p-Index From 2020 - 2025
9.114
P-Index
This Author published in this journals
All Journal DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Kurios Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Jurnal Teologi Berita Hidup Diegesis: Jurnal Teologi KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta Jurnal Shanan JURNAL TERUNA BHAKTI JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Te Deum (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) SHAMAYIM: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Jurnal Pendidikan Agama Kristen (JUPAK) Transformasi Fondasi Iman Kristen dalam Pelayanan Pastoral di Era Society 5.0 Jurnal DIDASKO Sabda : Jurnal Teologi Kristen Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Metanoia : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Harati: Jurnal Pendidikan Kristen PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi/Kependetaan REAL DIDACHE: Journal of Christian Education Lentera Nusantara Philoxenia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Jurnal Ilmiah Tangkoleh Putai Redominate : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristiani Discreet: Journal Didache of Christian Education Apostolos: Journal of Theology and Christian Education Jurnal Ap-Kain SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Basilius Eirene: Jurnal Agama dan Pendidikan GRAFTA: Journal of Christian Religion Education and Biblical Studies
Claim Missing Document
Check
Articles

Gereja dan Pendidikan Kristen: Ekspresi Iman Mengatasi Isu Pemanasan Global pada Ruang Virtual dan Dunia Nyata Carolina Etnasari Anjaya; Reni Triposa; Alfinny Jelie Runtunuwu
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 4, No 1: Agustus 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v4i1.93

Abstract

Global warming is one of the serious threats to the world related to the environment and human survival. Global warming requires lifelong prevention efforts, therefore the church as a Christian community has a responsibility in it as a form of implementing God's cultural mandate. This study aims to describe the role of the church in efforts to prevent global warming through education by establishing relationships and utilizing virtual space. The research method uses a descriptive qualitative approach with library research techniques. The results of the study conclude that the church can play an active role in preventing global warming which is formulated in the Christian education curriculum. Some strategies that can be implemented include: first, implementing integrated ecological theological education in the church. Second, form a real community and program as a concrete effort in society by using technology optimally. Third, establish cooperative relations with the community, educational institutions, and the business world in terms of preventing global warming. Fourth, conduct periodic evaluations as a form of the church's seriousness in this issue.  AbstrakPemanasan global menjadi salah satu ancaman serius bagi dunia terkait dengan lingkungan dan kelangsungan hidup manusia. Pemanasan global membutuhan upaya pencegahan seumur hidup, oleh karenanya gereja sebagai komunitas orang Kristen memiliki tanggungjawab di dalamnya sebagai wujud pelaksanaan mandat budaya Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran gereja dalam usaha pencegahan pemanasan global melalui pendidikan dengan menjalin relasi dan pemanfaatan ruang virtual. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik studi pustaka. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa gereja dapat berperan aktif untuk mencegah pemanasan global yang dirumuskan dalam kurikulum pendidikan Kristen dan mem-bangun sinergitas. Beberapa strategi yang dapat dijalankan antara lain: pertama, menerapkan pen-didikan teologi ekologi yang terintegrasi dalam gereja. Kedua, membentuk komunitas dan program nyata sebagai upaya konkret dalam masyarakat dengan pemanfaatan teknologi secara optimal. Ketiga, menjalin relasi kerjasama dengan masyarakat, lembaga pendidikan dan dunia usaha dalam hal pencegahan pemanasan global. Keempat, melakukan evaluasi berkala sebagai bentuk keseriusan gereja dalam isu ini.
Konstrukti Moderasi Beragama melalui Pembacaan Matius 23:25-32 Reni Triposa; Broto Yulianto
JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO Vol 4, No 2: Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46929/graciadeo.v4i2.100

Abstract

In Christianity, a friendly religious attitude has a much deeper meaning than the general meaning. According to the teachings of the Bible, this attitude is not limited to a duty to be carried out but is an inherent necessity of life for believers. The purpose of this research is to present a friendly religious construction through meditation in the Gospel of Matthew 23:25-32. This is important to convey considering that nowadays disharmony in life is increasing as a result of the appreciation and practice of religions that do not contain the truth. The research method uses descriptive qualitative with a hermeneutic approach. The results of the research found that a friendly religion according to God's teachings contains a noble element, namely self-awareness as a weak creature who is completely dependent on God. The main principle of friendly religion according to the theological study of Matthew 23 is the need for a foundation that is in accordance with the truth of God's word, namely a perspective on oneself as a weak sinful creature and a perspective on others as friends who must be loved and appreciated as God loves. AbstrakDalam Kekristenan sikap beragama yang ramah memiliki makna yang jauh lebih mendalam dari makna secara umum. Sesuai ajaran Alkitab, sikap tersebut bukan sebatas sebagai  tugas untuk dijalankan namun merupakan  kebutuhan hidup yang melekat bagi umat percaya. Tujuan riset ini  adalah menuangkan kontruksi beragama yang ramah melalui perenungan dalam Injil Matius  23:25-32. Hal ini penting disampaikan mengingat saat ini disharmonisasi kehidupan semakin meningkat sebagai akibat penghayatan dan pengamalan agama yang tidak memuat kebenaran. Metode riset mempergunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan hermeneutik. Hasil riset menemukan bahwa beragama yang ramah sesuai ajaran Tuhan mengandung unsur mulia yaitu kesadaran diri sebagai makhluk lemah yang bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Prinsip utama  beragama yang ramah menurut Kajian Matius 23 secara teologis adalah dibutuhkannya landasan yang sesuai kebenaran firman Tuhan yaitu cara pandang terhadap diri pribadi sebagai makhluk berdosa yang lemah dan cara pandang terhadap sesama sebagai sahabat yaang harus dikasihi serta dihargai sebagaimana Tuhan mengasihi.
Strategi Guru PAK dalam Membangun Pancasila sebagai Paradigma Integrasi Bangsa terhadap Peserta Didik di Era Milenial Reni Triposa; Yonatan Alex Arifianto
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 1 (2021): September 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i1.166

Abstract

Abstract: Without realizing it, the millennial era with technological sophistication brings students to be influenced by wrong associations which will unconsciously bring about the disintegration of the nation. Therefore, teachers of Christian religious education can have strategies in bringing students to build their nationality through the paradigm of national integration based on Pancasila. through technological advances. and having used descriptive qualitative methods with a literature study approach, it can be concluded that the PAK teacher's strategy in building Pancasila as a paradigm of Nation integration towards students in the millennial era is to understand the degradation or moral decadence in the millennial era which continues to increase. For this reason, Christian Religious Education Teachers actualize the view of Pancasila as the basis for developing the integration of the Nation and also see that there is no theological debate on the value of Pancasila in the theological ethical perspective. From this, teachers have the basis to play a role in Guru Pak's strategy in the Actualization of National Integration in the millennial era, with the following steps: First, they are able to grow the faith of students who are increasingly mature. Second, it teaches to love each other and get rid of all bullying and improper behavior of students in respecting their nation's leaders. Third, provide an example in using social media and everything related to the internet of think. Abstrak: Tanpa disadari era milenial dengan kecanggihan teknologi membawa peserta didik terpengaruh dengan pergaulan yang salah yang secara tidak sadar akan membawa disintegrasi bangsa. Oleh karena itu guru pendidikan agama kristen dapat memiliki strategi dalam membawa peserta didik membangun kebangsaannya melalaui paradigma integrasi bangsa yang berlandaskan Pancasila. Melalui kemajuan teknologi dan memiliki menggunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi pustaka dapat disimpulkan bahwa strategi guru PAK dalam membangun Pancasila sebagai paradigma integrasi bangsa terhadap peserta didik di era milenial adalah memahami degradasi atau dekadensi moral di era milenial yang terus meningkat. Untuk itu Guru Pendidikan Agama Kristen mengaktualisasikan pandangan Pancasila sebagai dasar pembangunan integrasi bangsa dan juga melihat tidak ada perdebatan teologis dalam nilai Pancasila dalam perspektif  etis teologis. Dari hal tersebut guru memiliki dasar untuk berperan dalam strategi Guru Pak dalam aktualisasi integrasi bangsa di era milenial dengan langkah: Pertama, mampu menumbuhkan  iman peserta didik yang semakin  dewasa. Kedua, mengajarkan untuk saling mengasihi dan membuang segala perundungan, dan prilaku yang tidak benar peserta didik dalam menghormati pemimpin bangsanya. Ketiga, memberikan keteladan dalam mengunakan sosial media dan segala berhubungan dengan internet of things.  
Aktualisasi Pancasila dalam PAK: Penguatan Bela Negara dan Jati diri Bangsa Menghadapi Superioritas dan Fundamentalisme atas Nama Agama Tan Lie Lie; Yonatan Alex Arifianto; Reni Triposa
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i2.249

Abstract

Persoalan deskriminasi dan intoleransi yang diakibatkan pemahaman agama di ruang publik tidak memprioritaskan kebersamaan. Bahkan faham fundamentalisme yang mencoba memengaruhi anak bangsa untuk keluar dari marwah hidup yang pluralisme, sebagai ancaman yang nyata bagi generasi kedepannya. Peran penting dalam mereduksi superioritas agama  melalui aktulisasi pancasila menjadi tujuan dalam penelitian ini. Mengunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi pustaka dapat menjawab aktualisasi pancasila bagi kekristenan menjadikan umat Kristen sadar pentingnya menjaga jati diri bangsa dengan prioritas bela negara  melawan perkembangan superioritas dan fundamentalisme mengatasnamakan agama. Kesimpulan dari hasil pembahasan artikel ini adalah aktualisasi Pancasila dalam PAK: sebagai penguatan terhadap bela Negara dan sebagai Jati diri Bangsa dalam menghadapi Superioritas dan Fundametalisme atas Nama Agama. Diperlukan pemahaman bahwa Pancasila merupakan dasar hukum yang harus diterapkan bagi kehidupan bermasyarakat.  Untuk itu sebagai bagian dari makluk sosial dan beragama, Kekristenan dalam peran pendidikan agama Kristen turut membela bangsa dan negaranya dari berbagai ancaman termasuk sesama anak bangsa yang menginginkan perubahan ideologi negara.  Kekristenan juga dapat memprioritaskan bela negara dan pentingnya jati diri Bangsa sebagai bagian dari kerinduan Yesus bagi umatNya untuk menjadi terang dan garam. Maka diperlukan  sinergi Pancasila dan PAK sebagai upaya mereduksi  superiotas dan  fundamentalisme agama. Sehingga penelitian ini dapat memberikan wawasan dan sikap yang mengedepankan jati diri bangsa dan bela negara dalam bermasyarakat sebagai bagian mereduksi superioritas atas nama agama dan fundamentalisme.
Peran Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Masa Pandemi Covid-19 Gloria Lie; Reni Triposa
Angelion Vol 2, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.718 KB) | DOI: 10.38189/jan.v2i1.89

Abstract

Corona virus or Covid 19, first appeared in Wuhan, China. And Indonesia is one of the countries affected by the Corona virus. The emergence of Covid-19 and its rapid spread, made Indonesian educational institutions take action, to carry out the learning process from home. This refers to all levels of education from early childhood education to tertiary education. This makes students and educators inevitably have to change the learning method from face-to-face to online. From the educator or teacher side, they must rack their brains to maximize their role to continue teaching professionally. Teachers must further enhance their role in increasing students' learning interest during this increasingly prolonged online learning period. The Christian Religious Education teacher specifically has to practice and model its roles as taught by the Great Teacher of the Lord Jesus. Using the literature study approach in descriptive qualitative methods can describe the purpose of the research paper, namely to determine the role of Christian Religious Education teachers in increasing student interest in learning during the Covid-19 pandemic. The method used is literature study research with descriptive analysis method and descriptive qualitative approach. From this research it can be concluded that the role of teachers as educators, teachers, learners, trainers, facilitators, motivators, leaders, communicators, socialization agents, mentors, gospel preachers and also as conveyors of the truth should be increased as much as possible to increase student interest in learning during the pandemic and online teaching and learning process.Corona virus atau Covid 19, pertama kali muncul di Wuhan, China. Dan Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak virus Corona. Kemunculan Covid-19 dan penyebarannya yang begitu cepat, membuat lembaga pendidikan Indonesia mengambil tindakan, untuk melakukan proses pembelajaran dari rumah. Hal ini merujuk untuk semua tingkatan pendidikan mulai dari pendidikan usai dini hingga perguruan tinggi. Hal ini membuat siswa dan tenaga pendidik mau tidak mau harus mengubah metode pembelajaran yang semula tatap muka menjadi daring. Dari pihak pendidik atau guru, mereka harus memutar otak untuk memaksimalkan peran mereka untuk tetap mengajar dengan profesional. Guru harus lebih meningkatkan perannya dalam meningkatkan minat belaja siswa selama masa pembelajaran daring yang makin berkepanjangan ini. Guru Pendidikan Agama Kristen secara spesifik harus mempraktekkan dan mencontohkan peran-perannya seperti yang diajarkan oleh Guru Agung Tuhan Yesus. Dengan menggunakan pendekatan studi Pustaka dalam metode kualitatif deskritif dapat mendeskripsikan tujuan penelitian paper, yaitu  untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Kristen dalam meningkatan minat belajar siswa pada masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah penelitian studi pustaka dengan metode diskriptif analisi dan pendekatan kualitatif deskriptif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran guru sebagai pendidik, pengajar, pembelajar, pelatih, fasilitator, motivator, pemimpin, komunikator, agen sosialisasi, pembimbing, pembeita injil dan juga sebagai penyampai kebenaran harus ditingkatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan minat belajar siswa selama masa pandemi dan proses belajar mengajar daring.
Deskripsi Pemahaman Siswa terhadap Kedisiplinan sebagai Penanaman Nilai-Nilai Kristen Imanuel Nuban; Reni Triposa; Yonatan Alex Arifianto
Angelion Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v2i2.221

Abstract

Kedisiplinan dalam konteks pendidikan pada hakikatnya merupakan bagian dari pendidikan karena kedisiplinan merupakan suatu proses yang dibiasakan dan di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti norma-norma, sikap, serta aturan yang dianggap menjadi tolak ukur dalam sekolah. Disiplin adalah bukan untuk membebani siswa agar peserta didik terbebani, tetapi setiap siswa punya disiplin dalam hidupnya, bahkan setiap kelompok dalam belajar mengajar akan ada disiplin karakter untuk menaati aturan-aturan yang ada, jika siswa dapat memahami arti disiplin maka siswa akan senang dan mau menataati setiap peraturan-peraturan yang ada. Mengunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literature maka dapat disimpulkan  bahwa penanaman nilai kristen bertitik tolak pada peran  guru dalam menanamkan disiplin belajar  dalam proses pembelajaran yang konduksif  di sekolah, sebab guru adalah salah satu diantara faktor pendidikan yang memiliki peranan paling strategis. Peran guru dalam pembentukan disiplin belajar peserta didik, sebagai pembimbing yang menuntun peserta didik dengan memberikan dukungan dan arahan, peran guru sebagai contoh teladan disiplin yang dapat siswa menjadikan idola peserta didik, dan mengembangkan ilmu bagi kemajuan belajar siswa.
The Nature of Tolerance in the Frame of Christian Faith as a Contribution to Building the Unity of the Nation Yonatan Alex Arifianto; Sari Saptorini; Reni Triposa
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Vol 6, No 1 (2022): January 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.11 KB) | DOI: 10.46445/ejti.v6i1.434

Abstract

Intolerant attitudes and actions that result in horizontal conflicts are inevitable in the life of a pluralistic nation like Indonesia. They hinder, however, the development of the nation's integrity protected and fought for decades by its founding fathers. Through this paper, Indonesian Christians are expected to be aware of the importance of their nation's integrity and of them living in harmony, which will bring peace. This study used a descriptive qualitative method with a literature study approach. It concluded that a correct understanding of the nature of tolerance within the framework of the Christian faith is necessary to contribute to building national unity. The tolerance possessed by Christians will maximize their role in contributing to practical building of national unity in daily life, such as in carrying out activities that emphasize coexistence and mutual respect as the realization of obedience to God's word. Christians also need to participate in inter-religious dialogue to find solutions to the problem of disintegration. Thus, the role of Christians in building national unity and integrity through tolerance has an impact on the harmony, security, and sustainability of the state.
Peran Guru PAK sebagai Teladan dalam Meningkatkan Kerohanian dan Karakter Peserta Didik Reni Triposa; Yonatan Alex Arifianto; Yudi Hendrilia
Jurnal Pendidikan Agama Kristen (JUPAK) Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kadesi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.133 KB) | DOI: 10.52489/jupak.v2i1.24

Abstract

The state of the age and its development so rapidly influencing the world become a challenge for students and especially teachers in giving roles and tasks to education especially Christian education. But the role of the teacher in writing that uses library research with a qualitative descriptive approach is expected to improve human resources and bring students to grow in spirituality and character that can build a nation through a person who is strong in relying on God. The Role of Teachers Christian religious education as a role model in enhancing the spirituality and character of learners must be a priority in learning as a form of implying affective values. Teachers as role models in improving the spirituality and character of students, the teacher in this study was asked to have the first responsibility in carrying out the tasks, roles and responsibilities of teachers of Christian religious education. Then the teacher must realize that the Christian Religious Education teacher is an exemplary leader. And then the Master works closely with the church and family to bring about an increase in spirituality and character. And finally the Master must be led by the Holy Spirit.
Prinsip Guru Pendidikan Agama Kristen Memotivasi Belajar Peserta Didik dalam Perspektif Alkitab Sumiati Sumiati; Reni Triposa
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 1 No 1 (2021): HaratiJPK: April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.305 KB) | DOI: 10.54170/harati.v1i1.31

Abstract

Students in the teaching and learning process can give different responses due to family problems or other things that cause a lack of enthusiasm for learning. Likewise with unhealthy associations, and external influences can have an impact on the lives of students in spiritual life and the teaching and learning process in class. Through a literature study research with a descriptive qualitative approach, the writer describes the principles of Christian religious education teachers in motivating students' learning. So it can be concluded that Christian religious education teachers as motivators will certainly find it easier to enter into the realm of problems and struggles of students because psychologically Christian religious education teachers can approach it through spiritual concepts so that it can arouse passion and motivate students to have life values. , spiritual values, and moral values. Peserta didik dalam proses belajar mengajar bisa memberikan respon yang berbeda akibat persoalan keluarga ataupun hal-hal yang lain yang menimbulkan kendornya semangat belajar. Begitu juga dengan pergaulan yang tidak sehat, dan pengaruh dari luarpun bisa berdampak bagi kehidupan peserta didik dalam kehidupan rohani maupun proses belajar mengajar di kelas. Melalui penelitian studi literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif penulis mendeskripsikan prinsip-prinsip guru pendidikan Agama Kristen sebagai motivator dalam perspektif Alkitab. Sehingga dalam pelaksanaan tugasnya sebagai guru pendidikan agama Kristen yang berperan sebagai motivator tentunya akan lebih mudah untuk masuk dalam ranah afektif pada proses pembelajaran yang mengarah pada permasalahan dan pergumulan peserta didik, dengan melakukan pendekatannya melalui konsep-konsep spiritual sehingga dapat membangkitkan gairah memberikan motivasi membentuk peserta didik memiliki nilai hidup, nilai spiritual, dan nilai moral. Prinsip-prinsip guru sebagai motivator juga diteladankan Yesus yang adalah Guru Agung yang mampu membangkitkan motivasi dalam diri peserta didikNya.
Pendidikan Anak Usia Dini dalam Keluarga Kristen Sebagai Upaya Menghadapi Pengaruh Sekularisme Carolina Etnasari Anjaya; Yonatan Alex Arifianto; Andreas Fernando; Reni Triposa
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 7, No 1 (2022): Oktober 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v7i1.660

Abstract

Abstract. Education for early childhood in the family is important and criticalally to be carried out in the midst of the secularism dominance. This paper aimed to examine the important role of the Christian family in early childhood education in order to prevent the negative influence of secularism. Through a literature study, this study showed that early childhood education cannot simply be given to educational institutions or churches. The family is actually the most effective place for education for children at an early age. In addition, family who is responsible for carrying out early childhood education is at the same time carrying out the Great Commission of the Lord Jesus.Abstrak. Pendidikan untuk usia dini dalam keluarga menjadi hal penting dan genting untuk dilaksanakan di tengah-tengah dominasi paham sekularisme. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji peran penting keluarga Kristen dalam pendidikan anak usia dini dalam rangka membendung pengaruh negatif paham sekularisme. Melalui studi pustaka, kajian ini menunjukkan bahwa pendidikan anak usia dini tidak bisa begitu saja diserahkan kepada lembaga pendidikan ataupun gereja. Keluarga justru menjadi tempat pendidikan yang paling efektif bagi anak pada usia dini. Selain itu, keluarga yang bertanggung jawab menjalankan pendidikan anak usia dini adalah sekaligus telah menjalankan Amanat Agung Tuhan Yesus.