Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Aplikasi Kompos Kotoran Kambing pada Budidaya Tanaman Terung di Dusun Mertak Umbak Kecamatan Praya Lombok Tengah Ahmad Raksun; Karnan; Lalu Zulkifli; Didik Santoso; Lalu Japa
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.8019

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tetang aplikasi kompos kotoran kambing pada budidaya tanaman terung telah dilakukan di Dusun Mertak Umbak Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah. Mitra kegiatan pengabdian adalah 10 orang petani yang berdomisili di RT 01 Dusun Mertak Umbak Desa Mertak Tombok. Ada 2 permasalahan yang dihadapi mitra, yaitu: mitra belum memiliki pengetahuan tetang cara pengolahan sampah organik menjadi suatu produk yang bermanfaat. Permasalahan kedua adalah tingginya biaya usaha pertanian yang disebabkan oleh tingginya jumlah pupuk kimia yang diperlukan dan harus dibeli oleh mitra dengan harga yang mahal. Penyelesaian masalah pertama dilakukan dengan mengolah sampah organik menjadi kompos dan penyelesaian masalah yang kedua dilakukan dengan melakukan pemupukan tanaman menggunakan kompos. Ujicoba aplikasi kompos dilakukan pada tanaman terung hijau. Pada pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, mitra terlibat secara aktif mulai dari awal sampai dengan akhir kegiatan. Setelah berakhirnya kegiatan ini mitra dapat melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos serta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam aplikasi kompos pada lahan pertanian.
Pemanfaatan Kotoran Sapi Sebagai Bahan Pembuatan Kompos untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Oleh Kelompok Ternak Terpadu Pade Pacu Desa Montong Are Ahmad Raksun; I Wayan Merta; Baiq Sri Handayani; Mohammad Liwa Ilhamdi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.8021

Abstract

Kagiatan ini telah dilaksanakan di Desa Montong Are Kecamatan Kediri kabupaten Lombok Barat. Mitra kegiatan adalah anggota Kelompok Ternak Terpadu Patuh Pacu yang ada di Dusun Montong Are Tengah Desa Montong Are. Ada dua masalah yang dihadapi mitra yaitu: (1) timbulnya bau tak sedap dan menurunnya estetika lingkungan yang disebabkan oleh banyaknya kotoran ternak di sekitar kandang ternak kolektif. (2) mahalnya biaya usaha pertanian khususnya biaya pemupukan tanaman yang disebabkan oleh tingginya harga pupuk kimia. Dalam upaya penyelesaian masalah pertama maka tim pelaksana pengabdian melakukan transfer pengetahuan teoritis dan teknis kepada masyarakat tentang pemanfaatan kotoran sapi sebagai bahan baku dalam memproduksi kompos. Dalam rangka penyelesaian masalah yang kedua maka tim pelaksana pengabdian memberikan solusi dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia seperti pupuk urea dan pupuk NPK dalam budidaya tanaman. Pengurangan aplikasi pupuk kimia dilakukan dengan mengkobinasikannya dengan pupuk kompos. Dalam pelaksanaan kegiatan ini yang berlangsung mulai dari pemberian pengetahuan teoritis pembuatan kompos, praktik pembuatan kompos sampai dengan aplikashi kompos pada lahan pertanian, diketahui bahwa masyarakat sasaran kegiatan memiliki komitmen yang kuat untuk mendapatkan pemahaman teoritis dan teknis mengenai metode pembuatan kompos serta bagaimana mengaplikasikannya pada budidaya tanaman.
Pemanfaatan Daun Kelor Menjadi Teh Banyak Khasiat Nurlelah; Alfi Mashudi; Nopitasari; Rizki Tania Utami; Mohammad Liwa Ilhamdi; Ahmad Raksun; Muhammad Syazali
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.8108

Abstract

Pada zaman globalisasi sekarang ini semakin banyak bermunculan minuman berbahan kimia yang tidak menyehatkan untuk tubuh. Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat Indonesia kini menjalani kehidupan di era new normal. Kehidupan di era new normal mengharuskan manusia untuk melakukan gaya hidup baru di tengah pandemi covid-19 agar tetap sehat dan bertahan hidup. Menanggapi hal tersebut, kami menginovasikan suatu produk berbahan dasar daun kelor yaitu teh Gokel (Godong Kelor) Banyak Manfaat di Era New Normal. Inovasi ini bertujuan agar masyarakat di kelurahan Kalimango mampu memanfaatkan daun kelor untuk dijadikan sebagai minuman selain bahan sayuran. Daun kelor mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Selain dijadikan teh, inovasi ini bertujuan untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat sehingga berdampak pada meningkatknya ekonomi kreatif di desa Kalimango. Kegiatan pendampingan dilaksanakan dengan menggunakan metode presentasi dan demonstrasi. Proses pembuatan teh Gokel diawali dengan mengering anginkan daun kelor selama 3 hari. Setelah itu, disangrai sebentar kemudian dihaluskan sedikit menggunakan blender. Setelah itu dimasukkan ke dalam kantung teh untuk dikemas. Teh Gokel siap untuk dipasarkan dan dihidangkan. Masyarakat yang terlibat pada kegiatan pengabdian ini dapat berkolaborasi dengan baik, dan menghasilkan the Gokel yang siap konsumsi atau disimpan untuk dimanfaatkan pada waktu yang lain. Melalui inovasi teh Gokel ini dapat memberikan ide kreatif kepada masyarakat desa Kalimango untuk menjadikan produk teh sebagai peluang usaha yang diharapkan dapat membuka peluang usaha dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Pemanfaatan Lingkungan Mangrove Sebagai Sumber Belajar IPA Pada Guru Dan Siswa Tsanawiyah Telage Bagik Desa Ketapang Raya Lombok Timur Abdul Syukur; Agil Al Idrus; Mahrus; Ahmad Raksun
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.8235

Abstract

Mangrove adalah tumbuhan yang hidup pada daerah estuaria, dan lingkungan masih dipengaruhi oleh pengaruh air pasang. Lingkungan mangrove atau ekosistem mangrove tidak hanya didominasi oleh jenis tumbuh-tumbuhan, tetapi telah menjadi habitat keragaman hewan. Wilayah pesisir di Selatan Pulau Lombok memiliki ekosistem mangrove dan telah menjadi sumber matapencaharian masyarakat lokal. Spesies mangrove yang dominan, diantaranya adalah Avicenia lanata, Avicennia marina, Bruguiera silindrika, Ceriops decandra, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Rhizopora apiculata, Sonneratia alba, Xylocarpus moluccensis, dan Lumnitzera rasemosa. Selanjutnya, keragaman biota yang dapat ditemukan pada lokasi mangrove adalah dari kelompok Mollusca, Crustacea, Echinodermata, ikan, reftil, burung dan lain-lain. Aspek lain dari keberadaan mangrove adalah dapat menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal. Kekayaan spesies mangrove, biota asosiasinya serta keunikan lingkungannya menjadi objeks yang relevan sebagai sumber belajar, khususnya Ilmu Pengethuan Alam (IPA) untuk siswa sekolah dasar (SD) dan siswa sekolah lanjutan pertama (SMP, Tsanawiyah). Selain itu, sekolah sasaran lokasi pengabdian lokasinya berdekatan dengan lingkungan atau ekosistem mangrove. Namun demikian, mereka belum memanfatkannya menjadi sumber belajar IPA. Oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas melalui pemanfaatan. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat menggunakan metode pelatihan, dan diskusi. Luaran dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah publikasi pada jurnal yang memiliki ISSN dan telah terindeks SINTA dan teknologi tepat guna dalam bentuk buku saku bahan ajar yang bersumber dari lingkungan mangrove di sekitar lokasi pengabdian. Setelah diberikan Sosialisasi terlihat dari hasil diskusi guru menjadi paham akan pentingnya penambahan nilai ekowisata ekosistem mangrove, pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan guru terkait nilai ekowisata mangrove untuk kemudian dapat mengembangkan pembelajaran berbasis Lingkungan di sekitarnya dengan baik
Sosialisasi Berbagai Jenis Kumbang Indah Sebagai Materi Pengayaan Biologi Di SMAN 1 Narmada Ilhamdi, Mohammad Liwa; Agil Al Idrus; Didik Santoso; Ahmad Raksun; Lalu Zulkifli
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 3 (2025): Juli-September 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i3.12810

Abstract

Pembelajaran materi pengayaan yang kontekstual di sekolah belum dilakukan karena tidak ada buku materi pembelajaran kontekstual yang menyajikan dari hasil penelitian. Faktor ini yang menjadi permasalahan utama mitra dan tawaran penyelesaiannya adalah dengan mensosialisasikan materi pengayaan keanekaragaman hayati khususnya kumbang indah yang ada di sekitar sekolah. Taman Wisata Alam Suranadi Pulau Lombok dekat lokasi dengan sekolah mitra. Pembelajaran berbasis lingkungan sekitar atau CTL (Contextual Teaching and Learning) siswa dapat melihat secara nyata, mengalami sendiri materi pelajaran yang ada di sekitar lingkungannya sehingga sangat menyenangkan. selanjutnya dengan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibelajarkan dengan buku kontekstual yang berisi materi pelajaran yang ada di sekitar siswa. Hasil belajar siswa di SMAN sekitar Taman Wisata Alam Suranadi masih di bawah standar KKM 75. Metode kegiatan ini adalah sosialisasi, pembelajaran dan pendampingan. Tujuan dari kegiatan ini untuk mensosialisasikan berbagai jenis kumbang indah sebagai materi pengayaan keanekaragaman hayati di SMAN 1 Narmada. Setelah selesainya pelaksanaan kegiatan ini juga akan dilaksanakan pendampingan pembelajaran yang dilakukan guru untuk melaksanakan pembelajaran berbasis lingkungan. Hasil pengabdian sebagai berikut 1) telah dilakukan sosialisasi berbagai jenis kumbang indah indah sebagai materi pengayaan keanekaragaman hayati di SMAN 1 Narmada 2) peserta kegiatan pengabdian 100% mengikuti, menanggapi dan memahami materi sosialisasi. Kesimpulan sosialisasi berbagai jenis kumbang indah sebagai materi pengayaan keanekaragaman hayati di SMAN 1 Narmada dalam kegiatan pengabdian ini terlaksana dengan baik dengan antusiasme peserta kegiatan yang tinggi. Sosialisasi, Kumbang indah, Narmada, Pulau Lombok.
Penyuluhan Pencegahan Stunting Di Desa Lenek Duren Kabupaten Lombok Timur I Wayan Merta; Ahmad Raksun; M. Khaerul Anwar
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 3 (2025): Juli-September 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i3.12972

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 2 tahun. Kondisi ini ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usianya, serta dapat memengaruhi perkembangan otak dan kesehatan anak secara keseluruhan. Permasalahan yang ada di Desa Lenek Duren adalah desa ini termasuk satu dari dua yang termasuk desa stunting di Kecamatan Lenek. Bahkan sampai mendapat rambu kuning dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Puskesmas Lenek. Solusinya perlu dilakukan sosialisasi agar masyarakat desa khususnya para ibu muda, ibu hamil ataupun yang memiliki bayi/balita paham akan pentingnya pemenuhan asupan gizi untuk mencegah stunting. Selain asupan gizi, masih ada faktor lain yang menjadi penyebab stunting yaitu terkait dengan sanitasi. Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini yaitu dengan memberikan penyuluhan dengan menjelaskan terkait dengan pencegahan terjadinya stunting, akibat penderita sunting, dan pentingnya menjaga sanitasi lingkungan. Kesimpulannya adalah pelaksanaan pengabdian memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat tentang stunting, akibat stunting, faktor penyebab dan pencegahan stunting. Stunting merupakan masalah serius yang berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup anak, serta memiliki implikasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Penanganan stunting memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, keluarga, dan masyarakat. Dengan upaya pencegahan dan penanganan yang tepat, stunting dapat dicegah dan diatasi, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.