Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

TINJAUAN LITERATUR: BIOAKUMULASI LOGAM BERAT PADA IKAN DI PERAIRAN INDONESIA Said Ali Akbar; Hanis Kusumawati Rahayu
Lantanida Journal Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : UIN AR-RANIRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/lj.v11i1.17834

Abstract

Heavy metals are frequently employed in a variety of industries, including industry, agriculture, food processing, and domestic appliances. Heavy metal concentrations will be extremely high in locations with residential, mining, and manufacturing activity. The concentration of heavy metals in fish reflects the state of heavy metal pollution in the ecosystem. Heavy metal accumulation in aquatic creatures' organs can occasionally exceed the level of heavy metals in their environment. The purpose of this literature review is to give information on the bioaccumulation of heavy metals in fish in Indonesian seas. 38 fish species were recorded, and literacy parameters in the form of sample locations and levels, units and types of heavy metals discovered were summarized. Pb > Cd > Hg > Cu > As > Zn > Cr > Mn > Fe is the order of metal abundance discovered. It is advised that heavy metal contamination studies be carried out in the future as part of the government's strategy for tracking down this problem.
Strategi Peningkatan Pemanfaatan E-Portofolio Pada Dosen, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Angkatan 2021-2022 Hanis Kusumawati Rahayu; Sulistiawati; Hany Puspita Aryani; Karisma Dwi Ana; Elly Rustanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 5 (2023): Juli
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i5.137

Abstract

Tantangan dunia pendidikan semakin besar. Disrupsi teknologi semakin menuntut untuk penerapan digital literasi menuju era 5.0 society dalam dunia pendidikan khususnya Pendidikan tinggi disegala aspek. Begitu pula dengan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman, olehkarenanya fakultas memberikan terobosan dalam membuat log book kegiatan pembelajaran mahasiswa dan juga prestasi baik akademik maupun non akademik kedalam bentuk digital yakni menerapkan pada platform e-portofolio hal ini di harapkan sebagai bentuk mendidik sumber daya manusia agar dapat berkontribusi dalam menghasilkan manusia berkualitas yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikasi serta berkolaborasi. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini berupa pembuatan buku panduan penggunaan e-portofolio beserta video tutorial. Perangkat tersebut kemudian di sosialisasikan kepada seluruh dosen dan mahasiswa Angkatan 2021 – 2022 yang berjumlah Hasil dari sosialisasi kepada mahasiswa didapatkan peningkatan pengetahuan pemanfaatan e-portofolio di Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman dengan nilai signifikansi sebesar 0.000.
EDUKASI KECEPATAN REAKSI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN RESPON GERAK MOTORIK Krisdiana Cahyaningrum, Gyta; Dwi Cahya, Wahyuni; Kusumawati Rahayu, Hanis; Rahma, Khairunnida
Jurnal Akselerasi Merdeka Belajar dalam Pengabdian Orientasi Masyarakat (AMPOEN): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): APRIL-JULI
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/ampoen.v2i1.1661

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan teori dan praktik secara langsung terkait peran kecepatan reaksi sebagai upaya peningkatan respon gerak motorik. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari observasi, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Edukasi disampaikan melalui gambar yang ditampilkan pada media power point dengan menyampaikan pola latihan peregangan dalam permainan yang diterapkan dengan saling berinteraksi antar siswa, serta melibatkan peran guru agar bisa menerapkan latihan peregangan dan permainan yang dijadwalkan secara terstruktur agar peserta didik terlatih dalam mengikuti simulasi latihan respon kecepatan reaksi sehingga membantu dalam melatih responsibilitas fungsional gerak. Nilai rata-rata kecepatan reaksi siswa-siswi SDN 003 Samarinda pada hand touch reaction test sebesar 1,38 detik.  Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa edukasi kecepatan reaksi sebagai upaya peningkatan respon gerak motorik yang diterapkan melalui latihan peregangan dan permainan dapat membantu meningkatkan respon kecepatan reaksi yang dapat mendukung fungsional gerak peserta didik
PEMBIASAAN SOSIALISASI PADA ANAK SEKOLAH DASAR PASCA PANDEMI COVID-19 DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Hanis Kusumawati Rahayu; Khairunnida Rahma; Gyta Krisdiana Cahyaningrum; Wahyuni Dwi Cahya
Jubaedah : Jurnal Pengabdian dan Edukasi Sekolah (Indonesian Journal of Community Services and School Education) Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian dan Edukasi Sekolah (Jubaedah)
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jub.v4i1.191

Abstract

The COVID-19 pandemic has changed the lifestyle of the community as a whole, including children at the elementary school level. This manuscript aims to evaluate the impact of habituation of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) on elementary school children after the COVID-19 pandemic. This study used observational methods and quantitative data analysis to identify behavioral changes and their impact on children's health
Hubungan Tingkat Pengetahuan Infeksi HIV Dengan Perilaku Pencegahan HIV Pada Ibu Rumah Tangga Di Puskesmas Temindung Samarinda Damayanti, Putri; Toruan, Vera Madonna Lumban; Rahayu, Hanis Kusumawati
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 9 (2024): Volume 11 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i9.14631

Abstract

Latar Belakang: Human immunodeficiency virus (HIV) adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah stadium penyakit yang paling lanjut (WHO 2023). Pada tahun 2023 jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35% dari keseluruhan jumlah orang dengan HIV/AIDS. kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahunnya. Penyebab tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah serta memiliki pasangan dengan perilaku sex berisiko. Ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV berisiko tinggi untuk menularkan virus kepada anaknya yang bisa terjadi sejak dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau saat menyusui (Kemenkes, 2023). Berdasarkan data dari Dinkes provinsi Kaltim 2023, terdapat sebanyak 6,7%kasus HIV dari 124.650 kasus di kaltim. Peningkatan jumlah kasus HIV di Kalimantan Timur sebagian besar terkait dengan upaya intensif untuk mendeteksi kasus yang sebelumnya tidak teridentifikasi, bukan karena peningkatan faktual dalam penularan HIV (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, 2022). Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang infeksi HIV dengan perilaku pencegahan HIV pada ibu rumah tangga di Puskesmas Temindung Samarinda pada tahun 2023. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan ini adalah analitik korelasional dengan  rancangan cross sectional. Sampel minimal yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer sebanyak 94 Ibu rumah tangga yang mengunjungi Puskesmas Temindung. Hasil penelitian: Pada penelitian ini terdapat responden sebanyak 96 ibu rumah tangga. Dari 96 responden tersebut tingkat pengetahuan terbanyak terdapat pada kelompok tingkat pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 44 responden kemudian tingkat perilaku terbanyak responden tersebut masuk kedalam kategori perilaku pencegahan yang negatif terhadap HIV/AIDS yaitu terdapat 55 responden. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian tersebut terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan pada ibu rumah tangga di Puskesmas Temindung Samarinda.
Understanding Mental Health Challenges in the Elderly: Insights from the Self-Reporting Questionnaire (SRQ) at Sempaja Healthcare Center Rahayu, Hanis Kusumawati; Cicilia Yolanda, Sihombing; Mursen, Husnul Khatimah; Kurniansyah Jayadi, Aditya; Fitriany, Evi; Pramulia Yudia, Riries Choiru; Ariani, Emma
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Vol. 13 No. SI1 (2025): Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Educat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpk.V13.ISI1.2025.51-57

Abstract

Background: Indonesia's aging population is expanding rapidly, leading to a rise in elderly individuals confronting serious health challenges. The primary mental health issue in this group is excessive stress, which is often associated with emotional disorders, social isolation, and a reduced quality of life. To address this, the Ministry of Health of the Republic of Indonesia has established mental health screening policies to improve healthcare quality for the elderly. Nonetheless, further exploration of the prevalence and characteristics of mental health issues in this population is essential to inform effective interventions. Objectives: This study aims to offer an overview of mental health among the elderly within the Sempaja Healthcare Center's service area. Methods: A descriptive cross-sectional study was conducted using the Self-Reporting Questionnaire (SRQ) for data collection. Consecutive sampling was applied, resulting in a sample size of 99 elderly participants. The SRQ identified symptoms of mental health disorders, and the data were analyzed to assess the prevalence and characteristics of these mental health concerns. Results: Among the 99 participants, 40 elderly participants were identified as having mental health issues. Most elderly individuals with mental health disorders experienced emotional disorders (42.5%), with the majority in the 60–74 age group (90%), female (55%), having completed primary education (45%), unemployed (72.5%), and married (70%). These findings indicate that certain demographic groups are more vulnerable to mental health challenges. Conclusions: This study emphasizes the importance of the need for targeted mental health screenings and interventions for the elderly, especially among high-risk groups. Strengthening mental health services and promoting educational programs that address stress management and social support may significantly improve the well-being and quality of life of elderly individuals through mental health screening and addressing mental health issues among the elderly population.
The Correlation Between the Nutritional Condition of Undergraduate Students at Mulawarman University and the Frequency of Fast Food Consumption and Balanced Nutritional Knowledge Level Sabrina, Annida; Khotimah, Siti; Rahayu, Hanis Kusumawati
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 7, No 2 (2024): JKPBK Desember 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v7i2.11107

Abstract

Background: Nutritional status is an important factor because it relates to intelligence, productivity and creativity so that it can affect the quality of human resources. Research related to nutritional status aimed to determine the relationship between the frequency of eating fast food and nutritional status, and to determine the relationship between the level of knowledge of balanced nutrition and nutritional status. Methods: The research design used an analytic observational research method with a cross sectional observational approach. Statistical analysis was performed using the Chi-Square Test. The study population was students of the undergraduate study program at Medical Faculty, Mulawarman University who were willing and had met the inclusion criteria. In this study, it was found that 168 respondents met the inclusion criteria. Result: The conclusions obtained from the results of this study were: There was no relationship between the frequency of eating fast food and nutritional status with a p-value = 0.379 There was no relationship between the level of balanced nutrition knowledge and nutritional status with a p-value = 0.384. Conclusions: It can be concluded that there is no relationship between the frequency of eating fast food and the level of knowledge of balanced nutrition with nutritional status.
PSIKOEDUKASI KARTU KUARTET UNTUK MENINGKATKAN AWARNESS SISWA SMP MENGENAI BAHAYA PENGGUNAAN NAPZA JENIS SABU DAN GANJA DI WILAYAH SAMARINDA KOTA Rahayu, Hanis Kusumawati; Bakhtiar, Rahmat; Ramadhany, Candra; Nisa R, Indhira Zakhiatun
Jubaedah : Jurnal Pengabdian dan Edukasi Sekolah (Indonesian Journal of Community Services and School Education) Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian dan Edukasi Sekolah (Jubaedah)
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jub.v5i1.266

Abstract

There is growing concern about substance abuse among adolescents. Adverse effects on the central nervous system (brain), physical and psychological disorders, behavioral changes and other health problems. The method of intervention was carried out on 60 students in one of the public junior high schools in Samarinda City area. By using a pre-post test questionnaire, providing education through BNN and psychoeducation through quartet card game media. The results of the respondents were mostly female (56.8%). The majority of respondents were between 15 and 16 years old (86.7%). There was an increase in students' knowledge after receiving psychoeducation through quartet card games and reinforcement of material from BNN with p-value <0.001. Psychoeducation using game methods (quartet card media) and delivered by peers (peer educators) can improve the delivery of information and knowledge to the target population. In the future, peer educator training activities can be carried out at different locations of educational institutions in other regions
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN LITERASI MALARIA Anggraini, Fitria Dewi Puspita; Rahayu, Hanis Kusumawati; Inayati, Rizqa; Bongga, Serli
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42373

Abstract

Malaria masih menjadi tantangan kesehatan utama di Indonesia, dengan daerah endemis yang mengalami angka infeksi tinggi, terutama di wilayah daerah timur. Literasi kesehatan dibutuhkan untuk memastikan adanya awareness dan pemahaman mengenai tindakan pencegahan dan pengobatan penyakit malaria. Penelitian ini dilakukan untuk menyusun instrumen literasi malaria yang valid dan reliabel. Kuesioner terdiri dari 16 item pertanyaan yang disusun berdasarkan dimensi kemudahan mengakses, kemampuan memahami, kemampuan mengevaluasi dan kemampuan untuk mengaplikasikan informasi kesehatan terkait pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit dan promosi kesehatan untuk penyakit malaria. Sampel yang diambil berjumlah 40 orang dari mahasiswa FKM Universitas Mulawarman yang bersedia menjadi responden penelitian karena telah memiliki pengetahuan mendasar mengenai malaria. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner secara online melalui google form. Uji validitas dilakukan dengan uji Pearson Product Moment menggunakan SPSS. Kuesioner dikatakan valid jika nilai r hitung > dari r tabel untuk sampel 40 orang dengan nilai korelasi > 0,312 (sig <0,05). Uji reliabilitas dinyatakan reliabel jika nilainya >0,600 dengan analisis Cronbach’s Alpha. Terdapat 14 item dari 16 pertanyaan yang valid dengan nilai r hitung 0,576; 0,494; 0,578; 0,561; 0,452; 0,391; 0,608; 0,482; 0,439; 0,516; 0,435; 0,365 dan 0,421 dengan nilai sig 0,05. Adapun untuk uji reliabilitas, nilai Alpha Cronbach sebesar 0,703 > 0,600. Kuesioner yang telah valid dan reliabel dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengukur literasi malaria sebagai upaya peningkatan status dan awareness terhadap penyakit malaria.
Association Between Birth Weight, Birth Length, and Stunting: A Case Analysis at Lempake Public Health Center, East Kalimantan, Indonesia Rahayu, Hanis Kusumawati; Muhlis, Abdu Nafan Aisul; Bakhtiar, Rahmat; Wijaya, Ramadhani Hengki; Akbar, M. Fachrian; Dzakwan, Sya'idah Alawiah; Rozi, Imam Fathur; Rusdi, Alief Fikri
Journal of Community Medicine and Public Health Research Vol. 6 No. 1 (2025): Journal Community Medicine and Public Health Research
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jcmphr.v6i1.61270

Abstract

Stunting remains a significant public health concern in Indonesia, as it affects early childhood growth and development, leading to long-term health and cognitive impairments. Birth length and birth weight are critical predictors of stunting, as inadequate growth parameters at birth may contribute to poor nutritional status and delayed development. Toddlers, particularly those in low-resource settings, are among the most vulnerable age groups to dietary deficiencies, making early identification of risk factors essential for prevention efforts. This study aimed to assess the association between birth weight, birth length, and the incidence of stunting among children at Lempake Community Health Center in Samarinda, Indonesia. A quantitative analytic observational study with a case-control design was conducted to evaluate the relationship between these perinatal factors and stunting risk. The findings revealed that stunting was more prevalent among male infants (51.1%) aged 0–11 months. A statistically significant association was observed between birth weight and stunting (p = 0.00), with an odds ratio of 0.414 (95% CI: 0.23–0.72), indicating that children born with a birth weight of <2500 grams had a higher likelihood of experiencing stunting. Similarly, birth length was significantly associated with stunting (p =0.02), with an odds ratio of 0.264 (95% CI: 0.13–0.50), suggesting that infants with a birth length of <48 cm were at an increased risk. These findings underscore the importance of monitoring birth weight and length as early indicators for stunting prevention strategies in Indonesia.