Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengaruh Media Tanam dan Jumlah Buku Setek Mini Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Umbi G0 Kentang (Solanum tuberosum L.) Rafindo, Hadi; Islami, Syaifuddin
Jurnal Embrio Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Embrio
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31317/embrio.v16i1.1031

Abstract

Kentang merupakan tanaman sayuran umbi yang kebutuhannya cendrung meningkat setiap tahunnya. Namun, produksi kentang cendrung meururun yang disebabkan karena kurangnya ketersediaan benih bermutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dan pengaruh komposisi media tanam serta jumlah buku stek mini terhadap pertumbuhan dan hasil umbi mini kentang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-November 2021 di PATPKP Universitas Andalas, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, dengan ketinggian 1600 (mdpl). Percobaan ini menggunakan rancangan secara faktorial dengan 2 fator dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama adalah komposisi media tanam yang terdiri dari 5 taraf : tanah (M0), tanah : pasir : arang sekam 1:1:1 (M1), tanah : pasir : pupuk kandang ayam 1:1:1 (M2), tanah : pasir : cocopeat 1:1:1 (M3), tanah : pasir : kompos 1:1:1 (M4). Faktor kedua adalah jumlah buku setek mini yang terdiri dari 3 taraf: satu buku (J1), dua buku (J2) dan tiga buku (J3). Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F Tabel 5% dan dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh interaksi antara komposisi media tanam dan jumlah buku setek mini kentang pada umur muncul umbi, komposisi media tanam tanah: pasir: kompos (1:1:1) memberikan pertumbuhan yang lebih baik daripada perlakuan lainnya untuk variabel pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun dan rasio tajuk akar.
KETERLIBATAN BIROKRASI DALAM PENYUSUNAN KEBIJAKAN TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA PADANG Anggraini, Dewi; Islami, Syaifuddin
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 3 (2024): Vol. 6 No. 3 Edisi 3 April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i3.2456

Abstract

Birokrasi merupakan suatu sistem hierarkis yang bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam pembuatan kebijakan publik, birokrasi memiliki peran yang penting dalam memastikan implementasi kebijakan berjalan dengan baik. Di samping itu, birokrasi juga memiliki peran yang penting dalam melakukan pengawasan terhadap regulasi yang ada, menyediakan pelayanan publik, membantu dalam merencanakan dan menyusun anggaran pemerintah, serta memastikan konsistensi dalam pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan keterlibatan birokrasi dan sumber daya yang dimiliki oleh biorkrasi dalam merumuskan kebijakan tentang pengelolaan sampah di Kota Padang. Metode penelitian kualitatif dengan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan ada lima tahapan keterlibatan birokrasi dalam penyusunan kebijakan publik, yaitu tahapan inisisasi, perumusan naskah, tahapan pengajuan, tahapan implementasi dan tahapan komunikasi. Sementara itu, sumber daya yang dimiliki oleh birokrasi dalam mempengaruhi proses kebijakan publik adalah personifikasi negara, penguasaan informasi dan keahlian, pengambilan keputusan, dukungan politik, status sosial yang tinggi, dan kelembagaan yang cenderung stabil karena bersifat permanen. Kata Kunci: Birokrasi, Politik, Kebijakan Publik. 
Peningkatan Kualitas Lingkungan melalui Aplikasi Massal Eco Enzyme, Sosialisasi, Penuangan, dan Penerapan di Sektor Pertanian Islami, Syaifuddin; Rafindo, Hadi; Wulanda, Fanny; Febrianto, Hary; Nolasary, Mega Putri; Yonaldi, Sepris; Wahyuni, Dwi Fuji; Kornida, Dwi; Diyanti, Afri Rona; Thesiwati, Aslan Sari; Putri, Desi Eka; Sovia, Wela Riski; Sandra, Oki; Putriani, Rinda
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31317/jpmd.v7i2.1053

Abstract

Kegiatan sosialisasi eco enzyme yang dilakukan di embung Universitas Andalas bertujuanuntuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air danlingkungan sekitar melalui pemanfaatan eco enzyme. Melalui berbagai metode seperti penyuluhan,pelatihan praktis, dan kunjungan lapangan, kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuanpeserta mengenai konsep Daerah Aliran Sungai (DAS), dampak pencemaran, dan manfaat ecoenzyme. Selain itu, kegiatan ini juga berhasil mengubah sikap peserta menjadi lebih peduliterhadap lingkungan dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya menjaga kebersihanlingkungan. Keberhasilan kegiatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk relevansimateri, metode penyampaian yang menarik, dan dukungan dari berbagai pihak. Sebagai upayauntuk memperluas jangkauan kampanye pelestarian lingkungan, kegiatan ini juga menargetkanpencapaian rekor MURI dalam pembuatan dan penggunaan eco enzyme secara massal
IMPLEMENTING CIRCULAR ECONOMY IN WASTE MANAGEMENT THEORETICAL, PRACTICAL, AND PENTA HELIX PERSPECTIVES Islami, Syaifuddin; Frinaldi, Aldri; Rembrandt, Rembrandt; Lanin, Dasman
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 2 (2025): Vol. 7 No. 2 Edisi 2 Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i2.2751

Abstract

Abstract: This study explores the application of a circular economy in waste management policies in Indonesia from both theoretical and practical perspectives, utilizing a penta helix approach. Unlike linear economies that lead to unmanaged waste, a circular economy focuses on reusing, recycling, and reducing waste to achieve economic and environmental sustainability. The penta helix model, involving academia, businesses, communities, government, and media, plays a crucial role in enhancing public awareness and participation in sustainable waste programs. A qualitative case study approach was used to evaluate the effectiveness of current policies, identifying infrastructural challenges, public awareness gaps, and cross-sector collaboration opportunities. Findings suggest the need for improved recycling infrastructure, fiscal incentives for businesses, and intensive public awareness campaigns. The study concludes that the penta helix collaboration can accelerate Indonesia’s transition toward a more sustainable and environmentally friendly circular economy, with recommendations for enhanced cross-sector cooperation to support this shift.Keywords: Circular economy, waste management, penta helix, Indonesia, sustainability
Pertanian Ramah Lingkungan dan Pendidikan Anti Kekerasan pada Santri Pondok Pesantren M. Natsir Kabupaten Solok Islami, Syaifuddin; Ernita, Milda; Kornida, Dwi; Fridarti, Fridarti; Febrianto, Hary; yenti, Nurlinda; Rafindo, Hadi; Wulanda, Fanny; Mardius, Mardius
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31317/jpmd.v8i1.1122

Abstract

Program pengabdian ini bertujuan untuk mengimplementasikan praktik pertanian ramah lingkungan dan pendidikan anti kekerasan di Pondok Pesantren M. Natsir, Kabupaten Solok, yang dilaksanakan di Mesjid Nurul Iman, Jorong Galagah, Nagari Alahan Panjang, Kabupaten Solok pada tanggal 11 dan 12 Januari 2025. Praktik pertanian ramah lingkungan meliputi penggunaan pupuk organik, pengelolaan limbah pertanian, dan pengendalian hama secara alami untuk meningkatkan keberlanjutan pertanian dan kualitas lingkungan. Pendidikan anti kekerasan diberikan melalui seminar, diskusi interaktif, serta penyusunan modul dan metode pembelajaran yang menekankan penyelesaian konflik secara damai. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman santri dan pengelola pesantren mengenai kedua topik tersebut, dengan terciptanya lingkungan pesantren yang lebih damai dan berkelanjutan. Meskipun tantangan dalam perubahan perilaku masih ada, keberlanjutan dan kedamaian di lingkungan pesantren semakin meningkat setelah implementasi program. Program ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan generasi santri yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki keterampilan untuk hidup tanpa kekerasan. Diharapkan, model ini dapat diterapkan di pesantren lainnya untuk memperkuat keberlanjutan lingkungan dan kedamaian sosial di masyarakat
ECO ENZYME UNTUK SEMUA GERAKAN PENGOLAHAN SAMPAH DAPUR MENUJU RUMAH TANGGA DAN PERTANIAN ORGANIK Islami, Syaifuddin; Anggraini, Dewi; Kornida, Dwi; Yanti, Budi; Yonaldi, Sepris; Nolasary, Mega Putri; Haryoko, Widodo; Rafindo, Hadi; Sabaggalet, Yudas
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31317/jpmd.v8i2.1232

Abstract

Pengelolaan sampah organik rumah tangga masih menjadi tantangan lingkungan di wilayah semi-rural seperti Surantih Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Sampah dapur yang tidak terkelola dapat menimbulkan pencemaran dan masalah kesehatan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat dalam mengolah limbah dapur menjadi eco enzyme, yaitu cairan hasil fermentasi yang dapat dimanfaatkan sebagai pembersih alami dan pupuk organik. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan partisipatif berbasis praktik langsung, yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2025 dengan melibatkan 53 peserta dari berbagai kelompok masyarakat. Pelatihan mencakup penyuluhan, demonstrasi teknis, praktik pembuatan, dan diskusi kelompok. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta mampu memahami proses pembuatan dan mulai memanfaatkan eco enzyme dalam aktivitas rumah tangga seperti pembersih lantai, pencuci piring, serta dalam kegiatan pertanian sebagai pupuk cair dan pestisida nabati. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa eco enzyme merupakan solusi praktis, murah, dan ramah lingkungan yang dapat diadopsi oleh masyarakat. Rekomendasi ke depan adalah replikasi program di wilayah lain serta pembentukan kelompok produksi untuk keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
PENDAMPINGAN PROSES PANEN DAN PASCAPANEN BENIH KENTANG G-0 KONVENSIONAL PADA KELOMPOK TANI SEJAHTERA NAGARI BATU BAJANJANG KECAMATAN LEMBANG JAYA KABUPATEN SOLOK Rahmawati, Widya; Rafindo, Hadi; Deperiky, Dedet; Yoga, Trio Candra; Halimatuddini, Halimatuddini; Amallia, Chairun; Hidayat, Rahmat; Islami, Syaifuddin
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31317/jpmd.v8i2.1228

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan di kelompok tani Sejahtera Nagari Batu Bajanjang Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok Sumatera Barat pada tanggal 16 Mei 2025. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 25 orang terdiri dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB), Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Sumatera Barat, Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Penyuluh Pertanian (BPP), Kelompok Tani dan Mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada seluruh peserta dalam memahami proses panen benih kentang G-0 beserta tahapannya sampai proses dormansi. Berikut ini adalah beberapa manfaat panen benih kentang bermutu: Meningkatkan wawasan kelompok tani tentang proses panen benih kentang sesuai SOP, mengurangi resiko kerusakan pada umbi yang dipanen dan memastikan hasil panen yang berkualitas. Dengan dilakukannya bimbingan teknis ini, menambah pengetahuan para petani bahwa pentingnya mengetahui, memahami dan menerapkan tata kelola panen dan pascapanen benih kentang secara utuh dimana selama ini belum termanfaatkan secara optimal.
Model Resolusi Konflik Pembangunan Jalan Tol Padang- Pekanbaru Trase 4,2 - 36 Km Anggraini, Dewi; Mhd Fajri; Syaifuddin Islami
Jurnal Niara Vol. 16 No. 2 (2023): September
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/niara.v16i2.13694

Abstract

Pembangunan Jalan tol Padang-Pekanbaru telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 9 Februari 2018. Secara keseluruhan jalan tol ini terdiri dari 5 seksi yaitu seksi 1 Padang-Sicincin sepanjang 28 km,setalah perubahan trase menjadi 36 km, seksi 2 Sicincin-Payakumbuh sepanjang 78 km, seksi 3 Payakumbuh-Pangkalan sepanjang 45 km, seksi 4 Pangkalan-Bangkinang sepanjang 56 km, dan seksi 5 Bangkinang-Pekanbaru sepanjang 37 km, dengan total jarak 244 km. Pada saat ini sedang berlangsung proses pembebasan lahan dan proses konstruksi pada trase 4,2 - 36 km. Akan tetapi, dalam proses pembangunannya masih banyak persoalan, salah satu nya adanya penolakan dari berbagai elemen masyarakat adat di beberapa kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman terkait dengan pembebasan lahan. Oleh sebab itu, diperlukan keterlibatan semua pihak dalam upaya resolusi konflik, terutama masyarakat adat setempat. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan model resolusi konflik pembangunan jalan tol trase 4,2 km-36 km. Teori yang digunakan adalah konsep konflik dan resolusi konflik. Metode penelitian adalah kualitatif dengan studi kasus. Pemilihan informan dengan purposive sampling dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan temuan di lapangan ada beberapa model resolusi konflik dalam pembangunan jalan tol Padang-Sicincin Trase 4,2-36 km, yaitu negosiasi, fasilitasi dialog, mediasi dan kompensasi/sewa lahan
POLA KEKERASAN DALAM KONFLIK SUMBER DAYA ALAM DI SUMATERA BARAT Anggraini, Dewi; Rahayu, Wewen Kusumi; Islami, Syaifuddin
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 3 (2023): Vol. 5 No. 3 Edisi 3 April 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v5i3.1780

Abstract

Natural resource conflicts, especially mining conflicts, are often accompanied by violence committed by the State in collaboration with capital owners. Mining conflicts that lead to violence occur in Indonesia. From KPA data in 2022, there are at least 212 natural resource conflicts in 34 provinces throughout Indonesia with a land area of 1 million hectares. These conflicts involve at least 346,000 affected families. In West Sumatra alone from data released by LBH Padang in 2021, there are around 5,966 hectares of conflict land in several districts, such as West Pasaman, Agam and South Solok. The West Sumatra Civil Society Coalition (KMSS) also recorded that throughout 2018 there were 20 cases of natural resource conflicts on 80,637 hectares of land. Where the forest and land sector contributed the largest number with 8 cases fighting over 49,407 hectares of land, followed by the mining and energy sector with 5 cases with 29,840 hectares of land and finally the conflict of the infrastructure development sector with 7 cases on an area of 1,900 hectares. Two dominant cases that have captured public attention lately are gold mining conflicts in Nagari Simpang Tonang, Pasaman Regency. The conflict occurred between the people of Nagari Simpang Tonang, Duo Koto District, Pasaman Regency and PT. Inexco Jaya Makmur (IJM). Another case of conflict occurred between communities in Salingka Gunung Talang consisting of several nagari in conflict with PT. Hitay Daya Energi in geothermal energy exploration for power plants which also involves the local government of Solok Regency. In both cases, the conflict caused 59 people to experience intimidation and even 54 of them experienced physical violence, some even processed through legal channels
Rent Seeking In The Illegal Gold Mining Business Network In West Sumatra Province (A Case Study Of Sijunjung And South Solok Regencies) Anggraini, Dewi; Fajri, Mhd; Islami, Syaifuddin
JOELS: Journal of Election and Leadership Vol. 4 No. 2 (2023): JOELS : Journal of Election and Leadership
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/joels.v4i2.15814

Abstract

Rent-seeking practices in illegal gold mining activities take the form of mutually beneficial collaborations between authorities and entrepreneurs/owners of capital. Various parties profit from these gold mining activities, including both mining groups and certain individuals within the ranks of officers, officials, and bureaucrats. This study aims to elucidate the causal factors and actors involved in illegal gold mining activities in the Sijunjung and South Solok Regencies. The theory employed for this study is the rent-seeking theory. The research methodology employs a qualitative case study approach with informants selected through purposive sampling. Data collection is conducted through interviews, observations, and documentation. The research findings indicate several causal factors contributing to rent-seeking. Firstly, there exists an interplay of interests between local governments and mining entrepreneurs. Secondly, there are instances of officers or bureaucrats who provide support for illegal mining activities. Typically, these mining operators pay a certain amount to these individuals to secure their mining equipment's ingress and egress. Additionally, a number of officers, bureaucrats, and even legislative personnel possess equipment for illegal gold mining. Thirdly, the lack of oversight by local governments over illegal gold mining activities is a contributing factor. In the practice of rent-seeking within the mining sector, corporations/entrepreneurs/capital owners, government officials, law enforcement authorities, and landowners are all involved