Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

A COURSE DESIGN OF INTERVIEW PREPARATION CLASS AT THE BALI HOTEL SCHOOL ., NI MADE AYU SULASMINI; ., Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA; ., Dra. Luh Putu Artini, MA., Ph.D.
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebelum memasuki dunia kerja, calon tenaga kerja perhotelan harus melalui proses wawancara berbahasa Inggris. Mahasiswa Sekolah Perhotelan Bali dibekali dengan keterampilan wawancara melalui pelatihan Interview Preparation. Pelatihan tersebut diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa dalam mengikuti wawancara. Hanya saja, hasil yang diharapkan belum memadai. Proses pelatihan belum dilengkapi oleh perangkat pembelajaran yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain mata pelatihan Interview Preparation di Sekolah Perhotelan Bali yang meliputi silabus, materi serta perangkat evaluasi. Ini adalah studi deskriptif kualitatif, dengan pengembangan model desain mata pelatihan yang dikemukakan oleh Hutchinson and Waters (1978), kerangka pengembangan materi oleh Jolly dan Balitho (1998) serta kriteria materi yang baik oleh Tomlinson (1998).Data diperoleh melalui interview dan kuisioner serta dianalisi secara kulaitatif. Penelitian ini menghasilkan silabus, materi, serta perangkat evaluasi yang efektif dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa berdasarkan rata-rata nilai pre tes 60 dan post test 70.Kata Kunci : Desain pelatihan, silabus, pengembangan materi, evaluasi Entering the workforce, hospitality workers must attend an interview process in English. Students of The Bali Hotel School, especially Cruise line program were scheduled to attend the Interview Preparation class to prepare them with the future interview. However, the result was not maximal. The training process was not completed with the proper instrument. This research aimed to develop a course design for English Interview Preparation at The Bali Hotel School including the syllabus, material and the assessment procedure. The research was descriptive qualitative, followed the course design model by Hutchinson and Waters (1978), material development framework by Jolly and Balitho (1998) and considered the criteria of a good material by Tomlinson (1998). The data were collected through interview and questionnaire and qualitatively analyzed. The research generated syllabus, material, and evaluation procedure that effectively increase the students’ achievement on the Interview Preparation class from the average score of pre test 60 to post test 70. keyword : Keywords: Course Design, syllabus, material development, evaluation
RAGAM BAHASA INGGRIS OLEH PEDAGANG ASONGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI SANUR-BALI Supartini, Ni luh; Ayu Sulasmini, Ni Made; Ayu Ekasani, Kadek
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 16 No 2 (2017): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat STP Nusa Dua Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan bahasa Inggris oleh pedagang asongan di kawasan wisata Pantai Sanur menjadi objek menarik untuk diteliti. Pedagang asongan yang memiliki latar belakang budaya dan dialek yang sangat unik merupakan fenomena kebahasaan yang kompleks dari sisi semantic. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap berbaga ragam bahasa Inggris yang digunakan oleh pedagang asongan dengan wisatawan di daerah wisat Pantai Sanur. Target khususnya adalah mengidentifikasi, menganalisa dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bentuk dan strategi bahasa yang digunakan oleh pedagang asongan di daerah wisata Pantai Sanur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif secara etnografis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan beberapa ragam bahasa yang digunakan oleh pedagang asongan dalam melakukan interaksi dengan wisatawan asing menggunakan bahasa Inggris adalah bahasa Inggris dialek Bali, ragam bahasa yang digunakan adalah santai yang biasa mereka gunakan sehari-hari dan hanya diterjemahkan ke dalam bahasa  Inggris. Penutur banyak menggunakan bentuk kata yang dipendekkan, kosakatanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan unsur bahasa daerah. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi keragaman bahasa yang digunakan adalah faktor social dan situasional.
A COURSE DESIGN OF INTERVIEW PREPARATION CLASS AT THE BALI HOTEL SCHOOL ., NI MADE AYU SULASMINI; ., Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA; ., Dra. Luh Putu Artini, MA., Ph.D.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.146 KB)

Abstract

Sebelum memasuki dunia kerja, calon tenaga kerja perhotelan harus melalui proses wawancara berbahasa Inggris. Mahasiswa Sekolah Perhotelan Bali dibekali dengan keterampilan wawancara melalui pelatihan Interview Preparation. Pelatihan tersebut diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa dalam mengikuti wawancara. Hanya saja, hasil yang diharapkan belum memadai. Proses pelatihan belum dilengkapi oleh perangkat pembelajaran yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain mata pelatihan Interview Preparation di Sekolah Perhotelan Bali yang meliputi silabus, materi serta perangkat evaluasi. Ini adalah studi deskriptif kualitatif, dengan pengembangan model desain mata pelatihan yang dikemukakan oleh Hutchinson and Waters (1978), kerangka pengembangan materi oleh Jolly dan Balitho (1998) serta kriteria materi yang baik oleh Tomlinson (1998).Data diperoleh melalui interview dan kuisioner serta dianalisi secara kulaitatif. Penelitian ini menghasilkan silabus, materi, serta perangkat evaluasi yang efektif dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa berdasarkan rata-rata nilai pre tes 60 dan post test 70.Kata Kunci : Desain pelatihan, silabus, pengembangan materi, evaluasi Entering the workforce, hospitality workers must attend an interview process in English. Students of The Bali Hotel School, especially Cruise line program were scheduled to attend the Interview Preparation class to prepare them with the future interview. However, the result was not maximal. The training process was not completed with the proper instrument. This research aimed to develop a course design for English Interview Preparation at The Bali Hotel School including the syllabus, material and the assessment procedure. The research was descriptive qualitative, followed the course design model by Hutchinson and Waters (1978), material development framework by Jolly and Balitho (1998) and considered the criteria of a good material by Tomlinson (1998). The data were collected through interview and questionnaire and qualitatively analyzed. The research generated syllabus, material, and evaluation procedure that effectively increase the students? achievement on the Interview Preparation class from the average score of pre test 60 to post test 70. keyword : Keywords: Course Design, syllabus, material development, evaluation
RAGAM BAHASA INGGRIS OLEH PEDAGANG ASONGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI SANUR-BALI Supartini, Ni luh; Ayu Sulasmini, Ni Made; Ayu Ekasani, Kadek
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 16 No 2 (2017): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan bahasa Inggris oleh pedagang asongan di kawasan wisata Pantai Sanur menjadi objek menarik untuk diteliti. Pedagang asongan yang memiliki latar belakang budaya dan dialek yang sangat unik merupakan fenomena kebahasaan yang kompleks dari sisi semantic. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap berbaga ragam bahasa Inggris yang digunakan oleh pedagang asongan dengan wisatawan di daerah wisat Pantai Sanur. Target khususnya adalah mengidentifikasi, menganalisa dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bentuk dan strategi bahasa yang digunakan oleh pedagang asongan di daerah wisata Pantai Sanur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif secara etnografis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan beberapa ragam bahasa yang digunakan oleh pedagang asongan dalam melakukan interaksi dengan wisatawan asing menggunakan bahasa Inggris adalah bahasa Inggris dialek Bali, ragam bahasa yang digunakan adalah santai yang biasa mereka gunakan sehari-hari dan hanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Penutur banyak menggunakan bentuk kata yang dipendekkan, kosakatanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan unsur bahasa daerah. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi keragaman bahasa yang digunakan adalah faktor social dan situasional.
Optimalization of trails tours in Pinge Tourism Village to improve the community's economy during the Covid-19 pandemic Mahendra, I Wayan Eka; Supartini, Ni Luh; Suwintari, Gusti Ayu Eka; Sulasmini, Ni Made Ayu; Parwati, Komang Shanty Muni
Community Empowerment Vol 6 No 7 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.849 KB) | DOI: 10.31603/ce.5218

Abstract

Pinge Village is the first tourist village in Tabanan Regency which was officially inaugurated by Tabanan Regent Decree No. 337 of 2004 that concerning to Design Pinge Traditional Village as a Tourism Village. This village has several potentials as sources of attractions for tourists. These potentials include beautiful natural scenery, cool air, residential traditional housing, friendly people, and characteristics of rural tourism in the form of "trails" along village roads. The existing potential has not been managed optimally due to several obstacles, such as: 1) the English language skills of local tour guides are still low, especially the mastery of English vocabulary and 2) the management of homestays is not optimal, because most of the tourist activities are served by travel agents. This problem was overcome through 16-hour English short course activities, 8-hour guided mentoring, and comparative studies. As a result, the implementation of the English short course received positive responses from the participants, the village head, the manager of the Pinge Tourism Village, and the head of the Pokdarwis Pinge Asri. Statistically, there was an increase in participants' English proficiency by 22.14%. Mentoring and comparative studies on homestay management also received positive responses, even the homestay managers want this activity to be carried out continuously.
RAGAM BAHASA INGGRIS OLEH PEDAGANG ASONGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI SANUR-BALI Ni luh Supartini; Ni Made Ayu Sulasmini; Kadek Ayu Ekasani
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 16 No 2 (2017): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52352/jpar.v16i2.76

Abstract

Penggunaan bahasa Inggris oleh pedagang asongan di kawasan wisata Pantai Sanur menjadi objek menarik untuk diteliti. Pedagang asongan yang memiliki latar belakang budaya dan dialek yang sangat unik merupakan fenomena kebahasaan yang kompleks dari sisi semantic. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap berbaga ragam bahasa Inggris yang digunakan oleh pedagang asongan dengan wisatawan di daerah wisat Pantai Sanur. Target khususnya adalah mengidentifikasi, menganalisa dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bentuk dan strategi bahasa yang digunakan oleh pedagang asongan di daerah wisata Pantai Sanur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif secara etnografis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan beberapa ragam bahasa yang digunakan oleh pedagang asongan dalam melakukan interaksi dengan wisatawan asing menggunakan bahasa Inggris adalah bahasa Inggris dialek Bali, ragam bahasa yang digunakan adalah santai yang biasa mereka gunakan sehari-hari dan hanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Penutur banyak menggunakan bentuk kata yang dipendekkan, kosakatanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan unsur bahasa daerah. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi keragaman bahasa yang digunakan adalah faktor social dan situasional.
PENGARUH SURAT EDARAN MENPAN-RB NOMOR 11 TAHUN 2014 TERHADAP TINGKAT PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) KARYAWAN HOTEL DI BALI Ni Made Ayu Sulasmini; I Made Trisna Semara; A. A. Gede Wijaya
Jurnal Ilmiah Hospitality Management Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.537 KB) | DOI: 10.22334/jihm.v6i1.108

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis secara empiris perbedaan tingkat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Karyawan Hotel sebelum dan sesudah Implementasi Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi  No 11 Tahun 2014 tentang pelarangan penyelenggaraan kegiatan bagi aparatur pemerintahan di luar instansi pemerintahan di Propinsi Bali. hotel-hotel di daerah Badung dan Denpsar  dengan pertimbangan memiliki layanan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition). Metode penelitian menggunakan metode kualitatif. Teknik analisis data menggunakan teknik analisa deskriptif-kualitatif. Hasil penelitiannya adalah tidak terdapat peningkatan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan Hotel di Propinsi Bali antara sebelum dan sesudah Implementasi Surat Edaran MenPAN-RB Nomor 11 Tahun 2014 dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah karyawan yang di PHK pada saat sebelum dan sesudah implementasi kebijakan.
IDENTIFIKASI FUNGSI BAHASA YANG BERBASISKAN KEARIFAN LOKAL PADA MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PERHOTELAN BIDANG TATA HIDANG Ni Made Ayu Sulasmini; Nyoman Gede Astina
Jurnal Ilmiah Hospitality Management Vol 8 No 2 (2018)
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.91 KB) | DOI: 10.22334/jihm.v8i2.137

Abstract

Empirical studies find that services affect tourist satisfaction. There are involvement of several aspects in the service including physical quality and staff behavior (Ekinci et al., 2008). Services that have a high level of contact with customers require interaction between service providers and customers which are the determinants to satisfaction. Local wisdom should be reflected in all aspects of service at the hotel, including the use of English.Teaching English in hospitality institutions applies ESP (English for Specific Purposes) learning patterns. English in the Food and Beverage service for example,  is adjusted to the sequence of service. The language function, will follow the service sequence in the restaurant environment. Considering that local wisdom is a determining factor in satisfaction in service, this study aims to identify the use of Balinese language in the service area in restaurants. This study will use observation and interviews in inventorying the language function, as well as documentation studies to insert the value of local wisdom.The use of Balinese language was found at the time of thanking the guest and farewell, even though it was not yet included in the SOP. At the same time, there was no found in the Balinese language teaching in STPBI. This study recommends that these utterances be introduced during the Teaching and Learning English Language. Keywords: Service, Local Wisdom, Language Function, Procedure.
RAGAM BAHASA INGGRIS DALAM APLIKASI GO-JEK SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DENGAN WISATAWAN DI SANUR Ni Luh Supartini; Ni Made Ayu Sulasmini
Jurnal Ilmiah Hospitality Management Vol 11 No 1 (2020)
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.894 KB) | DOI: 10.22334/jihm.v11i1.177

Abstract

Di Bali yang merupakan salah satu daerah tujuan pariwisata terbesar di Indonesia, telah hadir beberapa transportasi online berbasis aplikasi, salah satunya adalah Gojek. Gojek adalah aplikasi yang melayani transportasi melalui layanan ojek dan menjadi media penghubung bagi penumpang dan pengemudi. Sebagian besar wisatawan menggunakan aplikasi ini dalam sebagai sarana transportasi mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ragam Bahasa yang digunakan dalam aplikasi Gojek dan juga perepsi wisatawan terhadap Bahasa Inggris yang digunakan dalam aplikasi Gojek. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan ragam Bahasa yang digunakan dalam aplikasi Gojek adalah ragam Bahasa tulis dengan menggunakan 2 metode terjemahan yaitu word to word dan literal translation method. Persepsi wisatawan terhadap Bahasa Inggris yang digunakan dalam aplikasi Gojek agar menggunakan kata kunci saja dalam berkomunikasi mengirimkan pesan untuk menghindari kesalahan informasi.
Peningkatan Kompetensi Masyarakat Melalui Pelatihan Kreasi Merangkai Janur dan Korean Bouquet Wrapping PKK Kelurahan Tonja Ni Made Ayu Sulasmini; A.A.Ayu Arun Suwi Arianty; I Gusti Ayu Melistyari Dewi; Komang Ratih Tunjungsari
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): Februari
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.947 KB) | DOI: 10.22334/jam.v1i1.4

Abstract

Kondisi perekonomian saat ini, bukan merupakan kondisi yang ideal akibat adanya Pandemi Covid 19. Imbas tersebut dirasakan oleh semua aspek masyarakat, termasuk masyarakat desa Tonja yang banyak bekerja pada bidang usaha perhotelan dan pariwisata. Kampus IPB Internasional, di dalam fungsi Tri Dharma Perguruan tinggi yang harus dilakukannya, berupaya berkontribusi di dalam upaya masyarakat Desa Tonja dalam bertahan pada kondisi pandemi ini, khususnya dalam hal pertahanan ekonomi keluarga. Tujuan dari pelaksanaan pengabdian adalah untuk memecahkan permasalahan: 1) Memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada masyarakat tentang ketrampilan merangkai bunga dengan kreasi janur, 2) Memberikan pendidikan dan pelatihan seni membuat korean wrapping bouquet. Dengan dikuasainya kedua ketrampilan tersebut, peserta pengabdian masyarakat diharapkan mampu berkontribusi di dalam perekonomian keluarga serta kelompoknya.