Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Bahasa Tulis pada Anak Disleksia di SMP Negeri 2 Gunungsindur Rachmawati, Firdha; Rosidin, Odien; Nawawi, Dede Irpan
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v16i2.18843

Abstract

Written Language In Children With Dyslexia At Smp Negeri 2 GunungsindurABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memeriksa variasi bentuk bahasa tulis pada anak-anak yang mengalami disleksia. Penelitian ini layak untuk dilakukan karena fenomena variasi bentuk bahasa tulis pada anak-anak yang mengalami disleksia memiliki potensi untuk mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa tulis pada kondisi disleksia, sehingga dapat memberikan wawasan baru dan solusi efektif dalam upaya membantu anak-anak dengan disleksia dalam mengatasi hambatan komunikasi tertulis. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari tiga anak: NA (13 tahun), NAl (13 tahun), dan DAM (14 tahun). Data dikumpulkan melalui dokumentasi bahasa tulis yang dihasilkan oleh subjek penelitian. Proses pengambilan data melibatkan peneliti yang mendiktekan kalimat-kalimat kepada subjek penelitian. Kalimat yang telah disiapkan tersebut disesuaikan dengan kemampuan menulis anak-anak tersebut. Subjek penelitian diberikan kebebasan untuk mengucapkan kata-kata secara verbal sebelum menulisnya. Hal ini membantu subjek penelitian dalam mengorganisir dan melatih keterampilan mengeja kata-kata sebelum menulisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan disleksia cenderung menulis huruf secara terbalik, mengurangi penulisan huruf dalam kata, menambahkan huruf pada kata tertentu, dan mengganti huruf ketika mereka lupa atau tidak tahu huruf yang harus ditulis.Kata kunci: Bahasa tulis, disleksiaABSTRACTThis study aims to examine variations in written language forms in children with dyslexia. This research is feasible to do because the phenomenon of variations in forms of written language in children who experience dyslexia has the potential to uncover factors that influence the development of written language in dyslexic conditions, so that it can provide new insights and effective solutions in efforts to help children with dyslexia. in overcoming written communication barriers. The research method used in this study is descriptive qualitative approach. The research subjects consisted of three children: NA (13 years), NAl (13 years), and DAM (14 years). Data was collected through written language documentation produced by research subjects. The data collection process involves the researcher dictating sentences to the research subject. The sentences are adapted to the children's writing ability. Research subjects are given the freedom to say the words verbally before writing them. This helps the research subjects organize and practice their spelling skills before writing them. The results showed that children with dyslexia tend to write letters backwards, write less letters in words, add letters to certain words, and replace letters when they forget or don't know which letters to write.Keyword: Written language, dyslexia
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBASIS ANIMAKER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR Yunira, Intan; Rosidin, Odien; Yuliana, Rina
Pedagogik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 13 No. 1 (2025): PEDAGOGIK : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/pedagogik.v13i1.10045

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi adanya masalah keterampilan menyimak peserta didik yang masih rendah di kelas III SDN Kamuning 1. Adapun permasalahannya yaitu: 1. Peserta didik terlihat bosan dan tidak tertarik dengan kegiatan menyimak yang dibacakan oleh guru. 2. Peserta didik masih belum mampu untuk menjawab pertanyaan sesuai hasil simakan. 3. Peserta didik sulit fokus dalam menyimak cerita. 4. Rendahnya keterampilan menyimak peserta didik disebabkan oleh kendala dalam pemberian materi yaitu tidak digunakannya media pembelajaran yang menarik dan inovatif. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan menyimak peserta didik pada Pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan media audio visual berbasis animaker di kelas III SDN Kamuning 1. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan desain pretest-posttest control group design. sampel yang digunakan yaitu 52 orang yang terbagi dua kelas 26 peserta didik kelas IIIA 26 peserta didik kelas IIIB. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes tertulis pretes dan postes. Kriteria keberhasilan pada penelitian ini adalah nilai postes kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai postes kelas kontrol melalui uji T. Hasil penelitian dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis dengan nilai sebesar 1,719 dan 1,676 yang berarti lebih besar dari maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan Keterampilan Menyimak peserta didik kelas eksperimen lebih baik daripada peningkatan Keterampilan Menyimak kelas kontrol. diperkuat dengan perolehan nilai N-Gain dengan hasil 0,62 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan menyimak peserta didik yang mendapat perlakuan Media Audio Visual Berbasis Animaker. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penggunaan media audio visual berbasis animaker menjadikan peningkatan yang cukup signifikan terhadap keterampilan menyimak peserta didik kelas III sekolah dasar. Media Audio Visual Berbasis Animaker dapat meningkatkan keterampilan menyimak peserta didik sekolah dasar kelas III SDN Kamuning 1.
PENGGUNAAN BAHASA KEKINIAN PADA ANAK USIA DINI (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) Syahwardi, Sulthaanika Ferdy; Zahra, Fareha Rahmatul; Nadofah, Nadofah; Rosidin, Odien
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v9i1.651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa kekinian yaitu bahasa gaul pada anak usia dini usia 5 s.d. 6 tahun yang bersekolah di TK PGRI Cikande, Jl. Raya Serang KM 27 kampung Pasar lama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini bukanlah satu orang, melainkan sekelompok anak yang berada di jenjang TK. Pada pelaksanaan peneliti menyadap sebuah perilaku bahasa tanpa terlibat dalam suatu peristiwa tutur (sebagai pengamat), dibantu dengan teknik lanjutan yaitu teknik rekam dan catat. Berdasarkan hasil analisis yang ditemukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa terdapat penggunaan bahasa kekinian salah satunya bahasa gaul yang mengalami perubahan bentuk dan makna yaitu penggunaan akronim berjumlah 1 data, penggunaan bahasa asing berjumlah 4 data, perubahan struktur fonologis berjumlah 1, kata baru dan pergeseran makna pada kata yang sudah ada berjumlah 5 data. Jumlah keseluruhan temuan yang dilakukan oleh peneliti sebanyak 11 data temuan penggunaan bahasa kekinian salah satunya bahasa gaul yang dituturkan oleh anak usia dini. Maka, peran guru dan orang tua perlu memberikan pengajaran dan bimbingan terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar agar kebiasaan mengunakan bahasa gaul tersebut tidak berpengaruh dalam proses komunikasinya dikemudian hari.
REALISASI KESANTUNAN TUTURAN DIREKTIF DALAM PERISTIWA TUTUR DI SMP TUNAS BANGSA GADING SERPONG Debora, Lidya Lauren; Rosidin, Odien; Juansah, Dase Erwin
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v3i2.1547

Abstract

This study aims to analyze directive speech acts in the novel "Father" by Andrea Hirata. The method used is descriptive qualitative analysis using the theory of speech acts from Austin and Searle. Based on the results of the classification that has been carried out, there are 5 classifications, namely 5 utterances ordering, 10 utterances ordering, 10 utterances begging, 7 utterances demanding, and 8 utterances giving advice. The directive speech acts used by the characters in the novel "Ayah" by Andrea Hirata are functioned by the speaker so that the speech partner takes action according to the intent of the utterance conveyed by the speaker. The speech acts that occur in this novel are in accordance with the politeness principle where the speaker does not exceed his rights to the speech partner. The politeness in question is adjusted to the context that occurs and the social status between the speaker and the speech partner. The novel Ayah by Andrea Hirata is a mirror form of a reality of the social life of the Balitong people. Through speech acts, a person's character can be seen. The results of the study show that there are several types of directive speech acts used in the novel, such as orders, requests, invitations, and advice. In addition, directive speech acts in the novel "Father" also have a social function, namely to convey a moral message to the reader.
Contrastive Analysis of Indonesian and Sundanese Verbs in SundaneseIndonesian Bilingual Children's Speech Anisa Isnaeni Faturohmah; Baety, Annisa Nur; Rosidin, Odien
LITERA : Jurnal Bahasa Dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025): LITERA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/litera.v11i2.3946

Abstract

This study aims to analyze the differences and similarities of verbs in Indonesian and Sundanese as used by Sundanese Indonesian bilingual children. This research is motivated by the phenomenon of alternating use of two languages by children in daily community activities. In this study, a qualitative descriptive method was applied through an observational approach through the techniques of listening, seeing, engaged, and taking notes. From the results of the study, it can be seen that children tend to use Indonesian verbs in formal contexts such as at school, while Sundanese verbs are more dominant in family or local community interactions. There were also morphological differences, such as in the basic form and affix, as well as the phenomenon of code mixing and code switching in their speech. These findings suggest that language choice is influenced by social context and emotional proximity. This research is important for the preservation of regional languages and the development of bilingual teaching materials that are relevant to the socio-linguistic environment of children.
Istilah Proses Pembuatan Gula Merah Masyarakat Desa Canduk Kabupaten Banyumas (Kajian Etnolinguistik) Nur Zahwa, Alifia; Rosidin, Odien
Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa Vol. 12 No. 1 (2024): Sutasoma
Publisher : Program Studi Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kwcpf687

Abstract

Canduk Village is famous as one of the villages in the Banyumas Regency area as the best brown sugar producing area with a process that still uses hereditary methods to make it. In the manufacturing process, there are several terms commonly used by the people of Canduk village to recognize things related to making brown sugar. This research aims to analyze and describe the terms used in the process of making brown sugar in the Canduk Village community, Banyumas Regency using an ethnolinguistic study approach. The research uses descriptive-qualitative research methods and theoretical approaches such as ethnolinguistic approaches, semantic approaches and linguistic structural approaches. The results of the analysis are in the form of words in the form of lingual units in the form of basic words, compound words, phrases, lexical meaning and cultural meaning of the process of making brown sugar, the meaning of local wisdom from the stages carried out from generation to generation, preservation of traditional pagan ingredients, terms in lingual units which are used as a marker in each form of term it produces.
Development of Teaching Materials Based on Local Wisdom Using the PQ4R Method to Improve Reading Comprehension in Grade 5 Students at SDN Panyirapan Istiqomah, Firly; Hasani, Aceng; Rosidin, Odien
Journal of Education and Learning Research Vol. 3 No. 1 (2025): JOURNAL OF EDUCATION AND LEARNING RESEARCH
Publisher : Global READ Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62208/jelr.3.1.p.20-28

Abstract

This study was prompted by the observed low reading comprehension skills among fifth-grade students. The objective was to develop digital teaching materials based on local wisdom, specifically Banten folk tales, by applying the PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) method to improve reading comprehension skills. The research method used was Research and Development with the ADDIE development model, which consists of the stages of analysis, design, development, implementation, and evaluation. Data collection techniques included observation, interviews, and tests (pretest and posttest). The results of the study showed that the developed digital teaching materials were highly suitable for use and received very positive responses from students, with an average response questionnaire score of 90%. The effectiveness of the teaching materials was proven through improved student learning outcomes, with an N-Gain score of 0.71, which falls into the high category. Digital teaching materials based on local wisdom (Banten folk tales) using the PQ4R method proved to be effective, engaging, and relevant for improving students' reading comprehension.
Afiksasi Verba Bahasa Sunda dan Indonesia pada Cerpen “Stiker Hemat Energi” Fadilla, Salma; Rosidin, Odien
JURNALISTRENDI : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN Vol 9 No 1 (2024): Edisi April 2024
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jurnalistrendi.v9i1.1560

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengantisipasi ganguan yang ditemui pembelajar dalam mempelajari B-2. Data dalam penelitian berasal dari cerpen “Stiker Hemat Energi” yang merupakan cerpen dari buku Basa Sunda Urang karya Tatang Sumarsono (2017). Teknik penelitian ini menggunakan teknik analisis isi untuk mengidentifikasi bentuk afiksasi verba bahasa Sunda dan Indonesia dalam cerpen “Stiker Hemat Energi” dan menggunakan teknik studi dokumentasi yang berkaitan dengan teori analisis kontrastif dan morfologis. Hasil penelitian menunjukan adanya kesamaan dan perbedaan bentuk afiksasi verba dalam bahasa Sunda dan Indonesia. kesamaan bentuk afiksasi verba dalam bahasa Sunda dan Indonesia, yakni prefiks {di-} dalam bahasa Sunda dengan prefiks {di-} dalam bahasa Indonesia; konfiks {di-…-keun} dalam bahasa Sunda dengan konfiks {di-…-kan} dalam bahasa Indonesia; konfiks {nga-…-keun}, {ny-…-keun}, dan {n-…-keun} dalam bahasa sunda dengan konfiks {me(N)-…-kan} dalam bahasa Indonesia; dan konfiks {nga-…-na} pada bahasa sunda dengan konfiks {me(N)-…-nya} pada bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini juga ditemukan kesamaan dan perbedaan makna antara afiksasi verba bahasa Sunda dan Indonesia. kesamaan makna afiks verba bahasa Sunda dan Indonesia, yakni sufiks {-keun + -eun} dalam bahasa Sunda dengan konfiks {di-…-kan} dalam bahasa Indonesia dan konfiks {di-…-keun} pada bahasa Sunda dengan konfiks {di-…-kan} pada bahasa Indonesia, kedua afiks ini sama-sama membentuk makna verba pasif yang bermakna ‘melakukan perbuatan yang bersifat pasif’. Dalam penelitian ini juga dapat diketahui bahwa pada bahasa Sunda dan Indonesia terdapat kesamaan atau persamaan dalam kelas bentuk dasar, yakni penggunaan kata benda, kerja, dan sifat.