Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KORELASI PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIANTAN TENGAH Harsa Satya Nugraha, Agung Putri; Fajrin, Dessy Hidayati; Indrianita, Vivin; Happy, Terza Aflika; Sholichah, Agustina Mar'atus; Yaner, Nurul Ramadhani
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 14 No 2 (2022): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v14i2.775

Abstract

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11 g/dl pada trimester I dan II atau kadar dibawah 10,5g/dl pada trimester II. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan abortus, BBLR, prematur dan perdarahan saat melahirkan. Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah membuat program 90 tablet Fe yang wajib rutin diminum selama kehamilan. Oleh karena itu, seorang ibu hamil harus memiliki pengetahuan mengenai anemia, sehingga ibu dapat patuh dan menyadari pentingnya minum tablet Fe bagi dirinya sendiri dan untuk bayi yang sedang dikandungannya. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross-Sectional Study (potong lintang). Pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 57 responden. Penelitian ini dilakukan secara tatap muka dari tanggal 5 – 19 Juli 2021 di Puskesmas Siantan Tengah. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Analisa data menggunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hampir setengahnya (28,1%) responden dengan kategori patuh, dan sebagian besar (71,9%) responden masuk dalam kategori tidak patuh. Hasil uji statistik kolmogorov smirnov nilai p yang dihasilkan adalah 0,000 yang artinya p <0,05. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil terhadap kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Siantan Tengah.
Physiotherapy for Children with Cerebral Palsy Verizka, Talitha; Berawi, Khairun Nisa; Happy, Terza Aflika; Oktarlina, Rasmi Zakiah; Fiana, Dewi Nur
Medula Vol 14 No 9 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i9.1336

Abstract

Cerebral cortex has a motoric area which function in controlling muscle movement. When this area does not develop properly or damaged, cerebral palsy can occur. Cerebral palsy is a disorder of the motoric area of the brain which causes a dysfunction on muscle activities. Eventually, this will lead to limitation of daily activities. Disorder can occur in prenatal, perinatal, or postnatal period. There are four types of cerebral palsy which are spastic, dyskinetic, ataxic, and mixed cerebral palsy. Patient with cerebral palsy experience changes in production of force, balance, and gait as well as a decreased in production of volunteer force. The most dominant sign is balance disorder, but sensoric deficiency could also be seen. In diagnosing cerebral palsy, Levine criteria called POSTER can be used. A child is said to have cerebral palsy when four out of six categories are fulfilled. The aim of treatment of cerebral palsy is to increase functionality, improve capability, and sustain health. Treatment should be done as early as possible and intensive to achieve maximum output. Aside from pharmacological and surgical treatment, mechanic aids, and management of associated medical condition, treatment of cerebral palsy includes physiotherapy. Physiotherapy helps to improve gross motor quality in children with cerebral palsy. Although there are no medicines that can cure cerebral palsy, physiotherapy approach can be done includes re-patterning movement, neurodevelopmental technique (NDT), body weight support treadmill training, atlanto-occipitalisi mobilisation, and standing frame exercise.
Review Literature: Relationship of Food Intake and the Incidence of Dyspepsia Syndrome in Medical Students Napitupulu, Cindy Cecilia Anasthasya; Rahmanisa, Soraya; Happy, Terza Aflika; Sari, Ratna Dewi Puspita
Medula Vol 15 No 1 (2025): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v15i1.1443

Abstract

Dyspepsia syndrome is a digestive disorder characterized by symptoms such as epigastric pain, burning, bloating and nausea. In Indonesia, the prevalence is high, with most cases classified as functional dyspepsia. In medical students, poor and irregular diets are common due to academic pressure, busy schedules, and unhealthy lifestyles, which are thought to be the main risk factors for dyspepsia. These habits are further exacerbated by the consumption of unhealthy foods, such as fast food, as well as the habit of eating at irregular times. This study aimed to evaluate the relationship between diet and the incidence of dyspepsia syndrome in medical students in Indonesia through a literature review. A literature search was conducted online using Google Scholar with the keywords “dyspepsia syndrome,” “medical student dyspepsia syndrome,” and “medical student diet.” Of the 635 articles found, 16 were screened based on relevance of content, availability of full text, use of Indonesian language, and time of publication within the last 5 years. Five relevant articles were selected for further review. The review showed a significant association between disordered eating patterns and the incidence of dyspeptic syndrome. Habitual skipping of breakfast, consumption of fast food, eating under stressful conditions, and lack of balanced nutritional intake contributed to the risk of dyspepsia. This conclusion emphasizes the importance of health education on regular diet, stress management, and healthy lifestyle to prevent dyspepsia syndrome and improve the quality of life of medical students.
Edukasi dan pelatihan pembuatan snack risol lele jantung pisang bergizi pada kader sebagai alternatif menu PMT pangan lokal bagi ibu hamil Febriani, Wiwi; Komala, Ramadhana; Zuraida, Reni; Angraini, Dian Isti; Happy, Terza Aflika; Wijaya, Sofyan Musyabiq; Rahmadhani, Eka Putri; Rahmanisa, Soraya; Yunianto, Andi Eka
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29508

Abstract

AbstrakZat gizi memegang peranan penting selama kehamilan, di mana kekurangan energi dan protein kronis dapat menyebabkan dampak buruk pada ibu dan janin. Salah satu strategi untuk mengatasi kebutuhan gizi ibu hamil adalah melalui program pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam menciptakan kudapan bergizi bagi ibu hamil dengan memanfaatkan pangan lokal, seperti ikan lele dan jantung pisang. Kegiatan pengabdian ini berupa kegiatan edukasi dan demonstrasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 28 Agustus 2024 pukul 13.00 di Balai Desa Cipadang, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Sebanyak 30 kader berpartisipasi dalam sesi edukasi dan pelatihan yang mencakup pembuatan kudapan risol lele jantung pisang (RILPIZ). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa nilai pengetahuan kader sebelum dilakukan penyuluhan dan pelatihan sebesar 79.67 ± 9.64 poin. Setelah melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan, nilai post-test meningkat menjadi 88.67 ± 10.08 poin, dengan kenaikan rata-rata pengetahuan sebesar 9.00 ± 10.94 poin. Temuan ini menegaskan bahwa kegiatan penyuluhan yang disertai dengan pelatihan dapat memberdayakan kader untuk menciptakan solusi inovatif berbasis pangan lokal dalam upaya meningkatkan gizi ibu hamil dan berpotensi sebagai pendekatan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan gizi pada ibu hamil. Kata kunci: ibu hamil; jantung pisang; kudapan; pangan local; pemberian makanan tambahan AbstractNutrition plays a crucial role during pregnancy, where chronic deficiencies in energy and protein can adversely affect both the mother and fetus. One strategy to address the nutritional needs of pregnant women is through supplementary feeding programs based on local food sources. This community service initiative aimed to enhance the knowledge and skills of health workers in creating nutritious snacks for pregnant women using local food ingredients, such as catfish and banana flower. This community service is in the form of educational and demonstration activities. This activity was carried out on August 28, 2024 at 13.00 at the Cipadang Village Hall, Pesawaran Regency, Lampung. A total of 30 health workers participated in education and training sessions, which included the preparation of the nutritious snack rissole filled with catfish and banana flower. The results of the activity showed that the knowledge value of the cadres before the counseling and training was 79.67 ± 9.64 points. After going through the counseling and training activities, the post-test value increased to 88.67 ± 10.08 points, with an average increase in knowledge of 9.00 ± 10.94 points. These findings confirm that counseling combined with practical training can empower health workers to develop innovative local food-based solutions for improving maternal nutrition, with the potential to serve as a sustainable approach to addressing maternal nutrition challenges. Keywords: pregnant women; banana flower; snacks; local food; supplementary feeding
Systematic Review: Penilaian Postur Kerja Menggunakan Rapid Upper Limb Assessment (RULA) pada Petani dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Yasmin, Deffina Widya; Saftarina, Fitria; Happy, Terza Aflika; Himayani, Rani
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 3 (2025): Juni 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i3.6584

Abstract

Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan keluhan yang dirasakan pada otot rangka yang dikarenakan terjadinya kerusakan pada sendi, ligamen, tendon, ataupun tulang rawan. Keluhan MSDs pada petani umumnya dirasakan pada tubuh bagian atas, seperti pergelangan tangan, leher, pinggang, dan punggung. Rapid Upper Limb Assessment (RULA) merupakan alat ukur untuk menilai postur kerja yang berfokus utamanya pada tubuh bagian atas, sehingga dapat digunakan untuk menilai postur kerja dari petani. Penelitian ini menggunakan metode systematic review dengan pencarian artikel ini menggunakan kata kunci muskuloskeletal, petani, dan RULA. Kriteria inklusi melibatkan pekerja di sektor agrikultur seperti petani atau pekerja kebun, penilaian postur kerja dengan menggunakan metode RULA, diterbitkan dalam 10 tahun terakhir, dan terdapat pembahasan mengenai MSDs. Artikel ditemukan melalui penelusuran dalam beberapa database elektronik, seperti PubMed, ScienceDirect, GARUDA, dan Google Scholar. Hasil penelitian menunjukkan dari 390 artikel yang diidentifikasi, terdapat 12 artikel yang memenuhi kriteria dan ditelaah, kemudian didapatkan hasil bahwa sebagian besar keluhan MSDs pada petani dirasakan di tubuh bagian atas, sehingga memerlukan alat ukur yang berfokus pada tubuh bagian atas. Kesimpulannya penilaian postur kerja menggunakan metode RULA pada petani merupakan alat ukur yang sesuai karena metode ini berfokus pada penilaian tubuh bagian atas.
Potensi Daun Kemangi (Ocimum sanctum) sebagai Insektisida Mat Elektrik untuk Pengendalian Vektor Demam Berdarah: Linda Septiani, Intan Kusumaningtyas, Terza Aflika Happy, Wiwi Febriani, Primasari Pertiwi, Endah Setyaningrum Septiani, Linda; Kusumaningtyas, Intan; Happy, Terza Aflika; Febriani, Wiwi; Pertiwi, Primasari; Setyaningrum, Endah
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol. 9 No. 1 (2025): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jkunila.v9i1.pp112-116

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat gobal dan khususnya di Indonesia. DBD ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti sebagai vektornya. Penggunaan insektisida sintetis dalam jangka panjang dapat menimbulkan resistensi dan dampak lingkungan, sehingga diperlukan alternatif berbasis bahan alami. Daun kemangi (Ocimum sanctum) diketahui mengandung senyawa aktif seperti eugenol yang memiliki potensi sebagai insektisida alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi ekstrak daun kemangi dari berbagai literatur sebagai bahan aktif dalam formulasi mat elektrik, yaitu pad pemanas penguap senyawa volatil yang bekerja sebagai pembunuh atau pengusir nyamuk. Berdasarkan kajian literatur dari berbagai studi eksperimental, penggunaan ekstrak kemangi dalam electric mat menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam menurunkan populasi nyamuk Aedes aegypti, dengan tingkat mortalitas hingga 100% pada konsentrasi tertentu. Selain itu, metode aplikasi melalui mat elektrik terbukti mampu mengoptimalkan penguapan senyawa aktif, meningkatkan daya bunuh dan daya tolak terhadap nyamuk. Hasil ini menunjukkan bahwa daun kemangi berpotensi dikembangkan sebagai insektisida alami yang ramah lingkungan untuk pengendalian vektor DBD secara berkelanjutan. Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue, daun kemangi, Insektisida, Mat Elektrik, Nyamuk Aedes aegypti
Pemanfaatan Kecerdasan Buatan sebagai Alat Bantu Diagnosis di Bidang Kesehatan : Literatur Review: Mohamad Idris, Angga Wijaya, Linda Septiani, Terza Aflika Happy, Risti Graharti Idris, Mohamad; Wijaya, Angga; Septiani, Linda; Happy, Terza Aflika; Graharti, Risti
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol. 9 No. 1 (2025): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jkunila.v9i1.pp117-121

Abstract

Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah memberikan dampak besar dalam sektor kesehatan, khususnya dalam membantu proses diagnosis penyakit. AI mampu mengolah data medis dalam jumlah besar, seperti gambar radiologi, rekam medis elektronik, hingga data genomik, dengan tingkat efisiensi dan akurasi yang tinggi. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa penggunaan algoritma machine learning dan deep learning dalam diagnosis mampu mengidentifikasi penyakit kronis seperti COVID-19, kulit, dan periodontal dengan akurasi yang sangat tinggi. Beberapa kondisi dapat melampaui kinerja tenaga medis manusia dari segi kecepatan dan akurasi. Selain mempercepat proses penegakan diagnosis, AI dapat meminimalkan risiko kesalahan manusia serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Di bidang radiologi, teknologi seperti convolutional neural networks (CNN) telah digunakan secara efektif untuk mendeteksi kelainan jaringan melalui CT scan dan MRI dengan hasil yang lebih presisi. AI juga berperan penting dalam sistem pendukung keputusan klinis (Clinical Decision Support System/CDSS), yang mendorong implementasi pengobatan berbasis data dan pendekatan yang dipersonalisasi. Namun, penerapan AI di negara berkembang seperti Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan, antara lain terbatasnya data lokal, ketimpangan infrastruktur digital, serta permasalahan etika dan regulasi. Kajian literatur ini bertujuan untuk meninjau manfaat AI dalam bidang diagnosis medis, serta mengidentifikasi hambatan yang perlu diatasi agar teknologi ini dapat diimplementasikan secara optimal dan berkelanjutan dalam sistem layanan kesehatan yang beragam. Kata kunci: Clinical Decision Support System, Deep Learning, Diagnosis Medis, Kecerdasan Buatan, Machine Learning
Peran Flavonoid Sebagai Antiulser dan Antioksidan pada Ulkus Duodenum Zahra, Aulia Jannatuz; Susianti, Susianti; Happy, Terza Aflika; Soleha, Tri Umiana
Medula Vol 14 No 12 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i12.1415

Abstract

Duodenal ulcer is a pathological condition characterized by damage to the duodenal mucosa due to an imbalance between protective and aggressive factors, such as gastric acid and pepsin. The primary factors contributing to the development of this ulcer include Helicobacter pylori infection. Additionally, prolonged use of Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) is also a significant factor in the occurrence of duodenal ulcers, as these drugs inhibit prostaglandin synthesis, which plays a crucial role in mucosal protection. In Indonesia, the prevalence of duodenal ulcers is estimated to be around 11–14%. Flavonoids, as bioactive compounds with antioxidant, anti-inflammatory, and anti-ulcer properties, have been widely studied for their potential in the management of peptic ulcers, including duodenal ulcers. Flavonoids have been shown to inhibit gastric acid secretion, stimulate mucus production, and protect the gastrointestinal mucosa through cytoprotective and antioxidative mechanisms, specifically by inhibiting reactive oxygen species (ROS). Furthermore, flavonoids have the ability to suppress H. pylori growth, thereby contributing to the prevention of ulcer pathogenesis caused by this bacterium. Flavonoids also enhance blood flow to the gastric mucosa and modulate enzymes involved in epithelial defense. Despite these benefits, the main challenges in utilizing flavonoids are their low bioavailability and potential toxicity at high doses. Therefore, further studies are essential to evaluate the efficacy, safety, and formulation optimization of flavonoids to enhance their availability as a natural therapeutic alternative and their application in the clinical treatment of peptic ulcers.
PENYULUHAN PENYAKIT CAMPAK RUBELLA PADA MASYARAKAT POSYANDU MELATI PUTIH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Larasati, TA; Happy, Terza Aflika; Rahmatullah, M Raihan; Akbar, Dafa Rafiqi; Wahidah, Putri Kamila; Sihaloho, Yohana Christiani; Azhar, Hafidz Sirojudin; Napitupulu, Cindy Cecilia Anasthasya; Nirwan, Qurratul Aini; Ratu, Sarih; Putri, Aulia; Efendy, Monica Cindy Intan; Juliana, Risna
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 9 No. 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v9i1.3302

Abstract

Campak dan rubella merupakan penyakit yang mudah menular, disebabkan oleh virus yang dapat menyebar melalui percikan saliva dan kontak langsung. Gejala campak ditandai dengan batuk berdahak, demam, ruam dan mata berair. Gejala rubella ditandai dengan adanya hidung tersumbat, nyeri sendi, ruam dan demam ringan. Kedua penyakit ini dapat menginfeksi segala usia, baik anak-anak maupun dewasa. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit Campak-Rubella kepada masyarakat Posyandu Melati Putih yang mempunyai anak usia Balita, Lampung Selatan. Kegiatan dilakukan dengan mengadakan penyuluhan Kesehatan tentang Campak-Rubella dan pemberian pre-post test pada warga di Posyandu Melati Putih, Lampung Selatan yang mempunyai anak usia Balita. Hasil kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan tentang Campak-Rubella, sebelum dilakukan penyuluhan 8.4 % menjadi 9.2 % setelah dilakukan penyuluhan. Kata kunci: Campak, penyuluhan, rubella.
PELATIHAN PEMBUATAN TIE DYE (IKAT CELUP) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS, PRODUKTIVITAS, DAN KESEHATAN LANSIA DI UPTD PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA TRESNA WERDHA NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Septiani, Linda; Kusumaningtyas, Intan; Idris, Mohamad; Mulya, Ireniza Pradevi; Setyaningrum, Endah; Rosa, Emantis; Happy, Terza Aflika
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v9i2.3358

Abstract

Pelatihan pembuatan Tie dye (ikat celup) di UPTD PSLU (Pelayanan Sosial Lanjut Usia) Tresna Werdha Natar Lampung Selatan, dirancang sebagai upaya meningkatkan aktivitas, produktivitas, dan kesehatan lanjut usia (lansia). Kegiatan ini mengkombinasikan aktivitas yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Selain itu, aktivitas ini juga merangsang kreativitas dan memberikan rasa pencapaian, yang berkontribusi pada peningkatan kesehatan jasmani dan rohani. Hasil karya Tie dye dapat dimanfaatkan secara personal atau diproduksi untuk dijual, sehingga mendukung keberlanjutan produktivitas lansia. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah ceramah dan praktik secara bersama-sama. Para lansia diajak melakukan senam otak menggunakan jari-jari tangan agar merangsang otak untuk fokus dan melatih koordinasi tangan sebelum pelatihan dimulai. Lansia diajarkan teknik dasar pembuatan Tie dye, seperti mengikat, melipat, dan mencelupkan kain untuk menghasilkan pola-pola unik. Aktivitas tersebut melibatkan gerakan fisik ringan yang membantu menjaga kebugaran tubuh serta melatih keterampilan motorik halus. Pelatihan ini diikuti oleh 45 orang lansia di Aula UPTD PSLU Tresna Werdha sebagai sarana pemberdayaan yang bermanfaat bagi lansia penghuni panti. Dengan kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa para lansia sangat antusias, bahagia, dan memberikan respon positif pada saat praktik. Pada pelatihan ini sebanyak 93% lansia berhasil menyelesaikan pembuatan Tie dye-nya. Pelatihan ini tidak hanya memperkaya keterampilan, tetapi juga meningkatkan kesehatan fisik dan mental serta menciptakan ruang interaksi sosial yang bermakna di antara penghuni UPTD PSLU. Kata kunci: Aktivitas, Kesehatan, Lansia, Produktivitas, Tie dye