Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Manuju : Malahayati Nursing Journal

Diterminan Kejadian Malaria Di Kawasan Kerja Puskesmas Luas Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu Suyanto, Jipri; Lestari, Puja; Retni, Retni
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 5 (2025): Volume 7 Nomor 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i5.17249

Abstract

ABSTRACT An inciting factor, frequently overlooked by the community itself, leads to a rise in instances. Hence, it is imperative to conduct a study to identify the triggers or elements that might facilitate the discovery of remedies to mitigate or decrease instances within a community. To determine the factors that contribute to the occurrence of malaria in the service area of Luas Public Health Centre, located in Kaur Regency, Bengkulu Province. During a one-month research period, researchers employed the purposive sampling technique to carefully pick samples. The study was done at the Luas Public Health Centre, located in the Kaur District. Our data analysis involves the utilization of both the univariate test and the chi-square test. The analysis shows that around 35 respondents, which is a substantial proportion, reported experiencing malaria. More than half of the respondents, specifically 39, had poor knowledge. Additionally, almost half of the respondents, 35 in total, lived less than 1 kilometer away from livestock, while almost half, 30 respondents, lived less than 75 meters away from a plantation. The chi square test revealed a significant association between knowledge (p-value: 0.004), house distance to livestock jams (p-value: 0.001), and house distance to plantations (p-value: 0.019) with the incidence of malaria cases in the service area of Luas Public Health Center in Kaur District, Bengkulu Province. Fostering partnerships with health services and implementing the principles of hygiene and wellness are crucial factors in enhancing the overall health condition within the community. Hence, it is imperative for individuals and communities to endorse government initiatives aimed at diminishing the prevalence of malaria through the implementation of physical activity, hygienic practices, and the elimination of mosquito breeding grounds. Engage actively in the health initiative by spreading positive information and promoting healthy habits among their families and communities. Keywords: Malaria Prevalence, Awareness, Proximity of House to Cow Shed, Proximity of House to Plantation.  ABSTRAK Peningkatan suatu kasus disebabkan oleh suatu komponen pemicu yang sering kali tidak disadari oleh Masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, perluhnya suatu kajian untuk mencari diterminan atau faktor tersebut yang dapat membantu dalam pencari solusi untuk penekanan atau penuruan kasus di suatu komunitas. Untuk Mengetahui determinan kejadian malaria di Kawasan kerja Puskesmas Luas Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilaksanakan di Kawasan Puskesmas Luas Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu dengan jumlah respoden sebanyak 72 responden. Teknik dalam menseleksi sampel menggunaka teknik purposive sampling dengan lama penelitian selama 1 bulan. Sedangkan analisis data menggunakan uji univariat dan uji chi square. Dari hasil analysis diketahui bahwa hampir Sebagian besar dari responden mengalami malaria sebanyak 35 responden, lebih dari setengah dari responden memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 39 responden, hampir sebagian dari responden memiliki jarak rumah dengan kadang ternak <1 KM sebanyak 35 responden, dan hampir sebagian dari responden memiliki jarak rumah dengan Perkebunan ≤75 M sebanyak 30 responden. Sedangkan hasil uji chi square menemukan bahwa adanya hubungan pengetahuan (p-value: 0.004), jarak rumah dengan kendang ternak (p-value: <0.001), dan jarak rumah dengan Perkebunan (p-value: 0,019) dengan kejadian malaria di Kawasan kerja Puskesmas Luas Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Kolaborasi dengan pihak pelayanan kesehatan dan menerapkan konsep hidup bersih dan sehat merupakan salah satu kunci dalam peningkatan derajat kesehatan di masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, hendaknya responden/masyarakat memberikan dukungan akan program pemerintah dalam menekan angka kejadian dari malaria itu sendiri dengan menerapkan olahraga, PHBS dan pemberantasan sarang nyamuk. Juga ikut andil dalam program kesehatan itu sendiri seperti, saling memberikan informasi yang positif dan menjaga pola atau lifestyle di keluarga mereka dan lingkungan mereka sendiri. Kata Kunci: Kejadian Malaria, Pengetahuan, Jarak Rumah Dengan Kandang Ternak, Jarak Rumah Dengan Perkebunan.
Sosial-Ekonomi dan Pengetahuan Terhadap Perspektif Lansia Penderita TB Paru di Kota Bengkulu Saputra, Feri Surahman; Hidayat, Yance; Suyanto, Jipri; Prasetio, Diki Bima; Tan, Suriyani
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 5 (2025): Volume 7 Nomor 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i5.17323

Abstract

ABSTRACT Especially in older individuals, perspective can serve as the basis for health behavior. This perspective measures the extent to which tuberculosis patients adhere to the treatment process based on pre-established guidelines. The presence of a negative patient attitude directly correlates with an increased likelihood of non-adherence to therapy, thereby giving birth to additional complications, such as medication resistance. Investigation of the variables influencing the viewpoint of older individuals with Tuberculosis in Bengkulu City. The research utilised a cross-sectional methodology and included a total of 153 participants in Bengkulu City. The sample selection method utilises a multistage random sampling methodology applied during a research period of one month. The data analysis procedure utilizes both univariate and logistic regression estimation techniques. The findings indicated that almost 50% of the participants were male, nearly 50% had completed primary education, nearly 50% were employed as farmers, nearly 50% were divorced, over 50% earned the Regional Minimum Wage, nearly 50% had limited knowledge, and nearly 50% had a negative outlook. Moreover, the findings indicated a correlation between gender, secondary education, agricultural occupation, marital status, income, and knowledge as perceived by senior individuals with tuberculosis in the Bengkulu City Region, with a statistically significant p-value of less than 0.05. The results suggest a correlation between the viewpoint of the respondent and the elements inherent to him. Hence, in order to shift the respondent's viewpoint towards a favorable one and enhance the patient's own treatment process, it is imperative to have active support from all stakeholders, including the family, the community, and the medical team. The adoption of a positive attitude by patients can foster motivation to comply with the treatment suggestions provided by the doctor, thereby potentially resulting in a reduction in the occurrence of tuberculosis. Improved health of the community can ensue as a consequence. Keywords: Perspective of Older People with Tuberculosis, Gender, Socio-Economics. ABSTRAK Perspektif dapat menjadi dasar dalam hal berperilaku kesehatan, khususnya pada pasien lansia. Perspektif ini menjadi penyebab penentu kepatuhan pasien TB dalam menjalani proses pengobatan yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Semakin buruk perspektif pasien tersebut, maka peluang tidak patuh dalam menjalani pengobatan akan semakin tinggi yang dapat menyebabkan masalah lain muncul, yaitu resistensi obat. Untuk Mengetahui faktor yang berhubungan dengan perpsektif lansia penderita TB di Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilaksanakan di Kota Bengkulu dengan jumlah respoden sebanyak 153 responden. Teknik dalam menseleksi sampel menggunaka teknik multistage random sampling dengan lama penelitian selama 1 bulan. Sedangkan analisis data menggunakan uji univariat dan uji logistic regression. Dari hasil menunjukan hasil bahwa hampir sebagian responden berjenis kelamin laki-laki, hampir sebagian dari responden memiliki pendidikan dasar, hampir sebagian dari responden memiliki background pekerjaansebagai petani, hampir sebagian dari responden memiliki status cerai, lebih dari setengah dari responden memiliki pendapatan < UMR, hampir Sebagian dari responden memiliki pengetahuan kurang baik, dan lebih dari setengah dari responden memiliki perspektif kurang baik. Selaian itu hasil menunjukan juga bahwa adanya hubungan antara jenis kelamin, Pendidikan menengah, background pekerjaan sebagai petani, status perkawinan, pendapatan dan pengetahuan dengan perspektif lansia penderita TB di Kawasan Kota Bengkulu dengan nilai p-value di bawah 0.05. Dari hasil menunjukan hasil bahwa komponen faktor yang berasal dari diri responden memiliki hubungan dengan perpsektif dari responden itu sendiri. Oleh karena itu, untuk merubah perspektif responden tersebut menjadi baik sehingga dapat menstimulus dalam proses pengobatan pasien itu sendiri, diperluhkan dukunga dari semua kalangan, baik dari keluarga, Masyarakat dan dari team medis itu sendiri. Sehingga penderita dapat berpikir positif dan termotivasi untuk melakukan pengobatan sesuai ajuran dari dokter dan angkah kejadian dari TB itu sendiri memiliki peluang menjadi menurun. Sehingga dapat meningkatkan derajat Kesehatan di dalam komunitas itu sendiri. Kata Kunci: Persepektif Lansia Penderita TB, Jenis Kealmin, Sosial-Ekonomi.
Co-Authors ', Darmawansyah Adang Bachtiar Ademin, Ravian Adiningsih, Steyo Ali, Haidina AMALIAH, LISSABERTI Andriani Lienggonegoro, Lisa Anggraini, Reri Angraini , Neti Aprianti, Delta Ariska, Inten Arti, Dwi Windu Kinanti Asriki, Jespopon Atini, Masreka Azissah RS, Danur Azissah, Danur Bima Prasetio, Diki Dannia, Ela Rahma Danur Azissah Roesliana Sofais Darmawansyah Darmawansyah Efendi, Heru Elpina Elpina Emi Pebriani Fitriana Fitriana Gustian, Tedi Gustiana , Mely Habibi, Julius Hermiati, Dilfera Hidayat, Yance Ibrahim Desem, Muhammad Kurniati, Susi Kusumaratna, Rina Kurniasri Lestari, Puja Lienggonegoro, Lisa Andriani Lystia Poetranto, Anna Machrumnizar, Machrumnizar Mrlina, Anggun Cahya Murdalena, Reza Murwati Mutoharoh, Siti Muyana, Nana Nipaporn Nobnorb Nobnorb, Nipaporn Novsawindi, Efrizal Nuh, Yalta Hasasnudin Nur Azis Rohmansyah Nurhdayati, Indah Nuvriyanti, Liza Oksidistri, Oksidistri Panjaitan, Novaria Sari Dewi Pebriani, Emy Phan Trieu Phu MD Phu MD, Phan Trieu Prachaiboon, Tiwakron Pramesti, Shinta Dwi Surya Prasetio, Diki Bima Putri, Nasya Adelia Rahmaida Puetri, Nona Retni Retni Rina Isnawati, Rina Rustandi, Handi Rustandi, Handi Sahiroh, Eli Samidah, Ida Saputra, Feri Surahman SAPUTRA, FERY SURAHMAN Saputri , Novi Transiska Sari Sari, Fikitri Marya Sari, Made Depita Sari, Yulita Mutiara Sepriwendi, Sepriwendi Sinaga, Rosnancy Siti Mutoharoh Soe, Than Kyaw Sofais, Danur Azissah Roesliana Sulastri Sulastri Sulastri Sulastri Sunarno Sunarno Surahman, Fery Suriyani Tan, Suriyani Susanty, Sri Syarif Hidayat Than Kyaw Soe Than Kyaw Soe Than Kyaw Soe Tranado, Hengki Tuti Rohani, Tuti Wasi, Chyntia Four Wemi Royana Wulan Rahmadhani Wulan Rahmadhani, Wulan Wulandari Wulandari Yatri Hilinti Yatri Hilinti Yuliana Yuliana Yuliani Setyaningsih Yuniarsih, Tri Yusran Fauzi