Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Kecernaan Ransum yang Mengandung Limbah Roti pada Domba Shiyami Asri Yamashita; Rani Darliani Rachmat; Ana Rochana Tarmidi; Budi Ayuningsih; Iman Hernaman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 1 (2020): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.87 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i1.9701

Abstract

ABSTRAKLimbah roti memiliki potensi sebagai pakan untuk domba, namun belum banyak diketahui dampaknya terhadap kecernaan. Penelitian bertujuan untuk menguji ransum yang mengandung limbah roti terhadap kecernaan pada domba. Dua puluh ekor domba lokal dengan bobot hidup 34,65±2,87 kg dialokasikan ke dalam 5 ransum perlakuan yang mengandung limbah roti sebanyak 0, 6, 12,18, dan 24%. Penelitian dilaksanakan secara eksmperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Data yang terkumpul dianalisis dengan sidik ragam. Hasil menunjukan bahwa penggunaan limbah roti sampai 24% dalam ransum tidak berpengaruh terhadap kecernaan protein kasar, lemak kasar, bahan kering dan bahan organik dengan nilai rataan berturut-turut 54,91%, 73,39%, 66,80% dan 69,86%. Kesimpulan, limbah roti dapat digunakan dalam ransum sampai 24% dan tidak menganggu kecernaan pada domba.Kata kunci: domba, kecernaan, limbah, ransum, rotiABSTRACTBread waste has potential as a feed for sheep, but not yet known the impact on digestibility. The research aims to test the ration containing bread waste on digestibility in sheep. Twenty local sheep with a body weight of 34.65 ± 2.87 kg were allocated into 5 treatment rations containing bread waste of 0, 6, 12.18, and 24%. The study was conducted experimentally using a completely randomized design. The data collected was analyzed by variance. The results showed that the use of bread waste up to 24% in the ration did not affect the digestibility of crude protein, crude fat, dry matter and organic matter with an average value of 54.91%, 73.39%, 66.80% and 69.86%. Conclusion, bread waste can be used in rations up to 24% and does not interfere with digestibility in sheep.Keywords: sheep, digestibility, waste, ration, bread
Kurva Pertambahan Bobot Badan Domba Garut Jantan Umur 13-16 Bulan yang Diberi Ransum Mengandung 40% Hijauan dan 60% Konsentrat Destu Putra Rosmawan; Dedi Rahmat; Budi Ayuningsih; Tidi Dhalika; Siswanto Siswanto; Iman Hernaman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 2 (2021): JITRO, Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.04 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i2.13189

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 Februari 2020 di Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengembangan dan Perbibitan Ternak Domba dan Kambing (UPTD BPPTDK) Margawati, Garut, Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kurva pertambahan bobot badan Domba Garut jantan umur 13-16 bulan yang diberi ransum pada imbangan 40% hijauan dan 60% konsentrat. Domba garut jantan yang digunakan berjumlah 8 ekor yang dipelihara selama 12 minggu. Kurva PBBH dianalisis menggunakan aplikasi Curve Expert, model kurva terbaik ditentukan berdasarkan persamaan regresi yang memiliki koefisien determinasi (R2) terbesar dengan standart error (SE) yang terkecil. Hasil penelitian menghasilkan 3 model kurva dengan nilai R2 yang besar dengan SE yang kecil yaitu Fungsi Rasional (R2 = 0,999; SE = 10,31), Fungsi Eksponensial (R2 = 0,998; SE = 17,91) dan Fungsi Polinomial (R2 = 0,978; SE = 73,54). Model kurva PBBH terbaik diperoleh pada model kurva fungsi rasional karena memiliki R2 yang paling besar dengan SE yang paling kecil.Kata kunci: pertambahan bobot badan harian, domba garut, hijauan, konsentrat Body Weight Growth Curve of Garut Sheep Aged 13-16 Months Feed Ration Containing 40% Grass and 60% ConcentrateABSTRACTThe study was conducted in November 2019-February 2020 in Sheep and Goat Development and Breeding Center, Margawati, Garut, West Java. The study aimed to determine the average daily gain (ADG) curve of male garut sheep aged 13-16 months which were given rations at a balance of 40% forage and 60% concentrate. There are 8 male garut sheep used that are kept for 12 weeks. The ADG curve was analyzed using the Curve Expert application program, the best curve model was determined based on a regression equation that has the largest coefficient of determination (R2) with the smallest standard error (SE). The results of the study produced 3 curve models with large R2 values with small SE, namely Rational Functions (R2 = 0.999; SE = 10.31), Exponential Functions (R2 = 0.998; SE = 17.91) and Polynomial Functions (R2 = 0.978; SE = 73.54). The best ADG curve model is obtained in the rational function curve model because it has the largest R2 with the smallest SE.Keywords: average daily gain (ADG), concentrate, forages, garut sheep
PENGARUH IMBANGAN RUMPUT GAJAH cv TAIWAN DAN KONSENTRAT TERHADAP KECERNAAN SERAT KASAR DAN BAHAN EKSTRAK TANPA NITROGEN PADA DOMBA GARUT JANTAN DEWASA Iqbal Susanto Putra; Budi Ayuningsih; Tidi Dhalika
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v4i2.39182

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai imbangan rumput Gajah Taiwan (Pennisetum purpureum cv. Taiwan) dan konsentrat terhadap kecernaan serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) pada domba Garut jantan dewasa. Penelitian dilakukan dengan metode ekperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap, perlakuan dirancang sebagai berikut : (1) imbangan 80% rumput vs 20% konsentrat (P1), (2) imbangan 60% rumput vs 40% konsentrat (P2), (3) imbangan 40% rumput vs 60% konsentrat (P3), tiap perlakuan diulang sebanyak 6 (enam) kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbangan rumput Gajah Taiwan (Pennisetum purpureum cv. Taiwan) dan konsentrat memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kecernaan serat kasar dan BETN dan imbangan 40% rumput vs 60% konsentrat menghasilkan angka kecernaan serat kasar dan BETN berturut-turut sebesar 57,81% dan 73,40%. Kata kunci: Rumput Gajah, konsentrat, kecernaan, serat kasar, BETN, domba Garut jantan
Fermentabilitas dan Kecernaan Ransum yang Mengandung Bungkil Kacang Tanah (In Vitro) Dyllameita Anaztha Amatullah; Ginanjar Ilyas; Elsa Nelasari Awaliya; Nur Atila Aldila; Iman Hernaman; Budi Ayuningsih; Ujang Hidayat Tanuwiria; Rahmat Hidayat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.39773

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh ransum yang mengandung bungkil kacang tanah terhadap fermentabilitas dan kecernaan in vitro. Ransum perlakuan disusun dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas 4 jenis yang mengandung 0, 6, 12, dan 18% bungkil kacang tanah. Setiap perlakuan diulang sebnayak 5 kali dan dilakukan analisis dengan menggunakan uji Duncan. Ransum perlakuan dievaluasi secara in vitro dan diukur konsentrasi VFA, N-NH3, persentase kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan populasi bakteri rumen. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan bungkil kacang tanah sampai taraf 18% dapat meningkatkan VFA, N-NH3, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan bakteri rumen (P<0,05) daripada ransum yang tidak mengandung bungkil kacang tanah. Peningkatan terjadi sampai pada taraf 12%, kemudian menurun pada taraf 18%. Kesimpulan menunjukkan bahwa penggunaan bungkil kacang tanah dalam ransum dapat digunakan sebanyak 18%, namun penggunaan 12% memberikan fermentabilitas dan kecernaan yang terbaik.
Bahan Pakan Sapi Potong di Kelompok Tani Ternak Sapi Potong Putra Nusa Desa Kondangjajar Kecamatan Cijulang Pangandaran Tidi Dhalika; Ujang Hidayat Tanuwiria; Budi Ayuningsih; Atun Budiman; Iman Hernaman; Rahmat Hidayat; Tutiyana Tutiyana; Salman Parisi
Farmers: Journal of Community Services Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v2i1.30883

Abstract

ABSTRAK                Penyediaan bahan pakan untuk pembuatan ransum merupakan aspek penting dalam sistem produksi sapi potong. Bahan pakan yang dapat dimanfaatkan untuk ransum sapi potong, diantaranya adalah rumput dan legume sebagai pakan utamanya serta pakan konsentrat berupa campuran bahan pakan sumber energi seperti dedak padi, jagung, sorgum dan umbi singkong, sumber protein berupa bungkil kelapa dan sawit, sumber vitamin dan mineral serta pakan imbuhan. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam pemanfaatan bahan pakan lokal untuk ransum sapi potong di Kelompok Tani Ternak Sapi Potong Putra Nusa Desa Kondangjajar Kecamatan Cijulang Pangandaran. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan anggota Kelompok Tani Ternak Putra Nusa mengenai bahan pakan untuk sapi potong telah mengalami peningkatan, perubahan pengetahuan ini mendorong minat anggota kelompok untuk mengembangkan sapi potong, semakin tinggi. Pengabdian kepada masyarakat seperti ini perlu dilakukan secara berkesinambungan pada lokasi yang sama dengan materi yang lebih luas sampai periode waktu tertentu sebagai bentuk pendampingan terencana terhadap anggota kelompok agar proses adopsi inovasi dapat berlangsung sesuai dinamika perkembangan pengetahuan dan kebutuhan usaha sapi potong yang dilakukan anggota kelompok tersebut.Kata kunci : Bahan pakan, sapi potong, dan kelompok tani ternak.
Pengujian Cepat Penentuan Cemaran Dedak Padi Dengan Sekam Padi Melalui Smartphone Di Koperasi Peternak Garut Selatan Iman Hernaman; Urip Rosani; Budi Ayuningsih; Tutyana .
Farmers: Journal of Community Services Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v4i2.45937

Abstract

Pemalsuan dedak padi dengan sekam padi telah banyak dilakukan oleh suplayer kepada industry pengolahan pakan secara masif. Pemalsuan ini tidak hanya merugikan secara ekonomi karena harga menjadi mahal dan juga berdampak degatif terhadap ternak dengan menurunya produksi dan reproduksi ternak bahkan menimbulkan kematian. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penerapan teknologi yang cepat, murah, tepat dan mudah dioperasikan. Teknologi metode pengujian pemalsuan dedak padi oleh sekam padi telah disampaikan di KPGS Cikajang Garut melalui metode kursus singkat dengan teknik penyuluhan dan demonstrasi plot.   Kegiatan ini dilaksanakan melalui tahapan observasi terhadap Pengurus KPGS Cikajang Garut pata tanggal 14 Desember 2022. Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan dan demonstrasi Plot yang dilaksanakan pada tanggal  18 Januari 2023. Pada kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan masyarakat Desa Cibodas dan pengurus KPGS Cikajang Garut terutama tim dari Divisi Pengolahan Pakan. Adapun hasil kegiatan tersebut  adalah telah tersampaikannya teknik pengujian pemalsuan dedak padi dengan sekam padi secara cepat, mudah dan praktis dan khalayak sasaran terutama pihak KPGS Cikajang Garut telah mengetahui adanya teknik baru dalam mendeteksi pemalsuan dedak padi.
Pengaruh Penggunaan Dedak Fermentasi Terhadap Kandungan Bahan Kering dan Bahan Organik Silase Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) Nisa Husnul Azizah; Budi Ayuningsih; Iin Susilawati
Jurnal Sumber Daya Hewan Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Sumber Daya Hewan
Publisher : Program Studi Peternakan, Universitas Padjadjaran PSDKU Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsdh.v1i1.31391

Abstract

Silase merupakan teknologi pengawetan hijauan dengan cara anaerob.  Dedak fermentasi dapat digunakan sebagai starter dalam pembuatan silase yang bertujuan untuk mempercepat proses fermentasi.  Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan dedak fermentasi terhadap kandungan bahan kering dan bahan organik silase rumput gajah.  Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 - Januari 2020 di kelompok ternak Mekar Jaya, Dusun Cikangkung RT 01 RW 03, Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran dan analisis laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran di Jatinangor Sumedang. Penelitian menggunakan metode eksperimental serta rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan.  Perlakuan terdiri atas P1 (1% dedak fermentasi), P2 (3% dedak fermentasi) dan P3 (5% dedak fermentasi). Data penelitian dianalisis menggunakan Analisis Varian (ANOVA).  Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan tidak nyata (P> 0,05) mempengaruhi kandungan bahan kering dan bahan organik silase rumput gajah.
Substitution of Concentrate with a Mixture of Moringa leaf (Moringa oleifera L.) and Cassava Pulp and Their Impact on in Vitro Fermentability and Digestability Rahmawati, Imma; Wahyuni, Dyah; Irmawaty, Dwi Ayu Dian; Aryanti, Risca Dwi; Dhalika, Tidi; Ayuningsih, Budi; Tanuwiria, U. Hidayat; Mansyur, Mansyur; Djajuli, Mochamad; Djuned, Harun; Hernaman, Iman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 10, No 2 (2023): JITRO, May
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jitro.v9i3.26806

Abstract

The aim of this study was to study the use of a mixture of Moringa leaves with cassava pulp (MLCP) to replace concentrate and its impact on in vitro fermentability and digestibility. The study was conducted experimentally using a completely randomized design consisting of 5 treatments and 4 replications. Basal treatment in 40% rice straw as a source of fiber and 60% concentrate, then concentrate was replaced with MLCP in stages, namely 15%, 30%, 45%, and 60%. MCLP has a ratio of 43%:57% based on dry matter. The resulting data were analyzed by Duncan's test. The results showed that MLCP in replacing concentrate had a significant effect (P
Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik In Vitro Beberapa Spesies Legum Yang Tumbuh Di Desa Ujungjaya, Sumedang Almaeda, Marsya Essa; Ayuningsih, Budi; Mustafa, Heryawan Kemal
Jurnal Sumber Daya Hewan Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Sumber Daya Hewan
Publisher : Program Studi Peternakan K. Pangandaran, Universitas Padjadjaran PSDKU Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsdh.v3i1.48708

Abstract

Tanaman legum merupakan salah satu hijauan pakan yang berpotensi tinggi sebagai pakan berkualitas khususnya ruminansia karena memiliki kandungan nutrien yang cukup lengkap. Tanaman legum yang memiliki nilai kecernaan paling tinggi menandakan bahwa legum tersebut berpotensi dijadikan sebagai pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik in vitro beberapa spesies legum yang tumbuh di Desa Ujungjaya, Sumedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental semu atau eksperimental quasi menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat macam perlakuan sebagai berikut: P1 = Calliandra calothyrsus, P2 = Calopogonium mucunoides, P3 = Indigofera zolingeriana, dan P4 = Gliricidia sepium. Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali. Data yang diperoleh diuji menggunakan metode uji Anova  yang dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan untuk membandingkan perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indigofera menghasilkan kecernaan bahan kering (69,32%) dan bahan organik (78,12%) tertinggi. Sedangkan, Kaliandra menghasilkan kecernaan bahan kering (46,60%) dan bahan organik (51,62%) terendah.
Pengaruh Lama Fermentasi pada Penggunaan Dedak Fermentasi terhadap Kualitas Fisik dan pH Silase Tebon Jagung (Zea Mays) Al Biruni, Hilal; Mayasari, Ph.D, Novi; Ayuningsih, Budi
Jurnal Sumber Daya Hewan Vol 5, No 2 (2024): Jurnal Sumber Daya Hewan
Publisher : Program Studi Peternakan K. Pangandaran, Universitas Padjadjaran PSDKU Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsdh.v5i2.46534

Abstract

Silase adalah metode pengawetan hijauan pakan ternak melalui proses fermentasi dengan keadaan anaerob. Silase memiliki daya simpan yang lama dan mampu menjaga kualitas hijauan. Silase bisa menjadi solusi apabila pakan hijauan segar sulit didapatkan pada saat musim kemarau tiba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi terbaik dengan penambahan dedak fermentasi 1% terhadap kualitas fisik dan pH silase tebon jagung. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 Februari – 19 Maret 2021 di Cowla Farm Pangandaran serta Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dari 3 perlakuan dan 7 ulangan. Perlakuan terdiri P1 (lama waktu fermentasi 7 hari), P2 (lama waktu fermentasi 14 hari) dan P3 (lama waktu fermentasi 21 hari). Hasil penelitian menunjukan bahwa lama waktu fermentasi yang berbeda mempengaruhi tekstur silase tebon jagung. Perlakuan lama fermentasi yang berbeda tidak mempengaruhi warna, bau, kebersihan, dan pH silase tebon jagung (Zea mays). Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa lama waktu fermentasi 7 hari menghasilkan kualitas silase terbaik: berbau asam fermentasi, tidak tumbuh jamur, berwarna hijau kekuningan dan bertekstur kering.