Kemampuan membaca Al-Qur’an merupakan keterampilan dasar yang penting bagi setiap muslim. Namun, di TPA Subulussalam Desa Babirik Hulu masih ditemukan anak-anak yang mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesulitan yang dialami anak-anak, mengidentifikasi faktor penyebabnya, serta menjelaskan peran guru dan lingkungan belajar dalam membantu mengatasi kesulitan tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) dengan teknik pengumpulan data melalui Participatory (partisipatif), Action (aksi), dan Research (riset). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan utama anak-anak meliputi pelafalan huruf hijaiyah yang kurang tepat, ketidaklancaran membaca, dan kesalahan dalam mengenali tanda baca. Faktor penyebabnya berasal dari aspek internal seperti kurangnya minat dan motivasi, serta aspek eksternal seperti pergantian guru yang tidak tetap, dan lingkungan belajar yang kurang kondusif. Guru berperan penting dalam membimbing, memotivasi, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak-anak TPA Subulussalam.