Claim Missing Document
Check
Articles

The Role of Driving Teachers in Implementing the Independent Curriculum at SMA Negeri 1 Sakra Majdi, Muhamad; Mustari, Mohamad; Kurniawansyah, Edy; Alqadri, Bagdawansyah
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i3.418

Abstract

Education is the main pillar in determining the quality of human resources and the progress of a nation, and independent learning is a response to the needs of the education system in an effort to improve human resources in the era of the industrial revolution 4.0. Freedom of learning also frees educators and students to choose their learning system. The qualitative approach is the collection of data in a natural setting with the intention of interpreting the phenomena that occur, where the researcher is the key instrument, the data collection technique is carried out in a triangulation (combined) manner, the analysis is inductive/qualitative, and the results of qualitative research emphasize meaning and generalization. The researcher found that some of the supporting factors for driving teachers in implementing the independent curriculum that already have the status of driving schools and independent independent are the ones that are the driving schools. The supporting factors experienced by the driving teachers in implementing the independent curriculum at SMA Negeri 1 Sakra which develop competence, full support, and inhibiting factors. The impact given as a driving teacher who provides learning that is in accordance with interests, talents, and student-centered. In addition, driving teachers must prioritize caring for the character of students who are increasingly visible, and can also open their minds to students who have different characteristics.
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU DI SMAN 1 SAKRA ISNAINI, LISA SHOPIA; MUSTARI, MOHAMMAD; KURNIAWANSYAH, EDY; SAWALUDIN, SAWALUDIN
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v4i3.3182

Abstract

The curriculum is a learning plan that is used as a guide in the implementation of teaching and learning. In Indonesia itself, the independent curriculum is currently being implemented. This independent curriculum concept creates freedom in thinking. Independence of thought is determined by the teacher, meaning that the teacher is the main pillar in supporting success in education. This independent curriculum not only requires students to be able to develop their creativity, but teachers as teachers are also required to be able to develop their creativity. Therefore, this research aims to find out how the implementation of the independent curriculum increases teacher creativity at SMAN 1 SAKRA. This research uses a qualitative approach with a descriptive type. The results of the research show that the implementation of the independent curriculum in increasing teacher creativity can be seen through the creation of school programs, implementation of the Pancasila Learning Strengthening Profile Project (P5) and Teachers' Real Actions in the Independent Teaching Platform (PMM). The obstacles faced during the implementation of the independent curriculum are that teachers' understanding of the independent curriculum is still not optimal and they still need facilities and infrastructure to support the implementation of the independent curriculum. ABSTRAKKurikulum merupakan rancangan pembelajaran yang dijadikan sebagai panduan dalam pelaksanaan belajar mengajar. Di Indonesia sendiri saat ini sedang diterpakannya kurikulum merdeka. Konsep kurikulum merdeka ini terbentukknya kemerdekaan dalam berpikir. Kemerdeka berpikir ditentukan oleh guru, artinya guru menjadi tonggak utama dalam menunjang keberhasilan dalam pendidikan. Pada kurikulum merdeka ini bukan hanya menuntut siwa untuk mampu mengembangkan kreativitasnya, akan tetapi guru sebagai pengajar juga dituntut untuk mampu mengembangkan kreativitasnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum merdeka dalam meningkatkan kreativitas guru di SMAN 1 SAKRA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Hasil penelitian menujukkan bahwa implementasi kurikulum merdeka dalam meningkatkan kreativitas guru dapat dilihat melalui Pembuatan Program-Program Sekolah, Pelaksaan Proyek Profil Penguatan Pelajara Pancasila (P5) dan Aksi Nyata Guru Dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM). Adapun kendala yang dihadapi selama penerapan kurikulum merdeka ini yaitu pemahaman guru terhadap kurikulum merdeka ini masih belum maksimal dan masih membutuhkan sarana dan prasarana sebagai pendukung dalam penerapa kurikulum merdeka.
Pengentasan Buta Aksara melalui Program Keaksaraan Dasar di Desa Selebung Ketangga Lombok Timur Wibawa, Indah Safitri; Sumardi, Lalu; Kurniawansyah, Edy
FONDATIA Vol 7 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/fondatia.v7i4.4106

Abstract

Basic Literacy Education (KD) is an important program to resolve the problem of illiteracy in Selebung Ketangga Village. The KD program is one of the educational services outside of school to develop community members' reading, writing and arithmetic skills in Indonesian. Therefore, it is important to know the motivation and benefits of the KD program for society. This research uses a descriptive qualitative approach. Through observation, interviews and documentation. The researcher looked at how the illiteracy eradication program was in Selebung Ketangga Village. Data collection was carried out using purposive sampling, namely the researcher interviewed research informants. The observation results show that in the process of mastering basic understanding the participants routinely participate in learning activities for three hours from 14:00-16:00 and every day the participants have learning goals that must be achieved. Meanwhile, during the activity which lasted for several days, participants had different memory abilities, such as participants' memory which was very low and there were also some participants who had quite good memory, this was due to the age of the participants and the inhibiting factors found by The researcher said that some participants were unable to take part in learning activities because they were busy with other things, namely work. Based on the results of interviews and document analysis, it is known that there is a development of abilities that take part in KD activities, especially in daily activities and active participation in learning activities.
Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Tenga Kecamatan Woha Kabupaten Bima Aulya Wardani, Winda; Ismail, M.; Kurniawansyah, Edy; Sawaludin, Sawaludin
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 4 (2023): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i4.1706

Abstract

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengentaskan masalah kemiskinan adalah dengan merancang Program Keluarga Harapan (PKH). Pelaksanaan PKH diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam hal meningkatkan taraf kehidupan sosial ekonomi, pendidikan, serta kesehatan terutama pada kelompok masyarakat miskin. Tujuan dari penelitian ini adalah unutk mengetahui Implementasi PKH dan Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi PKH.  Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitiannya menunjukan implementasi PKH di Desa Tenga telah terlaksana secara efektif, sesuai dengan tujuan dan pedoman pelaksanaan PKH. Dalam implementasi PKH terdapat proses sosialisasi dan pendistribusian dana PKH serta mencakup bidang-bidang kehidupan manusia, diantaranya bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial. Faktor pendukungnya yaitu, dana bantuan, masyarakat, komunikasi dan komitmen sedangkan faktor penghambatnya yaitu, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, kinerja pendamping dan lokasi.
Efektivitas Rangkaian Kegiatan Sabtu Budaya Alqadri, Bagdawansyah; Rispawati, Rispawati; Kurniawansyah, Edy; Aulia, Dina; Nurmayanti, Ayu
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 4 (2023): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i4.1793

Abstract

Efektivitas pelaksanaan program Sabtu Budaya untuk mengetahui komponen komponen yang telah tersedia di sekolah sebagai bentuk pendukung atau mensukseskan pelaksanaan program Sabtu Budaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efektivitas rangkaian kegiatan program Sabtu Budaya yang dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan data yang telah di ambil menunjukan bahwa implementasi program Sabtu Budaya mampu mendukung peningkatan kearifan lokal (local wisdom) adapun beberapa hal yang  di tinjau terkait dengan efektivitas rangkaian kegiatan Sabtu Budaya yaitu : 1) keberadaan panduan porgram Sabtu Budaya yang disediakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Nusa Tenggara Barat yang memuat berbagai hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Sabtu Budaya seperti petunjuk pelaksanaan Sabtu Budaya, Jenis kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan Sabtu Budaya, hingga teknis pelaksanaan kegiatan Sabtu Budaya yang diharapkan dapat tersosialisasikan dengan baik kepada seluruh sekolah di Kota Mataram; 2) keadaaan sekolah menentukan efektivitas rangkaian pelaksanaan program Sabtu Budaya seperti ketersediaan fasilitas untuk menunjang program Sabtu Budaya, 3) ketersediaaan tempat pelaksaan Sabtu Budaya di sekolah, serta partisipasi aktif guru, staff dan siswa  dalam menunjang pelaksanaan program Sabtu Budaya. Kami sebagai tim peneliti mengucapkan terimakasih kepada Universitas Mataram yang telah memberikan pendanaan PNBP 2023 melalui FKIP Universitas Mataram sehingga penelitian dan artikel tentang implementasi program Sabtu Budaya ini dapat dipublikasikan dan terimah kasih kepada anggota penelitian beserta mahasiswa yang terlibatuntuk mendukung proses penelitian ini.
Dampak Penerapan Kegiatan Profil Pelajar Pancasila dalam Menumbuhkembangkan Sikap Mandiri Siswa di SMAN 2 Mataram Nurul, Nurul Istiqomah; Mustari, Mohammad; Kurniawansyah, Edy; Alqadri, Baqdawansyah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i1.1809

Abstract

Penelitian ini dirancang dan diteliti oleh peneliti karena dengan keadaan karakter regenerasi bangsa kita sekarang yang perlu dilaksanakan pembinaan secara terstrstruktur dan terencana melalui kegiatan yang tepat seperti halnya  kegiatan Profil Pelajar Pancasia yang memiliki eksitensi untuk membina dimensi kemandirian, kerjasama, berkebhinekaan, dan jiwa kreatif pada siswa sehingga peneliti berusaha mengungkap dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis kegiatan Profil Pelajar Pancasila di SMAN 2 Mataram, serta melihat dampak Penerapan kegiatan Profil Pelajar Pancasila terhadap penumbuhkembangan sikap mandiri siswa di SMAN 2 Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles and Huberman dengan langkah-langkah yang meliputi mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada teori Sugiyono yaitu Triagulasi Sumber dengan mencari kebenaran data melalui sumber informan 3 orang atau lebih, dan Triagulasi teknik yaitu dengan menyilangkan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hal penerapan kegiatan Profil Pelajar Pancasila, SMAN 2 Mataram melaksanakan 3 jenis kegiatan yaitu tema 1 bangunlah jiwa dan raganya, tema 2 kewirausahaan, Tema 3 kearifan lokal. Kegiatan ini mampu memberikan dampak terhadap penumbuhkembangan sikap mandiri siswa di SMAN 2 Mataram yang dilihat oleh peneliti berdasarkan hasil observasi peneliti dengan mangacu pada teori Paulina dkk. Dengan adanya kegiatan Profil Pelajar Pancasila mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan sikap mandiri siswa, dampak yang terlihat adalah dengan membuat kerajinan dari bahan limbah, melaksanakan kegiatan wirausaha makanan siap saji, membuat tari kreasi yang dapat menunjang kreatifitas siswa ke arah kemandirian.
Pembinaan Civic Disposition Siswa Melalui Kegiatan Organisasi Pramuka : (Studi di SMAN 1 Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat) Ningsih, Ika Juwita; Sumardi, Lalu; Sawaludin, Sawaludin; Kurniawansyah, Edy
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i1.1991

Abstract

Organisasi pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan sebagai bagian dari pembinaan karakter di sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pembinaan civic disposition siswa melalui kegiatan organisasi pramuka serta factor pendukung dan penghambat pembinaan civic disposition siswa melalui kegiatan organisasi pramuka di SMAN 1 Gunungsari. Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat beberapa civic disposition yang muncul dalam organisasi pramuka antara lain: tanggung jawab individu, disiplin diri, menghormati harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu, berpartisipasi dalam urusan kewarganegaraan, dan mengembangkan fungsi demokrasi konstitusional yang sehat. Adapun kegiatan yang di dalamnya mencakup civic disposition pada organisasi pramuka adalah: 1) pionering, 2) Peraturan Baris Berbaris (PBB), 3) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), 4) upacara, dan 5) perkemahan. Faktor pendukung pembinaan civic disposition siswa antara lain ketersediaan fasilitas kegiatan organisasi pramuka, dan ketegasan Pembina pramuka. Adapun hambatan yang diterima adalah kurangnya partisipasi siswa.
Peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PPKn SMA di Kabupaten Lombok Timur Laili, Manzilul; Mustari, Mohamad; Fauzan, Ahmad; Kurniawansyah, Edy
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i1.2050

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PPKn SMA di Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, yang selanjutnya dianalisis dengan tahapan; Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya Peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk meningkatkan kompetensi profesional guru PPKn SMA di Kabupaten Lombok Timur yang meliputi peningkatan kompetensi, penanaman sifat disiplin dan tanggung jawab, serta pemberian motivasi dan arahan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar. Faktor penghambat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk meningkatkan kompetensi profesional guru PPKn SMA di Lombok Timur yaitu: Kompleksnya permasalahan guru di lapangan, Partisipasi anggota MGMP PPKn SMA Lombok Timur masih kurang, dan Minimnya dana Operasional.
Penanggulangan Kenakalan Siswa oleh Guru PPKn di MAN 1 Lombok Tengah Saputri, Nurmala; Mustari, Mohammad; Sawaludin, Sawaludin; Kurniawansyah, Edy
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i2.2122

Abstract

Kenakalan siswa atau yang dikenal dengan istilah juvenile delinquency harus menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan, dalam penanggulangan kenakalan siswa, guru PPKn memegang peranan amat penting dalam penanaman nilai moral dan etika terhadap siswa di lingkungan sekolah. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis bentuk-bentuk kenakalan siswa di MAN 1 Lombok Tengah serta mekanisme penanggulangan kenakalan siswa oleh guru PPKn di MAN 1 Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, terdapat dua bentuk kenakalan siswa di MAN 1 Lombok Tengah yaitu kenakalan dalam bentuk ringan dan sedang. Kenakalan ringan yaitu dengan cara bolos atau tidak masuk kelas, terlambat datang ke sekolah, tidak memakai jilbab sekolah, laki-laki rambut gondrong, bolos dengan melompat pagar, main handphone saat proses belajar mengajar, mengganggu proses belajar mengajar di kelas, bullying. Sedangkan jenis kenakalan dalam bentuk sedang yaitu merokok dan pacaran di lingkungan sekolah. Kedua, Penanggulangan kenakalan siwa oleh guru PPKn di MAN 1 Lombok Tengah dilakukan dengan upaya preventif, upaya refresif, dan upaya kuratif. Upaya preventif dilakukan dengan cara guru PPKn berperan sebagai pendidik, pembimbing, teladan, dan Penasehat. Kemudian upaya refresif dilakukan dengan cara guru PPKn melakukan pendekatan secara khusus kepada siswa dan/memberikan sanksi. Adapun upaya Kurarif yang merupakan upaya terakhir, dalam upaya ini dilakukan dengan cara bekerjasama dengan lembaga khusus seperti, Badan Narkotika Nasional (BNN), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA), kepolisian, dan dinas kesehatan.
Upaya Sekolah dalam Menumbuhkembangkan Karakter Disiplin Siswa di SMP Negeri 24 Mataram Jauhari, M Khairul Hafiz; Mustari, Mohammad; Kurniawansyah, Edy; Sawaludin, Sawaludin
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i2.2147

Abstract

Pendidikan karakter adalah proses pembelajaran untuk membentuk karakter baik dan berkualitas. Salah satu nilai karakter yang perlu dikembangkan yakni karakter disiplin. Nilai karakter disiplin sangat penting dimiliki oleh seorang manusia lebih-lebih peserta didik agar kemudian muncul nilai-nilai karakter yang baik lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin siswa, faktor pendukung dan penghambat sekolah dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data terdiri dari sumber data primer dan sekunder. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan waka kesiswaan. Teknik pengumplan data menggunakan Teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan datanya yaitu trianggulasi teknik, sumber dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk upaya sekolah dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin siswa melalalui program berupa penerapan budaya 3S yang dilaksanakan di depan gerbang pada pagi hari, kegiatan literasi mengaji yang dilaksanakan setiap pagi, dan sholat zuhur berjamaah yang dilaksanakan dari hari Senin sampai hari Kamis. Adapun factor pendukungnya adanya sarana dan prasarana, sumber daya manusia (SDM) dan kesadaran siswa akan pentingnya kedisiplinan kemudian faktor penghambatnya yakni lingkungan keluarga dan lingkungan sosial. Adapun dampak dari pengimplementasian program sekolah dalam menumbuhkembangkan karakter disiplin adalah terdapat perubahan yang terjadi pada keseharian siswa terlebih-lebih pada karakter disiplin.