Ida Ayu Pasti Apsari
Laboratorium Parasitologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Jl. PB. Sudirman Denpasar Bali, Indonesia 80225.

Published : 54 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Prevalensi Infeksi Strongyloides sp. pada Sapi Bali di Mengwi Badung dan Baturiti Tabanan, Provinsi Bali Suastini, Ni Ketut; Apsari, Ida Ayu Pasti; Suratma, Nyoman Adi
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (2) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.2.170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi Strongyloides sp. pada sapi bali di dataran rendah basah (Kecamatan Mengwi Badung) dan dataran tinggi basah (Kecamatan Baturiti Tabanan) Provinsi Bali. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 300 sampel, 150 berasal dari dataran rendah basah dan 150 berasal dari dataran tinggi basah. Sampel diperiksa dengan metode pengapungan menggunakan larutan gula jenuh sebagai larutan pengapung. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif menunjukkan prevalensi infeksi Strongyloides sp. pada sapi bali di Provinsi Bali sebesar 5% (15/300) yang berasal dari dataran rendah basah 2,7% (4/150) dan tinggi basah 7,3 % (11/150). Hasil analisis dengan uji chi-square, menunjukkan umur berhubungan dengan prevalensi infeksi Strongyloides sp. sedangkan jenis kelamin dan ketinggian wilayah tidak berhubungan dengan prevalensi infeksi Strongyloides sp.
Prevalensi dan Identifikasi Protozoa Eimeria sp., dan Isospora sp., Intestinal Sapi Bali di Dataran Tinggi dan Dataran Rendah Basah Zefanya, Fiorencia; Apsari, Ida Ayu Pasti; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (2) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.2.180

Abstract

Infeksi protozoa gastrointestinal merupakan salah satu faktor yang sering mengganggu kesehatan ternak sapi bali. Prevalensi infeksi protozoa gastrointestinal dapat beragam karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya faktor kondisi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prevalensi dan identifikasi infeksi protozoa gastrointestinal sapi bali yang dipelihara secara semi intensif di dataran tinggi dan dataran rendah basah provinsi Bali, serta hubungan kondisi wilayah, jenis kelamin dan umur terhadap prevalensi infeksi protozoa gastrointestinal. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 300 feses sapi bali segar yang diperiksa dengan metode pengapungan menggunakan zat pengapung gula Sheater. Hasil dari penelitian didapatkan 101 dari 300 (33,6%) sampel yang diperiksa positif terinfeksi protozoa gastrointestinal. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji Chi-square dan didapatkan hasil bahwa kondisi wilayah, jenis kelamin dan umur tidak berpengaruh nyata terhadap prevalensi protozoa gastrointestinal. Hasil identifikasi protozoa gastrointestinal di wilayah dataran tinggi dan dataran rendah basah Provinsi Bali hanya di dapatkan Eimeria sp dan Isospora sp.
Identifikasi dan Prevalensi Cacing Strongyle pada Sistem Pemeliharaan Sapi Bali Terintergrasi di Mengwi, Badung, Bali Madani, Inggrid; Apsari, Ida Ayu Pasti; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (2) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.2.223

Abstract

Cacing nematoda gastrointestinal merupakan parasit yang sering menginfeksi hewan ternak, khususnya pada ternak sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sekaligus mengetahui prevalensi cacing nematoda gastrointestinal pada sapi bali yang dipelihara secara sistem pemeliharaan sapi terintergrasi (simantri) dan sistem pemeliharaan semi insentif (bukan simantri) di Kecamatan Mengwi, Badung, Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Objek pengamatan yaitu sampel feses sapi bali betina dewasa berjumlah dari 167 sampel sapi bali yang terdiri dari 105 ekor sapi dari peternakan simantri dan 62 ekor sapi bukan simantri. Data yang dikumpulkan, dianalisis dengan metode deskriptif dan untuk mengetahui hubungan antara cara pemeliharaan dengan prevalensi infeksi dianalisis menggunakan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 167 sampel sapi bali 27 positif (16,1%) terinfeksi cacing nematoda gastrointestinal. Prevalensi nematoda gastrointestinal pada sapi bali dengan sistem pemeliharaan bukan simantri (24,2%) lebih tinggi dari pemeliharaan secara simantri (11,4%). Jenis telur cacing yang didapatkan adalah tipe Stongyle. Hasil analisis didapatkan adanya hubungan antara sistem pemeliharaan secara simantri dan bukan simantri di Kecamatan Mengwi, dengan prevalensi infeksi cacing nematoda gastrointestinal pada sapi bali.
Prevalensi Infeksi Eimeria spp. yang Tinggi pada Kambing yang Dipelihara di Kota Denpasar Pamungkas, Pandu Adjie; Apsari, Ida Ayu Pasti; Widyastuti, Sri Kayati
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (6) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.6.861

Abstract

Ternak kambing digemari peternak karena manajemen pemeliharaannya relatif mudah dan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung. Kota Denpasar diketahui sebagai salah satu daerah yang sedang mengembangkan peternakan kambing. Ternak kambing harus didukung oleh sistem pemeliharaan yang memadai karena kambing dapat diserang oleh berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh Eimeria spp. Terdapat beberapa faktor risiko yang memengaruhi prevalensi Eimeria spp. diantaranya: umur, jenis kelamin, ras serta sistem perkandangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi Eimeria spp. pada kambing yang dipelihara di Kota Denpasar serta kaitannya dengan faktor risiko. Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 150 sampel berupa feses yang diambil dari 210 kambing yang dipelihara di kota Denpasar. Metode pemeriksaan feses yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode apung dan data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji chi-square. Pada penelitian ini umur kambing dibagi menjadi umur muda (?1 tahun) dan umur dewasa (>1 tahun), jenis kelamin dibagi menjadi jantan dan betina, ras kambing dibagi menjadi etawa, peranakan etawa dan kacang dan sistem perkandangan yang digunakan adalah kandang beralaskan tanah dan kandang panggung. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa prevalensi Eimeria spp. pada kambing yang dipelihara di Kota Denpasar adalah sebesar 92,7%.
The Sensitivity of Sag 1 and Bag 1 Probes to Detect Toxoplasma gondii in The Free-Rearing Chicken Ida Ayu Pasti Apsari
Jurnal Sain Veteriner Vol 30, No 1 (2012): JUNI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.9 KB) | DOI: 10.22146/jsv.2462

Abstract

This study was aimed to determine the sensitivity of Sag1 and Bag1 Probe to detect in free-rearing chicken using dot blot hybridization method. Thirty serologically free-rearing chicken toxoplasmosis DNA were used as samples in this study. Sag1 and Bag1 probes were labeled by non-radioactive Dig-11-dUTP. The success of detection was based on the establishment of colored dot on the nylon membrane after detected with antibody-antiDig. The Sensitivity test of Sag1 and Bag1 probes in detection were conducted by making serial dilutions of the dot blot hybridization positive free-rearing chicken DNA. The results showed that 19 positive samples detected by Sag1 and Bag1 probe by dot blot hybridization method. The sensitivity of 5.87 pg / μl Bag1 probe to detect free-range chicken DNA was 0.23 ng / μl , and sensitivity of 6.72 pg / μl Sag1 Probe was 0.45 ng / μl. From the resuls above it can be concluded that the Bag1 probe was more sensitive than that of the Sag1 probe to detect Toxoplasma gondii of free-range chicken DNA.Keywords : Toxoplasma gondii; Sag1 and Bag1 Probe; Dig-11-dUTP; free-rearing chicken
ISOLASI TOXOPLASMA GONDII PADA AYAM BURAS Ida Ayu Pasti Apsari; Wayan Tunas Artama; Sumartono -; I Made Damriyasa; Ida Bagus Made Oka; Ida Bagus Ngurah Swacita
Buletin Veteriner Udayana Vol. 3 No.2 Agustus 2011
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.902 KB)

Abstract

A study was conducted Toxoplasma gondii isolate from the brain and the heart of freerangechickens in Bali. The aim of this study to determine the seroprevalence andto isolate Toxoplasma gondii from free-range chicken heart and brain. To achieve of thisstudy observed 311 free-range chicken serum samples with ELISA method and examined225 free-range chicken brain and heart used digestion method. All of the samples takenfrom 9 districts in Bali. The results showed that the seroprevalence of Toxoplasma gondiiinfreerange chicken has 91.64%. Isolation of Toxoplasma godii from the heart and the brainfreerange chicken found the cyst on inoculate heart and brain, but by bioassay in mice for4 weeks observation failed to find tachyzoite form in peritonial exudat
Deteksi Toxoplasma gondii pada Mencit yang Diinfeksi Inokulat Jantung dan Otak Ayam Buras Ida Ayu Pasti Apsari; Ida Bagus Oka Winaya; Ida Bagus Ngurah Swacita
Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.2 Agustus 2012
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.795 KB)

Abstract

Toxoplasma gondii adalah parasit intraseluler obligat menyebabkan penyakittoksoplasmosis yang sudah tersebar di seluruh dunia. Mencit sangat peka terhadapToxoplasma gondii, sehingga dipilih sebagai hewan model untuk toksoplasmosis. Mencitsebagai hewan model dilakukan penelitian dengan menginfeksikan inokulat jantung danotak ayam buras. Tujuan penelitian untuk mendeteksi Toxoplasma gondii pada mencitsecara serologis dengan metode ELISA dan secara histopatologis dengan metodemikroskopis dan pengecatan Haematoxylin Eosin preparat histologi. Sejumlah 18 inokulatjantung dan 18 inokulat otak ayam buras berasal dari sembilan kabupaten di Bali,diinokulasi ke 72 ekor mencit. Hasil penelitian diperoleh 9 inokulat jantung positif pada 10ekor mencit dan 2 inokulat otak positif pada 3 ekor mencit, dengan titer antibodi serum 512– 1024 EU. Deteksi secara histopatologis pada organ hati, jantung, otak, ginjal dan paruterjadi degenerasi, peradangan dan perdarahan interstitialis. Tidak ditemukan sista padasemua organ mencit yang diperiksa.
Efektivitas Ekstrak Ethanol Daun Mimba terhadap Rhipichepalus sanguineus secara In Vitro I Made Merdana; Ida Ayu Pasti Hapsari; Fuady Muslih
Buletin Veteriner Udayana Vol. 12 No. 1 Pebruari 2020
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.001 KB) | DOI: 10.24843/bulvet.2020.v12.i01.p15

Abstract

The Neem leaves were very potential to developed as an anti-ectoparasite drug in pets. The purpose of this research was to determine the effectiveness of ethanol extract of Neem leaves (Azadirachta indica, A. Juss) against Rhipicephalus sanguineus dog by in vitro. Using a completely randomized design, 250 ticks were randomly divided into 5 groups with five repetitions. A gentle spray treatment of neem leaves extract, sequentially; P0 as negative control with Aquadest, P1 as positive control with 0.5% deltamethrin, P2 with 2.5% Neem leaves extract, P3 with 5% Neem leaves extract, P4 with 10% Neem leaves extract, Each group consists of 12 ticks that placed in petri dish with a cotton pad that has been sprayed with each solvent, then treated again by spraying it gently and equal. The results of the research showed that the ethanol extract of neem leaves proved to be very significant (P <0.01) against the mortality of R. sanguineus by in vitro. This research, solvent with 10% of neem leaves extract was most effective to exterminate R. sanguineus ticks with 100% mortality.
Ragam, Prevalensi dan Intensitas Infeksi Parasit pada Sapi Kelompok Tani Niti Sari Desa Baturiti Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali Ida Ayu Pasti Apsari; Gusti Agung Ayu Yuniati Kencana; Gusti Ngurah Kade Mahardika; Nyoman Mantik Astawa; Anak Agung Sagung Kendran; I Nyoman Suartha; Srikayati Widyastuti; Ida Bagus Kade Suardana; I Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi; I Putu Sudiarta
Buletin Veteriner Udayana Vol. 14 No. 1 February 2022
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.523 KB) | DOI: 10.24843/bulvet.2022.v14.i01.p02

Abstract

Parasitic infections are inseparable from the epidemiological triangle, namely host, agent and environment. Bali cattle as host of parasitic agents are affected by infection by environmental conditions in the village of Baturiti. The purpose of this study was to determine the prevalence and intensity of parasitic infections in cattle from the Niti sari farmer group in Baturiti village. A total of 55 Bali cattle in Niti Sari farmer group cattle were used as samples. Stool samples are taken to check for the presence of parasites and predict the amount of parasitic load that infects. The method of checking the presence of parasites by floatation test and prediction of parasitic load by the Stool method. The results obtained were the prevalence of Coccidia protozoa 52.73% (29/55), Entamoeba sp.16.36% (9/55), Balantidium sp.20.9% (6/55) with intensity of infection respectively 1255.17 ± 964.82 oocysts/gram, 233.3 ± 250 cysts /gram and 150 ± 83.67 cysts/gram feces. The prevalence of Strongyl worm eggs is 61.82% (34/55), Strongyloides sp. 23.64% (13/55) and Toxocara sp. 18.18% with an infection intensity respectively of 420.59 ± 233.26 eggs/gram, 253.85 ± 64.55 eggs/gram and 130 ± 48.3 eggs / gram. Conclusion of Bali cattle in the farmer group Niti Sari Baturiti village infected with the parasitic protozoa Coccidia, Entamoeba sp and Balantidium sp. with low to moderate intensity. Infection by Strongyl, Strongyloides sp. and Toxocara sp. nematodes with low intensity.
Penentuan Kadar Protein dan Fraksi Protein Crude Antigen Cysticercus cellulosae dari Isolat Lokal Leksana Aditya Kris Nugraha; Ida Bagus Ngurah Swacita; Ida Ayu Pasti Apsari
Buletin Veteriner Udayana Vol. 11 No. 2 Agustus 2019
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.868 KB) | DOI: 10.24843/bulvet.2019.v11.i02.p15

Abstract

Cysticercosis is a parasitic disease caused by tapeworm larvae, called Cysticercus. Cysticercus found in pigs is Cysticercus cellulosae which is the larvae of the tapeworm Taenia solium. The purpose of this study was to determine the levels and fractions of Crude protein antigen C. cellulosae. C. cellulosae used is local isolates obtained from infected pigs originating from Karangasem - Bali. Determination of protein content larvae were performed using an Invitrogen Quibit Fluorometer and determination of protein fractions larvae techniques using SDS-PAGE electrophoresis. The results showed that levels of the protein C. cellulosae from local isolate was 867 µg/ml. As for protein fractionation obtained 6 bands protein with a molecular weight: bands 1 = 120.5 kDa, bands 2 = 99.8 kDa, bands 3 = 60.8 kDa, bands 4 = 47.7 kDa, bands 5 = 35.6 kDa, and bands 6 = 23.3 kDa.
Co-Authors Adven Three Any Joy Simamora, Adven Three Any Aini, Hanifah Alshofa Nurul Anak Agung Komang Suardana Anak Agung Sagung Indraswari Anak Agung Sagung Kendran Andi Azhary Azmy, Andi Azhary Ariawan, Kadek Yudha Aryitahlia, Ninis Chandra, Michele Dina, Putu Ayu DWI SURYANTO Dwipayana, I Putu Gilang Aria Endah Rahmawati Fuady Muslih Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi Gusti Ayu Yuniati Kencana Handayani, Ni Made Handojo, Chindi Meilina Here, Rischi Robinson Male Hutapea, Maria Anastasia I Gusti Made Krisna Erawan I Gusti Ngurah Kade Mahardika I Ketut Berata I Ketut Suada I Made Damriyasa I Made Dwinata I Made Merdana I MADE SURAGA ARTA I NYOMAN ADI SURATMA I Nyoman Arsana, I Nyoman I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Suarsana I Nyoman Suartha I Nyoman Sulabda I Putu Sudiarta I Wayan Masa Tenaya I Wayan Masa Tenaya, I Wayan Masa I Wayan Wahyudi, I Wayan Ida Bagus Kade Suardana Ida Bagus Komang Ardana Ida Bagus Made Oka Ida Bagus Ngurah Swacita Ida Bagus Oka Winaya Ida Bagus Windia Adnyana Iwan Haryono Utama Kadek Karang Agustina Kencana, Gst Ayu Yuniati Ketut Ayu Cudemani Putri Komang Yogie Suryana Putra Leksana Aditya Kris Nugraha Madani, Inggrid Maria Mentari Ginting, Maria Mentari Mersy Rambu Maramba Ndiha Monica Lewinsky Muliani, Ni Kadek Ni Ketut Ayu Juliasih Ni Ketut Suwiti Ni Luh Gede Sudaryati Nina Aryani Pabala, Meiksilano Ferdy Pamungkas, Pandu Adjie Prawira, Satria Yuda Putu Agus Trisna Kusuma Antara Raisis Farah Dzakiyyah Al-Aliyya Saputri, Megawati Sianturi, Inti Sari Pati R U Simamora, Saruedi Sri Kayati Widyastuti Suastini, Ni Ketut Sudiartawan, I Putu Sugiyarto - Sumartono - Sumartono . Sumartono s Sumarya, I Made Suryani, Ni Made Putri Tjokorda Sari Nindhia TRI KOMALA SARI Wayan Tunas Artama Wayan Tunas Artama Widayantari, Anak Agung Ayu Sauca Sunia Widyasari, Ni Nyoman Ayu Yoshihiro Hayashi Zefanya, Fiorencia