Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

pengabdian Pelatihan Membuat Video Ajar Malalui Aplikasi Capcut Dan Az Screen Sebagai Media Pembelajaran Di SMP 30 Palembang Yosef Yulius; Dewi Sartika
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2022): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i2.649

Abstract

Pada era teknologi informasi saat ini proses pembelajaran sudah mulai menerapkan inovasi yang menarik. Proses pembelajaran tidak hanya melalui komunikasi langsung atau tatap muka dengan metode ceramah yang menimbulkan rasa kejenuhan pada siswa. Pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 merubah seluruh tatanan kehidupan manusia mulai dari ekonomi, sosial, agama hingga sistem pendidikan. Selama pandemi Covid-19, sebagian dari guru di sekolah belum siap melaksanakan proses pembelajaran melalui media-media interaktif seperti video pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran dari rumah. Melalui media pembelajaran yang menarik dan efektif mampu meningkatkan motivasi dan kemauan belajar siswa. Target serta tujuan yang diusung melalui pelatihan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru SMP 30 Kota Palembang agar bisa menguasai aplikasi capcut dan az screen dalam membuat video ajar melalui smartphone atau perangkat komputer untuk menunjang sistem pembelajaran dari rumah baik berupa daring atau luring yang dicanangkan oleh Kemendikbud selama masa pandemi Covid-19. Solusi dari permasalahan tersebut diperlukan suatu metode yang tepat, adapun metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi, bimbingan dan demonstrasi, serta evaluasi. Training on Making Teaching Videos through Capcut and Az Screen Applications as Learning Media at SMP 30 Palembang In the current era of information technology, the learning process has begun to implement interesting innovations. The learning process is not only through direct or face-to-face communication with the lecture method which creates a sense of saturation in students. The Covid-19 pandemic that occurred in 2020 changed the entire order of human life, from the economy, social, religion to the education system. During the Covid-19 pandemic, some of the teachers in schools were not ready to carry out the learning process through interactive media such as learning videos to support the learning process from home. Through interesting and effective learning media, it can increase students' motivation and willingness to learn. The targets and objectives carried out through this training are to provide knowledge and skills to SMP 30 Palembang City teachers so that they can master the cap cut and az screen applications in making teaching videos via smartphones or computer devices to support the learning system from home either online or offline launched by Ministry of Education and Culture during the Covid-19 pandemic. The solution to these problems requires an appropriate method, while the methods used are lecture and discussion methods, guidance and demonstrations, and evaluation
Workshop Editing Video Pembelajaran Pada SMP Negeri 30 Palembang Dewi Sartika; Imelda Saluza; Indah Permatasari; Yosef Yulius
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i3.817

Abstract

Proses pembelajaran dilakukan dengan bantuan teknologi guna mengurangi kontak fisik yang dianggap sebagai salah satu penyebab cepat tersebarnya virus covid-19. Oleh karena itu, perlunya pemahaman terkait pemanfaatan teknologi dalam menciptakan media pembelajaran yang dapat membantu proses penyampaian materi ajar secara efektif. Salah satu media pembelajaran yang digunakan berupa video pembelajaran yang dapat diputar berulang – ulang oleh siswa dirumah sampai materi tersebut dipahami. Video pembelajaran diharapkan berisikan materi yang telah diringkas sehingga durasinya tidak terlalu lama, memiliki kualitas audio yang jelas, serta transisi atau dapat ditambahi dengan musik agar lebih menarik dan tidak membosankan. SMP Negeri 30 Palembang selaku mitra ingin meningkatkan kreativitas sekaligus kompetensi guru mata pelajaran dalam menyusun dan mengembangkan media pembelajaran yang menarik khususnya dalam bentuk video pembelajaran Salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan editing video yaitu Shotcut. Aplikasi ini dianggap paling relevan untuk digunakan karena selain memiliki fitur-fitur yang lengkap, mudah dipahami, tidak berbayar dan video hasil editing tidak dibubuhi watermark layaknya aplikasi editing video gratis lainnya. Pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat ini dilakukan melalui kegiatan berupa workshop yang diikuti oleh seluruh guru mata pelajaran. Setelah kegiatan terlaksana diperoleh hasil bahwa seluruh peserta telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam membuat video pembelajaran sedangkan untuk pengetahuan dan keterampilan editing video menggunakan Shotcut telah dikuasai oleh 70% peserta. Hasil tersebut diperoleh karena fasilitas yang diperlukan belum memadai, sehingga direkomendasikan kepada mitra untuk melakukan pengadaan fasilitas yang dapat digunakan secara bersama bagi guru mata pelajaran dalam membuat media pembelajaran. The Learning Video Editing in SMP Negeri 30 Palembang Abstract The learning process is carried out with the help of technology to reduce physical contact, which is considered one of the causes of the rapid spread of the covid-19 virus. Therefore, it is necessary to understand the use of technology in creating learning media that can help deliver teaching materials effectively. One learning media used is a video that students can rewind at home until they understand the materials. Learning video is expected to contain summarized materials so that the duration is not too long, the audio quality is clear, and there is a transition or music to make the video more interesting and fun. SMP Negeri 30 Palembang, as a partner, wanted to increase the creativity and the competence of teachers in compiling and developing interesting learning media, especially learning videos. One of the applications that could be used to edit videos was Shotcut. Shotcut is considered the most relevant application because it not only has complete features but is also easy to understand and free. Besides, the edited video is not watermarked like other free video editing applications. Implementing the Community Partnership Program was carried out through a workshop that all teachers attended. After the activity was carried out, it was found that all participants had acquired the knowledge and skills to make a learning video. Knowledge and skill of video editing using shortcuts had also been mastered by 70% of the participants. These results were obtained because the required facilities were not adequate. Because of that reason, SMP Negeri 30 Palembang needs to have some facilities which teachers can use in making learning media in the future.
Pelatihan Perancangan Komunikasi Visual Pada Media Sosial Resmi Organisasi Di Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VII Provinsi Sumatera Selatan Dan Bangka Belitung Yosef Yulius; Bobby Halim; Imelda Saluza
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i2.1204

Abstract

Seiring meningkatnya perkembangan teknologi informasi, proses berkomunikasi haruslah mengikuti perkembangan jaman. Penyaluran informasi dari komunikator kepada komunikan mengalami perubahan, media baru dengan koneksi internet mulai bermunculan tidak hanya sebagai media hiburan namun dipakai sebagai media untuk bersosialisasi. Hal tersebut secara tidak langsung membuat para penggiat organisasi turut serta menggunakan media sosial sebagai media informasi. Proses perancangan media sosial ini menjadi problematika organisasi karena tidak semua sumberdaya manusia yang dimiliki memiliki kemampuan merancang  yang baik secara grafis, visual dan verbal. Maka dari itu pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai bentuk pemecahan masalah yang dialami mitra yakni Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VII (BPTD VII) dengan mengadakan pelatihan perancangan komunikasi visual pada media sosial organisasi resmi dengan narasumber dari bidang desain komunikasi visual. Dalam pelatihan ini jumlah peserta yang dilibatkan berjumlah 40 orang staff kehumasan dari BPTD VII yang dimana 85% peserta belum menguasai kemampuan desain komunikasi visual dan grafis. Metode yang dipakai dalam pengabdian ini menggunakan metode design thinking lima tahap yaitu emphatize, define, ideate, prototype dan test. Metode ini dianggap efektif sebagai pemecah masalah dari suatu perancangan visual dengan harapan kegiatan ini mampu memberikan edukasi terhadap peserta agar mampu menciptakan konten media sosial yang baik, kreatif dan estetis secara visual maupun verbal sebagai sarana informasi yang tepat dan mudah diterima di masyarakat. Secara teknis peserta mendapatkan peningkatan kemampuan kreatif dalam menggunakan aplikasi desain grafis diatas 70% dengan nilai kebermanfaatan di angka 83%. Semoga pelatihan ini dapat dilaksanaan secara berkelanjutan agar mampu meningkatkan kualitas dari konten media sosial yang selalu berkembang mengikuti perkembangan jaman. Visual Communication Design Training on Organizational Official Social Media at the Region VII Land Transportation Management Center in South Sumatra and Bangka Belitung Provinces Along with the increasing development of information technology, the communication process must keep up with the times. The distribution of information from communicators to communicants has changed, new media with internet connections have begun to emerge not only as entertainment media but are used as media for socializing. This indirectly makes organizational activists participate in using social media as a medium of information. The process of designing social media is an organizational problem because not all human resources have the ability to design well graphically, visually and verbally. Therefore this community service is carried out as a form of solving problems experienced by partners, namely BPTD VII by holding training on visual communication design on official organizational social media with resource persons from the field of visual communication design. In this training the number of participants involved was 40 public relations staff from BPTD VII where 85% of the participants had not mastered visual and graphic communication design skills. The method used in this service uses a five-stage design thinking method, namely empathize, define, ideate, prototype and test. This method is considered effective as a problem solver of a visual design with the hope that this activity will be able to educate participants so that they are able to create good, creative and aesthetically pleasing social media content both visually and verbally as a means of accurate information and easily accepted in society. Technically the participants get an increase in creative ability in using graphic design applications above 70% with a usefulness value of 83%. Hopefully this training can be carried out on an ongoing basis so as to be able to improve the quality of social media content which always evolves with the times.
Pelatihan Perancangan Logo Sebagai Identitas Visual Pure Management Palembang Yulius, Yosef; Halim, Bobby; Aiununnisa, Amelia; Rahma, Hadhira
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2024): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i2.1895

Abstract

Dengan berkembangnya pemasaran digital, para pengusaha jasa perlu memanfaatkan promosi digital, termasuk penggunaan logo sebagai identitas merek dan penerapannya pada media promosi. Logo sebagai identitas visual penting untuk memudahkan target pasar mengenali dan mengidentifikasi merek. Pure Management, yang bergerak di bidang pelayanan musik rohani, menghadapi tantangan dalam hal ini karena kurangnya divisi promosi dan desain grafis. Akibatnya, penggunaan logo sebagai identitas visual sering terabaikan, mempengaruhi citra perusahaan di mata publik. Untuk mengatasi masalah ini, Pure Management mengadakan pelatihan kolaboratif dengan tim pengabdian masyarakat tentang penerapan logo pada media promosi yang baik. Pelatihan ini menggunakan metode design thinking lima tahap: empathize, define, ideate, prototype, dan test. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah mendidik Pure Management tentang pentingnya penggunaan logo sebagai identitas organisasi yang tepat untuk meningkatkan pengenalan dan penggunaan oleh target pasar. Kegiatan ini juga berfungsi sebagai pembelajaran dasar desain komunikasi visual bagi masyarakat umum mengenai pentingnya logo. Diharapkan pelatihan ini dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas merek Pure Management dan media promosi lainnya. Hasil dari kegiatan ini adalah terciptanya sebuah logo yang mampu menjadi identitas visual Pure Management atas dasar pemikiran bersama mulai dari konsep hingga hasil akhir, yang berdampak pada meningkatnya wawasan para peserta akan proses pembuatan logo berdasarkan sudut pandang keilmuan desain komunikasi visual, dan lebih dikenalnya Pure Management di kalangan Masyarakat. Logo Design Workshop as Visual Identity Pure Management Palembang Abstract With the development of digital marketing, service entrepreneurs need to utilize digital promotion, including the use of logos as brand identity and their application in promotional media. Logos as visual identities are essential to make it easier for the target market to recognize and identify the brand. Pure Management, which operates in the field of religious music services, faces challenges in this regard due to the lack of a promotion and graphic design division. As a result, the use of logos as visual identities is often neglected, affecting the company's image in the public eye. To address this issue, Pure Management held a collaborative training with the community service team on the proper application of logos in promotional media. This training uses the five stages of the design thinking method: empathize, define, ideate, prototype, and test. The goal of this community service is to educate Pure Management about the importance of using logos as the correct organizational identity to increase recognition and usage by the target market. This activity also serves as a basic learning experience in visual communication design for the general public regarding the importance of logos. It is hoped that this training can continue to improve the quality of the Pure Management brand and other promotional media. The result of this activity is the creation of a logo that can serve as the visual identity of Pure Management based on shared ideas from concept to final result, which impacts the participants' understanding of the logo creation process from a visual communication design perspective, and increases the recognition of Pure Management in the community.
Co-Authors Ainunnisa, Amalia Aiununnisa, Amelia Aji Windu Viatra Amelia Aiununnisa Anisya Apriani Apriani Aulia, Dita Auliya Hegar, Tata Bobby Halim Bobby Halim Bobby Halim Damayanti, Alfina Darmawan, Adel Ari Dewi Sartika Didiek Prasetya Febina Dwi Rahmah Febriansyah, Luki Fernanda, Yohanes Reno Ferry, Ferry Muhammad Rahman Firdaus Pangestu Marfa Hadhira Rahma Halim, Bobby Halim, Bobby Hallim, Bobby Hestia Rachmat Nunciata Lubis Hestia Rachmat Nunciata Lubis Husni Mubarat Husni Mubarat, Husni Imelda Saluza, Imelda Indah Permata Sari Indah Permatasari Irma Suryani, Riri Iswandi, Heri Iswandi, Heri Jessica Halim Junoko, Safar Kharimah, Ayu Nissa Khoiriyah, moh yogie pratama Lubis, Hestia Rachmat Nunciata Maharani Maharani, Maharani Marcelina, Dona Marnisah, Luis Muhammad Rivan Hakim Mukhsin Patriansah Mukhsin Patriansah Noor Faiza Febrianti Nugraha, M. Ihsan Nyoman Dewi Pebryani Okta Wahdjudha, Rizkha Pangestu, Risvi Pangestu, Risvi Patriansah, Mukhsin Patriansah, Mukhsin Prasetya, Didiek Pratama, Edo Pratiwi, Dika Putri Pratiwi, Febbi Neliandri Purnamasari, Dwi Chandra Putra, M Edo Pratama Putra, M. Edo Pratama Putri, Rheina Anastasia Raden Okta Riansyah Rahma, Hadhira Ramadhon, Nando Riansyah, Raden Okta Rizkha Okta Wahdjudha S. Suharto Salsabila, Fifin Salsabilah Soha, Fadhilah Mutiara Sapar Junoko Sapitri, Ria Sartika, Dewi Setyo, Sutikno Try Setyo, Sutikno Try Somantri, usuf Suharto Suharto Sutikno Try Setyo Terttiaavini, Terttiaavini Tiana, Melda Ulfa, Yulia Verdianto, Valentinus Windu Viatra, Aji Yosef Yulius Noor Faiza Febrianti Yuniarti Wulandari, Yuniarti