Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Analisis Beban Pendingin terhadap AC Split untuk Ruangan Area Perkantoran Taman Tekno BSD Raharjo; Sujianto; Suhaeri; Ferdian, Irvan
Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (JIPTEK) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (JIPTEK)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia has a tropical climate, which results in potentially high temperatures and humidity. This condition requires every room to have an air conditioning system to ensure comfort during activities. The air conditioning equipment used is typically an air conditioner (AC). Global warming exacerbates these conditions. On the other hand, office buildings in BSD Techno Park generally have roofs made of zinc-galvanized material coated only with aluminum foil. To maintain comfortable room temperature and humidity, heat must be removed from the room, and this heat is referred to as the cooling load. This study focuses on analyzing the cooling load of split AC units for office rooms in BSD Techno Park. The goal is to determine the total cooling load and calculate the heat removed to establish the required cooling capacity. The average office room size is approximately 80 m². Activities typically take place from 10:00 AM to 4:00 PM WIB. The calculated external cooling load is 4.042 m²/W. Thus, solar conduction through the roof (Q) is 554.04 Watts. Heat transfer through walls is 122.95 Watts, while the cooling load from glass is 118.97 Watts, from doors is 2.35 Watts, and from partition walls is 10.02 Watts. The heat generated by human activities inside the room is 2,255 Watts. Therefore, the grand total cooling load, or Effective Room Latent Heat (ERLH), is 2,558.86 Watts or 29,061.81 BTU/hr. Consequently, a split AC unit with a capacity of 2 PK and 1.5 PK, or equivalent BTU/hr, is able to meet the needs of people in a room and ensure office comfort. Abstrak: Indonesia memiliki iklim tropis sehingga berpotensi memiliki temperatur dan kelembapan udara yang sangat tinggi. Kondisi ini mengharuskan setiap ruangan memiliki sistem pendinginan udara agar nyaman digunakan untuk beraktivitas. Adapun peralatan pengkondisian udara (air conditioning) yang digunakan umumnya adalah AC. Pemanasan global membuat kondisi ini semakin parah. Di sisi lain, perkantoran yang berada di Taman Tekno BSD rata-rata memiliki atap berbahan seng galvanis yang hanya dilapisi aluminium foil. Untuk menjaga agar temperatur dan kelembapan udara ruangan berada pada kondisi nyaman, panas atau kalor harus dikeluarkan dari ruangan, dan besarnya kalor ini dapat disebut sebagai beban pendingin. Penelitian ini berfokus pada analisis beban pendingin pada AC split untuk ruangan perkantoran di Taman Tekno BSD. Tujuannya adalah untuk mengetahui total beban pendingin dan menghitung kalor yang dibuang sehingga dapat ditentukan kapasitas pendinginan udara yang diperlukan. Ukuran ruangan perkantoran rata-rata memiliki luas 80 m². Kegiatan biasanya berlangsung pada pukul 10.00–16.00 WIB. Hasil penghitungan beban pendingin luar adalah 4,042 m²℃/W. Sehingga konduksi matahari melalui atap (Q) sebesar 554,04 Watt. Perhitungan kalor melalui dinding adalah 122,95 Watt. Sementara beban dari kaca sebesar 118,97 Watt, beban dari pintu sebesar 2,35 Watt, dan dari partisi pemisah sebesar 10,02 Watt. Adapun panas akibat aktivitas orang di dalam ruangan sebesar 2.255 Watt. Dengan demikian, grand total beban pendingin atau Effective Room Latent Heat (ERLH) adalah 2.558,86 Watt atau 29.061,81 BTU/hr. Maka penggunaan AC split yang memiliki kapasitas 2 PK dan 1½ PK atau setara BTU/hr direkomendasikan karena mampu memenuhi kebutuhan dan kenyamanan manusia di dalam ruangan perkantoran tersebut.