Claim Missing Document
Check
Articles

Pelaksanaan Tradisi Nyorong pada Perkawinan Suku Samawa Sebagai Perwujudan Karakter Tanggung Jawab Sahrul, Adhi; Yuliatin, Yuliatin; Alqadri, Bagdawansyah; Kurniawansyah, Edy
Journal of Management Education Social Sciences Information and Religion Vol 2, No 2 (2025): September 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/mesir.v2i2.6011

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan tradisi nyorong pada perkawinan Suku Samawa sebagai perwujudan karakter tanggung jawab serta faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan tradisi nyorong tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian etnografi dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan tradisi nyorong pada perkawinan Suku Samawa memiliki beberapa tahapan yang dapat mewujudkan karakter tanggung jawab bagi setiap individu, terutama bagi calon pengantin, yaitu : (1) Tahap Persiapan, yakni kegiatan Barajak (mengundang), tokal adat, pembentukkan panitia. (2) Kegiatan Inti, yakni kegiatan tradisi nyorong dan penyerahan seserahan. (3) Tahap Penutupan, yakni kegiatan ritual adat barodak rapancar atau proses luluran kepada calon pengantin dan pembacaan doa. Kemudian terdapat beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan tradisi nyorong yakni: (1) adanya kemauan dan kesungguhan dari calon pengantin, (2) adanya dukungan keluarga pengantin, dan (3) adanya tradisi Jema (kegiatan menghantarkan bantuan berupa sembako). Selain itu, terdapat juga beberapa faktor penghambatnya yakni: (1) keadaan ekonomi calon pengantin, (2) kurangnya partisipasi masyarakat, dan (3) kondisi serta jarak tempuh yang begitu jauh sehingga dapat menjadi penghambat bahkan mengagalkan pelaksanaan tradisi nyorong tersebut.
The Role of Driving Teachers in Implementing the Independent Curriculum at SMA Negeri 1 Sakra Majdi, Muhamad; Mustari, Mohamad; Kurniawansyah, Edy; Alqadri, Bagdawansyah
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i3.418

Abstract

Education is the main pillar in determining the quality of human resources and the progress of a nation, and independent learning is a response to the needs of the education system in an effort to improve human resources in the era of the industrial revolution 4.0. Freedom of learning also frees educators and students to choose their learning system. The qualitative approach is the collection of data in a natural setting with the intention of interpreting the phenomena that occur, where the researcher is the key instrument, the data collection technique is carried out in a triangulation (combined) manner, the analysis is inductive/qualitative, and the results of qualitative research emphasize meaning and generalization. The researcher found that some of the supporting factors for driving teachers in implementing the independent curriculum that already have the status of driving schools and independent independent are the ones that are the driving schools. The supporting factors experienced by the driving teachers in implementing the independent curriculum at SMA Negeri 1 Sakra which develop competence, full support, and inhibiting factors. The impact given as a driving teacher who provides learning that is in accordance with interests, talents, and student-centered. In addition, driving teachers must prioritize caring for the character of students who are increasingly visible, and can also open their minds to students who have different characteristics.
Implementasi Program Home Visit Dalam Pembentukan Karakter Disiplin Siswa di SMP Negeri 6 Taliwang Agit Mirsya, M.; Sumardi, Lalu; Kurniawansyah, Edy; Pandapotan Simaremare, Tohap
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 4 (2024): November
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i4.464

Abstract

This research examines the implementation of the home visit program in the formation of student discipline character in SMP Negeri 6 Taliwang. The purpose of this research is to know the implementation of home visit program in SMP Negeri 6 Taliwang and to know the impact of home visit program implementation in discipline character building. This research uses a qualitative approach with the type of case study research. Data collection techniques used interviews, observation, and documentation. The result of this research shows the implementation process of home visit program in shaping students' discipline character in SMP Negeri 6 Taliwang and the impact of home visit program implementation on shaping students' discipline character in SMP Negeri 6 Taliwang. There are 3 stages of the home visit program implementation process, namely planning, implementation and evaluation. Based on this process, the impact of the home visit program was obtained in the form of an increase in students' disciplinary attitudes in class, an increase in the discipline of student attendance and an increase in the attitude of obeying the rules at school. Based on these results, the implementation of the home visit program can shape the discipline character of SMP Negeri 6 Taliwang students.
Pembinaan Soft Skill Peserta Didik Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler (Studi di MAN 1 Mataram) Noviana, Hassa; Sumardi, Lalu; Kurniawansyah, Edy; Zubair, M
SAKOLA: Journal of Sains Cooperative Learning and Law Vol 2, No 1 (2025): April 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/sakola.v2i1.5838

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pembinaan soft skill peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler di MAN 1 Mataram. Soft skill seperti kepemimpinan dan kerjasama tim atau kolaborasi  menjadi aspek penting dalam membentuk karakter siswa agar siap menghadapi tantangan baik secara akademik maupun sosial. Dengan menggunakan metode kualitatif jenis studi kasus, penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler, khususnya OSIM/OSIS menjadi sarana efektif dalam melatih keterampilan non-akademik siswa melalui berbagai program kerja dan kepanitiaan yang melibatkan interaksi serta tanggung jawab. Pembinaan soft skill ini didukung oleh peran aktif pembina dan kebijakan sekolah yang memberikan ruang bagi pengembangan diri siswa. Meskipun masih terdapat tantangan seperti tingkat partisipasi siswa yang bervariasi, kegiatan ekstrakurikuler di MAN 1 Mataram telah menunjukkan dampak positif dalam membentuk karakter dan keterampilan sosial peserta didik. Dengan pengelolaan yang optimal, kegiatan ini dapat semakin memperkaya pengalaman belajar siswa di luar kelas.
Dampak Penerapan Kurikulum Merdeka Terhadap Motivasi Belajar Siswa (Studi di SMP Negeri 2 Mataram) Ainun, Muhammad; Sumardi, Lalu; Kurniawansyah, Edy; Al-Qadri, Bagdawansyah
SAKOLA: Journal of Sains Cooperative Learning and Law Vol 2, No 1 (2025): April 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/sakola.v2i1.5981

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan Kurikulum Merdeka dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 2 Mataram. Serta untuk mengetahui bagaimana dampak penerapan Kurikulum Merdeka terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 2 Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Mataram, dan informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, waka kurikulum, dan guru yang ada di SMP Negeri 2 Mataram. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik wawancara semiterstruktur, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak penerapan kurikulum Merdeka terhadap motivasi belajar siswa sudah terlaksana dengan baik. Dampak penerapan Kurikulum Merdeka dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 2 Mataram ditunjukkan dari beberapa indikator: (1) Pembuatan program-program sekolah seperti membentuk komoditas belajar, program one month one video, program ARPS, dan pembelajaran berdiferensiasi. (2) Pelaksanaan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang terdiri dari beberapa tema diantaranya pemilu, gaya hidup berkelanjutan, dan kewirausahaan. (3) Keikutsertaan guru dalam PMM (Platform Merdeka Mengajar). Dampak penerapan Kurikulum Merdeka terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 2 Mataram ditunjukkan dengan: (1) Rajin mengerjakan tugas. (2) Memberikan reward/penghargaan. (3) Meningkatnya hasrat atau keinginan untuk berhasil. (4) Kegiatan yang menarik dengan suasana ataupun kegiatan belajar yang menarik dapat menumbuhkan rasa semangat belajar siswa sehingga siswa menjadi aktif dikelas.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas VIII-A SMPN 1 Keruak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Nurmaizura, Dila; Sumardi, Lalu; Kurniawansyah, Edy
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 10 No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v10i2.12471

Abstract

This study aims to determine the application of the Teams Games Tournaments cooperative learning model to increase the learning activity of students in class VIII-A of SMPN 1 Keruak in Pancasila Education. The type of research used was Classroom Action Research (CAR) based on the Kemmis and Mc Taggart model. The stages of classroom action research consisted of four stages, namely 1 planning, 2 implementation, 3 observation, and 4 reflection. The research subjects were 30 students in class 8A at SMPN 1 Keruak in the 2024/2025 academic year. The data collection techniques used were observation and interviews. The research instruments were observation sheets of student learning activities and observation sheets of teacher teaching activities. The data analysis techniques used were quantitative and qualitative data analysis. The indicator of successful action was marked when student learning activity increased to the active category with the number of students reaching 75% learning activity. The results showed that there was an increase in Pancasila education learning activity among 8A students at SMPN 1 Keruak after implementing the Teams Games Tournaments cooperative learning model, both in cycle I and cycle 2. In cycle 1, the level of student learning activity was in the less active category, meaning that students were not yet able to achieve the success indicator, with a percentage of 50. 
EKSPLORASI KEARIFAN LOKAL SASAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR PPKn SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Sumardi, Lalu; Fauzan, Ahmad; Kurniawansyah, Edy; Hudori, Ahmad; Sakban
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol. 13 No. 2 (2025): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v13n2.p189 - 196

Abstract

Civics subjects develop three important domains in students, namely: attitudes, skills and knowledge. One of the instruments in learning that contributes to developing these three domains is learning resources. One of the learning resources relevant to PPKn is the local wisdom of the Indonesian people. This study aims to explore Sasak local wisdom that can be used as a learning resource and its relevance to junior high school PPKn material. The approach used in this research is a qualitative approach. The type of research is classified as ethnograpy research. Data collection was carried out using interview and documentation techniques. The collected data were then analyzed using an interactive model consisting of: data condensation, data display, and conclusion drawing. The findings of this study are that all junior high school PPKn materials are relevant to Sasak local wisdom. That is, every junior high school PPKn material can use Sasak local wisdom as a learning resource. The form of relevance consists of two types, namely; content relevance (substantive) and value relevance (valuative). Substantive relevance means that Sasak local wisdom is relevant to junior high school PPKn material. The valuative relevance means that the values in Sasak local wisdom are relevant to the values in PPKn junior high school. So, it can be concluded that Sasak local wisdom can be a learning resource for junior high school in PPKn subject that can develop students' knowledge and character.
Strategi Guru Penggerak Dalam Mengembangkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Di SMPN 2 Kota Bima Aulia, Oktavia Putri; Mustari, Mohammad; Basariah, Basariah; Kurniawansyah, Edy
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.31623

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi guru penggerak, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila serta faktor pendukung dan penghambat guru penggerak dalam mengembangkan proyek penguatan profil pelajar pancasila di SMPN 2 Kota Bima. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu dengan teknik analisis data Model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi guru penggerak dalam mengembangkan projek penguatan profil pelajar pancasila di SMPN 2 Kota Bima dilakukan melalui beberapa perencanaan yaitu; 1) perencanaan projek, 2) fasilitator, 3) pembimbing, dengan menggunakan metode kolaboratif dan partisipasif. Hal ini mampu meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam setiap tahapan projek, memperkuat karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, serta mendorong terciptanya budaya belajar yang reflektif, inklusif, dan kontekstual di lingkungan sekolah. Kemudian faktor pendukung guru penggerak dalam mengembangkan P5 di SMPN 2 Kota Bima adalah dukungan teman sejawat, adanya buku panduan P5, dukungan dari sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan faktor penghambat guru peggerak dalam mengambangkan P5 di SMPN 2 Kota Bima adalah karakter siswa yang berbed-beda dan kurangnya dukungan orang tua.The aim of this research is to find out the strategies of driving teachers, the implementation of the Project for Strengthening the Profile of Pancasila Students as well as the supporting and inhibiting factors for teachers in developing the project for strengthening the profile of Pancasila students at SMPN 2 Kota Bima. This research uses a qualitative approach with a case study type of research. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation techniques. The data analysis technique used is the Miles and Huberman Model data analysis technique, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this research show that the driving teacher strategy in developing a project to strengthen the profile of Pancasila students at SMPN 2 Kota Bima was carried out through several plans, namely; 1) project planning, 2) facilitator, 3) supervisor, using collaborative and participatory methods. This is able to increase active student involvement in every stage of the project, strengthen character in accordance with Pancasila values, and encourage the creation of a reflective, inclusive and contextual learning culture in the school environment. Then the supporting factors for driving teachers in developing P5 at SMPN 2 Bima City are the support of colleagues, the existence of a P5 guidebook, support from school facilities and infrastructure. Meanwhile, the inhibiting factors for driving teachers in developing P5 at SMPN 2 Kota Bima are the different characters of students and the lack of parental support.
Mengoptimalkan Minat Belajar Siswa Melalui Model SOLE Berbasis Google Site Pada Pembelajaran PPKn Haerani, Haerani; Herianto, Edy; Kurniawansyah, Edy; Zubair, M.
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.32529

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas model pembelajaran Self Organized Learning Environment (SOLE) berbasis Google Site dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. Model ini mendorong pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan Google Site sebagai sumber belajar digital yang mudah diakses. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi-experiment tipe two group pretest-posttest. Sampel terdiri atas dua kelas VIII di SMPN 15 Mataram yang dipilih secara purposive, yakni kelas eksperimen yang mendapat perlakuan model SOLE berbasis Google Site, dan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional. Instrumen yang digunakan berupa angket minat belajar siswa yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan melalui uji normalitas, homogenitas, dan uji-t independent sample. Hasil menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,004 (<0,05), dengan selisih skor rata-rata yang lebih tinggi pada kelas eksperimen. Temuan ini mengindikasikan bahwa model SOLE berbasis Google Site efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa secara signifikan pada mata pelajaran PPKn.This study is intended to examine the efficacy of the Self Organized Learning Environment (SOLE) model, based on Google Site, in articulating the enhancement of students’ learning enthusiasm in the subject of Civic Education (PPKn). The model is oriented toward stimulating learner autonomy through the utilization of Google Site as an accessible digital learning medium. This research employs a quantitative approach with a quasi-experimental design of the two group pretest–posttest type. The research subjects comprise two eighth-grade classes at SMPN 15 Mataram, selected through purposive sampling, consisting of an experimental class receiving the SOLE-based Google Site intervention and a control class engaging in conventional learning methods. The measurement instrument utilized was a student learning enthusiasm questionnaire that had undergone validity and reliability testing. Data processing involved normality testing, homogeneity testing, and an independent-sample t-test. The analysis results revealed a significance value (2-tailed) of 0.004 (<0.05) with a higher mean score disparity in the experimental class. The findings substantiate that the implementation of the SOLE model based on Google Site is significantly effective in accelerating students’ learning enthusiasm in Civic Education.