Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Pengaruh penambahan tepung sagu terhadap sifat kimia dan organoleptik boba Cixtin Teram Hawa; Bernatal Saragih; Marwati Marwati
Journal of Tropical AgriFood Volume 6 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.6.1.2024.9198.1-8

Abstract

Boba adalah mutiara tapioka (bubble pearl)yang terdapat pada minuman teh susu yang berasal dari Negara Taiwan.Bahan utama pembuatan boba adalah tepung tapioka dan campuran gula aren. Pada penelitian ini pembuatan boba akan ditambahkan tepung sagu sebagai pencampuran bahan baku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung sagu terhadap sifat kimia dan uji organoleptik boba serta menentukan jumlah tepung sagu yang tepat dalam pembuatan boba. Penelitian ini merupakan percobaan eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal.Perlakuan dalam penelitian ini adalah jumlah penambahan tepung sagu (g) sebanyak 5 perlakuan yaitu 0, 20, 30, 40 dan 50 g dan 3 kali ulangan, data di analisis dengan sidik ragam dilanjutkan dengan Beda Nyata Terkecil. Data sensoris ditransformasi terlebih dahulu menjadi data interval dengan MSI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa boba dengan penambahan tepung sagu berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap respons hedonik warna, dan aroma, tetapi berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap respons hedonik rasa, tekstur, mutu hedonik warna, aroma, rasa, tekstur, sifat fisik (kekerasan gel), serta sifat kimia (kadar air, protein, karbohidrat terhitung sebagai pati dan gula reduksi).
Respon Panelis dan Karakteristik Kimia Terhadap Dodol yang Disubtitusi dari Pisang Raja (Musa Sapientum L) Hamka; Lisa Mayanti; Marwati; Eva Nurmarini; Heriad Daud Salusu; Husmul Beze; Yulianto; Muhammad Yamin
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1242

Abstract

Buah pisang merupakan salah satu buah yang mudah sekali mengalami perubahan fisiologis, kimia dan fisik bila tidak ditangani secara tepat dan bernilai ekonomi rendah. Untuk itu diperlukan adanya pengolahan sehingga olahan pisang ini menjadi produk-produk variatif yang bernilai ekonomi tinggi. Salah satunya adalah pemanfaatan pisang sebagai bahan baku untuk pembuatan dodol. Pembuatan dodol pisang diharapkan akan memberikan nilai tambah, nilai gizi yang lebih baik dan sekaligus menjadi keanekaragaman olahan pisang. Dalam penelitian pembuatan dodol pisang ini menggunakan bahan baku pisang raja. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon panelis dan kandungan kimia (kadar air, kadar abu, kadar lemak, padatan terlarut) terhadap dodol pisang raja. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 Perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu menggunakan perlakuan pisang raja 0 g dan tepung ketan 500g, pisang raja 150g dan tepung ketan 350g, pisang raja 250g dan tepung ketan 250g, pisang raja 350g dan tepung ketan 150g. Hasil penelitian ini didapatkan kandungan kimia untuk kadar air terendah yaitu sebesar 5,71%, kadar abu tertinggi 1,39%, kadar lemak tertinggi 4,94% dan padatan terlarut tertinggi 8.33obrix untuk perlakuan pisang raja 350g dengan tepung ketan 150g. Sementara untuk uji organoleptic menunjukkan tingkat kesukaan panelis dari segi warna bernilai 3,77, aroma 3,71, rasa 3,84, dan tekstur 3,77 yang semuanya berkategori suka untuk perlakuan pisang raja 250g dengan penambahan tepung ketan 250g.
Tempoyak: Nutritional Composition, Probiotic Potential, and Health Benefits of a Traditional Fermented Durian Product - A Review Marwati Marwati; Rimbawan Apriadi
Journal of World Science Vol. 4 No. 2 (2025): Journal of World Science
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jws.v4i2.1306

Abstract

Tempoyak is a traditional durian-based fermented product widely consumed in Indonesia and Malaysia. The spontaneous fermentation process is dominated by Lactic Acid Bacteria (LAB), mainly Lactobacillus plantarum, Lactobacillus fermentum, and Pediococcus spp., which contribute to its flavor, aroma, and functional properties. While tempoyak has been consumed for generations, research on its nutritional composition, probiotic potential, and health benefits remains limited. This review summarizes tempoyak's nutritional composition, bioactive compound content, and probiotic effects, particularly its impact on gut microbiota balance, glucose metabolism, inflammation reduction, and lipid metabolism. We found that tempoyak fermentation increases acidity, decreases sugar content, and enriches bioactive metabolites L. plantarum and P. acidilactici strains in tempoyak exhibit high resistance to stomach acid and bile salts, strong adhesion to intestinal cells, and significant antioxidant and probiotic activities. These properties suggest tempoyak supports gastrointestinal health, regulates blood glucose, lowers cholesterol, and potentially protects against cardiovascular disease. Tempoyak shows promise as a fermented functional food for metabolic and cardiovascular health, though further research is needed to confirm its mechanisms and applications in disease prevention.
Strategi Desain Label Kemasan dan Positioning Produk UMKM Kawasan Ekosistem Mangrove di Desa Tengin Baru Panggulu Ahmad Ramadhani Utoro; Nurul Puspita Palupi; Yulian Andriyani; Marwati Marwati; Maulida Rachmawati; Esti Handayani Hardi; Rita Diana; Haris Retno Susmiyati
ABDIKU: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Mulawarman Vol. 2 No. 1 (2023): ABDIKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Mulawarman
Publisher : Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Tropis, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/abdiku.v2i1.518

Abstract

ABSTRACT Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) are the backbone of the country's economy, particularly in Indonesia. Instructions to improve the quality and modernization of cooperatives and MSMEs in efforts to build an inclusive economy have been issued by the President of the Republic of Indonesia. MSMEs face increasing challenges in the face of global markets and digitalization. The use of technology has become one of the skills that MSME players must master, in addition to finance and investment. To face all of this, improving MSME productivity can be achieved through proper positioning and design on packaging labels. Increasing sales needs to be approached with the creativity of MSME players in utilizing existing technology. Product photos can increase consumer purchasing interest. Presenting attractive photos that are genuine images of the products being sold provides added value to increase consumer purchasing interest in the product, especially in the food sector. This training activity was carried out in Tengin Baru Village, Sepaku District, Penajam Paser Utara Regency. Target of this activity is the community and MSME players in the mangrove ecosystem area and close to the National Capital Region (NCR) of Nusantara. The goal of this activity is to increase understanding of the function of label design and product positioning as well as product photos in improving product quality and increasing consumer purchasing interest. The results of the training have a significant effect on increasing the insights of the community, especially MSME players, in the function of packaging label design and product photos. Keywords: Design; Label; Packaging; Product Image; MSMEs ABSTRAK Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan ujung tombak dari perekonomian negara, khususnya Indonesia. Instruksi untuk peningkatan kualitas dan modernisasi koperasi serta UMKM dalam upaya membangun ekonomi inkusif telah dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia. Tantangan UMKM semakin besar dengan dihadapkan kepada pasar global dan digitalisai. Pengusaan teknologi menjadi salah satu skill yang harus dikuasai oleh para pelaku UMKM. Selain keuangan dan investasi. Untuk mengadapi semua itu, dalam meningkatkan produktivitas UMKM dapat melalui positoning yag tepat dan desain pada label kemasan. Peningkatan penjualan perlu didekati dengan kreativitas para pelaku UMKM dalam memanfaatan teknologi yang sudah ada. Foto Produk dapat meningkatkan minat beli konsumen. Penyajian foto yang menarik dan merupakan gambar asli dari produk yang akan dijual menjadi nilai tambah tersendiri untuk meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk tersebut. Terutama pada produk pangan. Kegiatan pelatihan ini di laksanakan di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat dan pelaku UMKM di kawasan ekosistem mangrove dan dekat dengan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang fungsi desain label dan positoning produk serta foto produk dalam meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan minat beli dari konsumen. Hasil dari pelatihan memberikan efek yang cukup signifikan terhadap penambahawan wawasan dari masyarakat khususnya pelaku UMKM dalam fungsi desain label kemasan dan foto produk. Kata kunci: Desain; Foto Produk; Kemasan; Label, UMKM
Potensi tumbuhan keluak (Pangium edule Reinw) sebagai sumber antioksidan, antimikroba, dan aplikasinya dalam bidang pangan: a short review Muhammad Yunus; Krishna Purnawan Candra; Marwati Marwati
AGROINTEK Vol 18, No 4 (2024)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v18i4.20167

Abstract

Keluak is a multi-purpose plants whose plant part (seeds and leaves) function as herbal medicine. This narrative review aims to reveal the potential of the keluak plant as a source of antioxidants, antimicrobials and its application in the food sector. The literature search method using the Boolean technique is used by combining several keywords with the AND, OR, NOT notations from several kinds of literature, both national and international journals, published from various databases. Various potential antioxidant compounds found in seeds, leaves, keluak fruit are Vitamin E, Vitamin C, polyphenols, saponins, steroids, phenolics, tannins, flavonoids (quercetin and catechins), quinine, and β-carotene. Various bacteria whose growth can be inhibited by extracts/materials from seeds, leaves, and fruit of keluak are Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus cereus, Morganella morganii, Microbacterium testaceum, Raoultella terigena, Salmonella typhimurium, Listeria monocytogenes, Enterobacteriaceae, and viruses SARS CoV 2. Seeds and leaves of the keluak plant have the potential to be developed as antioxidant and antimicrobial agents in commercial dosage forms such as natural food preservatives that are safe to use in food ingredients and processed food products.