p-Index From 2020 - 2025
4.555
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir Wiraraja Medika: Jurnal Kesehatan JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) JPS Unimus Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat Jurnal Wiyata : Penelitian Sains dan Kesehatan JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Jurnal SMART Kebidanan JURNAL MEDIA KESEHATAN Metafora: Education, Social Sciences and Humanities Journal Avicenna : Journal of Health Research SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Archives of The Medicine and Case Reports Proceeding Biology Education Conference Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Praniti Jurnal Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Journal of Creative Student Research Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Jurnal Manajemen dan Bisnis (JMB) Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Jurnal Anestesi: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran JUSTITIABLE - Jurnal Hukum Universitas Bojonegoro Jurnal Medika Nusantara Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum dan Farmasi Nursing Applied Journal Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebidanan Compromise Journal : Community Proffesional Vitalitas Medis : Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran Inovasi Kesehatan Global Prosiding Seminar Nasional Unimus Protein: Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan International Journal of Geography, Social, and Multicultural Education (IJGSME) Jurnal Bakti Humaniora Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Proceeding of The International Conference on Mathematical Sciences, Natural Sciences, and Computing
Claim Missing Document
Check
Articles

ESP AS AN APPROACH OF ENGLISH LANGUAGE TEACHING IN ITS Endang Susilowati
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.745 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v1i1.680

Abstract

According to National Curriculum Preparation Guideline 2004 – 2009, teaching English in ITS is classified into General Studies ( MKU ) and distributed into “ Personality Development – Related subject “ ( MPK – Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian ). However, English as subject has been redundantly placed within the ITS curriculum. While under the curriculum preparation guideline the subject falls into the category of Personality – Development related  subjects, the course content involves a significant degree of skills that are required by the students during learning process at ITS. The teaching of English at ITS should therefore be designed to meet the demands for personality development, as well as  knowledge and skills improvement. In the attempt of meeting these demands, the English teaching staff have agreed to adopt the ESP approach.The popular principle of English for Specific Purposes ( ESP ) is “ Tell me what you need English for and I will tell you the English that you need”. This principle suggests that ESP is an approach to language teaching which is oriented to fulfil learners’needs. So teaching English at the tertiary level for non English Department such as in ITS is still mostly concentrated on the need for the capability of reading relevant text books. The teaching of English is focused on the reading skill specialized in relevant text books  which will  reinforce the mastery of basic vocabulary and grammar because mastering reading skill is determined mostly by those two elements. However, this shift to gives other study skills such as note taking, group discussion, presentation and academic writing.
SISTEM E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN iBT TOEFL (INTERNET BASE TEST OF ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE) MENGGUNAKAN MEDIA VOIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) Muchammad Husni; Endang Susilowati
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.413 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v4i2.634

Abstract

Dengan semakin berkembangnya komunikasi internasional saat ini, seseorang dituntut untuk memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa global, diantaranya adalah bahasa Inggris. Salah satu alat untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris adalah dengan menggunakan TOEFL (Test of English as a Foreign Languge). iBT TOEFL ( Internet Base Test TOEFL)  mengukur kemampuan pembelajar untuk memahami, menggunakan dan mengerti bahasa Inggris ditingkat Universitas, disamping itu, test ini juga mengevaluasi seberapa baik pembelajar menggabungkan keterampilan mendengarkan/menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing) dalam bahasa Inggris. Penelitian ini akan mengembangkan Sistem E-learning untuk pembelajaran (Pelatihan dan Tes) TOEFL menggunakan jaringan intranet yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan TOEFL pembelajar dengan memberikan hasil keluaran berupa kelemahan seseorang dalam menjawab soal-soal tes. iBT TOEFL terdiri atas  4 (empat) bagian tes yaitu Listening, Writting, Reading dan Speaking. Sistem E-learning ini akan disertai dengan soal-soal latihan yang disesuaikan dengan kelemahan kemampuan TOEFL dari pembelajar/pengguna. Dengan demikian diharapkan Sistem E-learning ini dapat membantu pembelajar untuk meningkatkan kemampuan TOEFL sehingga target nilai TOEFL yang diinginkan dapat tercapai. Dalam sistem E-learning ini juga disediakan jalur komunikasi suara antara pembelajar/pengguna dengan penilai (assessor) yang dikembangkan dengan teknologi VoIP untuk membantu pengguna dalam melatih teknik berbicara (speaking) dalam bahasa Inggris. 
PENERAPAN METODE JIGSAW DENGAN APLIKASI PADA MATERI PENGARUHKEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN KELAS VIIB SMPN 3 SEMARANG Endang Susilowati
JURNAL PENDIDIKAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Vol 3, No 2 (2015): JURNAL PENDIDIKAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Publisher : Pendidikan Kimia Unimus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jps.3.2.2015.42-50

Abstract

Gerakan peningkatan mutu pendidikan, menuntut pendidik untuk mampu memenuhi tuntutan yang semakin meningkat, baik kualitas maupun beragam cara untuk mencapai tujuanpendidikan. Pembelajaran belum bermakna, kerjasama antar siswa dalam menyelesaikan tugasdi kelompok masih rendah, juga tanggungjawab yang masih kurang. Oleh sebab itu pendidikansaat ini menuntut menggunakan metode pembelajaran yang menarik, menyenangkan, siswatermotivasi aktif, tertantang dan rileks. Maka pembelajaran yang disampaikan menjadibermakna. Hakikat IPA terwujud, kerjasama dan tanggungjawab dalam kelompok meningkat,kualitas pembelajaran meningkat, hasil belajar tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuanuntuk : mengetahui peningkatan hasil belajar, kreatifitas, dan keaktifan siswa melaluipenggunaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw . Penelitian dimulai dengan pembuatanperangkat pembelajaran, meliputi :silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), daftarpertanyaan untuk tugas pribadi maupun kelompok, tugas pribadi dan kelompok, kemudianpersentase, tugas untuk pribadi dan kelompok dipresentasikan berupa power point , evaluasihasil belajar siklus I dan siklus II. Pelaksanaan pembelajaran, siswa menilai keaktifan dankreativitas teman, ada rekaman video. Hasil penelitian (1) guru bersama teman sejawat berhasil membuat perangkatpembelajaran kemudian diteruskan untuk pengambilan data penelitian. (2) Pengaruhpenggunaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw .Untuk keaktifan siklus I dari penilai antarteman rata-ratanya 80, 10%, siklus II dari penilaian antar teman rata-ratanya 80, 60%. Keaktifansiklus I dari observasi guru rata-ratanya 81, 57%, siklus II dari observasi guru rata-ratanya 81,60%. Kreatifitas siklus I dari penilaian antar teman rata-ratanya 81, 25%, siklus II dari penilaianantar teman rata-ratanya 85, 25%. Kreatifitas siklus I dari observasi guru rata-ratanya 79, 75%,siklus II dari observasi guru rata-ratanya 86, 75%. Keaktifan siswa siklus I dan siklus IImemiliki ketercapaianya baik karena berada pada 70%-85%. Kreativitas siswa memilikiketercapaianya baik sekali karena berada pada 86%-100%. Hasil belajar siswa siklus I dari hasilrata-rata UK 1 dan LK 1 sebesar 83, 36 ketercapaiannya baik karena berada pada 70% - 85%dan siklus II dari hasil rata-rata UK 2 dan LK 2 sebesar 84, 46 % ketercapaiannya siklus II baikkarena berada pada 70%-85%. Pembelajaran berpusat pada siswa dan terbangun suatukomunitas belajar yang kondusif sebagai upaya membangun kompetensi, sehinggapermasalahan yang dihadapi dapat diminimalkan. Kata Kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, keaktifan, kreatifitas, hasil belajar siswa.
SINTESIS KHITOSAN BERAT MOLEKUL RENDAH DARI LIMBAH UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis) MELALUI PROSES HIDROLISIS ENZIMATIS DENGAN PAPAIN DAN UJI AKTIVITAS TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis. Endang Susilowati; M. Masykuri; Maryani Maryani; Atik Pujirahayu
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 7, No 1 (2010): Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mensintesis khitosan dan khitosan berat molekul rendah dari limbah udang putih (Penaeus merguiensis) 2) mengkarakterisasi khitosan dan khitosan berat molekul rendah, 3) menguji aktivitas khitosan berat molekul rendah terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sintesis khitosan dilakukan melalui proses deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Selanjutnya dilakukan Karakterisasi terhadap khitosan yang meliputi rendemen, kadar air, kadar abu, berat molekul, daya ikat air, daya ikat lemak, kelarutan, viskositas, derajat polimerisasi, derajat deasetilasi, dan struktur menngunakan FTIR. Sintesis khitosan berat molekul rendah dilakukan melalui proses hidrolisis secara enzimatis menggunakan enzim papain. Karakterisasi khitosan berat molekul rendah dilakukan dengan menghitung rendemen, berat molekul, derajat polimerisasi, derajat deasetilasi, dan struktur mennggunakan FTIR. Uji aktivitas antibakteri khitosan berat molekul rendah dilakukan terhadap bakteri S. epidermidis dilakukan menggunakan metode difusi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Khitosan dapat disintesis dari limbah udang putih melalui proses deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. 2) Karakteristik fisik khitosan yang dihasilkan adalah rendemen 52,82%, kadar air  (2,3±0,1)%, kadar abu 4,038%, berat molekul 2.679,57 g/mol, daya ikat air (590±21,3)%, daya ikat minyak (569±4,29)%, kelarutan (28±3,2)%, viskositas (1,33 ± 0,04) cp, derajat polimerisasi 16,627,dan derajat deasetilasi 82,72% dan karakteristik fisik khitosan berat molekul rendah. 3) Khitosan berat molekul rendah dapat disintesis dengan cara hidrolisis enzimatis menggunakan enzim papain. 4) Karakteristik khitosan berat molekul rendah meliputi rendemen 60%, berat molekul 2.401,80 g/mol, derajat polimerisasi 14,903, dan derajat deasetilasi 83,71%. 5) Dari aspek struktur kimia, produk khitosan, Khitosan berat molekul rendah dapat dibuktikan dari analisis FTIR. 6) Uji aktivitas antibakteri khitosan berat molekul rendah terhadap bakteri S. epidermidis pada konsentrasi 0,4% memiliki daya hambat 8,71 mm, konsentrasi 0,6% memiliki daya hambat 10,38 mm dan konsentrasi 0,8% memiliki daya hambat 15,91 mm. Kata Kunci: Limbah udang, khitosan, berat molekul rendah, hidrolisis, papain, antibakteri
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMK TENTANG PERNIKAHAN DINI DI MASA PANDEMI COVID 19 Nur Sri Atik; Endang Susilowati
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v13i1.1355

Abstract

Abstrak Pernikahan  usia  dibawah normal menjadi salah satu isu yang tercantum dalam SDGs. Kementerian PPPA juga melaporkan  adanya peningkatan  angka  perkawinan  anak  selama  pandemi Covid-19. Kondisi kesejahteraan yang menurun telah memaksa orang tua membiarkan anaknya menikah. Penutupan sekolah ketika situasi ekonomi memburuk juga membuat banyak  anak  dianggap sebagai beban keluarga. Hal ini terbukti dari adanya 34.000 permohonan dispensasai kawin yang diajukan kementrian Agama pada Januari hingga Juni 2020. Perkawinan anak menambah risiko  yang  harus  dihadapi  anak selama pandemi, selain peningkatan kekerasan dan permasalahan mental pada anak. Hasil studi pendahuluan di salah satu SMK Kabupaten Semarang diketahui bahwa setiap tahun rata-rata 1-2 orang siswa mengundurkan diri dari sekolah dengan alasan untuk menikah.Jenis penelitian ini adalah Explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelajar di SMK Tarunatama Kabupaten Semarang. Sampel dan teknik sampling  menggunakan probability sampling sebanyak 152 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner, analisis data dilakukan secara univariat dan analisis bivariat uji Kendall Tau dengan bantuan SPSS 16.Kesimpulan dari penelitian ada hubungan antara peran orang tua dengan pengetahuan remaja tentang pernikahan dini dengan nilai signifikansi adalah 0,000 (<0,05). Saran yang diajukan diharapkan keluarga dapat menambah informasi mengenai peran penting sebagai keluarga dalam mendidik anak selama masa pandemi sehingga pengetahuan remaja tentang dampak pernikahan dini bisa semakin meningkat.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017 Endang Susilowati
Avicenna : Journal of Health Research Vol 1, No 1 (2018): MARET 2018
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.084 KB) | DOI: 10.36419/avicenna.v1i1.191

Abstract

Latar Belakang : Makanan pendamping dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pangan bayi yang semakin meningkat. Makanan pendamping ASI dapat berupa bubur, tim, sari buah, biskuit. Pemberiannya baik jenis, porsi dan frekuensi tergantung usia dan kemampuan bayi. Dalam hal ini dibutuhkan peran aktif dari sang ibu untuk memberikan MP-ASI sesuai jenis dan usia bayi, karena jika pemberiannya tidak sesuai akan mengakibatkan beberapa dampak diantaranya resiko infeksi saluran pencernaan dan obesitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang makanan pendamping ASI di Desa Mranak Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah 55 responden. Instrumen penelitiannya menggunakan kuesioner tertutup. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 49 responden (89%). Pada kategori pendidikan mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan menengah (SMA, SMK, MA, MAK) sebanyak 39 responden (70,9%) dengan mayoritas umur < 30 tahun sebanyak 34 responden (61,8%) dan mayoritas sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 33 responden (60%). Simpulan : Kesimpulan pada penelitian ini didapatkan tingkat pengetahuan responden baik, mayoritas responden berpendidikan menengah, berumur kurang dari 30 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ibu menyusui sebaiknya mengikuti penyuluhan yang berkaitan dengan gizi bayi dan balita, konsultasi ke tenaga kesehatan mengenai gizi bayi, memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, memberikan MP-ASI dimulai saat bayi berusia 6 bulan dengan jenis makanan yang halus dan licin, serta memberikan MP-ASI sesuai jenis dan jadualnya. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu menyusui, Makanan pendamping ASI
PEMBERDAYAAN IBU-IBU PKK MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PRODUKSI SABUN DAN DETERJEN Elfi Susanti VH; Endang Susilowati
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v4i2.4570

Abstract

Improvement of social welfare can be done with a variety of approaches, by empowering the community. Empowering ibu-ibu PKK RT 03 and RT 04 in Joho Mojolaban through training and mentoring the production of soaps and detergents. This activity is done in order to enhance the dignity of society who are in a state of not being able to rely on his own strength. Objectives and specific targets to be achieved in this activity is ibu-ibu PKK RT 03 and RT 04 interested and motivated to entrepreneurship, formed group of PKK members who become economically independent by producing soaps and detergents, as well as realize the PKK RT 03 and RT 04 more powerful, more productive, creative, and responsive. To achieve these objectives, the team of Chemical Education FKIP UNS has provided counseling, training and assistance ibu-ibu PKK in producing soaps and detergents. Ibu-ibu PKK is given knowledge about entrepreneurs and home-based business opportunities, as well as basic principles of production. Ibu-ibu PKK were also given training on how to make soap and detergents, as well as product packaging and marketing techniques.Keywords: soaps, detergents, counseling, training, production
PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP ANAK PANTI ASUHAN YATIM DI KARANGANYAR MELALUI PELATIHAN WIRAUSAHA CISTIK SAYURAN Endang Susilowati; Sri Retno Dwi Ariani; Elfi Susanti VH
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v6i1.20886

Abstract

The orphanage is a place to accommodate, nurture and care for orphans and the poor. The existence of this orphanage becomes an important part for the continuity of education foster children. In addition to formal education, non-formal education is required in the form of certain skills to be provision of life skills. Based on the results of the survey of foster children living in Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah and Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah in Karanganyar have sufficient time to spare and they do not have the provision of skills that are meaningful for his life. Therefore they need to be given life skills provision in the preparation of entrepreneurial skills.For the realization of orphanage children with provision of suffice life skills, the team of community service from FKIP UNS provides training of entrepreneurs vegetables cheese stick. The training is done through lacturing and practicing. The subject of lecturing is the theory of vegetable cheese stick entrepreneurship. Further practicing on how to produce vegetables chesee stick with a variety of vegetables are used. After the competent participants make the products that have been taught, then the team of servants accompany in the packaging and marketing.Based on the implementation of the training vegetable cheese stick entrepreneurship and evaluation directly and through questionnaire, the activity was greeted positively by all participants. Participants actively participate in all activities and are eager to follow up with production and marketing. This entrepreneurship training has increased life skills for foster children in Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah and Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah.Keywords: Life Skills, Orphanage, Entrepreneurship, Vegetables Cheese stick
Eksplorasi Ekstrak Etanol Beberapa Tumbuhan Berpotensi Sebagai Antiketombe Ernanin Dyah Wijayanti; Endang Susilowati
JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) Volume 1 No. 2 September 2017: JRST
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.586 KB) | DOI: 10.30595/jrst.v1i2.1671

Abstract

Abstrak Ketombe merupakan salah satu masalah rambut yang disebabkan oleh fungi Malassezia furfur sehingga untuk pengendaliannya diperlukan agen antifungi. Beberapa tumbuhan telah digunakan secara empiris untuk terapi antiketombe antara lain: inggu (Ruta angustifolia), bambu tali (Gigantochloa apus), johar (Senna siamea), jintan hitam (Nigella sativa), apukat (Persea americana), dadap serep (Erythrina lithosprema), nagasari (Palaquium rostratum), pisang (Musa paradisiaca), sidaguri (Sida rhombifolia), tomat (Solanum lycopersicum), kethuk (Alocasia macrorrhiza) dan komak (Dolichos lablab). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan aktivitas antifungi ekstrak etanol tumbuhan uji dan menentukan nilai Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimumnya (KBM). Masing-masing simplisia tumbuhan uji diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% selama 5 hari. Pengujian aktivitas antifungi terhadap Malassezia furfur menggunakan metode difusi sumuran, yang dilanjutkan dengan penentuan KHM dan KBM dengan metode dilusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua ekstrak etanol tumbuhan uji memiliki aktivitas antifungi yang bervariasi terhadap Malassezia furfur. Aktivitas yang kuat ditunjukkan oleh ekstrak etanol kulit buah pisang, daun bambu tali, daun komak, biji jintan hitam dan daun inggu. Nilai KHM masing-masing ekstrak antara lain: kulit buah pisang, daun bambu tali dan daun komak (10%), biji jintan hitam (20%), daun inggu (30%), daun dadap serep dan daun johar (50%), daun tomat (60%), daun apukat dan daun nagasari (70%). Ekstrak etanol daun sidaguri dan daun kethuk tidak memiliki nilai KHM. Semua ekstrak etanol tumbuhan uji tidak memiliki nilai Kadar Bunuh Minimum (KBM). Kata kunci: antifungi, ekstrak etanol, ketombe Abstract Dandruff is one of hair problem caused by Malassezia furfur, which can be controlled by antifungal agents. Empirically, some plants have been used as antidandruff treatment: rue (Ruta angustifolia), bamboo tali (Gigantochloa apus), blackwood cassia (Senna siamea), black cummin (Nigella sativa), avocado (Persea americana), Indian coral tree (Erythrina lithosprema), gutta percha (Palaquium rostratum), banana (Musa paradisiaca), cuban jute (Sida rhombifolia), tomato (Solanum lycopersicum), taro (Alocasia macrorrhiza) and lablab (Dolichos lablab). This research was aimed to observe antifungal activity, Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Fungicidal Concentration (MFC) of these 12 potential plants against Malassezia furfur. Each of plant simplisia was extracted by immersion in 70% ethanol  for 5 days. Antifungal activity assay against Malassezia furfur were conducted using agar well diffusion, followed by dilution method to determine MIC and MFC. The results showed that all of plant ethanolic extract have various antifungal activity against Malassezia furfur. Strong activity showed by banana peels extract, bamboo tali leaves extract, lablab leaves extract, black cumin seeds extract and rue leaves extract. MIC values obtained were 10 % for banana peels extract, bamboo tali and lablab leaves extract,  20% for black cumin seeds extract, 30% for rue leaves extract, 50% for Indian coral and blackwood cassia leaves extract, 60% for tomato leaves extract, 70% for avocado and gutta percha leaves extract. Whereas cuban jute and taro leaves extract did not show MIC values. All of plant ethanolic extracts did not show MFC values.  Key words: antifungal, dandruff, ethanolic extract
EFEKTIVITAS PENYULUHAN KB IUD TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) Is Susiloningtyas; Endang Susilowati; Fitri Nur Shofa
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 15 No 1 Juni 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v15i1.753

Abstract

Problem: IUD family planning participants have increased in several countries. Nevertheless, there are still IUD KB acceptors who drop out, due to lack of knowledge about IUD KB so that acceptors are afraid to use it. One way that can be done to increase knowledge is by conducting counseling about IUD family planning using audiovisual media or leaflets. The Aim Of The Research: To determine the effectiveness of providing counseling to increase knowledge about IUD family planning in couples of childbearing age. Research Method: National and international literature is searched by means of electronic media using related keywords. The articles used are 5 national articles and 2 international articles. Each article concludes the effectiveness of providing IUD family planning counseling to the level of knowledge of EFA. The Results: counseling is effective in increasing mother's knowledge about IUD family planning. Conclusion: IUD family planning counseling is effective in increasing knowledge about IUD family planning. Keywords: Counseling, Knowledge level, Intra Uterine Device , EFA