p-Index From 2020 - 2025
9.114
P-Index
This Author published in this journals
All Journal DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Kurios Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Jurnal Teologi Berita Hidup Diegesis: Jurnal Teologi KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta Jurnal Shanan JURNAL TERUNA BHAKTI JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Te Deum (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) SHAMAYIM: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Jurnal Pendidikan Agama Kristen (JUPAK) Transformasi Fondasi Iman Kristen dalam Pelayanan Pastoral di Era Society 5.0 Jurnal DIDASKO Sabda : Jurnal Teologi Kristen Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Metanoia : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Harati: Jurnal Pendidikan Kristen PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi/Kependetaan REAL DIDACHE: Journal of Christian Education Lentera Nusantara Philoxenia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Jurnal Ilmiah Tangkoleh Putai Redominate : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristiani Discreet: Journal Didache of Christian Education Apostolos: Journal of Theology and Christian Education Jurnal Ap-Kain SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Basilius Eirene: Jurnal Agama dan Pendidikan GRAFTA: Journal of Christian Religion Education and Biblical Studies
Claim Missing Document
Check
Articles

Penerapan Metode Luring Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Lasarus Ari Susanto; Yonatan Alex Arifianto; Reni Triposa
Jurnal Lentera Nusantara Vol 1, No 2 (2021): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen - Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.226 KB) | DOI: 10.59177/jls.v1i2.148

Abstract

Education is an activity to civilize young people to live a cultured life in accordance with standards that can be accepted by society. The accuracy of using the learning method depends on the suitability of the learning method with certain factors, for example the suitability of the learning method with the learning objectives, the suitability of the method with the material, the suitability of the learning method with available resources and facilities. one of them is how the phenomenon of the application of offline learning methods. With the application of the offline method, it can be seen the obstacles and how the school's solutions in dealing with the application of the offline method in learning Christian religious education in the current covid-19 pandemic situation faced by the Indonesian people. The method used is a descriptive analysis method using a qualitative approach. The writing uses triangulation techniques to analyze the data, then to further clarify the results of the research. Researchers also use methods or techniques of data collection with the method of observation, interviews, and documentation. The steps taken by the teacher in dealing with the application of the learning method are to give assignments to be done and collected by one of the students and then delivered to the school, then at certain times the teacher visits the students to each house.AbstrakPendidikan merupakan suatu kegiatan untuk membudayakan manusia muda untuk hidup berbudaya sesuai dengan standar yang dapat di terima oleh masyarakat. Ketepatan penggunaan metode pembelajaran tergantung kepada kesesuaian metode pembelajaran dengan faktor tertentu, misalnya kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian metode dengan materi, kesesuaian metode pembelajaran dengan sumber dan fasilitas yang tersedia. salah satunya ialah bagaimana fenomena penerapan metode pembelajaran luring. Dengan adanya penerapan metode luring tersebut dapat diketahui kendala dan bagaimana solusi sekolah dalam menghadapi penerapan metode luring dalam pembelajaran pendidikan agama Kristen disituasi pandemi covid -19 yang di hadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Metode yang di gunakan merupakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. penulisan menggunakan teknik trianggulasi untuk menganalisis data, kemudian untuk lebih memperjelas hasil dari penelitian. Peneliti juga menggunakan cara atau teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, serta dokumentasi. Langkah-langkah yang diambil oleh guru dalam menangani penerapan metode pembelajaran ialah dengan memberikan tugas untuk di kerjakan dan di kumpulkan disalah satu peserta didik kemudian diantarkan ke sekolah, selanjutnya dalam waktu-waktu tertentu guru mengunjungi peserta didik ke setiap rumah.
Strategi Guru PAK dalam Membangun Pancasila sebagai Paradigma Integrasi Bangsa terhadap Peserta Didik di Era Milenial Reni Triposa; Yonatan Alex Arifianto
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 1 (2021): September 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i1.166

Abstract

Abstract: Without realizing it, the millennial era with technological sophistication brings students to be influenced by wrong associations which will unconsciously bring about the disintegration of the nation. Therefore, teachers of Christian religious education can have strategies in bringing students to build their nationality through the paradigm of national integration based on Pancasila. through technological advances. and having used descriptive qualitative methods with a literature study approach, it can be concluded that the PAK teacher's strategy in building Pancasila as a paradigm of Nation integration towards students in the millennial era is to understand the degradation or moral decadence in the millennial era which continues to increase. For this reason, Christian Religious Education Teachers actualize the view of Pancasila as the basis for developing the integration of the Nation and also see that there is no theological debate on the value of Pancasila in the theological ethical perspective. From this, teachers have the basis to play a role in Guru Pak's strategy in the Actualization of National Integration in the millennial era, with the following steps: First, they are able to grow the faith of students who are increasingly mature. Second, it teaches to love each other and get rid of all bullying and improper behavior of students in respecting their nation's leaders. Third, provide an example in using social media and everything related to the internet of think. Abstrak: Tanpa disadari era milenial dengan kecanggihan teknologi membawa peserta didik terpengaruh dengan pergaulan yang salah yang secara tidak sadar akan membawa disintegrasi bangsa. Oleh karena itu guru pendidikan agama kristen dapat memiliki strategi dalam membawa peserta didik membangun kebangsaannya melalaui paradigma integrasi bangsa yang berlandaskan Pancasila. Melalui kemajuan teknologi dan memiliki menggunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi pustaka dapat disimpulkan bahwa strategi guru PAK dalam membangun Pancasila sebagai paradigma integrasi bangsa terhadap peserta didik di era milenial adalah memahami degradasi atau dekadensi moral di era milenial yang terus meningkat. Untuk itu Guru Pendidikan Agama Kristen mengaktualisasikan pandangan Pancasila sebagai dasar pembangunan integrasi bangsa dan juga melihat tidak ada perdebatan teologis dalam nilai Pancasila dalam perspektif  etis teologis. Dari hal tersebut guru memiliki dasar untuk berperan dalam strategi Guru Pak dalam aktualisasi integrasi bangsa di era milenial dengan langkah: Pertama, mampu menumbuhkan  iman peserta didik yang semakin  dewasa. Kedua, mengajarkan untuk saling mengasihi dan membuang segala perundungan, dan prilaku yang tidak benar peserta didik dalam menghormati pemimpin bangsanya. Ketiga, memberikan keteladan dalam mengunakan sosial media dan segala berhubungan dengan internet of things.  
ANALISIS MUATAN HOTS (HIGER ORDER THINKING SKILLS) PADA BUKU TEKS SISWA PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI KELAS VII TERBITAN KEMENDIKBUD EDISI REVISI 2017HOTS (Higher Order Thinking Skill) is a thinking process of students at a higher cognitive le Steaven Octavianus; Winda Listiana; Reni Triposa
TANGKOLEH PUTAI Vol. 18 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tangkoleh Putai
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.028 KB) | DOI: 10.37196/tp.v19i1.12

Abstract

HOTS (Higher Order Thinking Skill) is a thinking process of students at a higher cognitive level. The main goal of HOTS is to hone the thinking skills of students at a higher level, related to the ability to think critically, creatively, solve problems, and make decisions in complex situations. The student book on Christian Religious Education and Characteristics for SMP class VII published by the Ministry of Education and Culture, the 2017 revised edition is a book intended for students as a guide in learning activities. From the results of data analysis, it shows that HOTS content that appears most in textbooks is to analyze (C4) 46, 07% then create (C6) 33, 34% and the least evaluate (C5) 20, 58%. Therefore, the book is stated to follow the needs of junior high school students because it contains more cognitive abilities to analyze than other cognitive abilities. However, when viewed from the cognitive level, the book is not coherent because it produces (C6) more than evaluates (C5). Keywords: HOTS, Student Textbooks
Peran Guru Sekolah Minggu dalam Membangun Karakter Anak Sekolah Minggu di Era 4.0 Ipiana; Reni Triposa; Gloria Gabriel Lumingkas
Discreet: Journal Didache of Christian Education Vol. 1 No. 1 (2021): June
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52960/jd.v1i1.13

Abstract

The Industrial Revolution 4.0 has brought changes in various aspects of human life. Among these is the education system. The question is, what components of education are affected, and how to respond to these implications? This paper aims to explain the changes that must be made in schools so that human resources produced by various educational institutions can compete and contribute globally. Through literature review and content analysis, the discussion shows that current and future curriculum development must complement students' abilities in the academic dimension, life skills, live together, and think critically and creatively. Other invisible skills like interpersonal skills, global-minded citizens, and literacy of the media and information available. The curriculum must also be able to shape students with an emphasis on the field, referring to ICT-based learning, the internet of things, big data and computers, as well as entrepreneurship and internships. The competencies that must be possessed by teachers are educational competence, competence for technological commercialization, competence in globalization, competence in future strategies, and competence counselor. In addition to these competencies, teachers also need to have a friendly attitude with technology, collaboration, be creative and take risks, have a good sense of humor, and teach holistically. Schools and teachers must consider the open learning platform in deciding how to organizing education and learning.
Peran Dedikasi Guru Dalam Mengembangkan Profesionalisme Untuk Meningkatkan Minat Belajar Anak Merianus Taloim; Yonatan Alex Arifianto; Reni Triposa
Discreet: Journal Didache of Christian Education Vol. 3 No. 2 (2023): December
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52960/jd.v3i2.272

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Dedikasi pembelajaran dalam meningkatkan profesionalisme guru, dengan hasil minat belajar siswa. Kendala yang dihadapi guru adalah siswa tidak berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran karena metode yang digunakan tidak tepat, ketidaktahuan guru dalam mengoperasikan teknologi dan belum sepenuhnya mampu menilai hasil belajar siswa. Namun guru selalu mengevaluasi hal ini untuk terus meningkatkan profesionalismenya sehingga perencanaan tersebut dapat dijadikan bahan acuan untuk pembuatan selanjutnya. Menggunakan metode kualitatif deskritif maka dapat disimpulkan bahwa strategi dan pendekatan yang afektif untuk memotivasi belajar siswa yakni dengan membangun hubungan yang baik dengan siswa. Mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata. Menyajikan tugas yang menantang. Memberikan umpan balik yang konstruktif. Menerapkan pembelajaran kooperatif. Membuat pembelajaran menarik. Menggunakan reward dan penghargaan. Memberikan otonomi dan pilihan kepada siswa. Menyajikan tujuan yang jelas dan terukur. Menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Membangun keterhubungan antar pelajaran. Merayakan kemajuan dan prestasi siswa. Mendorong keterlibatan aktif siswa. Membangun lingkungan pembelajaran yang aman.
Etis Teologis Keteladanan Guru Pendidikan Agama Kristen Bagi Peserta Didik Selfiana Carolina Adu; Andreas Fernando; Reni Triposa
APOSTOLOS Vol 2 No 1 (2022): May
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52960/a.v2i1.92

Abstract

Technology advances in 21th Century are accompanied by the increasement of child violence cases. Bullying and moral decadency occur among students. Christian education teacher’s role as model of character is needed by the students to able to change their behavior and achieve the goal of Christian Education, namely knowing and experiencing God. Student’s behavior changes are very influenced by teacher’s personality and character. The examples teacher shows every day will affect student’s behavior change. Christian education teacher must imitate the examples are given by Jesus the Great Teacher. Christian education teacher who has a “born again” experience and keep struggling in doing the truth of God’s Word every day through Holy Spirit’s guidance could influence student’s behavior. Teachers’ examples risen by their daily spirituality growth, because teaching is not only matter of knowledge transferring from a head to a head, but from a heart to a heart of the teacher to the students.
Profil Pelajar Pancasila dalam Perspektif Pendidikan Kristiani: Sebuah Studi tentang Penguatan Karakter Siswa Saturnina Elisa; Reni Triposa; Yonatan Alex Arifianto
Jurnal Teologi Gracia Deo Vol 6, No 2: Januari 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46929/graciadeo.v6i2.197

Abstract

In the implementation of the Pancasila student profile, the subject of civic education serves as a character education process for students within the learning framework. This theory aids students in understanding and applying the values of the Pancasila student profile in their lives. The author employs a literature review method in this study. The discussion in this study concludes that the Pancasila student profile can be implemented in Christian education. This is done to ascertain and develop the Pancasila Student Profile in the students' characters, providing an essential understanding through Christian education. Exemplary attitudes and guidance play a crucial role in effectively imparting understanding to students and enhancing their character. AbstrakDalam implementasi profil pelajar pancasila pelajaran PAK merupakan suatu proses peserta didik dalam pendidikan karakter untuk membentuk pertumbuhan karakter dengan penanaman nilai-nilai profil pelajar Pancasila sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan di sekolah dasar yaitu kurikulum merdeka belajar, melalui teori tersebut membantu peserta didik dapat memahami, mengerti, dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan peserta didik sehingga peserta didik mengalami pertumbuhan karakter yang baik. Penulis menggunakan metode pustaka dalam kajian ini. Pendidikan karakter peserta didik dalam suatu proses pembelajaran yang dilaksanakan, melalui teori tersebut membantu peserta didik dapat mengerti dan dapat mengaplikasikannya sesuai dengan nilai-nilai profil pelajar pancasila dalam kehidupan peserta didik. Penulis menggunakan metode pustaka dalam kajian ini. Uraian dari kajian ini menyimpulkan profil pelajar pancasila dapat diimplementasikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui memperhatikan, dan mengembangkan profil pelajar Pancasila terhadap karakter peserta didik serta memberi pemahaman penting melalui proses Pendidikan Agama Kristen, sikap keteladanan dan bimbingan dalam memberikan pemahaman secara efektif kepada peserta didik. Nilai-nilai yang diimplementasikan tersebut suatu nilai yang sudah diatur dan disusun serta diusahakan kepada peserta didik agar peserta didik mengalami suatu perubahan dalam proses pembelajaran terutama pada karakter peserta didik.  
Strategi Pembelajaran Guru Sekolah Minggu dalam Menghadapi Anak yang Pasif Boni Boni; Yonatan Alex Arifianto; Reni Triposa
REDOMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 2: Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kerusso Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59947/redominate.v5i2.53

Abstract

Sunday school teachers must be an example for every child. Sunday school teachers must also be able to provide exciting teachings and involve children in learning so that passive children can participate in learning. Using descriptive qualitative methods, this research can be concluded that. Teachers in Sunday schools can create effective teaching methods that involve children in teaching, such as the question-and-answer method, to encourage children to be active in the learning process, enabling them to be enthusiastic in the teaching process. Sunday school is essential in teaching, helping, and encouraging children to understand what the Bible provides as the right way to live in Christ. Children can shape their attitudes, behavior, and character by following God's commands through the Word of God, taught by parents and Sunday school teachers in the Christian faith. AbstrakGuru sekolah Minggu harus menjadi contoh untuk setiap anak juga harus bisa memberikan pengajaran yang menarik anak dalam pembelajaran. agar anak yang pasif bisa ikut serta dalam pembelajaran. Metode kualitatif dan deskritif untuk penelitian ini dapat disimpulkan bahwa. Guru di sekolah Minggu dapat menciptakan metode pendekatan yang efektif di sekolah Minggu yang melibatkan anak-anak dalam pendekatan seperti metode pengajaran tanya jawab untuk mendorong anak aktif dalam proses belajar yang mendorong mereka untuk semangat dalam proses pengajaran. Sekolah Minggu adalah peran penting dalam mengajar dan mendorong anak-anak untuk memahami Alkitab yang berikan sebagai cara hidup yang tepat di dalam Kristus.  
Komitmen Mengajar Guru sebagai Aktualisasi Profesionalisme Supriani, Supriani; Triposa, Reni; Wardi, Wardi
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 4, No 2 (2022): Teologi dan Pendidikan Kristen - Agustus 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v4i2.153

Abstract

Professionalism is a word that we often say when we see people working with extraordinary abilities or are experts in that field and have skills that can be trusted and are responsible for the work that someone has. when someone is an expert in a field that he already has and has become someone who is professional, then that person can be found in various places or any profession, there must be many people who will be forced to be trusted when he becomes a teacher. By working professionally, a teacher can be trusted in terms of teaching and so on, so that he can become quality teacher so that the teacher can be seen as someone who has a noble profession, then, there is also something to do with Christian Religious Education teachers, to become a teacher. Christian Religious Education teachers are not easy, because many things must be considered in carrying out their duties and responsibilities, especially having to do what is their calling as teachers, which must see that they must do what God has wanted for their lives, that when teaching must teach according to God's word, with truth that isw the main thing for a Christian Religious Education teacher, that they must be able and try so that they can become teachers who are truly committed to good teaching and full of great responsibility, so that when they teach, they can imitate d art characteristic of the Lord Jesus himself so that they can teach according to the truth.AbstrakProfesionalisme adalah sebuah kata yang sering kita ucapkan ketika melihat orang bekerja dengan segala kemampuan yang luar biasa atau sudah ahli dalam hal bidang itu serta mempunyai keterampilan yang dapat dipercaya dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang telah dimiliki oleh seseorang tersebut. Ketika seseorang sudah ahli dalam bidang yang telah ia miliki dan telah menjadi seseorang yang profesionalisme, maka seseorang tersebut dapat kita temui diberbagai tempat atau profesi mana saja, disitu pasti banyak orang-orang yang akan dipakai untuk dapat dipercayai ketika menjadi seseorang guru. Dengan bekerja secara profesional, maka seorang guru akan dapat dipercayai dalam hal mengajar dan lain sebagainya, sehingga bisa menjadi guru yang berkualitas dengan demikian guru tersebut dapat dipandang sebagai seseorang yang berprofesi mulia. kemudian, ada juga kaitannya dengan guru Pendidikan Agama Kristen, untuk menjadi seorang guru Pendidikan Agama Kristen tidaklah mudah, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan tugas dan tanggung mereka, terutama harus melakukan apa yang menjadi panggilan mereka sebagai guru, yang dimana harus melihat bahwa mereka harus melakukan apa yang telah Tuhan kehendaki atas kehidupan mereka, bahwa ketika mengajar harus mengajar sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, itu yang menjadi utama seorang guru Pendidikan Agama Kristen, bahwa mereka harus mampu dan berusaha supaya mereka dapat menjadi guru yang berkomitmen dalam hal mengajar yang baik dan penuh rasa tanggung jawab yang besar, sehingga ketika mereka mengajar, mereka dapat meneladani dari karakteristik Tuhan Yesus itu sendiri, dengan demikian guru atau dosen dapat mengajar sesuai dengan kebenaran.
Pengembangan Kompetensi Sosial Guru Dalam Pelaksanaan Pembalajaran Jutela, Jutela; Triposa, Reni; Arifianto, Yonatan alex
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 6, No 1 (2024): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen (Februari 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v6i1.267

Abstract

Developing teacher competency is the ability that teachers have in carrying out learning and delivering material to students so that students can understand all existing learning, become professional teachers who have the ability to teach, have lots of ideas and are creative when in class, using a way of delivering material. It is good for a teacher to develop competence to become a professional teacher in his field. The author used a descriptive qualitative method with a literature study approach in this study. The description in this study concludes the development of teachers' social competence in the process of implementing learning. This is done to develop teachers' social competence in the learning process so that they can be more effective in delivering material to students.AbstrakPengembangan kompetensi guru merupakan kemampuan yang dimiliki guru dalam melaksanakan pembelajaran dan penyampaian materi kepada siswa sehingga siswa dapat memahami setiap pembelajaran yang ada, menjadi guru yang profesional mempunyai kemampuan dalam mengajar, memiliki banyak ide-ide dan kreatif ketika didalam kelas, dengan cara penyampaian yang materi yang baik perlunya seorang guru dalam mengembangkan kompetensi untuk menjadi guru yang profesional dalam bidangnya. Penulis menggunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi pustaka dalam kajian ini. uraian dalam kajian ini menyimpulkan pengembangan kompetensi sosial guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan kompetensi sosial guru terhadapat proses pelaksanaan pembelajaran agar dapat lebih efektif dalam menyampaikan materi kepada siswa.