Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Analisis Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Tuberkulosis Menggunakan Medication Adherence Rating Scale (MARS) Lisus Setyowati; Ernest Silviah Emil
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 1 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.224

Abstract

AbstrakPenyakit TB (Tuberculosis) paru merupakan penyakit yang mudah menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan penularannya melalui udara dalam bentuk percikan dahak (droplet). Keberhasilan program TB di Indonesia dapat dicapai dengan program pemerintah yaitu strategi Directly Observed Treatment, short-course (DOTS). Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan pengobatan TB di RS Paru Kabupaten Jember dan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden dengan tingkat kepatuhan pengobatan TB. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dilakukan dengan wawancara. Variabel yang diteliti adalah karakteristik (jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan) dan kepatuhan pengobatan pasien TB. Penilaian kepatuhan pasien dilakukan menggunakan kuesioner MARS untuk mengetahui hasil penelitian  tingkat kepatuhan pengobatan pasien TB. Data dianalisis menggunakan uji univariat dan uji chi square dengan taraf signifikasi (α) 5%. Tingkat kepatuhan pengobatan sebesar 77,5%. Jenis kelamin Laki-laki 62,5% (p=0,769), usia 35-44 tahun 40% (p=0,567), dan tingkat pendidikan SD 42,5% (p=0,953) tidak berhubungan dengan kepatuhan pengobatan TB di RS Paru Kabupaten Jember. Perlu dukungan keluarga atau Pengawas Minum Obat (PMO) untuk keberhasilan program DOTS dan melakukan penelitian lebih lanjut untuk perilaku hidup pasien dan motivasi pasien untuh sembuh dari TB.Kata kunci: kepatuhan, karakteristik, tuberkulosis paru AbstractPulmonary TB (Tuberculosa) is an infectious disease caused by Mycobacterium Tuberculosis and is transmitted through the air in the form of droplets. The success of the TB program in Indonesia can be achieved by a government program, Directly Observed Treatment, short-course (DOTS) strategy. This study was to determine the level of compliance with TB treatment and for the relationship between the characteristics of the respondents and the level of compliance with TB treatment at Lung Hospital, Jember. This research is a descriptive quantitative study with a cross sectional approach. Compliance assessment of patient was assessed by using the MARS questionnaire to determine the level of compliance to treatment of TB patients. Data were analyzed using univariate test and chi square test with a significance level (α) of 5%. Treatment adherence rate was 77.5%. Male gender 62.5% (p = 0.769), age 35-44 years 40% (p = 0.567), and SD education level 42.5% (p = 0.953) did not correlate with TB treatment compliance at Lung Hospital Jember. It is necessary to have family support or Drug Administration (PMO) for the success of the DOTS program and to carry out further research on patient behavior and motivation for patients to recover from TB.Keywords: compliance, characteristics, pulmonary tuberculosis
Literature Review: Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Iwan Abdi Suandana; Malinda Capri Nurul Satya; Lisus Setyowati; Dian Kartika Sari; Stephani Nesya Renamastika
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4 No 1 (2022): November
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/arteri.v4i1.256

Abstract

Anemia is a medical condition in which the hemoglobin level less than normal. Normal Hb levels in adolescent girls are >12 g/dl. Anemia in adolescent girls is still relatively high. Impact of anemia can be caused the body to become thin and drastically lose weight, shortness, constant illness, and anemia. This literature review identified factors that are consistently associated with the incidence of anemia in adolescent girls. This research method is a literature review by collecting various databases from Pubmed, Science Direct, Proquest, and Google Scholar. The selection of articles were limited from 2014-2019 and 20 articles were found. Factors that are consistently associated with the incidence of anemia in adolescents girls include the level of knowledge of girl adolescents regarding anemia, iron intake, nutritional status and the duration of menstruation, BMI, category of residence (rural/urban), dietary habits, and infections such as malaria. It is necessary to provide continuous blood supplement tablets to young women from the government and schools so that they can meet their nutritional needs and further research is expected to be able to use different research designs such as case control and cohorts in order to prove a stronger causal relationship, this is because there have been quite a number of studies related to risk factors for the incidence of anemia in adolescent girls.
Analisis Hubungan Faktor Kehamilan dengan Kejadian Pre-Eklamsia pada Ibu Hamil di Curahnongko Junierna Junierna; Lisus Setyowati; Iit Ermawati
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4 No 1 (2022): November
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/arteri.v4i1.257

Abstract

One of the main causes of mother’s death in Indonesia is Pre-eclampsia/eclampsia. The causes of pre-eclampsia still unknown certainly. The symptomps of pre-eclampsia are hypertension, edema dan proteinuria which can caused by pregnancy on more than 20 weeks. The aims of this research was analysed of relationship between pregnancy factors with pre-eclampsia on pregnant woman in Curahnongko Health Center. This research was quantitative, used cross sectional approach. Also used total sampling technique to get 35 respondents. The analysis result was gotten if there was relationship between relationship between pregnancy factors with pre-eclampsia on pregnant woman in Curahnongko Health Center. From multivariate analysis, the dominant factor which related to pre-eclampsia was history of hypertension. The analysis result could known from the history of hypertension was 7.671, it meant the history of hypertension had higher risk to pre-eclampsia than other pregnancy factors. Hopefully for pregnant woman to do ANC more routine and be aware to hypertension during pregnancy which is dominant cause to pre-eclampsia, to attain plenary health of mother and baby.
Analisis Faktor Perilaku Ibu dalam Memberikan ASI Eksklusif Fenty Yulianingrum; Lisus Setyowati; Homsiatur Rohmatin
Jurnal Bidan Komunitas Vol 6, No 2 (2023): EDISI MEI
Publisher : Departemen Kebidanan, vFakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jbk.v6i2.5629

Abstract

Latar Belakang: Air susu ibu (ASI) sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhan anak akan tetapi dukungan pemberian ASI ekslusif sampai saat ini masih rendah. Faktor perilaku yang mempengaruhi ASI ekslusif diantaranya adalah pengetahuan, dukungan keluarga, sikap dan masih banyak lagi faktor lainnya. Tujuan: penelitian ini menganalisis faktor perilaku ibu dalam memberikan asi eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Rambipuji Jember. Metode: Desain dari penelitian ini mengunakan desain penelitian kuantitatif, analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini mengunakan total populasi yaitu 55 orang ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Rambipuji Jember. Analisis data menggunakan Spearman Rank. Hasil: Hasil analisis faktor pengetahuan ibu mengenai ASI dengan status pemberian asi memiliki pengaruh kuat dimana nilai p-value 0,041 0,05 uji pengaruh faktor dukungan keluarga dengan status pemberian asi memiliki pengaruh yang kuat dimana nilai p-value 0,010 0,05. Hasil penelitian juga menunjukan jika sikap ibu akan menimbulkan kemauan untuk memberikan ASI ekslusif dimana nilai p-value 0,002 0,05. Hasil uji antara dukungan petugas kesehatan dengan pemberian ASI menunjukan jika tidak ada hubungan yang signifikan dimana nilai p-value 0,456 0,05. Kesimpulan: Faktor yang paling kuat memengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif adalah dukungan keluarga dan sikap ibu.
STUDI PERESEPAN OBAT ANTIVIRUS OSELTAMIVIR DI APOTEK NGAGEL JAYA SURABAYA Sholihatil Hidayati; Ribut Retno Agustin; Lisus Setyowati; Ayu Angger Putri
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v8i1.185

Abstract

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit pernafasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Salah satu obat yang digunakan selama masa pandemi adalah oseltamivir. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola peresepan obat antivirus Oseltamivir berdasarkan umur, jenis kelamin, dosis pemberian, lama pemberian, frekuensi pemberian, peresepan tunggal, peresepan racikan, peresepan obat tambahan di Apotek Ngagel Jaya Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif/retrospektif dengan menyajikan data berupa persentase dalam bentuk tabel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lembar resep pasien di Apotek Ngagel Jaya periode Juli- Desember 2021 dengan data resep pasien Apotek Ngagel Jaya pada bulan Juli-Desember 2021 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.jumlah sampel pada penelitian ini ditentukan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasien menunjukkan bahwa usia 46-55 tahun menunjukkan data terbanyak dengan jenis kelamin perempuan. Profil peresepan menunjukkan dosis pemberian obat antivirus oseltamivir yang diresepkan yaitu 75 mg tiap 12 jam dengan frekuensi pemberian obat 2 x sehari 1 tablet dan lama pemberian obat paling banyak yaitu 5 hari. Bentuk peresepan racikan terbanyak dalam bentuk sediaan kapsul dan obat tambahan paling banyak yaitu levofloksasin. Antivirus oseltamivir direkomendasikan dalam terapi covid-19.
Sensory Evaluation of Gluten-Free Wet Noodles Made from Potato (Solanum tuberosum L.) Flour with the Addition of Kersen (Muntingia calabura L.) Leaves Powder Findi Citra Kusumasari; Anna Mardiana Handayani; Lisus Setyowati; Malinda Capri Nurul Satya
AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health Vol 4, No 2 (2023): October
Publisher : Research and Development Center for Food, Nutrition and Public Health (P4GKM) LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/agrihealth.v4i2.78427

Abstract

Gluten-free noodles are a processed food that has become an alternative food for gluten-intolerant patients. This study investigated the effect of gluten-free wet noodles made from potato flour and tapioca starch (T1 = 40:60%, T2 = 50:50% and T3 = 60:40%) and its addition of kersen leaves powder (K1 = 5%, K2 = 10% and K3 = 15%) on consumer acceptability using hedonic and descriptive tests with color, aroma, taste and texture attributes involved 25 semi-trained panelists. The results showed that there was a significant difference (p < 0.05) in the level of consumer preference for color and texture and no significant difference (p > 0.05) in aroma and taste. The preferred formulations in terms of color were T1K3, which contained 40% potato flour and 60% tapioca starch with 15% kersen leaves powder, and T2K3, which included 50% potato flour and 50% tapioca starch with 15% kersen leaves powder. T2K3 was also preferred for aroma attributes, while T1K1, for taste attributes, contained 40% potato flour and 60% tapioca starch with 5% kersen leaves powder. T1K2 was preferred for texture attributes, which included 40% potato flour and 60% tapioca starch with 10% kersen leaves powder. Hedonic descriptive testing results showed significant differences for all formulations for each attribute. The current study’s findings indicated that the T1K2 formulation consisting of 40% potato flour and about 60% tapioca starch with 10% kersen leaves powder got the highest score on hedonic tests based on the results from all attributes.
PENGUATAN UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF TENTANG PENTINGNYA KESEHATAN REPRODUKSI DAN BAHAYA IMS Satya, Malinda Capri Nurul; Suandana, Iwan Abdi; Setyowati, Lisus; Renamastika, Stephani Nesya; Sari, Dian Kartika
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v3i2.1284

Abstract

Prevalensi Infeksi Menular Seksual (IMS) di Indonesia masih mengalami tren kenaikan kasus dan dapat ditularkan dari individu ke individu lain yang sering bergonta-ganti pasangan seksual. Anggota TNI muda (terutama usia 20-30 tahun) merupakan aparatur negara yang sering jauh bertugas dari keluarga, menjadi salah satu penyumbang dalam meningkatkan prevalensi IMS. Hal tersebut dikarenakan aktifitas dan hasrat seksualnya mengalami naik turun pada usia tersebut. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap anggota TNI Muda dalam memahami terkait pentingnya kesehatan reproduksi dan bahaya IMS di Brigif Raider 9 Kostrad Jember. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah melakukan prestest, melakukan penyuluhan, melakukan posttest dan melakukan ice breaking. Hasil dari kegiatan ini adalah hasil terdapat perbedaan yang bermakna antara rata-rata pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah edukasi (p=0,000). Dimana rata-rata nilai pengetahuan prettest yaitu 7,33 dan meningkat menjadi 8,40 pada posttest. Sedangkan rata-rata nilai sikap pretest yaitu 31,07 dan meningkat menjadi 36,20 pada postest. Oleh karena itu, instansi TNI dapat melakukan tindak lanjut berupa skrining yang berkelanjutan untuk mendeteksi IMS secara dini khususnya kepada anggota TNI.
The Karakteristik Fisik Mie Basah Bebas Gluten dengan Penambahan Bubuk Daun Kersen: Physical Characteristics of Gluten-Free Wet Noodles with the Addition of Kersen Leaves Powder Lisus Setyowati; Anna Mardiana Handayani; Findi Citra Kusumasari; Malinda Capri Nurul Satya
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 23 No 3 (2023): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v23i3.4226

Abstract

Makanan sumber karbohidrat yang akhir-akhir ini cukup populer di kalangan semua kelompok umur di Indonesia adalah mie. Mie dari tepung kentang sudah banyak dibuat, dan untuk memberikan manfaat lebih maka perlu ditambahkan bahan seperti bubuk daun kersen. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi fisik mie basah bebas gluten berbahan dasar tepung kentang dan tapioka dengan penambahan antioksidan dari bubuk daun kersen. Tepung kentang dan bubuk daun kersen merupakan bahan utama yang juga diperoleh dari Kabupaten Jember. Mie Basah Bebas Gluten diuji fisiknya dengan menentukan parameter fisik meliputi daya serap air, indeks regangan dan indeks warna menggunakan metode statistik uji ANOVA. Langkah selanjutnya bila hasilnya berbeda antar perlakuan maka dianalisis dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan tingkat kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan daya serap air berkisar antara 70 – 190%, dimana daya serap air tertinggi terdapat pada perlakuan T1K3. Indeks regangan mie basah tidak mempunyai perbedaan nyata, namun perlakuan T1K3 mempunyai indeks regangan terbaik sebesar 0,17. Hasil indeks warna yang terdiri dari L berkisar antara 42,30 – 46,90; a berkisar antara 2,05 – 4,75; b berkisar antara 11,5 -14,50.
Interpersonal approach to the ability to check pregnancy with peb pregnant women in Kedunglangkap Hamlet Yuliani, Ika; Setyowati, Lisus; Ernawati, Iit
International Journal of Nursing and Midwifery Research Vol. 2 No. 1 (2023): November: Nursing and Midwifery Research
Publisher : Institute of Accounting Research and Novation (IARN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/ners.v2i1.192

Abstract

Ante Natal Care (ANC) is the administration of health checks provided to mothers during their pregnancies according to antenatal check guidelines.  The aim of this research was to and the impact of interpersonal approach to agreement of antenatal care on expectants with eclampsia in Kedunglankap. This research used pre experimental design with pre-post test one group design. The sample were 34 expectants by total sampling and used Wilcoxon test to find the result . The results research the respondents who agreed to get antenatal care were 19 respondents (55.9%). Then who didn’t agree were is 15 respondents (44.1%), who greed to get antenatal care increasing to 29 respondents (85.3%). And didn’t agreed being 5 respondents (14.7%). Wilcoxon test o this research got the result if p value <0,005(p=0,002), which undicatedif there was an effectiveness of  personal app to antenatal care agreement of expectants with eclampsia in Kedunglangkap. Great expectations if midwives will always upgrade the knowledge and skill on giving antenatal and increasing interpersonal app on communication to patients.
Pengaruh Pola Pengasuhan terhadap Kejadian Stunting Nisa, Wifaqi Rifqin; Setyowati, Lisus; Rohmatin, Homsiatur
Jurnal Bidan Komunitas Vol 7, No 2 (2024): EDISI MAI
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jbk.v7i2.6055

Abstract

Latar belakang: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah lima tahun), akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk seusianya.Penyebab stunting bersifat multidimensi, tidak hanya kemiskinan dan akses pangan tetapi juga pola asuh dan pola makan pada balita. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dalam jangka waktu lama, dan kurangnya rangsangan psikososial sejak dalam kandungan dan setelah lahir.Tujuan: tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kejadian stunting di Dusun Gondangrejo Wilayah kerja Puskesmas Cakru. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, desain penelitian digunakan diskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Dengan jumlah populasi sebanyak 66 responden dengan tenik Purposive Sampling. Dan uji analisis yang digunakan menggunakan Chi-Square test. Hasil: menunjukkan bahwa pola asuh orang tua di Dusun Gondangrejo wilayah kerja Puskesmas Cakru ditemukan hampir separuh responden mempunyai pola asuh otoriter yaitu sebanyak 29 responden (43,9 %). Pola asuh demokratis 10 responden (15,2%) dan 27 responden (40,9%). Kejadian Stunting di Dusun Gondangrejo Wilayah kerja Puskesmas Cakru didapatkan sebagian besar responden mengalami stunting pada kategori pendek yaitu sebanyak 49 responden (74,2%). Dan sangat pendek sebanyak 17 responden (25,8%) Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh p0,05 yaitu p = 0,000 yang berarti terdapat Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kejadian Stunting pada Anak.