Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Designing Board Games to Educate Female Sex Workers on Sexually Transmitted Infection Using The ADDIE Model Kartika, Ria Chandra; Setyowati, Lisus; Hikmah, Faiqatul; Satya, Malinda Capri Nurul; Yuana, Dia Bitari Mei; Khamid, M. Nur
International Journal of Healthcare and Information Technology Vol. 3 No. 1 (2025): July
Publisher : P3M Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/ijhitech.v3i1.5748

Abstract

Infectious disorders known as sexually transmitted infections (STIs) are spread through sexual contact. Female sex workers (FSWs) are particularly vulnerable to STIs. As of right now, FSWs' STI prevention practices are still insufficient. This is brought on by ignorance of STIs and failure to use condoms during sexual activity. This study's goal is to use the ADDIE Model to create a board game that educates female sex workers about sexually transmitted infections; Methods:  This research employed a research and development (R&D) approach utilizing the ADDIE model, which consists of five stages: Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. In the analysis stage, needs assessment was conducted to determine gaps in existing STI health promotion efforts. In the design stage, a board game concept was created tailored to FSW characteristics. During development, the board game was produced and subjected to feasibility testing for both media and content. The implementation stage involved a media trial with selected participants, and the evaluation stage focused on assessing the practicality and effectiveness of the game; Results: The analysis showed that FSWs had limited knowledge of STIs, and existing health promotion methods were not sufficiently interactive or engaging. The developed board game achieved a media feasibility score of 92% and a content feasibility score of 85%, indicating high practicality without the need for major revisions. During the implementation phase, 15 FSWs participated in a trial, with 93% reporting the game was practical and engaging; Conclusions: The conclusion of this study is that using board games as a health promotion medium is very feasible for FSW to increase their knowledge about STIs because they are more interactive, enjoyable, new, and the information is relevant to what FSWs need to know.
IMPLEMENTASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA MELALUI EDUKASI GIZI SEIMBANG UNTUK REMAJA DI SMPN 11 JEMBER Rauf, Muhammad Abdul; Puspitasari, Nilam; Aprilya, Nurina; Perwiraningrum, Dhyani Ayu; Setyowati, Lisus
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jpml.v8i1.1938

Abstract

Remaja merupakan kelompok usia kritis yang membutuhkan pemenuhan gizi seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan pembentukan kebiasaan hidup sehat. Namun, rendahnya literasi gizi pada remaja masih menjadi tantangan yang perlu diatasi secara edukatif. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi gizi seimbang melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” bagi siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 11 Jember. Metode pelaksanaan terdiri dari dua tahap, yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan, yang mencakup penyusunan materi, penyuluhan gizi, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa mengenai gizi seimbang, ditandai dengan peningkatan persentase siswa berkategori pengetahuan baik dari 38,2% menjadi 77,2%. Kesimpulannya penyuluhan gizi seimbang berbasis projek terbukti efektif dalam meningkatkan literasi gizi sekaligus membentuk karakter pelajar yang berperilaku sehat dan bertanggung jawab terhadap kesehatannya.
Edutainment (Edukasi dan Entertainment) Untuk Program Rehabilitasi dan Peningkatan Komitmen Anti-Narkoba di LRPPN Banyuwangi Hikmah, Faiqatul; Kartika , Ria Chandra; Susindra , Yoswenita; Setyowati, Lisus; Satya, Malinda Capri Nurul; Khamid, M. Nur
SEJAGAT : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2025): June
Publisher : P3M Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/sejagat.v2i1.6018

Abstract

Drug abuse remains a serious public health issue, particularly in the rehabilitation process which demands high commitment from residents. This community service aimed to enhance the motivation and engagement of residents at the Banyuwangi Rehabilitation and Prevention Center (LRPPN) through an edutainment-based approach. Activities included educational games, arts, music, and the signing of an Integrity Pact. This method was tailored to the characteristics of residents who often exhibit low motivation, poor self-esteem, and limited social communication skills. The results indicated that edutainment was effective in creating a positive atmosphere, encouraging active participation, and fostering personal reflection and commitment to a drug-free life. Furthermore, this activity served as a valuable experiential learning opportunity for health promotion students to apply their skills directly in the field. This program is recommended as an alternative, humanistic, and participatory strategy to support successful rehabilitation outcomes.
Efektifitas Media Hema-Magz dalam Meningkatkan Pengetahuan PHBS di Lingkungan Kampus Satya, Malinda Capri Nurul; Iwan Abdi Suandana; Yoswenita Susindra; Lisus Setyowati; Dian Kartika Sari
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 No 3 (1): Mei
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/arteri.v6i3.585

Abstract

The implementation of Clean and Healthy Living Behaviors (PHBS) is essential for establishing positive habits across a university campus. However, PHBS within the campus environment is often neglected. A significant portion of the academic community has not yet fully adopted these behaviors, as evidenced by practices such as smoking on campus, consuming unhealthy food and beverages, and indiscriminate spitting. This situation is likely due to various factors, including a lack of knowledge about PHBS, insufficient outreach, and inadequate facilities. Poor adherence to PHBS can lead to infectious diseases like eye infections, diarrhea, anemia, and helminthiasis. One effective method to enhance the knowledge and awareness of PHBS among the academic community is through various information media, such as online magazines or e-magazines. Hema-Magz (Healthy Motion Magazine) is an e-magazine development containing information about PHBS on campus. This study aimed to evaluate the effectiveness of the Hema-Magz media on respondents' knowledge before and after the intervention. This research employed a quantitative design with a pretest-posttest approach, involving 15 respondents from the Tefa House of Health Promotion academic community. The research instrument consisted of 10 questions related to PHBS. The collected data were analyzed using a paired sample t-test. The results indicated an increase in the average knowledge score from 76.6% to 88.4%. Furthermore, the paired sample t-test yielded a p-value of 0.024, signifying a statistically significant difference in knowledge before and after using Hema-Magz. This media is effective in improving knowledge by offering engaging and interactive content. Further development into a mobile application is recommended to achieve a broader reach.
Penerapan Health Belief Model Perilaku Merokok pada Mahasiswa : Application of Health Belief Model of Smoking Behavior in College Student Malinda Capri Nurul Satya; Lisus Setyowati; Iwan Abdi Suandana; Dian Kartika Sari
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 3: MARCH 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i3.4646

Abstract

Latar belakang: Merokok telah menjadi kebiasaan umum dalam kehidupan sehari-hari, bahkan menjadi komoditas yang terkait dengan budaya karena mudah ditemukan. Data dari Riskesdas menunjukkan bahwa prevalensi merokok pada usia 20-24 mencapai 27.2% dimana ini merupakan rentang usia mahasiswa. Kandungan bahan kimia dalam rokok memacu kerja susunan syaraf pada tubuh sehingga detak jantung dan tekanan darah bekerja semakin cepat. Selain itu, merokok menyebabkan munculnya penyakit mematikan lainnya. Salah satu teori yang digunakan untuk mengananlisis suatu perilaku adalah Health Belief Model. HBM digunakan untuk memprediksi perilaku kesehatan yang berfokus pada persepsi dan kepercayaan individu. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi kepada informan mengenai perilaku merokok pada mahasiswa dengan menerapkan teori Health Belief Model yang terdiri dari beberapa konstruk, meliputi persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, dan persepsi keinginan untuk bertindak. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain case study dan teknik snowball sampling. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara mendalam terkait perilaku merokok pada mahasiswa yang dihubungkan dengan teori Health Belief Model. Informan dalam penelitian ini sebanyak 5 mahasiswa dari berbagai Jurusan di Politeknik Negeri Jember sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam dengan menggunakan instrumen kuesioner yang telah disesuaikan dengan kebutuhan, menggunakan voice recorder untuk memastikan akurasi dan keutuhan data serta kemudahan dalam transkripsi, alat tulis dan juga buku catatan. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar informan merasa tidak rentan untuk terkena berbagai macam penyakit yang diakibatkan oleh merokok, sebagian besar informan menganggap bahwa rokok memberikan dampak yang serius dan berbahaya bagi kesehatan, seluruh informan menyatakan ketika berhenti merokok akan mendapatkan manfaat, sebagian besar informan menyatakan terdapat beberapa hambatan untuk berhenti merokok, dan sebagian besar informan memiliki keinginan untuk berhenti merokok dengan melakukan beberapa tindakan. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa seorang perokok masih kesulitan untuk menghentikan perilaku ini. Kesadaran bahwa efek negatif merokok tidak langsung terasa membuat beberapa informan belum sepenuhnya menyadari resiko kesehatan akibat merokok. Persepsi keseriusan yang rendah, adanya hambatan, dan minimnya keinginan untuk bertindak dapat menjadi penghambat dalam mengambil tindakan preventif dan mengatasi permasalahan kesehatan.
Pendidikan Kesehatan Pada Siswa-Siswi SDN 02 Sukorambi tentang Pentingnya Sarapan Pagi Malinda Capri Nurul Satya; Lisus Setyowati; Rusdiarti; Rinda Nurul Karimah; Ria Chandra Kartika; Dian Kartika Sari; Faiqatul Hikmah
Media Pengabdian Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 2 (2024): JULY
Publisher : Kabar Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62358/0sxr5p78

Abstract

Sarapan merupakan pondasi awal dari energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan daya kerja otak dalam berkonsentrasi dan memproses informasi sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa. Adanya kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat menjadi perhatian penting bagi siswa-siswi untuk menerapkan perilaku sarapan pagi dengan rutin dan teratur karena akan memberikan dampak postif bagi kesehatan dan masa depan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan metode memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya sarapan bergizi bagi siswa-siswi SDN 02 Sukorambi. Hasil kegiatan pengabdian yaitu, adanya peningkatan nilai presentase dari sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan tentang pentingnya sarapan pagi dapat berpengaruh positif terhadap pengetahuan siswa-siswi. Adanya peningkatan pengetahuan siswa perlu diimbangi dengan kebiasaan orang tua dan guru dalam mewujudkan kedisiplinan sarapan pagi setiap hari. Oleh karena itu, kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya sarapan pagi perlu ditanamkan supaya kebiasaan sarapan sehat dapat terbentuk sejak dini.
Analisis Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Tuberkulosis Menggunakan Medication Adherence Rating Scale (MARS) Setyowati, Lisus; Emil, Ernest Silviah
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 5 No. 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.224

Abstract

AbstrakPenyakit TB (Tuberculosis) paru merupakan penyakit yang mudah menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan penularannya melalui udara dalam bentuk percikan dahak (droplet). Keberhasilan program TB di Indonesia dapat dicapai dengan program pemerintah yaitu strategi Directly Observed Treatment, short-course (DOTS). Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan pengobatan TB di RS Paru Kabupaten Jember dan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden dengan tingkat kepatuhan pengobatan TB. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dilakukan dengan wawancara. Variabel yang diteliti adalah karakteristik (jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan) dan kepatuhan pengobatan pasien TB. Penilaian kepatuhan pasien dilakukan menggunakan kuesioner MARS untuk mengetahui hasil penelitian  tingkat kepatuhan pengobatan pasien TB. Data dianalisis menggunakan uji univariat dan uji chi square dengan taraf signifikasi (α) 5%. Tingkat kepatuhan pengobatan sebesar 77,5%. Jenis kelamin Laki-laki 62,5% (p=0,769), usia 35-44 tahun 40% (p=0,567), dan tingkat pendidikan SD 42,5% (p=0,953) tidak berhubungan dengan kepatuhan pengobatan TB di RS Paru Kabupaten Jember. Perlu dukungan keluarga atau Pengawas Minum Obat (PMO) untuk keberhasilan program DOTS dan melakukan penelitian lebih lanjut untuk perilaku hidup pasien dan motivasi pasien untuh sembuh dari TB.Kata kunci: kepatuhan, karakteristik, tuberkulosis paru AbstractPulmonary TB (Tuberculosa) is an infectious disease caused by Mycobacterium Tuberculosis and is transmitted through the air in the form of droplets. The success of the TB program in Indonesia can be achieved by a government program, Directly Observed Treatment, short-course (DOTS) strategy. This study was to determine the level of compliance with TB treatment and for the relationship between the characteristics of the respondents and the level of compliance with TB treatment at Lung Hospital, Jember. This research is a descriptive quantitative study with a cross sectional approach. Compliance assessment of patient was assessed by using the MARS questionnaire to determine the level of compliance to treatment of TB patients. Data were analyzed using univariate test and chi square test with a significance level (α) of 5%. Treatment adherence rate was 77.5%. Male gender 62.5% (p = 0.769), age 35-44 years 40% (p = 0.567), and SD education level 42.5% (p = 0.953) did not correlate with TB treatment compliance at Lung Hospital Jember. It is necessary to have family support or Drug Administration (PMO) for the success of the DOTS program and to carry out further research on patient behavior and motivation for patients to recover from TB.Keywords: compliance, characteristics, pulmonary tuberculosis