Ida Ayu Pasti Apsari
Laboratorium Parasitologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman Denpasar Bali, Indonesia 80225.

Published : 54 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Prevalensi dan Faktor Risiko Infeksi Strongyloides Ransomi pada Babi yang Dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar Muliani, Ni Kadek; Dwinata, I Made; Apsari, Ida Ayu Pasti
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (2) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.392 KB)

Abstract

Strongyloides ransomi merupakan cacing nematoda yang predileksinya pada usus halus babi. Cacing ini umumnya menginfeksi babi muda dengan dampak yang ditimbulkan anemia, diare, dehidrasi, anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, pertumbuhan terhambat dan kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi infeksi Strongyloides ransomi dan faktor risiko (umur, jenis kelamin dan jumlah babi per kandang) terhadap prevalensi infeksi Strongyloides ransomi pada babi yang dipelihara di tempat pembuangan akhir (TPA) Suwung, Denpasar. Penelitian ini menggunakan 100 sampel feses babi. Pemeriksaan feses menggunakan metode apung dan identifikasi jenis telur cacing Strongyloides ransomi berdasarkan morfologi. Data yang diproleh disajikan secara deskriptif dan faktor risikonya dianalisis dengan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi infeksi Strongyloides ransomi pada babi yang dipelihara di TPA Suwung, Denpasar sebesar 15%. Hasil analisis statistik menunjukan prevalensi infeksi Strongyloides ransomi pada babi betina (26,3%) nyata lebih tinggi dari pada babi jantan (8,1%). Sedangkan umur dan jumlah babi perkandang tidak memiliki hubungan dengan prevalensi.
Prevalensi dan Identifikasi Parasit Gastrointestinal pada Musang Luak (Paradoxurus hermaphroditus) di Rumah Produksi Kopi Luwak Cikole Bandung Aini, Hanifah Alshofa Nurul; Apsari, Ida Ayu Pasti; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (2) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.535 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan identifikasi jenis-jenis parasit gastrointestinal yang menginfeksi musang luak yang dipelihara di Rumah Produksi Kopi Luwak Cikole Bandung. Sejumlah 58 sampel feses diperiksa dengan metode konsentrasi apung menggunakan larutan NaCl jenuh. Parameter yang diamati adalah morfologi untuk mengetahui jenis parasit gastrointestinal yang menginfeksi musang luak. Kejadian infeksi parasit gastrointestinal dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi parasit gastrointestinal pada musang luak di Rumah Produksi Kopi Luwak Cikole Bandung sebesar 6,89%. Jenis parasit gastrointestinal yang ditemukan pada musang luakterdiri dari:Ancylostoma sp. dan ookista coccidia.
Penggunaan Crude Antigen Cysticercus cellulosae Isolat Bali Untuk Optimalisasi Uji ELISA Sianturi, Inti Sari Pati R U; Apsari, Ida Ayu Pasti; Swacita, Ida Bagus Ngurah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (1) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.908 KB)

Abstract

Sistiserkosis merupakan penyakit parasitik yang disebabkan oleh larva stadium metacestoda dari cacing pita yang disebut Cysticercus. Cysticercus yang ditemukan pada babi adalah Cysticercus cellulosae yang merupakan larva dari cacing pita Taenia solium. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengevaluasi antigen crude Cysticercus cellulosae untuk mendeteksi sistiserkosis pada babi. Cysticercus celllulosae yang digunakan adalah isolat lokal yang diperoleh dari babi terinfeksi Taenia solium asal Karangasem-Bali. Penelitian dilakukan untuk optimalisasi ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) terhadap antigen, serum, dan konjugat dengan cara mencari konsentrasi optimal dari antigen, pengenceran optimal serum, dan pengenceran optimal konjugat. Hasil penelitian didapatkan bahwa crude antigen Cysticercus cellulosae isolat Bali bersifat antigenik dan dapat digunakan untuk mendeteksi sistiserkosis pada babi dengan konsentrasi optimal antigen 0,3125 µg/ml, pengenceran optimal serum 1:50, dan pengenceran konjugat 1:2000.
Identifikasi dan Prevalensi Nematoda Saluran Pencernaan Kuda Lokal (Equus caballus) di Kecamatan Moyo Hilir Sumbawa Prawira, Satria Yuda; Apsari, Ida Ayu Pasti; Widyastuti, Sri Kayati
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (3) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.63 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian pada kuda lokal di Kecamatan Moyo Hilir Sumbawa.Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis cacing dan mengetahui prevalensi infeksi cacing nematoda saluran pencernaan kuda lokal (Equus caballus). Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan secara cross sectional. Sampel yang diambil sebanyak 100 feses kuda dan diperiksa menggunakan metode konsentrasi apung dengan larutan pengapung garam jenuh.Hasil penelitian mengidentifikas telur cacing tipe Strongyl, Oxyuris equi, dan Parascaris equorum. Simpulan dari penelitian prevalensi nematode saluran pencernaan kuda lokal di Kecamatan Moyo Hilir Sumbawa sebesar 87%, dan hasil identifikasi ada tiga jenis cacing yaitu tipe Strongly 87% (87/100), Oxyuris equi 34% (34/100), dan Parascaris equorum 4%(4/100).
Identifikasi Dan Prevalensi Infeksi Protozoa Saluran Cerna Babi Yang Dipotong Di Rumah Potong Hewan Denpasar Widyasari, Ni Nyoman Ayu; Apsari, Ida Ayu Pasti; Dharmawan, Nyoman Sadra
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (3) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.388 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.3.194

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jenis dan prevalensi protozoa gastrointestinal babi yang dipotong di Rumah Potong Hewan Denpasar. Sampel feses diambil langsung dari usus 100 babi saat babi dipotong, lalu dimasukkan kedalam tabung yang mengandung 2,5% kalium bicromate. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan modifikasi metode gula sheater. Sampel diperiksa secara mikroskopis untuk mengetahui adanya kista atau ookista protozoa saluran pencernaan pada babi. Hasil yang diperoleh adalah 48 sampel (48%) terinfeksi protozoa. Setelah identifikasi protozoa tersebut adalah Coccidia dengan prevalensi 44% dan Giardia sp. dengan prevalensi 4%.
Prevalensi Infeksi Protozoa Gastrointestinal pada Sapi Bali di Lahan Basah dan Kering di Kabupaten Badung Rahmawati, Endah; Apsari, Ida Ayu Pasti; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (4) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.663 KB)

Abstract

Infeksi protozoa gastrointestinal masih menjadi faktor yang sering mengganggu kesehatan ternak sapi bali. Prevalensi infeksi protozoa gastrointestinal dapat bervariasi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor kondisi lingkungan. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap prevalensi infeksi protozoa saluran cerna meliputi perubahan iklim, suhu lingkungan, kelembaban udara, ketinggian suatu wilayah, curah hujan, dan kondisi lahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi dan identifikasi infeksi protozoa gastrointestinal sapi bali yang dipelihara secara semi intensif di wilayah lahan basah dan kering berkapur di Kabupaten Badung, serta hubungan kondisi lahan suatu daerah terhadap prevalensi infeksi protozoa gastrointestinal. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 182 feses segar sapi bali, dimana 75 sampel berasal dari Kecamatan petang sebagai lahan basah dan 107 sampel berasal dari Kecamatan Kuta Selatan sebagai lahan kering berkapur. Feses diperiksa dengan metode pemeriksaan feses rutin secara apung menggunakan zat pengapung gula Sheather. Hasil penelitian didapatkan prevalensi infeksi protozoa gastrointestinal di Kabupaten Badung adalah 78% (142/182). Berdasarkan perbedaan kondisi lahan, prevalensi pada lahan kering berkapur 78,5% (84/107) lebih tinggi dibandingkan lahan basah 77,3% (58/75), tetapi secara analisis statistik tidak berbeda nyata (P>0,05). Jenis protozoa gastrointestinal yang ditemukan adalah Coccidia sp., Entamoeba sp., dan Balantidium sp. dengan prevalensi secara berurutan 58,8%, 52,7% dan 10,4%. Hasil penelitian menyediakan informasi dasar tentang protozoa gastrointestinal pada sapi bali dengan sistem pemeliharaan semi intensif pada wilayah lahan basah dan kering berkapur di Kabupaten Badung.
Prevalensi Infeksi Ascaris Suum Pada Babi yang Dipotong di Rumah Potong Hewan Denpasar Suryani, Ni Made Putri; Apsari, Ida Ayu Pasti; Dharmawan, Nyoman Sadra
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (2) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.481 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.2.141

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing Ascaris suum pada babi yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Denpasar. Sebanyak 100 sampel feses babi yang diperoleh dari babi-babi yang dipotong di RPH Denpasar diperiksa dengan metode konsentrasi pengapungan menggunakan NaCl jenuh sebagai larutan pengapung. Berdasarkan asal babi, prevalensi babi yang berasal dari Kota Denpasar: (17,39%) 4/22; Kabupaten Badung: (100%) 1/1; Kabupaten Bangli; (23,52%) 8/34; Kabupaten Karangasem: (30,43%) 7/23; dan Kabupaten Gianyar: (20%) 2/7. Mengingat tingginya angka prevalensi infeksi Ascaris suum pada babi yang dipotong di RPH Denpasar dan potensi ascariasis yang zoonosis, maka disarankan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan di RPH dan tempat pemeliharaan babi lebih seksama.
Identifikasi Ookista Isospora Spp. pada Feses Kucing di Denpasar Ginting, Maria Mentari; Apsari, Ida Ayu Pasti; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (2) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.311 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap 35 sampel feses kucing liar yang ada di Denpasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan mengidentifikasi ookista Isospora spp. yang ditemukan pada feses kucing. Ookista Isospora spp. diperiksa dengan menggunakan metode konsentrasi pengapungan gula Sheater. Identifikasi ookista berdasarkan ukuran dan morfologi ookista yang ditemukan. Parameter yang diukur pada penelitian ini yaitu adanya infeksi ookista Isospora spp.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi ookista Isospora spp. adalah 22,85% (8/35). Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa spesies Isospora spp. yang ditemukan berdasarkan morfologinya yaitu Isospora felis 17,14% (6/8) dan Isospora rivolta 5,17 (2/8).
Prevalensi dan Faktor Risiko Strongyloides papillosus pada Kambing-Kambing di Kota Denpasar Handojo, Chindi Meilina; Apsari, Ida Ayu Pasti; Widyastuti, Sri Kayati
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (2) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.2.245

Abstract

Kambing merupakan salah satu ternak yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Kota Denpasar. Namun, dalam pengembangannya terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah penyakit parasitik yang disebabkan oleh nematoda gastrointestinal Strongyloides papillosus. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi infeksi nematoda ini pada kambing, di antaranya adalah; umur, jenis kelamin, jumlah kambing per kandang, ras/breed serta sistem perkandangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi S. papillosus dan hubungannya dengan faktor risiko yang memengaruhi infeksi pada kambing yang dipelihara di Kota Denpasar. Sejumlah 150 faeses berbeda dari kambing yang dipelihara di Kota Denpasar diambil sebagai sampel pada penelitian ini. Pemeriksaan sampel dilakukan dengan metode apung dan data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat berupa uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi S. papillosus pada kambing yang dipelihara di Kota Denpasar adalah 24,7%. Uji chi-square mendapatkan bahwa umur dan jumlah kambing per kandang memiliki hubungan dengan prevalensi infeksi cacing S. papillosus, sedangkan jenis kelamin, breed serta sistem perkandangan tidak berhubungan dengan prevalensi infeksi cacing S. papillosus.
Prevalensi Infeksi Nematoda Tipe Strongyl pada Sapi Bali di Dataran Rendah Basah dan Kering di Provinsi Bali Dina, Putu Ayu; Pasti Apsari, Ida Ayu; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (1) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.1.125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prevalensi infeksi cacing nematoda tipe strongyl pada sapi bali di dataran rendah basah dan kering di Provinsi Bali. Sampel yang diperiksa adalah feses sapi bali sebanyak 288 sampel yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu dataran rendah basah (163) dan dataran rendah kering (125). Pengambilan sampel sapi bali dilakukan secara purposive sampling di wilayah dataran rendah Bali. Pemeriksaan sampel dilakukan dengan metode apung dengan menambahkan larutan gula sheater. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi infeksi nematoda tipe strongyl pada sapi bali yang berasal dari wilayah dataran rendah basah sebesar 55,8% dan wilayah dataran rendah kering sebesar 39,2%. Faktor risiko kondisi wilayah berhubungan terhadap prevalensi infeksi nematoda tipe strongyl pada sapi bali, sedangkan faktor jenis kelamin dan umur tidak.
Co-Authors Adven Three Any Joy Simamora, Adven Three Any Aini, Hanifah Alshofa Nurul Anak Agung Komang Suardana Anak Agung Sagung Indraswari Anak Agung Sagung Kendran Andi Azhary Azmy, Andi Azhary Ariawan, Kadek Yudha Aryitahlia, Ninis Chandra, Michele Dina, Putu Ayu DWI SURYANTO Dwipayana, I Putu Gilang Aria Endah Rahmawati Fuady Muslih Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi Gusti Ayu Yuniati Kencana Handayani, Ni Made Handojo, Chindi Meilina Here, Rischi Robinson Male Hutapea, Maria Anastasia I Gusti Made Krisna Erawan I Gusti Ngurah Kade Mahardika I Ketut Berata I Ketut Suada I Made Damriyasa I Made Dwinata I Made Merdana I MADE SURAGA ARTA I NYOMAN ADI SURATMA I Nyoman Arsana, I Nyoman I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Suarsana I Nyoman Suartha I Nyoman Sulabda I Putu Sudiarta I Wayan Masa Tenaya I Wayan Masa Tenaya, I Wayan Masa I Wayan Wahyudi, I Wayan Ida Bagus Kade Suardana Ida Bagus Komang Ardana Ida Bagus Made Oka Ida Bagus Ngurah Swacita Ida Bagus Oka Winaya Ida Bagus Windia Adnyana Iwan Haryono Utama Kadek Karang Agustina Kencana, Gst Ayu Yuniati Ketut Ayu Cudemani Putri Komang Yogie Suryana Putra Leksana Aditya Kris Nugraha Madani, Inggrid Maria Mentari Ginting, Maria Mentari Mersy Rambu Maramba Ndiha Monica Lewinsky Muliani, Ni Kadek Ni Ketut Ayu Juliasih Ni Ketut Suwiti Ni Luh Gede Sudaryati Nina Aryani Pabala, Meiksilano Ferdy Pamungkas, Pandu Adjie Prawira, Satria Yuda Putu Agus Trisna Kusuma Antara Raisis Farah Dzakiyyah Al-Aliyya Saputri, Megawati Sianturi, Inti Sari Pati R U Simamora, Saruedi Sri Kayati Widyastuti Suastini, Ni Ketut Sudiartawan, I Putu Sugiyarto - Sumartono - Sumartono . Sumartono s Sumarya, I Made Suryani, Ni Made Putri Tjokorda Sari Nindhia TRI KOMALA SARI Wayan Tunas Artama Wayan Tunas Artama Widayantari, Anak Agung Ayu Sauca Sunia Widyasari, Ni Nyoman Ayu Yoshihiro Hayashi Zefanya, Fiorencia