Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Pengaruh Suhu Dan Lama Pengeringan Terhadap Sifat Kimia Dan Organoleptik Sale Pisang Kapas (Musa Comiculata) Marwati Marwati; Yuliani Yuliani; Yulian Andriyani; Mentari Mentari
JURNAL KIMIA MULAWARMAN Vol 15 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v15i1.494

Abstract

Banana “kapas” is an original banana cultivar from Samarinda, with the characteristics at the time of mature is yellow fruit skin color, flesh color yellowish white and has a sweet taste. During this time the banana kapas has not been utilized properly. Based on the characteristics possessed by banana kapas can be processed into the processed products sale banana. This study aims to determine the effect of temperature and drying time on the chemical properties of sale of banana kapas produced, the level of panelist reception at organoleptic test and to get the time and temperature of the dryer that produces a quality banana sale based on chemical properties and organoleptic. The results showed that the temperature and duration of the dryer and its interactions had the significant effect on water content, ash content, vitamin C and reducing sugar content. Treatment with temperature 75oC and 21 hours drying time gave the best result with water content, ash content, vitamin C and reducing sugar are 32.80%, 1.13%, 60.65 mg/g and 16.08% respectively. For hedonic test, hedonic values of color, flavor, aroma and texture is like the hedonic quality of brown, sweet taste, rather banana flavored and hard texture.
Profil Organoleptik Dan Kandungan Gizi Naget Ikan Gabus Yang Difortifikasi Kecambah Kacang Hijau Yuliani Yuliani; Muhammad Fahri; Marwati Marwati; Krishna Purnawan Candra
Jambura Fish Processing Journal Vol 3, No 2 (2021): VOLUME 3 NOMOR 2, JULY 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v3i2.11051

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis profil organoleptik, kandungan gizi, dan total kalori Naget Ikan Gabus (NIG) dengan fortifikasi Kecambah Kacang Hijau (KKH). Penelitian ini merupakan penelitian faktor tunggal dalam rancangan acak lengkap, dengan enam perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. KKH yang ditambahkan adalah 0, 5, 10, 15, 20, dan 25% dari jumlah daging ikan gabus. Data kandungan gizi dan total kalori dianalisis menggunakan Analysis of Variance dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil pada taraf α 5%, sedangkan data organoleptik dianalisis secara deskriptif berdasarkan frekuensi terbanyak (modus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fortifikasi KKH sampai dengan 25% memberikan pengaruh nyata terhadap karakteristik organoleptik dan gizi NIG (p0,05). NIG dengan penambahan KKH sampai dengan 10% mendapat respons disukai untuk atribut aroma, rasa, dan tekstur, sedangkan warna disukai hingga penambahan kecambah kacang hijau sebanyak 25%. NIG yang dihasilkan berwarna kuning keemasan hingga kuning kecokelatan. Semakin tinggi penambahan konsentrasi KKH menyebabkan respons sensoris mutu hedonik untuk aroma dan rasa ikan gabus menurun, sebaliknya respons sensoris mutu hedonik untuk aroma dan rasa KKH menjadi meningkat. Semakin besar penambahan KKH juga meningkatkan kelembutan tekstur NIG, serta meningkatkan kadar Abu; Air, Lemak; dan Protein, tetapi menurunkan kadar Karbohidrat dan total kalori NIG.
PKM Pengembangan dan Pengolahan Produk Buah Naga di Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara Marjan Wahyuni; Fenty Fauziah; Marwati Marwati
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 3 (2021): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v6i3.1740

Abstract

Samboja district in Kutai Kartanegara Regency has a fairly good economic potential: dragon fruit cultivation. Dragon fruit farmers in Samboja District, especially members of the women's farmer group in Sei Merdeka Village, face several problems. When they enter the harvest period, dragon fruit is attacked by plant pests. Dragon fruit is only a few and is supplied by middlemen who are also buyers of the dragon fruit harvest. Middlemen buy the dragon fruit at a meager price compared to market prices. On the other hand, farmers cannot sell dragon fruit themselves directly in supermarkets or in traditional markets. This PKM activity will provide training on how to plant dragon fruit, so that plant pests do not attack it to partner members of the women farmer groups and PKK women's groups. This effort can break the dependence of women farmer group members on middlemen. The PKK group of women who became partners in this activity was given knowledge and skills for further dragon fruit cultivation; the results of this cultivation were processed into various commercial food products, such as noodles, jam brownies, jelly, and syrup. The results and outputs of this PKM activity increase the knowledge and skills of members of the women farmer groups and PKK women in processing dragon fruit into various processed food products. It is also hoped that new MSMEs based on processed dragon fruit products will grow
Optimization Method for Bioethanol Production from Giant Cassava (Manihot esculenta var. Gajah) Originated from East Kalimantan Krishna Purnawan Candra; Kasma Kasma; Ismail Ismail; Marwati Marwati; Wiwit Murdianto; Yuliani Yuliani
Indonesian Journal of Chemistry Vol 19, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.596 KB) | DOI: 10.22146/ijc.31141

Abstract

Here is the first report of bioethanol production from giant cassava, a variety of cassava originated from East Kalimantan. Hydrolysis on freshly grated cassava with two different acids was studied separately. The experiment was conducted as a single factor experiment in Completely Randomized Design (CRD) with five treatments (0.0–1.0 M of acid solution), each replicated three times. Reducing sugars, unhydrolyzed substance (fibers), and hydrolysate clarity was determined. The experiment was continued by studying fermentation condition using factorial experiment (2 x 4) in CRD. The first factor was starter concentration (Saccharomyces cerevisiae, 5 and 10%) and the second factor was fermentation time (2–11 days). Biomass and alcohol content in fermentate were determined. The data were analyzed by ANOVA, excluding alcohol content that analyzed by the non-parametric statistic. Optimization using regression analysis showed that hydrolysis by HCl was more effective than H2SO4. Hydrolysis solution of 0.58 M HCl gave an optimum reducing sugar in hydrolysate (5.6%), which equivalent to a yield of 28.18%. Starter concentration affected significantly on biomass and alcohol content (p < 0.001) of fermentate, while fermentation time affected significantly only on alcohol content (p < 0.001). Optimum condition of cassava hydrolysate fermentation (100 mL) was using 5% yeast for 8 days, which gave a yield of 14.17% bioethanol.
Respon Panelis dan Karakteristik Kimia Terhadap Dodol yang Disubtitusi dari Pisang Raja (Musa Sapientum L) Hamka; Lisa Mayanti; Marwati; Eva Nurmarini; Heriad Daud Salusu; Husmul Beze; Yulianto; Muhammad Yamin
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.367 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1242

Abstract

Buah pisang merupakan salah satu buah yang mudah sekali mengalami perubahan fisiologis, kimia dan fisik bila tidak ditangani secara tepat dan bernilai ekonomi rendah. Untuk itu diperlukan adanya pengolahan sehingga olahan pisang ini menjadi produk-produk variatif yang bernilai ekonomi tinggi. Salah satunya adalah pemanfaatan pisang sebagai bahan baku untuk pembuatan dodol. Pembuatan dodol pisang diharapkan akan memberikan nilai tambah, nilai gizi yang lebih baik dan sekaligus menjadi keanekaragaman olahan pisang. Dalam penelitian pembuatan dodol pisang ini menggunakan bahan baku pisang raja. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon panelis dan kandungan kimia (kadar air, kadar abu, kadar lemak, padatan terlarut) terhadap dodol pisang raja. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 Perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu menggunakan perlakuan pisang raja 0 g dan tepung ketan 500g, pisang raja 150g dan tepung ketan 350g, pisang raja 250g dan tepung ketan 250g, pisang raja 350g dan tepung ketan 150g. Hasil penelitian ini didapatkan kandungan kimia untuk kadar air terendah yaitu sebesar 5,71%, kadar abu tertinggi 1,39%, kadar lemak tertinggi 4,94% dan padatan terlarut tertinggi 8.33obrix untuk perlakuan pisang raja 350g dengan tepung ketan 150g. Sementara untuk uji organoleptic menunjukkan tingkat kesukaan panelis dari segi warna bernilai 3,77, aroma 3,71, rasa 3,84, dan tekstur 3,77 yang semuanya berkategori suka untuk perlakuan pisang raja 250g dengan penambahan tepung ketan 250g.
Karakterisasi Sifat Sensoris, Proksimat, Antioksidan, Total BAL, dan Uji Pasar Es Krim berbahan Puree dan Bubuk Mandai Cempedak Anton Rahmadi; Farezza Afia Rohmatul Firdaus; Marwati Marwati
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.12 No.2 Desember 2018
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.852 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v12i2.4057

Abstract

Mandai cempedak merupakan produk hasil fermentasi bakteri asam laktat yang berasal dari kulit bagian dalam buah cempedak (Artocarpus champeden). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi es krim berbahan puree atau bubuk mandai cempedak yang kemudian diuji penerimaan konsumennya dalam skala lab dengan jumlah panelis 35 orang pada rentang usia 17-21 tahun, dilanjutkan dengan pengamatan profil proksimat (kadar air, kadar abu, kadar protein, lemak, dan karbohidrat), antioksidan, total bakteri asam laktat (BAL), dan uji penerimaan pasar dengan jumlah respoden 60 orang. Analisis lanjutan terdiri dari antioksidan metode DPPH, daya leleh, dan angka lempeng total BAL. Formula terbaik dari kelompok bahan puree dan bubuk mandai cempedak diujikan kepada masyarakat umum dengan teknik uji konsumen dengan penilaian hedonik dengan parameter rasa, tekstur dan aroma, juga pendapat masyarakat secara umum akan kemampuan bersaing dan harga jual potensial produk ini. Penggunaan puree mandai cempedak pada konsentrasi 100g per formula merupakan pilihan konsumen yang secara hedonik mampu bersaing dengan produk komersial yang diujikan dengan daya leleh es krim mandai cempedak berkisar 16 s.d. 17 menit. Karakteristik es krim puree mandai cempedak adalah kadar air sebesar 62,25±0,07%, kadar abu sebesar 0,874±0,002%, kadar protein sebesar 5,78±0,09%, kadar lemak sebesar 10,53±0,06%, kadar karbohidrat sebesar 26,35±0,05%, total BAL sekitar 4 skala log cfu/mL, dan IC50 terhadap penghambatan DPPH sebesar 66,67±0,19 ppm. Es krim dengan cita rasa baru yang berasal dari mandai cempedak memiliki potensi untuk dipasarkan dengan harga kurang dari Rp. 20.000 per kemasan 200 mLKata kunci : analisis proksimat,es krim, mandai cempedak, tes pasar                                                                 ABSTRACTMandai cempedak is a lactic acid bacteria fermented product originated from the inner skin of cempedak (Artocarpus champeden) fruit. The aim of this research was to produce formulations of ice cream with the addition of mandai puree or powder which were then tested by consumer acceptance in lab scale with 35 participants in the age range of 17-21 years, followed by observation of proximate (moisture, ash, protein, fat, and carbohydrate contents), antioxidant, total lactic acid bacteria (BAL), and a market acceptance test with 60 panelists. The subsequent analysis consisted of antioxidant methods of DPPH, melting duration test, and total BAL plate count. The best formula was tested to the general public by consumer test techniques with hedonic judgment on taste, texture and aroma parameters, as well as general public opinion of competitive ability and potential selling price of this product. The use of puree mandai cempedak at 100 g concentration per formula was the consumer choice which was able to compete with commercial product tested. The melting duration for ice cream mandai cempedak was from 16 to 17 minutes. Characteristics of ice cream with mandai cempedak puree were 62.25±0.07% of moisture, 0.874±0.002% of ash, 5.78±0.09% of protein, 10.53±0.06% of fat, 26.35±0.05 of carbohydrate, 4 scale log cfu/mL of BAL, and IC50 to DPPH inhibition equaled to 66.67±0.19 ppm. The new ice creamproduced from mandai cempedak has the potential to be marketed with price range below Rp. 20,000 per 200 mL of pack size.Keywors: proximate analysis,  ice cream, mandai cempedak, market test
Pengaruh formulasi jamur tiram putih (Plerotus ostreatus) dan kepiting bakau (Scylla seratta ) terhadap kandungan protein, serat dan sifat organoleptik naget Rasni Rasni; Marwati Marwati; Maulida Rachmawati
Journal of Tropical AgriFood Volume 3, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.3.2.2021.6148.73-78

Abstract

Naget pada umumnya berbahan dasar hewani dan saat ini belum tersedia naget komersial berbahan dasar nabati seperti jamur tiram putih memiliki kandungan serat serta khasiat sebagai antitumor, penurun kolesterol dan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan jamur tiram putih (JTP) dan daging kepiting bakau (DKB) terhadap kadar protein, kadar serat dan organoleptik serta mencari perbandingan yang paling disukai oleh panelis. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor, yaitu formulasi JTP dan DKB dengan lima taraf perlakuan, masing-masing tiga ulangan. Parameter yang diamati adalah kadar protein, kadar serat dan sifat organoleptik hedonik dan mutu hedonik untuk tekstur, rasa dan warna. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Data sifat organoleptik terlebih dahulu dikonversi menjadi data interval menggunakan Method of Successive Interval sebelum dianalisis dengan sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan JTP dan KB berpengaruh nyata terhadap kadar protein, kasar serat dan sifat organoleptik naget yang dihasilkan. Naget dari 75% JTP dan 25% DKB menunjukkan kadar protein 17,60% dan kadar serat 4,65% dengan respon sensoris hedonik suka dan mutu hedonik bertekstur agak kenyal, berasa jamur tiram putih, kepiting bakau dan gurih, serta berwarna orange keemasan.
Pengaruh suhu dan lama pemanggangan terhadap sifat sensoris snack bar ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir) dengan penambahan yoghurt buah sirsak (Annona muricata L.) Weriana Weriana; Aswita Emmawati; Marwati Marwati
Journal of Tropical AgriFood Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.4.1.2022.7867.16-22

Abstract

Snack bar didefinisikan sebagai produk makanan ringan campuran berbagai bahan seperti sereal, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Pada penelitian ini, snack bar dibuat dari bahan baku lokal yaitu ubi jalar ungu sebagai sumber karbohidrat, dan kacang mete sebagai sumber protein. Snack bar ini juga dilapisi yoghurt buah untuk menambah kandungan serat dengan tujuan untuk membantu pencernaan manusia dan untuk program diet. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan dua ulangan. Faktor pertama adalah suhu pemanggangan dengan lima taraf perlakuan (120, 130, 140, 150, dan 160℃), sedangkan faktor kedua adalah lama pemanggangan dengan tiga taraf perlakuan (50, 70, dan 90 menit). Parameter yang diamati adalah sifat sensoris snack bar. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Penelitian ini menunjukkan bahwa suhu dan lama pemanggangan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap sifat sensoris hedonik warna, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap sifat sensoris hedonik aroma, rasa, dan tekstur. Snack bar yang dihasilkan memiliki tingkat kesukaan pada warna rata-rata berkisar antara 3,70 (suka), aroma 3,62 (suka), rasa 3,30 (agak suka), dan tekstur 3,24 (agak suka). Sifat mutu hedonik pada warna rata-rata 3,82 (ungu), aroma 3,38 (agak beraroma ubi jalar ungu), rasa 3,34 (agak manis), dan tekstur 3,30 (agak lembut).
PENDAMPINGAN PENERAPAN SISTEM JAMINAN PRODUK HALAL PADA UMKM OMAH KUE UTI ATIK DI KOTA BALIKPAPAN Khansa Fitria Latifa Hidayat; Anton Rahmadi; Marwati Marwati; Miftakhur Rohmah
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v3i2.259

Abstract

Indonesia requires halal certification which is regulated in Law Number 33 of 2014 concerning Guaranteed Halal Products. Making halal certificates for micro and small businesses can be done in two ways, namely through the regular mechanism and the self-declare mechanism. This activity aims to increase empathy and concern for students, so that they can contribute to developing Omah Kue Uti Atik UMKM in Balikpapan City through socialization so that the quality of the products produced is guaranteed and can survive among the many similar products being traded. The implementation method used in this activity has three stages, namely the preparation stage by conducting a survey of the conditions and needs of MSMEs. The implementation stage, namely by conducting outreach to MSMEs by providing information and education. The implementation stage, namely by assisting in the preparation of SJPH documents and the process of registering a Self-Declared halal certificate. From the results of the service, MSME actors know the importance of producing halal products, fulfilling certification criteria and obtaining halal certificates through self-declaring
Penentuan Vitamin C, pH , Total Bakteri Asam Laktat (BAL) dan Respon Sensoris pada Soyghurt dari Nanas Madu (Ananas comosus L.) Marwati Marwati; Yoga Pratama Putra; Aswita Emmawati; Maghfirotin Marta Banin; Yudha Agus Prayitno; Hamka Hamka
JURNAL KIMIA MULAWARMAN Vol 20 No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v20i1.1126

Abstract

Soyghurt adalah merupakan salah satu produk fermentasi yang diolah dari susu kedelai dengan menambahkan kultur bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Soyghurt dengan penambahan buah nanas madu dapat meningkatkan nilai fungsionalnya, namun perlu formulasi yang tepat agar didapatkan soyghurt nanas madu dengan nilai fungsional dan sensoris terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan lima taraf dan diulang tiga kali. Faktor tersebut adalah persentase perbandingan nanas madu dan susu kedelai yaitu (30:70), (40:60), (50:50), (60:40) dan (70:30). Parameter yang diamati adalah kadar vitamin C, pH, total bakteri asam laktat dan sifat sensoris (hedonik dan mutu hedonik). Hasil penelitian menunjuukan bahwa perlakuan nanas madu dan susu (70:30) memiliki kandungan vitamin C 50,75 mg/100 g, pH 4,48, total BAL log 7,57 cfu/g dan disukai oleh panelis pada uji hedonik. Sedangkan pada karakteriktik mutu hedonik pada perlakuan 70:30 memberikan warna kuning, beraroma nanas dan agak beraroma susu kedelai, tekstur kental, dan berasa asam, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan yang lain.