Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Implementasi Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Di RSUD Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Chairunnisa; Reza Aril Ahri; Nurul Hikmah B
Window of Public Health Journal Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v6i1.2067

Abstract

The number of data from the South Sulawesi Provincial Health Office and National Health Insurance (JKN) participants in Sidenreng Rappang Regency is 228,687 people. This consists of 180,654 people as Contribution Assistance Recipients (PBI) and 48,033 as Non-Contribution Assistance Recipients (Non-PBI). This study uses a qualitative research type with a descriptive approach that aims to determine how the Implementation of the Social Security Administering Agency (BPJS) Health program at Nene Mallomo Hospital, Sidrap Regency, by going directly to the field to obtain information and conduct observations. The informants for this study were the Hospital Director, Hospital Staff, and BPJS Health Participants at Nene Mallomo Hospital, Sidrap Regency. Data was collected through interviews, observations, and documents related to the problem being studied. From the study results, it was obtained that the queue time when queuing was quite long, especially in the morning during peak hours. In addition, Nene Mallomo Hospital also receives monthly evaluations from BPJS Kesehatan regarding many things that are input; from the review, Nene Mallomo Hospital received input related to not implementing existing regulations, such as lack of drugs in the hospital pharmacy and patients having to buy drugs outside. It is hoped that the hospital will improve its human resources to help speed up the service process so that queues can be reduced and conduct socialization related to the BPJS Kesehatan program because there are still many BPJS participants who do not know their rights and obligations.
PERSEPSI PERAWAT TENTANG KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI MANDAR Munirul Quluub Kasim. P; Reza Aril Ahri; Andi Surahman Batara
Jurnal Mitrasehat Vol. 8 No. 2 (2018): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v8i2.200

Abstract

Rumah sakit merupakan badan pelayanan kesehatan yang berfokus terhadapkualitas pelayanan yang diberikan. Kepuasan merupakan salah satu indikator kualitaspelayanan yang perawat berikan dan menjadi modal untuk mendapatkan pasien lebih banyaklagi serta mempertahankan kesetiaan dalam menggunakan jasa pelayanan. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui Persepsi Perawat Tentang Kualitas Pelayanan TerhadapKepuasan Kerja Perawat Di Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi analitik.Populasi dalam penelitian ini diambil dari data jumlah perawat di rumah sakit umum daerahpolewali mandar sebanyak 253 orang perawat, dengan menggunakan rumus Slovindidapatkan sebanyak 72 sampel. Penelitian ini diolah menggunakan program KomputerisasiSPSS. Dengan analisis data yang digunakan adalah analisis, univariat, bivariat danmultivariat.Hasil penelitian yang diperoleh adalah ada pengaruh bukti langsung dengan nilaip=0,040 (p<0,05), ada pengaruh keandalan dengan nilai p=0,001 (p>0,05), ada pengaruhdaya tanggap dengan nilai p=0,022 (p<0,05), ada pengaruh jaminan dengan nilai p=0,004(p>0,05), ada pengaruh empati dengan nilai p=0,022 (p<0,05) terhadap persepsi perawattentang kualitas pelayanan terhadap kepuasan kerja perawat.Kesimpulan dari penelitian ini adalah bukti langsung, keandalan, daya tanggap,jaminan dan empati berpengaruh terhadap persepsi perawat tentang kualitas pelayananterhadap kepuasan kerja perawat. Saran penelitian manajemen rumah sakit harus lebihmemperhatikan kepuasan para petugas kesehatan khususnya perawat karena kepuasanperawat adalah salah satu indikator kualitas pelayanan kesehatan.
ANALISIS PENGELOLAAN OBAT PADA TAHAP PENGADAAN DI INSTALASI FARMASI RSUD LA TEMMAMALA KABUPATEN SOPPENG Jumriati Rauf; Sukri Palutturi; Reza Aril Ahri
Jurnal Mitrasehat Vol. 8 No. 2 (2018): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v8i2.204

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis pengelolaan obat pada tahap pengadaandi RSUD La Temmamala Soppeng tahun 2018.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi langsung, telaahdokumen serta Focus Group Discussion (FGD). Informasi yang dikumpulkan dari 4 orangyaitu 1 Informan Kunci,1 Informan Utama serta 2 Informan Pendukung yang terlibat dalam halpengadaan obat di instalasi Farmasi.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengadaan obat di RSUD La TemmamalaKabupaten Soppeng sudah melaksanakan pengadaan obat sesuai dengan PeraturanPresiden Nomor 16 Tahun 2018, namun hasil analisis tahap pengadaan obat di InstalasiFarmasi masih sering melakukan pengadaan obat secara Offline disebabkan ketersediaanobat pada E_catalog sering kosong, serta pengadaan obat berdasarkan laporan daripersediaan obat masih menggunakan system manual sehingga pengadaan obat bukanberdasarkan jumlah obat yang keluar (diresepkan) tapi hanya melihat kondisi gudang saja halini menyebabkan peningkatan pengadaan obat karena pengeluaran obat tidak sikron denganlaporan persediaan di farmasi karena tidak adanya control terhadap jumlah obat yang keluar.Peneltian ini merekomendasikan agar pihak manajemen segera mengupayakansystem yang digunakan bagian instalasi farmasi secara online agar pengadaan obat bisaditekan berdasarkan data stock opname baik yang ada di depo dengan yang ada digudangfarmasi, selain itu sebaiknya manajemen melakukan evaluasi terhadap pihak ketiga yangbekerjasama dengan Instalasi farmasi yang bisa menyediakan obat yang lebih lengkap.
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN UMUM INSTALASI RAWAT INAP RSUD LA TEMMAMALA SOPPENG TAHUN 2018 Kasnaini; Sukri Palutturi; Reza Aril Ahri
Jurnal Mitrasehat Vol. 8 No. 2 (2018): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v8i2.205

Abstract

Rumah Sakit mempunyai berbagai macam jenis pelayanan kesehatan yang dapatdiunggulkan untuk mempertahankan loyalitas pasien. Salah satunya yaitu pelayanan rawatinap. Dalam pola interaksi sosial, persepsi pasien sangat berperan dalam menggambarkantingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit. Berdasarkan persepsi ini akantimbul kesan pasien terhadap rumah sakit, yang selanjutnya dapat disebut sebagai kualitaspelayanan rumah sakit. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatanmeliputi kompetensi teknik, akses terhadap pelayanan, efektifitas pelayanan, hubungan antarmanusia, efisiensi pada pelayanan, kelangsungan pelayanan, keamanan pelayanan, dankenyamanan pelayanan.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayananterhadap kepuasan pasien umum rawat Instalasi inap di RSUD La Temmamala Soppengtahun 2018Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain studi cross sectional.Pengumpulan data menggunakan kuisioner, dimana populasinya sebanyak 1503 orang dansampel penelitian ini adalah sebanyak 56 orang dengan cara pengumpulan sampelmenggunakan rumus Slovin. Uji statistik pada analisis bivariat menggunakan uji chi-squaredan analisis multivariat menggunakan uji statistik regresi logistik.Hasil penelitian memperlihatkan tidak ada hubungan antara akses layanan dengankepuasan pasien, yaitu p= 0.470 < = 0,05, selanjutnya tidak ada hubungan antaraefektivitas dengan kepuasan pasien, yaitu p= 0.929 > = 0,05, kemudian ada hubunganantara hubungan antar manusia dengan kepuasan pasien, yaitu p= 0.011 < = 0,05, dantidak ada hubungan antara kelangsungan pelayanan dengan kepuasan pasien, yaitu p= 0.929< = 0,05 serta ada hubungan antara kenyamanan dengan kepuasan pasien yaitu p= 0.021< = 0,05. Selanjutnya variabel hubungan antar manusia paling berpengaruh terhadapkepuasan pasien dengan nilai signifikan 0.006 yang berarti hipotesis diterima karena nilai sig< p value 0.05.Penelitian ini menyarankan agar pihak rumah sakit dapat menambah SDM,khususnya dokter spesialis jantung dan anak. Dan menindaklanjuti masalah mengenai kamarmandi yang kurang bersih dan ketersediaan air bersih.
FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI REMUNERASI RSUD LA TEMMAMALA KABUPATEN SOPPENG Sri Wahyuni; Sukri Palutturi; Reza Aril Ahri
Jurnal Mitrasehat Vol. 8 No. 2 (2018): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v8i2.209

Abstract

Rumah sakit pemerintah merupakan unit kerja dari instansi pemerintah yangmemberikan pelayanan publik di bidang kesehatan kepada masyarakat yang didukungdengan sarana, prasarana, dana, maupun tenaga sesuai kebutuhan. Pengelolaan keuanganBadan Layanan Umum Daerah dapat diberikan fleksibilitas untuk menerapkan praktik-praktikbisnis yang sehat termasuk remunerasi. Implementasi remunerasi di RSUD La TemmamalaSoppeng dapat menjadi sebuah perubahan awal dalam pemberian insentif, namun padakenyataanya hal tersebut belum diterapkan. Faktor-faktor yang menghambat implementasiremunerasi meliputi kebijakan komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi.Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis faktor penghambatimplementasi remunerasi di RSUD La Temmamala SoppengPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, Adapunteknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber datautama dalam penelitian ini adalah melakukan wawancara atau pengamatan pada unsurmanajemen sebanyak 4 orang sebagai informan kunci dan unsur yang mewakili pelayananyaitu komite-komite sebagai informan pendukungHasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan dari implemetasi sistem remunerasihanya terkait kurangnya komitmen dari pemberi layanan dan juga koordinasi dari pimpinanyang masih perlu ditingkatkan.Kesimpulan penelitian, menunjukkan bahwa pada aspek komunikasi, pimpinanmaupun pegawai di RSUD La Temmamala Soppeng telah memahami tujuan, manfaat dandampak dari remunerasi. Namun dari sisi SDM belum ada tenaga yang disiapkan untukmenangani sistem remunerasi. Aspek disposisi dapat terlihat pada komitmen seluruh pegawaidi RSUD La Temmamala Soppeng terhadap remunerasi yang masih sangat kurang. Padaaspek sistem birokrasi menunjukkan bahwa implementasi kebijakan Permendagri 79 Tahun2018 khususnya penerapan sistem remunerasi masih lemah karena tidak ada konsekuensiterhadap pelaksanaannya.
Analisis Manajemen Logistik Obat Di Apotek Kimia Farma Makassar Tahun 2019 Nurwahyu Saputri H.S; Reza Aril Ahri; Andi Nurlinda
Jurnal Mitrasehat Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v10i2.238

Abstract

Manajemen logistik memiliki fungsi yang terangkum dalam siklus logistik yang meliputi perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemanfaatan, penghapusan dan pengendalian. Semua dari fungsi tersebut saling berkaitan satu sama lain demi memberikan kelancaran pelayanan logistik ke seluruh satuan kerja yang membutuhkan. Jenis penelitian menggunakan kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Adapun metode penelitiannya adalah dengan wawancara mendalam (indepth interview), dokumentasi dan observasi. Informan kunci (key informan), yaitu seseorang yang secara lengkap dan mendalam mengetahui mengenai manajemen logistik obat di Apotek Kimia Farma Makassar. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala gudang. Informan biasa, yaitu orang yang mengetahui manajemen logistik obat di Apotek Kimia Farma Makassar. Jumlah informan biasa dalam penelitian ini adalah sebanyak 9 orang.Informan pendukung, yaitu orang yang mengetahui manajemen logistik obat di Apotek Kimia Farma Makassar. Informan pendukung dalam penelitian ini adalah Kepala kantor. Hasil penelitian Jumlah staf yang terlibat dalam perencanaan logistik di Apotek Kimia Farma Makassar sudah mencukupi. Sarana dan prasarana yang menunjang untuk pembuatan perencanaan logistik obat di Apotek Kimia Farma Makassar masih kurang mencukupi. Dalam segi jumlah masih kurang, komputer yang ada harus ditambah untuk memperlancar dalam proses perencanaan. Dalam segi sistem aplikasi yang berfungsi untuk melihat data persediaan logistik tidak berfungsi secara baik. Sistem aplikasi tersebut terkadang mengalami error pada saat digunakan oleh petugas sehingga dalam kegiatan menggunakan sistem manual. Diharapkan kepada bagian Logistik Kimia Farma Makassar agar dalam pengadaan sebaiknya menjamin ketrsediaan obat pada penyalur/distributor dan mengantisipasi kekosongan obat dengan menyediakan Buffer Stock.
PENGARUH HEALTH EDUCATION TERHADAP PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA PADA DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI PUSKESMAS KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR Sri Sudarwaty; Een Kurnaesih; Reza Aril Ahri
Jurnal Mitrasehat Vol. 8 No. 1 (2018): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v8i1.361

Abstract

Influence of Health Education on Female Age Behavior (WUS) in IVA Examination in Early Detection of Cervical Cancer at Kassi-Kassi Health Center of Makassar (Guided Een Kurnaesih and Reza Aril Ahri). Currently, the coverage of early detection of cervical cancer is still very low, due to a lack of knowledge and public awareness to participate in the early detection of cervical cancer programs. IVA examination is an early detection program for cervical cancer applied by the government. The purpose of this study is to know the influence of Health Education on the Behavior of Women Aged Fertile (WUS) in IVA Examination on Early Detection of Cervical Cancer at Kassi-Kassi Health Center of Makassar City The research design used was a quasi-experimental pre-post design with a comparison group which attempted to reveal the effectiveness of the independent variable to the dependent variable by stretching the control group in addition to the experimental group with the number of samples 66 Wus. The result of the research shows that health education influences knowledge, attitude, and action of WUS in IVA examination on early detection of cervical cancer at Kassi-Kassi Health Center Makassar 2018, from T-Test statistic test p sig = 0,000 <0,05. Health Education in the IVA examination in the early detection of cervical cancer gives the effect of increasing knowledge, attitude, and action to become more positive, it is expected the authorized institution can do it in a wider range and better quality
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Maiwa Sahrani; Andi Surahman Batara; Reza Aril Ahri; Arman; Mansur Sididi
Window of Public Health Journal Vol. 6 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/ddwjtm56

Abstract

Stunting, or short stature, is a nutritional status based on the height-for-age (W/A) index with a z-score of less than -2 SD (Standard Deviation). Stunting is not only a problem of impaired physical growth but also makes children susceptible to illness. In addition, brain development and intelligence are also impaired. Therefore, stunting is a major threat to the quality of human resources in Indonesia. This study aims to determine the factors associated with the incidence of stunting in children aged 24-59 months at the Maiwa District Health Center, Enrekang Regency. The study is an analytical observational study with a quantitative approach using a cross-sectional study. The population in this study was toddlers aged 24-59 months. The sampling technique used was purposive sampling. The data analysis method used was bivariate analysis with the chi-square test. The results of this study obtained maternal knowledge, maternal MUAC (mid-upper arm circumference) during pregnancy, LBW, birth length did not have a significant relationship with the incidence of stunting where ρ = 0.072, ρ = 0.093, ρ = 0.082, ρ = 0.119 means ρ> 0.05, and a history of infectious diseases had a significant relationship with the incidence of stunting where ρ = 0.024 means ρ <0.05. It can be concluded that there is no significant relationship between knowledge, maternal LILA during pregnancy, LBW, and birth length with the incidence of stunting, so Ha is rejected. And there is a significant relationship between the history of infectious diseases and the incidence of stunting, so Ha is accepted.