Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KESULITAN BELAJAR MAHASISWA BARU PADA MASA PEMBELAJARAN DARING Muhammad Bagas F; Kurniawan Sinaga; Amirudin
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 1 No 2 (2021): Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Sains
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.184 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh motivasi belajar terhadap kesulitan belajar pada Mahasiswa Baru. Sebanyak 93 Mahasiswa baru Angkatan 2020 Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Tjut Nyak Dhien Medan. Instrumen yang digunakan adalah skala kesulitan belajar dan skala motivasi belajar. Analisis data yang digunakan adalah uji asumsi dan uji hipotesis. Hasilnya menunjukkan : 1) berdasarkan uji asumsi data penelitian terbukti secara normalitas, homogenitas dan linieritas; 2) terdapat hubungan positif dan ada pengaruh yang siginifikan Antara Motivasi Belajar Terhadap Kesulitan Belajar Mahasiswa Pada Saat Pembelajaran Daring yaitu sebesar 51,4%. Kata Kunci : Motivasi Belajar; Kesulitan Belajar dan Mahasiswa Baru.
PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI BAHASA INGGRIS GURU DALAM PEMBELAJARAN BILINGUAL MELALUI METODE PPP (PRESENTATION, PRACTICE AND PRODUCTION) PADA SD IMELDA MEDAN Edi Suprayetno; Fitry Wahyuni; Abdi Sugiarto; Kurniawan Sinaga; Emmy Syafitri
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): JPKM
Publisher : LPPM STKIP AL MAKSUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.533 KB)

Abstract

Pelatihan peningkatan kompetensi berbahasa Inggris guru dalam pembelajaran bilingual melalui metode PPP (Presentation, Practice and Production) ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Bahasa Inggris para guru SD Imelda Medan dalam mengajar kelas berbasis bilingual. Kegiatan Pelatihan ini sangat dibutuhkan oleh para guru mengingat masih rendahnya kemampuan guru dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Melalui kegiatan pelatihan ini para guru diberikakan metode belajar dan mengajar Bahasa Inggris dengan menggunakan metode PPP. Kegiatan pelatihan ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap perencanaan dilakukan analisis kebutuhan mitra diperolah informasi tentang masalah – masalah yang dihadapi mitra serta kebutuhannya terkait dengan kemampuan guru dalam menggunakan Bahasa Inggris.Pada pelaksanaan dilakukan pre-test untuk mengukur kemapuan awal mitra, kemudian nara sumber melakukan brainstorming sebelum memberi penjelasan materi tentang metode PPP. Diakhir penjelasan peserta pelatihan diarahkan untuk membentuk kelompok dan melakukan praktek penggunaan Bahasa Inggris secara oral dengan melakukan percakapan secara berpasangan. Pada tahap evaluasi peserta mengerjakan soal post-test yang berkaitan dengan materi pelatihan dengan hasil terdapat peningkatan nilai post-test dengan nilai peningkatan 66% dimana hasil rata-rata nilai post-test meningkat menjadi 85,00 dari nilai rata-rata pre-test 50,00 sehingga dapat disimpukan bahwa hasil Pelatihan ini secara signifikan dapat meningkatkan kompetensi guru SD Imelda Medan dalam berbahasa Inggris.
PELATIHAN ICE BREAKING DALAM UPAYA OPTIMALISASI KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN DI KELAS PADA GURU-GURU SMA NEGERI 1 GEBANG Edi Suprayetno; Abdi Sugiarto; Kurniawan Sinaga; Fernando De Napoli; Supriadi; Neneng Sri Lestari; Rosmen
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2021): JPKM
Publisher : LPPM STKIP AL MAKSUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.573 KB)

Abstract

Kegiatan pengabdian aplikasi Ice Breaking dalam pembelajaran inibertujuan untuk membekali guru-guru SMA Negeri 1 Gebang agar dapat kreatif dalam merancang kegiatan awal pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pelatihan melalui tiga tahapan yaitu : praperencanaan program melalui kegiatan survey awal untuk mengidentifikasi masalah mitra, analisis, dan solusi pemecahan masalah. Tahap perencanaan dengan melakukan disain kegiatan dan tahap kegiatan pelatihan dalam bentuk workshop aplikasi hasil perencanaan. Solusi pemecahan masalah mitra yang dilakukan pada kegiatan ini adalah transfer knowledge melalui penyajian materi tentang teknik-teknik Ice Breaking serta aplikasi dalam kegiatan awal pembelajaran. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa program dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kinginan mitra serta memiliki manfaat yang positif bagi mitra serta terlaksana sesuai rencana program. Hal ini terlihat dengan antusias mitra dalam mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir serta hasil angket kuisioner kepuasan mitra yang menyatakan bahwa 83,2% peserta ingin kembali dilibatkan dalam kegiatan sejenis serta meningkatnya hasil nilai post-test sebesar 58,93% dari nilai pre-test, yang artinya materi yang disampaikan tentang Ice Breaking dapat dipahami dengan baik oleh mitra dan akan diaplikasikan oleh mitra dalam kegiatan awal pembelajaran di kelasnya. Saran yang dapat diberikan adalah agar mengoptimalkan kegiatan sejenis secara bekala dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Kata Kunci: Pelatihan, Ice Breaking, SMA Negeri 1 Gebang. ABSTRACT This Community Service activity aims to motivate the teachers of SMA Negeri 1 Gebang to be creative in designing the pre-learning activities. The method carried out in this activity was a training method which consist of three stages, namely: pre-planning program by doing survey in order to identify and analysis the partner’s problem as well as the problem solving solutions. The second stage was planning where the timdesigned, then the last stage was conducting training activities in the form of workshop. The partner’s problem solving solution carried out in this activity was by doing transfer of knowledge to the participants by presenting the materials related to Ice Breaking techniques and its applications on pre-learning activities. The results of this activity indicated that the program could be implemented properly in accordance with the partner’s need and had positive infact to the partners. It could be seen from the enthusiasm of partners in participating in activities from beginning to end and the results of the partner’s satisfaction questionnaire was 83.2% of participants wanted to be involved again in similar activities in the future. It was also found that post-test scores increase 58.93% from the pre-test scores, which means that the material presented could be well understood by the partners and will be applied by partners on pre-learning activities in their class. It was suggested that the similar activities should be periodically conducted in order to improve the learning quality. Keywords: Workshop, Ice Breaking, SMA Negeri 1 Gebang.
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS BAGI GURU SD IT TAMAN CAHAYA SIANTAR Dian Armanto; Edi Suprayetno; Kurniawan Sinaga; Abdi Sugiarto
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.832 KB) | DOI: 10.46576/rjpkm.v2i2.1225

Abstract

Intrumen penilaian pembelajaran yang berkualitas merupakan alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa. Pelatihan penyusunan instrumen penilaian berbasis HOTS ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru SD IT Taman Cahaya Siantar dalam menyusun instrumen penilaian berbasis HOTS. Kegiatan Pelatihan ini sangat dibutuhkan oleh para guru dikarenakan masih rendahnya kompetensi guru dalam mendesain instrument penilaian sesuai standar kurikulum. Melalui kegiatan ini para guru diberikan wawasan sekaligus kemampuan secara teknis dalam menyusun instrumen penilaian. Kegiatan pelatihan ini dibagi menjadi lima bagian, yaitu kegiatan pre-test, eksplorasi, elaborasi, konfirmasi dan post-test. Pada tahap pre-test para peserta mengerjakan soal yang berkaitan dengan penilaian berbasis HOTS, pada tahap eksplorasi narasumber melalukan brainstorming kepada peserta yang berkaitan dengan penilaian berbasis HOTS. Setelah melakukan brainstorming narasumber melakukan kegiatan elaborasi, yaitu penjelasan materi tentang penyusunan instrumen penilaian berbasis HOTS. Pada tahap konfirmasi, peserta pelatihan diarahkan untuk membentuk kelompok dan melakukan diskusi dalam menyusun instrumen penilaian berbasis HOTS. Tahap selanjutnya perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelompok lainnya. Pada tahap post-test peserta mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi pelatihan dengan hasil terdapat peningkatan nilai post-test dengan nilai peningkatan 59,52% dimana hasil rata-rata nilai post-test meningkat menjadi 74,60 dari nilai rata-rata pre-test 44,40 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pelatihan ini secara signifikan dapat meningkatkan pengetahuan guru SD IT Taman Cahaya Siantar dalam mendesain instrumen penilaian berbasis HOTS
Pelatihan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Bagi Guru – Guru SD Taman Cahaya Pematang Siantar Edi Suprayetno; Eduard; Abdi Sugiarto; Kurniawan Sinaga; Heryanto
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): April 2022
Publisher : Yayasan Penelitian dan Inovasi Sumatera (YPIS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52622/mejuajuajabdimas.v1i3.28

Abstract

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan pilihan pilihan bagi pendidik dari mulai jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi karena dianggap dapat mendukung pembelajaran kontekstual yang menarik dan kreatif. Pelatihan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru SD Taman Cahaya Siantar dalam mendisain dan mempersiapkan proses pembelajaran yang kreatif, menarik dan berpusat pada siswa. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode pelatihan yang dibagi menjadi tiga bagian kegiatan yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Hasil kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mempersiapkan proses pembelajaran secara kreatif. Selain itu juga antusias dan minat peserta dalam kegiatan ini sangat tinggi terlihat dari hasil angket tanggapan mitra diperoleh 80% dari seluruh jumlah peserta sangat setuju dan tertarik untuk dilibatkan kembali pada kegiatan yang sama dimasa mendatang. Diharapkan kepada mitra untuk dapat secara berkesinambungan melaksanakan pelatihan – pelatihan peningkatan kualitas pengajaran guru untuk peningkatan kualitas hasil belajar siswa. Kata Kunci : Pelatihan, Model Pembelajaran Kooperatif, SD Taman Cahaya
WORKSHOP PENGUATAN KARAKTER BERBAIS MINDSET CHANGE PADA GURU – GURU SMK ESA PRAKARSA Abdi Sugiarto; Edi Suprayetno; Kurniawan Sinaga
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): JPKM
Publisher : LPPM STKIP AL MAKSUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.361 KB)

Abstract

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan khusunya di sebuah sekolah, adalah dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, diantaranya adalah workshop. Dengan adanya workshop tersebut akan berdampak pada peningkatan kompetensi para guru yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas pengajaran di dalam kelas dengan berbagai model pembelajaran yang menyenangkan Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah merubah maindset tentang cara berfikir tentang penekanan-penekatan pada para peserta didik dalam proses belajar mengajar di sekolah. Penekanan pada perserta didik sesuai dengan minat dan bakat yang dapat dilihat dari perilaku pserta didik masing-masing. Selain itu juga dapat diciptakan lingkungan belajar yang positif yaitu lingkungan sekolah yang nyaman dan menyenangkan. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan tersebut akan memberikan ruang kepada peserta didik lebih interaktif, kretif dan inovatif. Hal lainnya yang tidak dapat dilupakan adalah adanya peran orang tua maupun pihak eksternal (dunia luar sekolah) dalam penetapan kurikulum pembelajaran. Karena hal tersebut akan memberikan warna tersediri bagi SMK Esa Prakarsa dalan pelaksanaan kegiatan pendidikan yang lebih berkualitas kedepannya.. Kata kunci : Workshop, Karakter, Mindset change.
Pelatihan Aplikasi Penerapan Brain Gym Pada Guru – Guru TK Taman Cahaya Siantar Edi Suprayetno; Abdi Sugiarto; Kurniawan Sinaga; Supriadi; Fernando De Napoli Marpaung
JURNAL ABDIMAS MADUMA Vol. 1 No. 1 (2022): Maret, 2022
Publisher : English Lecturers and Teachers Association (ELTA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.896 KB)

Abstract

Brain gym merupakan kegiatan latihan senam otak yang dapat membantu mengoptimalisasikan fungsi dari otak manusia khususnya dalam meningkatkan motorik kasar, sensorik, konsentrasi dan mengurangi tingkat kecemasan pada anak. Kegiatan Pengabdian masysrkat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kemampuan guru – guru TK Taman Cahaya Siantar dalam mengajar khususnya dalam aplikasi penerapan brain gym. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan sesuai dengan kebutuhan mitra melalui tahapan analisis kebutuhan melalui survey, perencanaan, pelaksanaan dan evalusai kegiatan. Hasil dari kegiatan bahwa seluruh peserta pelatihan dapat mengaplikasikan brain gym dengan baik dan diharapkan nantinya dapat mengaplikasikan kepada siswa – siswa yang diajarnya sehingga dapat lebih meningkatkan hasil belajar. Selain itu antusias mitra dalam mengikuti kegiatan sangat tinggi terlihat dari hasil angket kuisioner kepuasan mitra yang menyatakan sangat setuju atau sangat puas sebesar 76,60%, serta ingin kembali dilibatkan dalam kegiatan sejenis dimasa yang akan datang. Kata Kunci: Brain Gym, Optimalisasi Fungsi Otak
The Application of Semantic Mapping Techniques on Reading Comprehension for Junior High School Curriculum At SMP 22 Medan Immanuel Padang; Marice Saragih; Sabar Manik; Kurniawan Sinaga
JURNAL ABDIMAS MADUMA Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober, 2022
Publisher : English Lecturers and Teachers Association (ELTA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.612 KB)

Abstract

Semantic mapping is an excellent strategy to help students engage in higher-order thinking. In learning reading, it is important for the students to make an effort and show their interest. The aims of this community dedication is to improve the student’s reading comprehension ability through semantic mapping technique. This training very beneficial to the students due to their low competence in the reading comprehension skills. In general, the use of semantic mapping in the classroom can be divided into five phases. These are “introducing the topic, brainstorming, categorization, personalizing the map, post-assesment synthesis : a) Introducing the topic: the teacher studies a unit in the syllabus and determines whether or not semantic mapping can be useful. The teacher announces the topic of the unit by drawing a large oval on the board. He states that some teachers display a picture relating to the topic to stimulate students’ thoughts and to get the brainstorming procedure.b) Brainstorming: the teacher draws a blank map which consists of some blank ovals on the board and provides the students with a reading passage. Furthermore, the teacher asks the students to find some information in the passage that are appropriate to be filled into the blank map.c.)Categorization: the teacher does his best to encourage students to see relationships among their ideas in order to form category cluster.d) Personalizing the map: each student makes a copy of the blank map and complete it by using information found in the passage. E) Post-assignment synthesis: The last part of the class period is used to record students’ suggestions from their personal maps to the board version of the map made by the teacher. The discussion will probably be the centre on the amount of information acquired from the reading. Based on the result of the pre-test and post test that given to the students, it was found that there was improvement of the average value between the pre-test and the post test on 59,52 %, where the average value of the pre-test was 44,40 and the post-test 74,60 so it can be concluded that smantic mind mapping technique training was able to increase reading comprehension of the students of SMP 22 Medan Key Words : Semantics Mapping Technique, Reading Comprehension
Pengaruh fermentasi tepung kulit kopi Oleh Aspergillus oryzae dengan penambahan dua variasi konsentrasi urea dan amonium sulfat terhadap penurunan serat kasar salman salman; Kurniawan Sinaga; Meutia Indriana; Yessi Febriani; Zulfikar Zulfikar
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 6 Nomor 1 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.475 KB) | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i1.47

Abstract

The high yield of coffee causes an increase in the amount of coffee husk waste produced, so innovations are needed to process coffee waste so that it can be helpful and not wasted. The study aimed to reduce crude fiber in fermented coffee husks using Aspergillus oryzae to become animal feed. The research was conducted using experimental and descriptive methods: coffee husk flour (Coffea sp.), Aspergillus oryzae, urea, ammonium sulfate, and minerals. Coffee husk flour was fermented in dry media and wet media at room temperature for 24 hours, 48 hours, and 72 hours. After fermentation, test the analysis of the decrease in the amount of crude fiber in the sample using the Wendee method test. The results showed that the fermentation of coffee husk flour (Coffea sp.) using Aspergillus oryzae with the addition of urea, ammonium sulfate, and minerals could reduce the amount of crude fiber. The difference in fermentation media showed that fermentation in wet media gave better crude fiber reduction results than fermentation in dry media. The crude fiber yield of dry media sample N1 is 0.25 grams (25%), and sample N2 is 0.22 grams (22%), while the crude fiber yield of wet media sample N1 is 0.13 grams (13%) and sample N2 is 0.11 grams (11%). Fermentation with Aspergillus oryzae produces ligninase, an enzyme that breaks down lignin which can degrade lignin into simpler compounds.
Angka Lempeng Total Dan Cemaran Bakteri Pada Daging Domba di pasar Tradisional Kampung Lalang Erika Triayu; Kurniawan Sinaga; Alfath Rusdhi
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 6 Nomor 2 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.953 KB) | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i2.74

Abstract

Meat is an important food ingredient in meeting nutritional needs. The purpose of this study was to detect total plate count and bacterial contamination in lamb meat. The research method used in this research is descriptive method, because this research describes the characteristics of a population or a phenomenon that is the object of research that is experimental. Observational data were analyzed using a descriptive method of 6 samples of lamb meat obtained from the traditional market in Kampung Lalang and found Escherichia coli and Salmonella sp. The highest TPC analysis values ​​were found in traders 2 and 3 samples 2, namely 6.45x106 cfu/g and 7.05x106 cfu/g and the lowest amount of contamination was found in traders 1 sample 2, namely 4.5x105 cfu/g. In accordance with the limit for Escherichia coli 1x 101 colonies/gram and the limit for Salmonella sp negative/25 gram. The results showed that 95% of the lamb meat samples were contaminated with Escherichia coli and Salmonella sp. This shows that the lamb meat sold in Kampung Lalalang traditional markets does not meet the Indonesian National Standard (SNI) or is unfit for consumption.