kinds of tourism destinations, its function as a river is destroyed by the activities done around the river, as well as river pollution. But the opportunities are the large empty area, empowering the community, and the community's active participation to develop the tourism activities there. Keyword: Potency, Ijo Gading River, tourism destination
SISTEM SPASIAL DAN TIPOLOGI RUMAH PANGGUNG DI DESA LOLOAN, JEMBRANA (BALI) Dinar Sukma Pramesti
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 1 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.312 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2014.v01.i01.p06

Abstract

Abstract Loloan is one of many unique villages located across the Jembrana Regency (Bali). Historically this community is descended from the Bugis ethnicity who sailed from Celebes Island to Bali. It is believed they were the first Muslim missionaries to spread Islamic beliefs on the island. Their arrival was acknowledged by the King of Jembrana who then provided them with land to settle. They populated this newly formed settlement with Bugis style's stilt houses, an unfamiliar form of home to the Balinese. The community has over time developed a distinctive living environment, extending the Bugis traditions. Given different resources as well as other natural circumstances compared to those found back home in Bugis, the Loloan community developed a range of stilt houses. The objective of this paper is to study the typology of stilt houses existing in this community, and the underlying factors determining their physical forms. The study was conducted using qualitative methods. The analysis was carried out by examining the spatial structure and architectural forms at both macro (settlement) and micro (houses) levels. Data collection was done by carrying out a literature study, interviews and physical observation. Research findings show there are four types of stilt houses in the Loloan community. Determining factors behind the emergence of this typology include socio cultural aspects, economic conditions, activities of the inhabitants, communal interactions taking place in the domestic sphere, building age, land availability and preferences of individuals living in the house. Key words: typhology, stilt house, spatial structure, house form AbstrakLoloan merupakan salah satu dari beragam komunitas unik yang ada di Kabupaten Jembrana. Secara historis, Komunitas Loloan berasal dari Bugis yang berlayar dari Pulau Sulawesi ke Bali. Mereka dipercaya sebagai penyebar Agama Islam pertama yang datang ke Bali. Raja Jembrana pada waktu itu menyambut kedatangan mereka dengan memberi sebuah area untuk bermukim di Loloan. Mereka membangun beragam rumah panggung gaya Bugis, sebuah struktur yang tidak lazim ada di beragam permukiman di Bali. Seiring waktu, komunitas Loloan memunculkan sebuah permukiman yang berbeda. Karena adanya perbedaan sumber daya pendukung dan kondisi hidup dibanding dengan yang mereka temukan di Bugis, masyarakat Loloan telah memunculkan beragam bentuk rumah panggung. Tujuan artikel ini adalah menstudi tipologi wujud rumah panggung di Loloan beserta faktor-faktor yang menentukan keberadaannya. Studi ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Analisa dilakukan terhadap struktur spasial dan bentuk arsitektur, baik yang ada di leval makro (permukiman) maupun mikro (rumah). Data pendukung diperoleh melalui studi literatur, wawancara dan observasi fisik. Temuan studi menunjukan bahwa terdapat empat tipe rumah panggung di Loloan. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi kemunculan tipe rumah ini melingkup aspek sosial budaya, ekonomi, aktivitas penghuni, umur dan kondisi bangunan, interaksi komunal, ketersediaan lahan, dan preferensi individu yang tinggal di dalamnya. Kata kunci: tipologi, rumah panggung, struktur ruang, bentuk arsitektur
Konstruksi Atap Rumah yang Tanggap Terhadap Pasir Vulkanik pada Kawasan Wisata Gunung Agung di Bali Dinar Sukma Pramesti; A.A Ketut Sri Candrawati
ARSITEKTURA Vol 19, No 2 (2021): Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/arst.v19i2.49888

Abstract

The area around Mount Agung needs a roof design that can give extra protection for the residents. The volcanic sand may cause serious danger and damage to the residents' houses since it brings a heavy load to the roof. It causes roof collapses and it dangers the residents' safety. This study was a Research and Development Research and Development by Borg and Gall with a mixed method. Roof testing was done by carrying out an FGD by inviting one expert to provide input on the quality of the product, for revising and reporting the results according to the improvements. Based on the study, it was found (1) the needs of the residents due to the roof design, (2) the suitable type of roof that is resistant to the volcanic sand, and (3) the suitable roof construction for the residents around Mount Agung. The results of the study are expected to contribute to the construction design of residents' houses around Mount Agung that can protect them from the volcanic sand. 
Kearifan lokal dalam novel suara samudra karya maria matildis banda dan relevansinya sebagai media promosi pariwisata di lamalera - ntt Dinar Sukma Pramesti; Ni Ketut Veri Kusumaningrum
Jurnal Ilmiah Hospitality Management Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.679 KB) | DOI: 10.22334/jihm.v12i1.191

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya sebuah promosi untuk mendukung perkembangan suatu destinasi wisata. Salah satu media yang menarik dan belum banyak diminati banyak orang dalam mempromosikan pariwisata ialah media sastra (novel). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kearifan lokal yang terdapat dalam novel Suara Samudra serta mengetahui relevansinya sebagai media promosi pariwisata Lamalera – NTT. Teori yang digunakan untuk menunjang penelitian ini adalah teori antropologi sastra dan teori promosi pariwisata. Novel Suara Samudra karya Maria Matildis Banda ini diteliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini diawali dengan mengkaji muatan nilai kearifan lokal dalam novel, kemudian diperkuat dengan melakukan wawancara terstruktur kepada pembaca novel dengan tujuan untuk menggali lebih dalam tentang nilai kearifan lokal Lamalera. Selanjutnya mengadakan focus group discussion (FGD) dengan menghadirkan praktisi pariwisata, budaya, dan sastra serta akademisi untuk mengulas lebih dalam relevansi novel Suara Samudra sebagai media promosi pariwisata Lamalera-NTT. Pada penelitian ini ditemukan sejumlah kearifan lokal dalam novel Suara Samudra yaitu ritual adat, gotong royong, sikap berbagi, tanda-tanda alam, larangan atau pantangan, keterampilan lokal, makanan khas Lamalera. Beberapa kearifan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai objek wisata budaya Lamalera. Potensi yang dapat dikembangkan di Lamalera berupa karya tradisional, kuliner khas lamalera, barter, ritual adat penangkapan ikan paus. Karya tradisional berupa paledang, tale leo, kella, bletu, buri, karya-karya tradisional ini menarik dan berpotensi untuk ditampilkan dalam event pariwisata Lamalera. Proses pembuatan jagung titi dan barter sebagai bagian dari rutinitas para wanita Lamalera berpotensi dapat meningkatkan daya tarik wisata Lamalera.
Desain fasilitas wisata gonda berkonsep ekowisata di grembengan, bongan Dinar Sukma Pramesti; Ni Ketut Arismayanti; I Gusti Ayu Melistyari Dewi
Jurnal Ilmiah Hospitality Management Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.025 KB) | DOI: 10.22334/jihm.v12i2.202

Abstract

Bongan memiliki sumber daya alam yang melimpah yaitu gonda yang dapat dijadikan produk oleh-oleh. Saat ini tren wisata yang berkembang adalah wisatawan tidak hanya bisa membeli dan menikmati kuliner atau produk lokal tetapi juga turut serta dalam belajar mengolah dan membuat produk. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis potensi fasilitas wisata gonda di Grembengan dan mendesain fasilitas wisata gonda berkonsep ekowisata di Grembengan. Keberadaan sumber daya alam yang melimpah dan berada di alam, menjadikan tema ekowisata tepat diterapkan dalam perencanaan fasilitas wisata ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode desktiptif kualitatif dengan analisis SWOT, selanjutnya strategi yang didapat dianalisis ke dalam gambar perencanaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dilihat dari aspek internal kekuatan yang dimiliki yaitu pada kawasan terdapat sawah dan produksi gonda yang melimpah, namun ada kelemahan yaitu daerah sekitar juga merupakan penghasil gonda. Peluang yang ada yaitu Grembengen memiliki lahan luas dan telah memiliki fasilitas pendukung dan atraksi air terjun. Ancaman yang ada yaitu alih fungsi lahan dan ketidakselarasan fasilitas yang dikembangkan dengan lingkungan dan budaya sekitar. Berdasarkan analisis potensi, didapat strategi: 1) Merencanakan fasilitas wisata ramah lingkungan dengan memaksimalkan potensi sawah dan air terjun (nilai konservasi), 2) Merencanakan fasilitas wisata yang unik dan berbeda (nilai edukasi dan wisata), 3) Perencanaan fasilitas wisata yang sesuai daya dukung, serta bentuk dan bahan bangunan selaras dengan lingkungan dan budaya setempat (nilai edukasi dan wisata), 4) Merencanakan fasilitas wisata yang mendukung partisipasi dan ekonomi masyarakat sekitar (nilai partisipasi dan ekonomi).
Wajah akomodasi masa kini (case study: pengelolaan green hotel di sarinbuana eco lodge) Ni Ketut Arismayanti; I Gusti Ayu Melistyari Dewi; Dinar Sukma Pramesti
Jurnal Ilmiah Hospitality Management Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.855 KB) | DOI: 10.22334/jihm.v12i2.203

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dari dimensi green hotel dan manajemen pengelolaannya.di Sarinbuana Eco Lodge. Penelitian ini penting guna mendorong industri perhotelan untuk mengadaptasi langkah-langkah ramah lingkungan untuk keberlanjutan. Jenis dari ini penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara serta observasi mengacu pada Pedoman Pelaksanaan Green Hotel di Indonesia yang diterbitkan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2016. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik analisis data dari Miles dan Huberman. Hasil analisis dari wawancara yang peneliti telah lakukan dengan narasumber, implementasi green hotel di Sarinbuana Eco Lodge sudah berjalan dengan cukup baik. Sebagai suatu akomodasi, Sarinbuana Eco Lodge mampu menciptakan kesimbangan antara lingkungan, sosial serta ekonomi melalui penerapan dimensi-dimensi green hotel pada seluruh operasionalnya.
PEMBUATAN MURAL PADA DAYA TARIK WISATA AIR TERJUN GREMBENGAN DESA WISATA BONGAN, TABANAN-BALI Ni Ketut Veri Kusumaningrum; Dinar Sukma Pramesti
Bina Cipta Vol 1 No 2 (2022): BINA CIPTA
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1560.232 KB) | DOI: 10.46837/binacipta.v1i2.10

Abstract

Wisata Bongan saat ini tengah dikembangkan untuk menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Desa wisata ini memiliki beragam potensi wisata, baik itu potensi wisata alam maupun potensi wisata budaya. Saat ini, Desa Wisata Bongan bekerja sama dengan Politeknik Internasional Bali bekerja bersama untuk mengembangkan seluruh potensi wisata yang ada di Desa Wisata Bongan. Kerja sama antara Desa Wisata Bongan dengan Politeknik Internasional Bali dilakukan untuk mengekplorasi seluruh potensi alam maupun budaya yang dimiliki Desa Wisata Bongan. Potensi yang dimiliki kemudian akan dikembangkan dan dikelola dengan baik sehingga dapat dikemas menjadi paket wisata yang dapat menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung ke Desa Wisata Bongan. Program pendampingan dari Politeknik Internasional Bali terhadap Desa Wisata Bongan berhasil masuk ke dalam 20 besar perguruan tinggi pendamping desa wisata terbaik se-Indonesia. Tahap selanjutnya adalah visitasi untuk menentukan enam besar perguruan tinggi pendamping desa wisata terbaik se-Indonesia tahun 2020. Mengingat pentingnya acara visitasi program pendampingan desa Wisata ini, maka perlu dilakukan persiapan yang matang. Salah satu hal yang dilakukan adalah pembuatan mural di DTW Air Terjun Gerembengan. Mural merupakan gambar ataupun lukisan yang dibuat diatas media dinding atau media luas lainnya yang permanen. Hal ini merupakan salah satu bentuk dukungan dan kontribusi dalam program pendampingan Desa Wisata Bongan oleh Politeknik Internasional Bali. Untuk pembuatan mural Politeknik Internasional Bali juga bekerja sama Institut Desain & Bisnis Bali serta Dulux Waterpaint. Kegiatan pembuatan mural ini merupakan salah satu wujud pengabdian kepada masyarakat dari Politeknik Internasional Bali kepada masyarakat Desa Wisata Bongan.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN DESA WISATA BONGAN, TABANAN-BALI Dinar Sukma Pramesti
Bina Cipta Vol 1 No 2 (2022): BINA CIPTA
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1339.794 KB) | DOI: 10.46837/binacipta.v1i2.11

Abstract

Kegiatan Pengembangan Desa Wisata Bongan merupakan kegiatan kerjasama antara Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementrian Desa, Pembangunan tertinggal dan transmigrasi serta Politeknik Internasional Bali yang dituangkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen Politeknik Internasional Bali. Tujuan pendampingan yang dilakukan adalah dapat membantu mengembangkan sarana dan prasarana, membantu meningkatkan kemampuan SDM agar mampu menjadi pelaku pariwisata di Bongan, mampu mengolah mengemas dan memasarkan produk khas Desa Wisata Bongan, Kabupaten Tabanan, sehingga lebih dikenal dan mampu mendatangkan wisatawan serta menjadi alternatif mata pencaharian baru untuk masyarakat Desa Bongan. Kegiatan pendampingan dilakukan dengan beberapa kegiatan yaitu kegiatan sosialisasi, pelatihan dan monitoring yang terdiri dari beberapa topik. Adapun topik pendampingan yaitu pengembangan sarana dan prasarana, pendampingan peningkatan peran aktif dan kemampuan sumber daya manusia, pendampingan pengembangan paket wisata, pendampingan promosi, pendampingan pengembangan produk unggulan Teh Gobo. Kegiatan pendampingan dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai Desember 2020 dengan masyarakat sasar yang terdiri dari pengelola dan masyarakat desa wisata Bongan. Kedepannya diharapkan kegiatan ini dapat berkesinambungan sehingga mampu membawa Desa Bongan yang awalnya merupakan desa rintisan, mampu menjadi desa berkembang.
ANALISIS PENERAPAN PROTOKOL CHSE DI HOTEL BERBINTANG DI KABUPATEN TABANAN Nelsye Lumanauw; Luh Sri Damayanti; Dinar Sukma Pramesti
TOURISM: Jurnal Travel, Hospitality, Culture, Destination, and MICE Vol 6 No 1 (2023): Tourism: Jurnal Travel, Hospitality, Culture, Destination, and MICE
Publisher : Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/tourism.v6i1.1029

Abstract

This research aimed at analyzing the implementation of CHSE protocol and the strategies applied by the managements of star hotels in Tabanan Regency in welcoming the new normal era. This was descriptive qualitative research involving two hotels that were Natya Hotel and Nirjhara. Data were collected by doing observation, interview, and document analysis. The data were analyzed qualitatively. The results showed that the hotels implemented the CHSE protocol well as it was mentioned by the Ministry of Creative Economic and Tourism of Republic of Indonesia. To welcome the new normal era, the hotels applied several strategies. The first strategy was publishing the information about CHSE protocol implemented in the hotels to the public to build trust and providing discounts and promotion to attract guests to stay. Besides hotels also developed official procedures of CHSE implementation to maintain the consistency of the implementation of the protocol.